Diusia yang matang kerap kali pertanyaan ‘kapan menikah’ sering dijumpai oleh seorang gadis dewasa bernama Shakira Intan Ayu. Pertanyaan itu terus menerus seperti sebuah teror dalam hidupnya—hingga suatu saat Shakira dilamar oleh Ryan Anggara yang merupakan seorang arsitek tampan dan berkharisma, tetapi memiliki reputasi kurang baik. Playboy. Pengganggu rumah tangga orang. Berhasilkah Ryan mendapatkan hati Shakira yang keras seperti batu?
View MoreHari ini Adeeva berangkat sekolah seperti biasanya. Akan diantar sang Ayah, dan dijemput oleh Kiki dengan taksi online.Namun hari ini grandma-nya sudah meminta izin untuk menjemput sang cucu agar bisa bermain di rumahnya.Tentu saja Desi saat ini sedang bermain dengan sang cucu. Hidupnya merasa bahagia semenjak ada sang cucu karena buat pelipur laranya dikala sepi seperti ini.“Grandma tadi Tio nakal dong sama Deepa.”“Terus?’“Deepa injek kakinya aja dong, eh dia nangis dong.”“Wah cucu Grandma pinter. Nah gitu Adeeva kalau ada yang nakal hajar aja langsung nggak usah takut. Jangan lemah pokoknya. Kalau ada yang macam-macam Adeeva kudu bisa jaga diri, ya.”“Oke Grandma. Tapi Bunaa suka marah-marah.”“Nggak usah dengarin Bunda. Biasalah Bundamu kurang gahul. Nggak kayak Grandma.”Adeeva terkikik geli mendengar ucapan sang nenek. Tak lama Desi mengam
Lima tahun kemudian.“Bunaaaaa!”“Iya Adeeva, ada apa sayang?”“Kakak nakal, masa Deepa mau pinjam mobilan nggak boleh dong,” adu anak perempuan berusia enam tahun ini.Kiki yang mendengar hanya mengusap kepala anaknya saja, dan tak lama datang seorang Danis membawa mobil-mobilannya.“Bukan gitu Tante Bunda, Danis melarang Adeeva biar dia main barbie saja.”Kiki langsung mengangguk paham. Apalagi anak perempuannya ini bisa tergolong nakal karena sering berantem di sekolah TK-nya. Lain hal dengan Danis yang dianugerahi otak yang cerdas hingga sudah duduk dibangku sekolah dasar. Bahkan Danis sempat lompat kelas saking cerdasnya.“Adeeva harus nurut dong sama Kakak.”Merasa tidak dibela oleh bundanya membuat Adeeva mencari pembelaan lain. Yaitu Ayahnya yang selalu membela apapun yang dilakukannya.Buru-buru Adeeva langsung berlari ke dalam rumah sambil berteriak me
Enam Bulan Kemudian.Tepat hari ini Adeeva merayakan ulang tahun yang pertama. Ryan dan Kiki merayakan secara besar-besaran sekaligus mengenalkan kepada kerabat jika dirinya sudah memiliki putri yang sangat cantik seperti Adeeva.Sengaja saat Kiki hamil dan Adeeva masih berusia di bawah setahun tak banyak kasih tahu kerabat. Bukan gimana-gimana, Ryan ingin menjaga Kiki dan Adeeva dari pertanyaan-pertanyaan orang yang membuat mood istrinya down.Apalagi setelah melahirkan emosi Kiki langsung naik turun tidak jelas. Ryan benar-benar ingin semuanya siap.“Selamat ulang tahun Adeeva,” kata sang nenek.“Makasih Nenek.” Kiki menjawab ucapan dari Nina yang memberikan kado untuk cucunya itu. Kado yang sangat terbungkus rapat dan besar.“Halo Adeeva cucu grandma. Selamat ulang tahun cucuku,” ujar Desi yang langsung cipika cipiki kepada Adeeva dengan gemas. “Pokoknya Adeeva akan jadi wanita super nanti,&
