Home / Pernikahan / DINIKAHI PRIA PLAYBOY / 010 - Circle Hidup Gue Itu-Itu Aja

Share

010 - Circle Hidup Gue Itu-Itu Aja

Author: Jezlyn
last update Last Updated: 2024-09-10 11:00:06
Sumpah aku benar-benar syok saat melihat siapa wanita bernama Zemira itu. Dia itu anaknya Tante Rania yang selalu jadi bahan perbandingan mama sama aku.

“Kenal, Ki?” tanya Kak Doni yang melihatku diam dengan ekspresi begitu terkejut. Bahkan aku mengangguk pelan sebagai jawaban.

“Kenal Kak, inikan Nasya.”

“Ah, iya lupa. Orang-orang panggil dia Nasya.”

“Dia nikah sama sahabatnya Kak Doni?” tanyaku dengan rasa penasaran. Kenapa hidup aku jadi berputar-putar dengan orang yang itu-itu saja. Circle kehidupanku rasanya ada yang nggak beres nih.

“Iya, nikah sama Naren sahabat kecilku. Aku salut sama perjuangan cinta mereka, Ki. Kuat dan kokoh banget.”

“Kenapa? Denger-denger dari tetangga yang hamilin Nasya masih saudara suaminya. Emang benar, Kak?”

“Iya benar, masih saudara sepupu.”

“Ih, gila ya,” komentarku mengenai kehidupan yang dialami oleh Nasya. Setahu aku juga Nasya ini dulu kuliah dan putus di tengah jalan karena hamil duluan. Dan nasib dia sekarang malahan jauh lebih baik diba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   011 - Deg-Degan Saat Berdua

    Entah kenapa aku mendadak deg-degan melihat ada Ryan yang duduk di kursi tunggu. Kira-kira dia mau ketemu sama siapa? Semua boss besar nggak ada di kantor saat ini. Bahkan aku mengabaikan Mbak Sila yang tengah menatapku dengan penuh tanda tanya. “Ada apa?” tanya Mbak Sila kembali. “Itu ada arsitek yang aku ceritain Mbak, dia yang duduk di sana sendirian.” Mbak Sila langsung menoleh dan memperhatikan Ryan kembali. Bahkan bisa aku lihat kalau mata ganjen Mbak Sila udah mulai beraksi. “Itu cakep banget, Ki. Udah pepet aja sih.” “Apaan sih, Mbak.” Aku merasa kalau Sofi, Priyo, bahkan Bang Rinto yang berjalan di depan pun ikutan berhenti dan menoleh ke arahku dan Mbak Sila. “Kalian bisik-bisik apaan sih?” tanya Priyo yang merasa curiga terhadapku dan Mbak Sila. “Ada cowok ganteng,” ceplos Mbak Sila yang bikin aku memejamkan mata. Sumpah ini mulut Mbak Sila mirip banget sama keran bocor. “Mana?” tanya Priyo kembali. “Itu yang lagi duduk di kursi tunggu,” kata Mbak Sila. Kini semu

    Last Updated : 2024-09-11
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   012 - Paling Malas Kondangan Ditanya Kapan Nyusul

    Saat ini kakiku tengah ragu melangkah ke dalam gedung resepsi pernikahan teman SMA—Cantika—Dia ternyata nikah sama Abangnya Ryan. Setelah hasil googling kemarin dan tahu silsilah mengenai keluarga Anggara ternyata memang benar yang menikah itu kakak kandungnya Ryan.“Hai, Ki,” sapa salah satu teman SMA-ku yang datang sama suaminya. Bahkan suaminya tengah menggendong balita usia setahunan gitu.“Hai,” balasku sambil meringis. Perasaanku mendadak nggak enak setelah saling sapa-sapaan. Apalagi temanku seperti mencari-cari seseorang di samping tubuhku.“Sendirian aja? Mana calonnya nih!?”Nah kan. Benar dugaanku. Males banget kalau datang ke kondangan itu ditanya masalah pasangan. Bisa nggak, sih, ngertiin perasaan jomlo sedikit saja. Meski kadang senyum, tapi jujur hatinya perih tahu.“Belum ada, Rat,” jawabku apa adanya.“Aduh kasihan banget, sih. Panji aja udah punya anak lho s

    Last Updated : 2024-09-12
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   013 - Kondangan Yang Bikin Pusing

