Istri Hasil Fitnah

Istri Hasil Fitnah

last updateLast Updated : 2023-07-07
By:  UTTERA  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 rating. 1 review
14Chapters
2.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Qeera dipaksa menikah dengan Axzel pria yang tak dikenal oleh ayahnya setelah mendapat fitnahan dari ibu dan saudari tirinya. Kedekatan Axzel dengan Bella yang disebut sebagai sepupu membuat Qeera sering cemburu, apalagi Bella sering mengirin foto dan video kedekatan mereka. Dalam kondisi hamil, Qeera bertahan demi sang anak karena tak ingin anaknya mengalami nasib yang sama dengan dirinya. Namun, naas Qeera jatuh dari tangga membuatnya mengalami benturan keras dan menyebabkan keguguran. Bukannya mendapat dukungan Qeera mendapat makian dari Axzel, bahkan suaminya memilih pergi bersama Bella setiap ada acara bukan dirinya sebagai istri sahnya. Setiap kali Qeera bertanya sebuah jawaban menyakitkan Axzel lontarkan. "Seorang pembunuh tak pantas saya ajak ke pesta yang berisi orang-orang berhebat!" Bagaimana nasib Qeera, haruskah ia bertahan setelah kehilangan alasannya untuk bertahan? Atau memilih pergi dari suami kejam dan dingin seperti Axzel?

View More

Latest chapter

Free Preview

Istri Pajangan

Ting.Suara notifikasi mengejutkan Qeera. Tangannya sontak bergetar setiap kali membuka notifikasi karena selalu mendapat kiriman gambar dan pesan yang hampir mirip.Video atau foto suaminya Axzel bersama sekertarisnya. Meski bukan foto atau video bermesraan, tetapi setiap foto membuat Qeera selalu bertanya-tanya. Benarkan mereka sepupu? "Kamu terlalu cemburu pada Bella, dia sepupuku. Jika saya memiliki hubungan kekasih dengannya, bukan kamu yang saya nikahi, tetapi Bella!"Begitu jawaban Axzel setiap kali Qeera menyatakan protes dan memintanya mencari asisten atau sekertaris pria. Senyum puas Bella yang muncul setiap kali Axzel membelanya dari protes Qeera membuatnya kian terpuruk. Apalagi sekarang Qeera tengah mengandung.Di kamar, Qeera mengamati Axzel yang tengah bersiap keluar kota selama tiga hari. Begitu yang dia katakan. Tak lama ART datang mengabarkan jika sekertarisnya sudah sampai. Qeera mendongak terkejut."Kamu pergi ke luar kota sama wanita itu?"Brak!Axzel membantin

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
anne annisa
ceritanya langsung seru aja. lanjutannya mana kaka. ditunggu
2023-03-26 12:01:13
0
14 Chapters

Istri Pajangan

Ting.Suara notifikasi mengejutkan Qeera. Tangannya sontak bergetar setiap kali membuka notifikasi karena selalu mendapat kiriman gambar dan pesan yang hampir mirip.Video atau foto suaminya Axzel bersama sekertarisnya. Meski bukan foto atau video bermesraan, tetapi setiap foto membuat Qeera selalu bertanya-tanya. Benarkan mereka sepupu? "Kamu terlalu cemburu pada Bella, dia sepupuku. Jika saya memiliki hubungan kekasih dengannya, bukan kamu yang saya nikahi, tetapi Bella!"Begitu jawaban Axzel setiap kali Qeera menyatakan protes dan memintanya mencari asisten atau sekertaris pria. Senyum puas Bella yang muncul setiap kali Axzel membelanya dari protes Qeera membuatnya kian terpuruk. Apalagi sekarang Qeera tengah mengandung.Di kamar, Qeera mengamati Axzel yang tengah bersiap keluar kota selama tiga hari. Begitu yang dia katakan. Tak lama ART datang mengabarkan jika sekertarisnya sudah sampai. Qeera mendongak terkejut."Kamu pergi ke luar kota sama wanita itu?"Brak!Axzel membantin
Read more

Wanita Licik

Setelah dua hari selama di Semarang, Axzel sama sekali tak memberi kabar. Qeera kembali mendapat kiriman foto dan video berisi kebersamaan sang suami dan Bella yang pergi ke klub malam.Qeera membanting ponselnya untuk kesekian kali. Bahkan, Axzel tak pernah mengangkat telponnya saat dihubungi, seolah dia sengaja menghindarinya. Apa karena pertengkaran mereka sebelum berangkat? "Kalian tega!" Qeera mencoba mencari kesibukan supaya pikirannya tak selalu tertuju pada Axzel dan Bella, apalagi wanita itu terus memberikan video saat mereka tengah dinner berdua, lalu pergi ke klub malam di sana. “Kamu tak akan menang, Jalang!” maki Qeera marah.Dari setiap Bella sengaja mengirim kebersamaan mereka, terlihat wanita itu sengaja memprovokasi. Entah tujuannya apa, yang pasti untuk memisahkan Axzel darinya.Rasanya lelah menjadi istri Axzel apalagi jika sang suami selalu membela sepupunya. Axzel tak tahu jika Bella terus mengirim gambar yang membuat Qeera semakin mencurigai hubungan mereka. A
Read more