Satu Bulan Kemudian.Sudah satu bulan ini baik Kiki dan Ryan menjadi orangtua Adeeva. Kiki yang sering bergadang pagi ini terasa sangat mengantuk.Dan sebulan ini juga Kiki selalu ditemani sang mama untuk mengajari caranya memandikan bayi, membedong, dan semuanya.Merasa masih baru jadi orangtua membuat Kiki masih kaku dan bingung. Namun perlahan tapi pasti membuatnya mengerti jika menjadi seorang Ibu muda itu tak gampang.Apalagi terkadang Kiki suka terpancing emosi jika Adeeva yang terus menangis, dan tidak mau diberi susu olehnya. Kiki akan ikutan menangis bersama sang anak yang membuat Ryan langsung terbangun karena mendengar suara tangis istri dan anaknya.Namun, berkat sang mama terkadang Adeeva diam karena ditimang-timang dengan waktu cukup lama. Sedangkan Kiki merasa capek juga menyesal karena suka gregetan sendiri dengan Adeeva.“Pagi putrinya ayah yang paling cantik sedunia,” sapa Ryan kepada anaknya yang sedang menggig
Suara bayi langsung menggema di ruangan persalinan yang membuat sepasang suami istri ini langsung menangis bahagia.Ryan yang bisa melihat proses perjuangan sang istri langsung mengecup keningnya lembut serta segera menggendong buah hatinya untuk segera diadzani setelah habis disedot lender dari saluran hidung dan mulutnya. Bersamaan itu juga bayi sudah di tes apgar.Selesai dengan itu Ryan langsung kembali ke istrinya yang masih dibersihkan oleh tenaga medis. Sang buah hati pun diambil kembali untuk ditimbang dan diukur tubuhnya. Tak lupa juga langsung diserahkan ke Kiki agar bisa IMD.Setelah satu jam melakukan IMD, bayi tersebut langsung diambil untuk pemberian salep mata dan pemberian vitamin K1 dan vaksin hepatitis B.Lain hal dengan Kiki yang masih merasakan sakit setelah organ sensitifnya dijahit luar dalam karena mengalami perobekan yang cukup parah.“Mas, anak kita cantik banget, ya,” gumam Kiki.“Iya sayang, dia s
Saat sudah sampai depan rumah, yang dilakukan Ryan langsung berhenti matiin kunci gas dan lari tanpa mengambil kunci kontak-nya. Pikirannya justru saat ini hanya kondisi sang istri. Pasalnya baru aja tadi pelukan tiba-tiba kontraksi, sih.Deru napas Ryan sangat terdengar ngos-ngosan sekali, ia justru menatap heran sang istri yang masih duduk tenang di atas ranjang sambil melihat mama mertuanya sedang siap-siap.Matanya ia pejamkan dan kakinya mulai melangkah masuk. “Sayang,” lirihnya.Kiki menoleh dan terkejut dengan keberadaan Ryan yang bisa secepat kilat. “Lho, Mas. Kamu sudah balik lagi aja.”“Aku tadi ngebut di jalan. Baru juga diomongin tadi mau berangkat kerja. Emang nggak ngerasain mules atau apa gitu?”“Kiki sebetulnya mules dari semalam tuh, Yan. Tapi dia diem aja nggak kasih tahu kita katanya takut panik atau khawatir.” Desi mengadukan kelakuan sang anak yang menggampangkan sesuatu.R
Dua bulan kemudian.Setelah acara tujuh bulannan sekitar dua bulan lalu, Kiki kini tinggal menunggu hari kelahiran sang putri. Bahkan rumahnya saat ini sudah dibuat kamar khusus sang jabang bayi.Setiap pagi seperti ini Kiki akan melakukan olahraga ringan dengan jalan kaki sekitaran rumah saja. Katanya agar nanti pas proses persalinan bisa lancar.Tentu saja setiap olahraga sang suami selalu menemani tanpa hari libur seperti ini. Ryan selalu menjadi suami yang siaga. Bahkan terkadang dia rela kalau malam tak tidur hanya untuk menemani Kiki yang memang sudah kesulitan tidur.“Huuuuuufft, sumpah makin nyesek aja buat napas.”Ryan menyuruh Kiki untuk duduk di kursi panjang yang terbuat dari besi. Ryan meluruskan kaki sang istri yang saat ini sangat tampak bengkak di telapaknya.Ada rasa kasihan melihat Kiki yang kesulitan bangun bahkan tidur. Apalagi kalau Kiki sudah merasa sesak napas Ryan akan langsung panik sendiri.&ldquo