    Jujur aja aku nggak nyangka banget bakalan bisa ketemu sama Kak Doni diacara kondangan seperti ini. Lagian terakhir ketemu pas dia main ke rumah habis itu nggak ada kontekan sama sekali.“Kok, kamu di sini, Ki?”“Lagi kondangan. Kak Doni ngapain di sini?”“Ya, aku juga kondangan.”Aku mengangguk paham. Mungkin Kak Doni itu temannya Surya, mempelai laki-laki. Tapi, ada hal yang bikin aku terkejut saat Kak Doni menyapa Ryan.“Hai, bro, kenapa di sini? Bukannya di sana sama keluarga.”“Males ah. Entar ditanya sama Ibu kapan nikah.”“Whoa, cocok nih,” seru Doni yang justru langsung menarik lenganku dan menghadapkan ke arah Ryan. Sumpah aku masih nggak paham dengan semua ini. “Kiki juga jomlo.”“Kak, apaan sih,” ketusku sewot sama Kak Doni.“Hahaha, ini lho, Ki. Teman yang aku ceritain sama kamu itu.”“Hah, maksudnya? Cowok bangsad yang suka gangguin istri sahabat Kak Doni?”Aku mendengar R

    Last Updated : 2024-09-13
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   014 - Skenarionya Nggak Gini Harusnya

    Aku melihat Panji berjalan mendekat ke arahku. Namun, tampak dia tak membawa anaknya. Entah ke siapa Panji menitipkan anaknya itu. “Ki.”“Ya.”“Bisa bicara sebentar?”“Bicara aja.”“Nyari tempat yang enak, mau?”Hah, nyari tempat yang enak? Apa nih maksudnya? Kenapa ambigu begini ucapannya.“Di depan sana ada kafe, mau?”Reflek kepalaku menatap ke arah kafe di seberang jalan gedung. Entah kenapa aku langsung mengangguk setuju.Dan di sinilah aku dan Panji saat ini, duduk berdua di dalam kafe. Kita berdua pun masih saling diam-diaman satu sama lain. Bahkan aku bisa melihat kalau Panji tengah berpikir saat ini.“Ki, sebelumnya aku minta maaf sama kamu. Beberapa tahun lalu aku—““Nggak usah dibahas.”“Tapi aku perlu bahas ini ....”“Kenapa? Kenapa bahas sesuatu yang sudah berlalu?”“Hidupku nggak tenang. Kepikiran kamu.”Hah! Omong kosong. Hidup nggak

    Last Updated : 2024-09-14
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   015 - Kenapa Jadi Gini, Sih!?

    Ryan menoleh menatap ke arahku yang tengah terkejut. “Ganti baju.”“Hah, emang kenapa sama baju kamu?”“Bukan aku tapi kamu.” Ryan menunjuk ke arah gaunku yang terkena tumpahan es krim tadi. Sial. Em ... tapikan aku nggak bawa baju ganti. Terus ganti pakai baju siapa?“Em ... Ryan, aku nggak bawa baju ganti,” kataku pelan.“Beli nanti di depan apartemen.”“Hah, maksudnya?”“Depan apartemenku ada mall, nanti kita beli di sana.”“Emang apartemen kamu di mana?”“SCBD.”Aku mengangguk aja. Ryan bilang depan apartemennya itu mall. Berarti dia tinggal di Capital Sudirman. Gila! Itu sih apartemen orang-orang berduit. Setelah lumayan menempuh beberapa menit. Akhirnya aku pun sampai di apartemen Capital. Ryan menuntunku untuk berjalan ke arah pintu lift yang khusus langsung sampai ke unitnya.Tak membutuhkan waktu lama, aku kini berada di dalam apartemen milik Ryan. Hal pertama yang aku lihat,

    Last Updated : 2024-09-15
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   016 - Kenapa Priyo Ngambek, Sih!?

    Kantor Azekiel Grup. Entah kenapa pagi ini aku merasa begitu semangat datang ke kantor. Padahal sebelum-belumnya itu ada rasa malas duluan mengingat perjalanan dari selatan ke pusat yang memakan waktu lumayan lama. Ting. Ryan : Semangat bekerja. Satu buah chat yang kini bikin aku senyam-senyum sendiri. Terlebih sikap Ryan kemarin yang bikin aku sangat kagum dalam menghadapi segala ucapan ajaib mama. Kiki : Iya, kamu baru bangun? Ryan : Hmm. Habis dari rumah kamu lanjut kerja sampai subuh. Kadang kasihan juga sama Ryan. Waktunya tidur, dia justru kerja sampai pagi. Belum lagi nanti pagi atau siangnya ketemu klien. Benar-benar pekerja keras banget. Kiki : Oh. Ryan : Nunggu balesan lama kirain ngetik apaan ternyata ‘oh’ doang. Kiki : Hehehe. Ryan : Makan siang bareng, mau? Melihat ajakan Ryan bikin aku bingung. Ini kenapa dia nggak ada basa basinya. Ngegas aja terus. Kiki : Maaf ... nggak bisa. Aku mau ketemu EO buat urus acara baby shower gitu. Ryan : Siapa yang hamil? Kik

    Last Updated : 2024-09-16
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   017 - Tumben Senin Semangat Kerja

    Aku melihat wajah Priyo yang langsung berubah pias. Tak ingin adanya keributan antar gibah squad membuat aku langsung mengalihkan pembicaraan Mbak Sila itu. “Mbak, yakin nih mau resign misal ada lowongan dekat rumah?” Mbak Sila pun langsung menoleh ke arahku. Hatiku bersukur karena bisa mengalihkan tatapan Mbak Sila yang dari tadi menatap ke arah Priyo. “Iya, Ki, tapi bingung lagi nih.” “Udah lah, dikerjain pelan-pelan aja di sini.” “Betul apa kata Kiki,” sambar Bang Rinto. “Iya nih, nyari gaji yang lumayan zaman sekarang susah. Duh mumet akika,” oceh Mbak Sila dengan gaya khasnya yang memang sedikit rempong itu. Tak membutuhkan waktu lama, semua pesanan dari gibah squad datang. Mereka langsung menukar piring yang salah naruh tempat. “Ini coto punya Priyo," kataku sambil menyingkirkan mangkuk berisi coto pesanan Priyo. Sedangkan pesananku berada di depan Mbak Sila. Setelah acara tuker-tukeran menu sesuai pesanan selesai, kini kami semua langsung menyantap makanan dengan lahap.

    Last Updated : 2024-09-17
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   018 - Flasback

    Aku siap cerita sama Mbak Sila mengenai Ryan saat mengantarkan ke rumah. Dimana saat itu mama tengah berada di depan pintu. Flasback on. “Ada mama lagi,” kataku yang masih bisa didengar oleh Ryan. Sebab tak lama Ryan justru menyahuti perkataanku. “Kenapa? Yaudah aku silatuhrahmi aja sekalian.” “Ih, jangan deh. Ngeri nanti mamaku kalau ngomong ngaco.” “Ngaco gimana?” Di saat aku lagi debat sama Ryan, tiba-tiba aja mama udah ngetuk pintu penumpang yang terdapat aku duduk di sana. Lha, mampus mau ngusir malahan mama nyamperin ke sini. Tok. Tok. Tok. “Ki, Kiki, kan?” Aku menoleh ke Ryan sebentar sebelum membuka pintu penumpang. Bisa aku lihat senyum mama yang begitu mengembang. “Kamu pulang sama si—Masya Allah, kok tampan banget begini, Ki?” Mama langsung aja menatap ke arah Ryan. Beda sama aku yang justru memejamkan mata menahan malu. “Sore tante, saya Ryan temannya Shakira.” “Sore juga, oh ... teman toh, kirain cem-cemannya Kiki, ehehehe.” “Mama ....” Sumpah aku malu banget

    Last Updated : 2024-09-18

Latest chapter

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   108 - Keadaan Yang Rumit

    Dengan tekad yang kuat pun akhirnya Doni menuruti perintah Kiki dengan menginjak pedal gas dengan kecepatan penuh dan mobil langsung berjalan secepat kilat.Ckiiitttzzz.BRUG.“Kak, gila apa rem mendadak begini,” dumel Kiki yang merasa dahinya terkena dasbor mobil. Ia tadi lupa memakai sabuk pengaman. “Haduh sakit banget.”Doni tak menghiraukan ocehan Kiki, yang dipikirkan oleh otaknya tuh apakah Ryan masih hidup apa udah … sial!“Ki, coba lihat kebelakang. Apakah suami lo masih hidup atau—“Kiki yang masih merasa kesakitan dahinya pun menatap ke arah spion dan melihat kalau Ryan tengah ditolong berdiri oleh wanita itu.“Masih hidup, udah biarin aja.”Doni langsung bernapas lega, matanya pun langsung melirik ke arah spion untuk memastikan ucapan yang dikatakan oleh Kiki itu benar. Ia langsung mendesah lega kala memang benar si Ryan masih hidup. Sepertinya

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   107 - Terbongkar Semuanya