Mencoba Memahami

Dalam kondisi lelah baru pulang dari Semarang, Axzel langsung pergi ke panti asuhan.Seorang pria yang sedang menggendong gadis kecil mendatanginya. "Suatu kehormatan gubuk kami yang sederhana ini mendapat kunjungan dari Tuan Axzel Candra Mahardika," ucapnya sambil menurunkan gadis kecil yang terkekeh lucu.“Pergi, main dengan teman-temanmu,” usir pria itu kepada anak-anak yang mengikutinya.Pria itu mendekati Axzel yang melangkah menuju teras. Axzel langsung mengeluarkan rokok dan mulai menyulutnya. Hanya tempat ini yang tiba-tiba teringat saat dirinya bingung menghadapi Qeera. Pria itu ikut mengambil rokok dan mengamati Axzel yang menghisap rokoknya kuat-kuat sebelum mengembuskannya dengan sama kerasnya untuk menghilangkan kemarahannya."Ada angin apa sehingga seorang Axzel tiba-tiba mampir ke gubuk jelek ini?"Axzel tak menggubris ucapan lelaki itu, dia hanya terus mengembuskan asap rokok. Matanya melihat beberapa anak panti yang mengintipnya dari balik pintu dan jendela. Ia meli
Read more

Menyakitkan

"Dari mana, Kak?" tanya Qeera. "Bukan urusanmu!" Axzel melangkah menuju ruangannya. Qeera yang kembali mendapat perlakuan seperti ini hanya bisa diam. Matanya berkaca-kaca menahan air mata supaya tak turun. Hatinya sakit kembali tak dipedulikan sang suami. Axzel baru pulang, menemuinya hanya untuk mengejek, lalu kembali pergi berjam-jam. Saat Qeera bertanya ke mana perginya, kembali jawaban menyakitkan yang Axzel katakan. Mau sampai kapan perlakuan Axzel seperti ini. Tak bisakah dia menganggap Qeera istri yang pantas dihargai, disayang, dan dimanja. Apalagi saat tengah hamil sekarang ini. Jika melihat di media sosial, banyak wanita hamil yang begitu di manja suaminya, tetapi lain halnya dengan Qeera. Jangankan dimanja dan di perhatikan, ia saja tak yakin suaminya menyayanginya. Sejak menikah sikap Axzel selalu dingin. Menyakitkan rasanya ketika suami lebih nyaman bersama wanita lain daripada istri sendiri. Meski mengaku sebagai sepupu. Qeera keluar dari ruang olah raga. Semenjak
Read more

Kehilangan

"Aduh!" Tangan Qeera memegang perutnya yang tiba-tiba terasa nyeri. Ia terus merintih, Axzel yang berada tak jauh dari tempat Qeera hanya menoleh tanpa menghiraukannya. Dia terlalu disibukkan dengan pekerjaannya “Kenapa?” tanyanya dengan mata masih terfokus ke laptop yang ada di hadapannya. “Tidak tahu, tapi perutku sakit sekali.” Qeera mengusap perutnya mencoba meredakan rasa sakitnya. Namun, rasa perih di perutnya tak kunjung hilang. Sejak Axzel tak jadi menemaninya, Qeera tak lagi mau meminta apapun pada Axzel. Hatinya masih sakit karena perbuatan suaminya yang selalu memilih sepupunya. Tapi, kali ini ada yang berbeda. Insting Qeera terasa tidak enak, dia takut akan terjadi sesuatu dengan janin yang ada di kandungannya itu.“Kak, bisakah hari ini kakak mengantarkanku ke dokter kandungan? Rasa sakit di perutku tak kunjung hilang. Aku khawatir.” Mohonnya dengan bibir meringis menahan rasa nyeri. "Jangan manja, hari saya ada meeting penting. Jangan berusaha menarik perhatian saya
Read more

Pembunuh

Sejak hari itu hubungan Qeera dan Axzel semakin berjarak, apalagi kini mereka pisah kamar. Lebih tepatnya Axzel yang mengusir Qeera dari kamar mereka. “Kak,” panggil Qeera saat Axzel akan berangkat ke kantor. Ia telah lama menunggu Axzel supaya mereka bisa bertemu atau bicara. Qeera sedih bukan hanya kehilangan anak, tetapi juga semakin kehilangan suami. Bahkan sekarang setiap malam ia akan bisa terlelap setelah kelelahan menangis dan tidak ada suami yang menenangkannyan karena dia sibuk entah pekerjaan dan Bella, sahabatnya.“Saya sibuk!” “Kak! Mau sampai kapan kamu akan seperti ini?!” tanya Qeera emosi. Hari berganti minggu, minggu berganti bulan. Bukannya saling menguatkan karena kehilangan anak mereka, Axzel malah semakin menjauhinya. Hatinya sakit dan kecewa, bukan hanya karena kehilangan anak, tetapi juga karena sikap kasar Axzel. Axzel berbalik. Sekian lama tenang tanpa gangguan Qeera hari ini sang istri menganggu saat emosinya sedang tak baik-baik saja. Semalam Axzel bermi
Read more