Beberapa bulan kemudian.Tepat hari ini Ryan dan Kiki melangsungkan acara tujuh bulanan. Seluruh keluarga datang kediaman Kiki dan Ryan untuk meramaikan acara tersebut.Apalagi baik Ryan dan Kiki masih memiliki darah keturunan Jawa yang memang harus melakukan tujuh bulanan atau empat bulanan jika anak pertama.Acara tersebut pun berjalan dengan lancar saat ini. Kiki yang merasa perutnya sudah semakin membesar kini sering terasa cepat capek luar biasa.Napasnya saja kini semakin sulit karena merasa tertekan oleh perutnya. “Mas, napasku sesak banget.”“Mau napas buatan?”“Aissh … kamu ini sukanya ngelawak.”“Aku nawarin beneran lho nggak lagi ngelawak. Lagian nggak bakat ngelawak juga. Kalau bakat aku mau daftar di ovj.”“Aisssh … sudahlah, aku mau tidur. Capek. Ngantuk.”Ryan membiarkan saja istrinya tidur. Lagian mamanya selalu bilang kalau wanita
Setelah beberapa bulan menjadi wanita hamil dan usia kehamilannya sudah cukup untuk mengetahui jenis kelaminnya. Kini baik Kiki dan Ryan akan melihat jenis kelaminnya.Kiki dan Ryan tampak melihat layar monitor untuk melihat pergerakan janin di dalam perut Kiki.“Jenis kelaminnya perempuan,” kata sang dokter.“Yes, bisa besanan,” seru Kiki semangat yang membuat Ryan menatap bingung dan curiga.“Sama siapa?”“Kaila Melviano. Mau aku jodohin sama Matheo.”“NO!” Ryan menggeleng kuat. “Aku bapaknya bakalan lihat pria mana yang tulus untuk anakku.”Kiki berdecih sebal. “Tapikan aku Bundanya.”“Aku Ayahnya. Nggak ada juniorku kamu nggak akan hamil.”Kiki langsung kicep dan malu mendengarnya. Apalagi sang dokter yang memeriksa ikut tersenyum meski aslinya ingin tertawa.Tak ingin tambah malu membuat Kiki bangkit dari brangkar
“Itu udah tua tapi kok belum nikah-nikah, ya.”“Iya, ngejar karir terus makanya susah jodoh tuh.”“Nggak malu apa gimana sih seusianya udah pada punya anak lho dia masih sendiri aja.”“Bahkan anaknya Jeng Rania saja dua-duanya udah laku semua.”“Nggak takut apa nanti nikah usia tiga puluh susah punya anak.”Berbagai sindiran tetangga sudah menjadi makananku sehari-hari. Bahkan mereka tak segan-segan membicarakan status lajangku di depan mata. Memangnya ada yang salah jika aku lajang? Toh aku lajang dan menikah nanti nggak akan minta biaya resepsi sama mereka, 'kan? Tapi kenapa sih mereka selalu mengurusi kehidupan orang lain seperti ini. Memangnya mereka tak memiliki kesibukan sampai-sampai hidupnya digunakan hanya mengurusi urusan orang dan dijadikan bahan gosip?Kalau tidak kuat iman mungkin rasanya akan gila menghadapi segala standart masyarakat yang memang sudah ada sejak dulu. Terlebih ucapan para tetangga sering kali membuat mama yang tadinya adem ayem menjadi ikut konfrontasi so...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments