Share

018 - Flasback

Penulis: Jezlyn
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-18 11:00:28
Aku siap cerita sama Mbak Sila mengenai Ryan saat mengantarkan ke rumah. Dimana saat itu mama tengah berada di depan pintu.

Flasback on.

“Ada mama lagi,” kataku yang masih bisa didengar oleh Ryan. Sebab tak lama Ryan justru menyahuti perkataanku.

“Kenapa? Yaudah aku silatuhrahmi aja sekalian.”

“Ih, jangan deh. Ngeri nanti mamaku kalau ngomong ngaco.”

“Ngaco gimana?”

Di saat aku lagi debat sama Ryan, tiba-tiba aja mama udah ngetuk pintu penumpang yang terdapat aku duduk di sana. Lha, mampus mau ngusir malahan mama nyamperin ke sini.

Tok. Tok. Tok.

“Ki, Kiki, kan?”

Aku menoleh ke Ryan sebentar sebelum membuka pintu penumpang. Bisa aku lihat senyum mama yang begitu mengembang.

“Kamu pulang sama si—Masya Allah, kok tampan banget begini, Ki?” Mama langsung aja menatap ke arah Ryan. Beda sama aku yang justru memejamkan mata menahan malu.

“Sore tante, saya Ryan temannya Shakira.”

“Sore juga, oh ... teman toh, kirain cem-cemannya Kiki, ehehehe.”

“Mama ....” Sumpah aku malu banget
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   019 - Sang Penolong

    Merasa tak ada pilihan lain membuatku terpaksa menghubungi Ryan. Asli Mbak Sila kejam banget turunin anak perawan tengah jalan begini. Tak ingin menjadi tatapan orang-orang, aku mencari ke arah pinggiran yang lumayan rame orang. Aku mendekat ke arah penjual asongan. “Mijon Mbak?” “Enggak.” Aku mencari nomor kontak Ryan di hape dan langsung menekan lambang bentuk telepon. Seperti dugaanku kalau Ryan begitu gercep angkat teleponnya. “Halo Shakira.” “Ryan ....” “Kamu di mana kok berisik banget, sih?” “Aku di jalan.” “Owh ... pantes berisik. Udah sampai mana? Cilandak?” “Bukan, aku di Cawang.” “HAH! Kok bisa sih sampai nyasar ke Jakarta Timur gitu?” “Ceritanya panjang, aku bingung naik angkutan umum ke sana.” “Oke, kamu di mana posisinya?” “Nggak tahu jalan apaan, jarang ke Jakarta Timur soalnya.” “Mainnya di selatan mulu sih. Yaudah kamu shareloc, biar aku jemput ke sana.” “Hmm ... makasih Ryan.” Saat sambungan teleponku sama Ryan terputus, dengan cepat aku langsung meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-19
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   020 - Kepikiran Hal Yang Sama

    Aku benar-benar nggak nyangka banget kalau Ryan akan sebaik ini. Terlebih dia juga benar-benar nganterin aku sampai depan rumah bahkan dia ikutan turun dan bicara sama mama. Sikap dia yang seperti ini menambah poin plus di mataku.Mungkin banyak orang yang mengatakan sikap Ryan yang suka banget mainin perempuan atau mereka suka sebut Ryan itu playboy mendadak tak berarti di mataku. Entahlah, mungkin mataku dibutakan sikap dewasa dia yang mendadak seperti ini, atau memang orang-orang hanya menilai Ryan dari luaran dan dari mulut ke mulut bukan karena mereka kenal Ryan dengan sendirinya.“Ryan, makasih banget, ya.”“Sama-sama. Kamu sebaiknya langsung istirahat.”“Iya, kamu juga.”Ryan hanya tersenyum saat aku mengatakan itu. Dia pun berdeham pelan sebelum akhirnya dia pamit pulang.“Yaudah kalau gitu aku pulang dulu, ya, bye.”“Bye.”Aku melambaikan tangan dadah ke arah Ryan saat mobilnya menyalakan bunyi klakson.