Sepupu Rasa Istri

Pagi hari setelah memutuskan untuk bertahan dalam rumah tangga mereka, Qeera langsung menuju kamar mereka yang sekarang kembali menjadi kamar Axzel. Ia memutuskan untuk kembali bicara dengan Axzel tanpa melibatkan emosi. Semalam Qeera sempat menghubungi ayahnya, bukan mendapat dukungan tentang keinginannya untuk pulang, yang dirinya terima makian dari ibu tirinya. “Kamu sudah tidak diterima di rumah ini, sebaiknya berbaik-baik dengan suamimu. Jangan pernah datang ke sini, pintu rumah ini tertutup untukmu, Qeera!” Hal itu lah yang membuat Qeera berpikir untuk memberi kesempatan pada pernikahannya. Apalagi semalam bermimpi bertemu putrinya seolah menjadi petunjuk yang memintanya untuk tetap bertahan. “Huh!” Berbicara dengan suami saja Qeera merasa seperti akan bertemu Presiden. Dadanya berdebar takut kembali dimaki Axzel. Tok! Tok! Tok! Qeera terus mengulang sampai tiga kali, tetapi tak mendapat tanggapan dari dalam atau mendengar sahutan. Hal itu membuatnya memutuskan langsung ma
Read more

Ceraikan

Axzel marah besar karena Qeera yang selama ini penurut kepadanya mulai berani melawan. Padahal malam sebelumnya saat Axzel akan pergi bersama Bella, istrinya itu masih memiliki kepedulian serta kemarahan karena dirinya memilih pergi bersama Bella bukan dengannya.Lalu kenapa pagi ini ada yang berubah?“Hal apa yanq membuatmu tiba-tiba berubah Qeera?” tanya Axzel pada bayangan istrinya sambil menatap sosok Qeera yang menghilang.Kenapa secepat itu Qeera berubah, apa hanya karena Axzel kembali menolak membawanya, Qeera berubah menjadi acuh dan tak peduli. Atau … Axzel tiba-tiba mengingat saat dirinya bangun dari tidurnya.‘Jangan-jangan Qeera mengetahui jika semalam dirinya sekamar dengan Bella,’ pikir Axzel dengan wajah pucat.Jantung Axzel berdegup kencang. Meski tak terjadi apa-apa antara dirinya dan Bella, tetapi karena membiarkan Bella tidur di kamar mereka membuat Axzel merasa telah menghianati Qeera.“Astaga!” makinya sambil meremas rambutnya marah.Semoga ini hanya pikirannya sa
Read more

Keputusan Akhir

"Axzel!" bentak kakeknya.Namun, Axzel sudah pada keputusanya tak akan menceraikan Qeera. Benar kata Sinan, jika saja dirinya lebih peduli dan lebih peka kepada istrinya, tak akan mungkin Qeera akan melawan."Apa kalian tahu, saat Qeera keguguran?” Axzel menatap kakek neneknya bergantian. Orang yang memaksakan pernikahan kepada mereka sekarang bahkan menginginkannya menceraikan gadis pilihannya. “Pagi hari sebelum aku berangkat, Qeera memintaku menemaninya ke Dokter karena perutnya sakit dan perasaannya tak enak. Tetapi, karena aku sudah ada janji meeting, aku lebih mementingkan meeting daripada istri dan anakku sendiri.”Axzel menatap kakek, nenek, dan Bella bergantian sambil menggeleng miris menyesali diri. Mereka tak mengerti perasaan kehilangan yang Axzel rasakan. Sejak kecil sudah kehilangan orang tua, beberapa bulan lalu anaknya, haruskah dirinya kembali meresakan kehilangan istri?“Sakit sekali saat mendengar anak kami tak terselamatkan. Demi melampiaskan kekecewaanku, aku mala
Read more

Tak Bisa Percaya

“Saya suami Qeera ….. Tak pantas seorang istri berpelukan dengan pria lain di depan suaminya!”“Hah istri?” Juan menatap Qeera terkejut.Qeera hanya diam menikmati wajah marah Axzel.“Qeera!” bentak Axzel dengan cengkeraman pada lengannya membuatnya meringis.Qeera mengangguk meski menggeram kesal mendengar pengakuan Axzel. Juan berdiri di tempatnya masih tak percaya mendengar pengakuan dari Axzel.“Astaga Tuan Axzel, kami tak menyangka akan dihadiri Anda?”Qeera menoleh dan berbalik. Juan juga melakukan hal yang sama. Napas keduanya tersentak melihat siapa yang menyapa Axzel.Dia adalah pemilik dan membuat acara ini berlangsung. Suaminya mengenal ternyata Nyonya Briela. Hal yang mengejutkan Axzel mendekati wanita yang sangat di segani di kalangan desainer muda seperti dirinya. Juan mencolek dengan sikunya.“Itu benar suamimu?” tanya Juan masih tak percaya. Qeera mendengus. “Dan mereka saling mengenal.“Nyonya Briela senang bertemu Anda di sini.”Nyonya Briela tersipu malu. Qeera samp
Read more
DMCA.com Protection Status