    Doni pun langsung menancapkan gasnya penuh pas sudah berada di jalan tol. Ia bisa melihat Kiki dari ekor matanya kalau adik ketemu gedenya itu tengah cemas.“Lo mendingan tidur aja.”Kiki menggeleng. “Nggak bisa.”“Entar kalau udah sampai gue bangunin.”Tetap saja Kiki bebal untuk dikasih nasihat oleh Doni. Kiki lebih memilih mengabaikan dan tetap memperhatikan jalanan menuju ke arah Bandung.Beberapa jam kemudian.Kini mobil Doni sudah memasuki kawasan Bandung. Ia mulai mengaktipkan gps mobilnya karena tak hapal dengan jalanan kota kembang itu.Terik matahari yang tadi begitu menyengat pun kini mulai terlihat berjalan ke ufuk barat. Kiki bahkan sampai melupakan jadwal makan siangnya hari ini.“Lo belum makan, kan?”“Nggak laper.”“Tapikan lo butuh tenaga, Ki.”“Iya tapi gue nggak laper, Kak.”“Ini udah jam empa

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   106 - Cari Bukti Sampai Dapat

    Doni yang tengah fokus menyetir pun sangat terkejut dengan pertanyaan Kiki yang sangat tiba-tiba sekali. Ia menoleh dan melihat Kiki yang tengah menatapnya lekat. Doni pun berdeham pelan.“Lo nggak lagi kesam—““Hahahaha.”Suara tawa Kiki langsung menghentikan pertanyaan dari Doni. Ia bernapas lega kala mengetahui kalau pertanyaan itu hanya iseng semata.“Sial lo,” maki Doni.“Nggak mungkin lha, Kak, lo bukan tipe gue.”“Anjim! Tipe lo modelan Panji sama Ryan yang suka selingkuh?”“Ck! Nggak usah bahas kelakuan minus mereka.”“Hahahaha, meski wajah gue standar aja tapi gue setia.”“Iyain deh biar cepat.” Kiki pun hanya memutarkan bola matanya malas mendengar pujian Doni yang ditunjukkan untuk dirinya sendiri itu.“Gue pikir tapi serius, gila!”“Kalau itu serius kenapa?”&ldquo

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   105 - Terkejut

    Paham akan kode yang diberikan oleh Doni pun membuat Kiki langsung berjalan lebih mendekat ke arahnya. Doni sendiri berdeham sebelum bertanya kepada wanita separuh baya yang mengenakan baju daster itu.“Permisi Ibu, apa bisa ketemu Rena?”“Rena?”Doni dan Kiki pun mengangguk secara bersamaan. Ia menunggu jawaban dari ibu paruh baya yang tidak Doni kenali. Lagipula wajah mamanya si Rena nggak kayak gitu dulu.“Anak durhaka itu? Udah minggat dia.”Kiki pun makin nggak ngerti dengan jawaban ambigu dari ibu-ibu di depannya itu. “Maksudnya Bu?”“Ya, udah pergi dari sini kurang lebih setahun yang lalu lha.”“Pergi ke mana, ya, Bu?” tanya Kiki yang semakin penasaran.“Kalau nggak salah ke Bandung sama pacarnya.”Mendengar kata ‘Bandung’ membuat Kiki mendadak lemas, tangannya pun langsung meraih telapak tangan Doni. Ia menggenggam kua

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   104 - Datangi Rumah Rena Di Radal

    Kini Doni dan Kiki sudah berada di jalanan menuju ke arah Radio Dalam. Yang dilakukan Kiki hanya menggigiti bibir bawahnya karena merasa takut jika memang dugaan dan feeling-nya benar.“Kak, gue takut banget.”“Lo tenang aja, kalau dia sakitin lo nanti bakalan gue kasih bogem.”“Kalau itu benar, dia nikahin gue buat apa?”“Nah itu gue nggak tahu juga. Soalnya semenjak lulus SMA tuh gue nggak paham kabar anak-anak. Soalnya gue sibuk kuliah sama urusin bisnis kafe. Teman gue yang awet sampai detik ini juga Naren doang.”“Sama Ryan enggak?”“Sama dia juga baru-baru ini doang, Ki, dulu kan dia tinggal di Singapore gitu kan? Balik ke Jakarta kalau ada proyek doang.”Kiki pun kembali menatap ke arah jalanan yang memang tengah padat-padatnya kendaraan. Ia pun mengecek ponselnya dan sangat terkejut saat melihat puluhan panggilan tak terjawab dari nomor kantor bahkan ada n

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   103 - Cerita Semua Ke Doni