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-20
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   021 - Joko Paparazi Kantor

    Setelah selesai membereskan segala barang ke meja kerja sebelumnya, aku duduk sebentar karena merasa capek. Nggak kebayang jadi Pak Haidar harus keluar kota terus menerus. Belum lagi ke luar negeri untuk berbagai urusan. Selama kerja enam bulanan baru pernah diajak ke Singapore doang. Beliau lebih suka pergi sendiri—eh sama asisten pribadinya ding. Mungkin dia kasihan lihat aku yang baru kerja di sini. Ngeri nggak betah apa gimana, aku juga nggak tahu.“Ki.”“Eh, apa?”“Pak Haidar ada?”“Ada, kenapa?”“Dia nggak mau pergi gitu ke Papua urus tambang emas.”“Eh, dia itu udah dua bulanan bolak balik ke Papua. Bulan pertama dia udah bolak balik, nah bulan berikutnya kemarin rada lama di sana tiga minggu lebih.”“Ck! Kalau dia kembali rada nggak bebas nih. Pasti bakalan sering ditanya lah, sidak lah, eweeww.”“Kenapa emang, Yo, yang penting kita kerja bener aja.”Di saat aku lagi ngobrol sama Priyo, ternyata

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-21
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   022 - Makan Siang Bersama

    Aku meringis menatap ke arah Ryan. Asli nggak enak banget udah ngambek sama dia. Padahal kita berdua baru aja temenan masa udah berantem kayak orang pacaran. “Ryan, maaf.” “Gapapa.” Rasanya sikapku nggak dewasa banget barusan. Masa tahu ada yang kagum sama Ryan mendadak diriku langsung kesel. Wajar nggak, sih, kalau temenan memiliki perasaan gini? Tak lama mobil Ryan memasuki parkiran restoran steak. Kita berdua langsung masuk dan memilih salah satu tempat duduk. Aku sama Ryan langsung memilih menu untuk makan siang. Bahkan aku sama Ryan tak ada jaim-jaimnya sama sekali saat memesan menu seperti kebanyakan orang yang tengah pedekate. Selesai memesan, kita berdua saling diam. Aku menatap ke arah Ryan yang sibuk bermain ponsel membuatku jadi bete kembali. Kenapa zaman sekarang orang lebih suka interaksi lewat hape? Kalau kumpul-kumpul pun kadang sibuk main hape masing-masing. Percuma nggak sih, nggak bisa menikmati ngobrol ngalor ngidul seperti zaman dulu—dimana gadget belum seram

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-22
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   023 - Komentar Netijen Bikin Gila

    “Shakira, ayo balik ke kantor. Katanya kamu ada meeting.”Aku tahu kalau Ryan ini lagi ngalihin pembicaraan. Lagian mulutku juga sompral banget pakai acara tanya majalah dewasa gitu.Terpaksa aku mengangguk setuju untuk segera kembali ke kantor. Dalam perjalanan menuju ke kantor pun tak ada obrolan antara aku sama Ryan. Mungkin Ryan masih malu karena kartunya dibongkar sama sepupunya sendiri kalau dia suka koleksi majalah porno.Sesampai di kantor, aku ngomong seperlunya saja yang direspon Ryan dengan anggukan. Pria itu kemudian langsung pamit pergi.Baru aja kakiku masuk lobby, suara cempreng Mbak Sila bikin kupingku budeg.“Kikiiiiiiii.”Kedua tanganku langsung menutupi telinga secara otomatis. Apalagi Mbak Sila lari ke arahku dan langsung menyeretku ke arah toilet.“Mbak Sila, ikut!” teriak Sofi yang masih berjalan jejer sama Bang Rinto dan Priyo.“Bentar, lagi ada urusan sama Kiki. Mending kalian naik aja du

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-23
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   024 - Sikap Ryan Bikin Galau

    Setelah pulang kerja, gue langsung mandi, makan, dan sekarang lagi istirahat di kamar. Tapi, tangan gue pegang hape terus sambil lihatin chat room sama Ryan. Kenapa Ryan nggak kirim pesan atau nggak telepon gitu.“Idih gile, kenapa jadi ngarepin chat dia sih,” dumel gue saat otak dan pikiran selalu bayangin Ryan. Padahal dia itu bukan siapa-siapa tapi kenapa jahat banget sih nyita waktu gue.Ting.Dengan buru-buru gue langsung menggeser layar untuk melihat notifikasi di hape. Pas tahu kalau itu cuma sms yang mengatakan kalau diri gue manang undian ratusan juta dari salah satu ol shop pun diri gue lemes. Bukan lemes karena menang. Tapi, lemes chat yang gue harapin nggak nongol-nongol. Mau chat duluan gengsi ah. Biarin ajalah.0857368xxx : Selamat no anda mendapatakan hadiah cek tunai Rp. 125jt, Pin (AAQ2099).Rasanya pengin memaki sama nomer-nomer nggak jelas yang suka kirim sms seperti ini. Benar-benar sangat mengganggu banget nggak sih

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-24
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   025 - Dendam Dengan Boss Baru

    Tak ingin terlalu pusing memikirkan mulut petasan akhirnya aku memilih untuk melanjutkan revisi laporan. Tapi, tangan baru menempel keyboard jantungku udah dikagetkan dengan suaranya yang begitu khas. Suara yang berat, juga ngebas.“Anda Shakira, kan?”Lha, iya aku Shakira. Kan udah pernah kenalan. Duh, ini orang kayaknya amnesia dah.“Ah, iya. Betul sekali.”“Pak Haidar sudah bicara sama anda mengenai konsep baby shower belum?”“Pak Haidar hanya memberitahukan kalau saya disuruh mengurus konsep baby shower untuk calon cucunya.”“Yups, betul sekali. Sebaiknya kita bicarakan ini di kafe atau restoran?”“Emm ... kafe saja.”Sumpah aku merasa canggung banget ngobrol secara dekat sama boss baru. Tatapan matanya bikin kakiku langsung lemas mendadak. Melihat pahatan yang sangat sempurna di depan mata bikin otakku sedikit eror. Rasanya tuh lemes pengin pingsan dipelukannya gitu. Duh! Andai tuh boss jomlo. Sudah pasti a

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-25
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   026 - Kenapa Sesakit Ini

    Akhirnya gue sampai kantor juga meski pakai ojek online. Pergi dari kantor pakai mobil mewah kembali pakai motor. Benar-benar nggak balance banget.Wajah gue kusut banget. Bahkan orang-orang dilobby sekarang lagi lihatin gue dengan sangat ketara sekali. Rasanya pengin gue colok matanya satu persatu.“Mbak Kiki.”Gue melengos aja pas Joko nyapa. Gue lagi badmood tingkat dewa. Jadi jangan tegur-tegur gue apa sapa deh. Sama aja lo senggol gue bacok.Pas udah masuk lift gue langsung menyender dan membuang napas kasar berkali-kali. Padahal hal ini udah biasa kan kalau kacung ditinggal boss? Tapi kenapa gue bisa sekesal ini, ya?Ting.Rasanya kaki gue lemes banget buat jalan ke arah meja. Kalau bisa terbang rasanya pengin terbang aja. Kalau nggak ngilang aja deh kayak Jinny oh Jinny gitu jadi nggak capek jalan ke sono ke mari.“Kikiiiii.”Gue menoleh dan melihat Mbak Sila tengah berjalan ke arah gu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26

Bab terbaru

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   159 - Luka Hati Seorang Ryan Anggara

    Setelah selesai mengelap serta mengganti pakaian milik istrinya, Kini Ryan langsung menarik selimut untuk menutupi sebagian tubuh Kiki. Setelah itu Ryan memilih pergi keluar kamar.Di saat sudah berada di luar kamar, ia langsung mencari duduk di sofa sambil menduga-duga hal apa yang sudah istrinya dan Priyo lakukan di mobil apalagi dirinya melihat dengan posisi yang begitu sangat menjengkelkan seperti tadi.“Aaaarggghh, fak!”Tangannya pun mengepal kuat sambil ia tonjok-tonjokkan di sofa karena hatinya masih kesal juga panas.Merasa pusing juga galau, Ryan langsung menelepon Priyo meminta bertemu empat mata saja. Jikapun akan adu jotos nantinya yang pasti Kiki tak lihat juga tak berada di lokasi yang membuatnya kepikiran.“Oke, gue tunggu lo di sana.” Ryan mematikan sambungan teleponnya dengan sangat kesal.Dengan cepat pula ia langsung keluar apartemen untuk bertemu dengan Priyo di salah satu kafe Jakarta. Ryan sendi

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   158 - Apakah Harus Dikurung Dalam Sangkar Saja!?