    Doni benar-benar sangat terkejut mendengarkan penuturan dari Kiki. Ia pun langsung beranjak dari kursi kebesarannya dan mendekat ke arah Kiki.“Bayarin taksi,” cicitnya.“Iya nanti gue bayarin.”“Sekarang Kak.”Doni hanya bisa mengembuskan napas pasrah. “Yaudah lo di sini dulu gue mau keluar buat bayarin ongkos taksi lo.”Kiki sendiri hanya mengangguk lemah. Tak terasa tangan Doni pun mengusap kepala Kiki dengan begitu lembut.“Lo sebaiknya duduk dulu di sana.” Doni menunjuk ke arah sofa yang memang tersedia di dalam ruangan kerja miliknya.Sambil menunggu Doni kembali membuat Kiki berjalan pelan ke arah sofa dan duduk sambil bersandar. Air matanya pun terus menetes tiada henti. Hatinya sakit kalau mengingat Ryan yang bisa tertawa begitu lepas tadi.Kiki menatap ke arah pintu saat mendengar pintu itu terbuka. Ia melihat pelayan kafe Doni yang tengah membawa minum ke ar

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   102 - Detektif Joko

    Ryan langsung menutup tubuh istrinya yang polos, ia pun duduk di pinggiran ranjang sambil menatap ke arah lantai.“Kamu kenapa?”“Kenapa apanya?”“Kenapa seperti kedebong pisang tadi?”“Emang kenapa?”“Aku nggak suka sayang, aku merasa lagi main sama patung.”“Terus kamu penginnya aku gimana?”“Kamu nggak kayak biasanya Shakira.”“Aku kan udah bilang lagi capek. Tapi, kamu terus minta dan minta. Apa boleh buat kalau aku diam aja kayak kedebong.”“Sudah lah, terserah kamu saja.”Ryan langsung meraih boxernya yang tergeletak di lantai. Ia memakainya dengan gerakan cepat dan memilih keluar kamar karena merasa kesal dengan permainan malam ini. Istrinya benar-benar beda banget malam ini. Dia lebih banyak diam nggak seperti biasanya kalau dipancing langsung membalas dengan liar juga. Ini udah dikasih pemanasan lam

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   101 - Ryan Minta Hiya-Hiya

    Entah kenapa Melviano mendadak kasihan dengan sekertarisnya itu. Apalagi baru pulang bulan madu sudah diselingkuhi. Mendingan dirinya kemana-mana. Laki-laki setia yang susah dicari, rasanya Melviano ingin kasih tahu istrinya kalau ada laki-laki lebih brengsek darinya.“Tinggal kan saja laki-laki seperti itu.”Kiki menatap ke arah Melviano. “Saya nggak mau jadi janda, Mr.”Melviano berdeham pelan. “Terserah kamu sih, tapi saya nggak mau urusan rumah tangga dibawa ke kantor seperti ini. Kamu harus bisa professional.”“Iya, Mr.”“Nanti kalau si Joko Susanto datang suruh masuk ke ruangan saya langsung.”“Baik, Mr.”Melviano pun langsung berjalan ke arah ruangan kerjanya yang memang didesain begitu luas dibanding ruang kerja milik Haidar.Yang dilakukan Melviano di dalam ruangan saat ini adalah menghubungi nomor ponsel istrinya. Ia akan memberitahukan kalau diri

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   100 - Curhat Ke Melviano

    Kiki nggak pernah menyangka kalau si boss bakalan jalan sampai ke arah pantry begini. Padahal dia boss harusnya duduk santai di kursi kebesarannya bukannya keliling seperti orang kurang kerjaan begini.“Kamu ikut saya.” Tunjuknya ke arah Kiki yang masih saja merasa syok bukan main. Dan melihat kalau si boss sudah berbalik badan membuat Kiki menoleh ke arah Sila juga Joko secara bergantian, Kiki pun menampilkan ekspresi takutnya ke arah Sila.“Semangat!” kata Sila.Kiki hanya memanyunkan bibirnya ke depan karena di antara ketiga yang berada di pantry kenapa hanya dirinya saja yang bakalan kena semprot? Padahal tadi gibah berjamaah terus kan ini belum masuk jam kerja harusnya karyawan bebas melakukan apapun dong.Merasa si boss berhenti membuat Kiki ikutan berhenti di belakangnya. Kiki merasa kalau sekarang harus siap mental.“Ini kamu nggak lihat?”Kiki langsung mengulurkan lehernya ke atas untuk melihat ap

DMCA.com Protection Status