    Keduanya kini merasakan panas di sekujur tubuh. Terlebih Kiki yang memang sedang naik-naiknya rasa hasrat itu di tubuhnya.Disaat tangan Kiki sudah akan membuka ritsleting celana milik Priyo, dengan cepat pula Priyo menahannya. Kewarasan yang hampir saja hilang tiba-tiba kembali menyadarkan dirinya.“Astagfirullahaladzim,” katanya mencoba menyadarkan diri. Dengan cepat pula Priyo langsung menahan tubuh Kiki yang terus menyerang dirinya. “Ki, sadar,” tambahnya sambil menepuk pipi milik Kiki pelan.Priyo benar-benar tak menduga kalau sahabatnya akan seganas ini ternyata. Sekuat tenaga ia menahan Kiki dan terus menolak meski rasa ingin memasuki dan merasakan itu ada.Masih dengan posisi Kiki duduk di pangkuannya, Priyo langsung merogoh saku celananya yang terdapat ponsel dirinya.Dan, untungnya ia pernah menyimpan nomor Ryan sewaktu apartemennya digerebek di saat mereka berdua mendapat masalah. Dengan cepat pula Priyo lan

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   157 - Adegan Tak Terduga Di Dalam Mobil

    Tak terasa gibah squad kini sudah duduk hampir empat jam sendiri di La Moda Jakarta. Bahkan mereka semua sudah kenyang makan ditambah ngobrol ngalor ngidul dan lebih parahnya mereka memesan wine. Joko yang anak bawang pun hanya bisa melihat kelakuan orang-orang dewasa di sekitarnya.“Eh, gue kalau belum kawin bakalan pepet para bos dah,” ceplos Sila.“Kayak laku aja lo,” sahut Rinto.“Remehin lo. Gini-gini gue jago goyang di ranjang tahu.”“Hissst … urusan ranjang lo bawa-bawa, Mbak,” cela Kiki.“Iyahlah, para laki-laki itu paling suka perempuan jago ranjang. Iyakan Priyo?” todong Sila ke arah Priyo dengan pertanyaan yang membuatnya menelan ludah susah payah.“Apaan sih, Mbak, gue kan belum pernah rasain,” jawabnya gugup.“Masa?” Sila menatap Priyo sambil tersenyum. Ia pun tertawa dan mengambil gelas yang berisi wine.Kondisi Sila y

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   156 - Pesta Pemecatan Kiki Ala Gibah Squad

    Suami mana yang tak takut kalau istrinya bekerja dengan laki-laki single dan berduit. Oke. Kalau saingan hanya si Priyo yang sama-sama pekerja, tapi ini kedudukannya boss besar sekaligus pemilik perusahaan. Perempuan mana yang akan menolak jika harta, tahta sudah bertindak? Bukan berarti Ryan tidak mempercayai istrinya, tapi rasa takut itu benar-benar muncul begitu saja. Tak memungkiri juga jika istrinya itu benar-benar cantik dan lebih sialnya memiliki body yang perfek. Menonjol dibagian yang semestinya. Dobel sial!“Aku percaya sayang, tapi aku takut.”“Kamu takut tandanya nggak percaya dong.”Melihat istrinya yang langsung badmood membuat Ryan pun mengalah. Ia menghela napas kasar sambil berpikir ke depan akan seperti apa.“Ya udah kamu gapapa bekerja di Ansell.”“Lagian kan belum tentu diterima juga. Orang baru ngirim CV. Pasti saingan banyak dan usia jauh lebih muda-muda.”“Ya mudah-

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   155 - Mulai Khawatir Dengan Keadaan

    Selesai membahas masalah kerjaan dengan Wawan, kini Kiki tengah bersiap-siap menuju ke salah satu mall. Lebih tepatnya Grand Indonesia karena akan ketemu Ryan untuk makan siang bersama dan sorenya akan ada acara bersama gibah squad yang akan mengadakan pesta pemecatan. Grup sinting memang. Sepertinya kalau nggak sinting bukan gibah squad namanya.Selesai menggunakan make up dan pakaian sedikit rapi, Kiki keluar kamar dan langsung menatap ke arah Wawan yang masih duduk di sofa menunggunya dengan wajah begitu kesal.“Yuk,” ajak Kiki.“Naik ojek aja.”“Nggak. Anterin gue sampai depan pintu mall GI.”“Ya ampun, gue bayarin deh ojeknya.”“No no no. Lo udah makan mi instan sampai dua mangkok juga, gue sampai ngalah buat nggak makan lho.”‘Anjer, mi melar begitu masih aja diungkit sama si Kiki,’ batin Wawan.“Iya oke deh gue anter sampai restoran juga entar.

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   154 - Siapa Mirza Ansel!?

    Merasa terkejut dengan orang yang tak dikenalnya membuat Kiki menampar dengan secepat kilat. Bahkan orang itu mengaduh kesakitan yang membuat Kiki melongo.“Wawan! Ngapain lo pakai rambut palsu gitu.” Kiki mengomel saat melihat orang didepannya tengah melepas rambut palsu gondrong yang dipakainya dan kaca mata hitam yang berhasil menutupi mata yang tampak merah itu.“Gue numpang ngumpet.”“Apaan, enggak!”“Pelit banget lo.”Kiki langsung menghadang Wawan di depan pintu dengan satu tangan yang direntangkan ke arah tembok apartemen.Wawan sendiri hanya berdecak kesal sambil menatap ke bawah dan tersenyum jahil. “Whoa gede banget.”“Apanya yang besar woy!”Wawan pun langsung nyelonong masuk saat melihat Kiki tengah lengah. Kiki melihat itu langsung merasa murka dan berteriak kencang yang mambuat Wawan menutup kedua telinganya dengan telapak tangan.&ldq

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   153 - Menikmati Menjadi Pengangguran

    Faktanya ingin puasa dua bulan semua itu hanya ucapan belaka untuk Kiki. Justru hari ini bahkan sejak semalam gelora panas yang lebih mendominasi keluar dari seorang Shakira Intan Ayu dibanding Ryan Anggara. Sosok Ryan hanya sebagai pemancing dan pemanas saja untuk diawal dan selanjutnya yang memimpin kegiatan panas itu Kiki sendiri.Merasa pintar memancing istrinya membuat Ryan selalu tersenyum begitu bangga di saat suara lenguhan keduanya keluar hingga keduanya mencapai ketitik pelepasan.Kiki yang awalnya bingung melakukan di dapur justru kini ia langsung bisa mengusai dan beradaptasi dengan cepat.Selesai melakukan kegiatan panas mereka memilih beres-beres rumah bersama dan istirahat sebentar kemudian pergi kembali ke apartemen.“Mas, cariin kerjaan pokoknya.”“Iya besok senin.”“Nggak mau. Pokoknya sekarang biar senin aku kirim email buat ngelamar.”Kiki terus berbicara soal lamaran kerja. Bahk

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   152 - Ketahuan Mama Mertua Saat Skidipapap

    Kiki langsung membekap mulutnya sendiri kala merasa suaranya memang sudah begitu sangat berisik. Ryan sendiri hanya tersenyum penuh kemenangan karena istrinya sudah pasrah dilucuti pakaian oleh dirinya satu persatu. Pertahanan untuk memberikan Ryan pelajaran gagal sudah karena Kiki sendiri pun tak bisa menahan hawa panas dan rangsangan dari suaminya itu.Tak ingin menyia-nyikan kesempatan pun membuat Ryan langsung mengeksplor area sensitive istrinya dan memberikan tanda serta kenikmatan yang luar biasa.Merasa tak kuasa menahan kenikmatan membuat Kiki terus bergelinjang dan menarik kepala suaminya untuk bisa ia kecup hingga akhirnya pun melakukan kissing yang begitu panas yang membuat Kiki benar-benar terbuai.“Sialan!”Ryan terkekeh saat mendengar istrinya mengumpat untuk pertama kali saat mereka bercinta seperti ini. Terlebih birahi sang istri seperti tengah benar-benar keluar. Bahkan kedua tangan Kiki membantu kepala Ryan agar lebih terbena

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   151 - Nginep Di Rumah Mertua

    Merasa tahu kalau istrinya mulai tak nyaman dan takut saat melihat Abangnya membuat Ryan pun kembali membalas genggaman tangan Kiki dengan begitu erat sebagai tanda kalau dia akan baik-baik aja selama dia berada di sampingnya.Kepala Ryan menoleh dan memberikan senyuman tipis kepada istrinya untuk sedikit santai saat akan memasuki rumah orang tuanya.“Mas.”“Gapapa sayang, kamu bakalan aman ada aku di sini.”Ryan pun merasakan kalau istrinya mulai mempercayakan dengan mulai ikut melangkah masuk untuk bertemu Mama Nina.“Halo sayang,” sapa Nina langsung cipika cipiki kepada putra dan menantunya itu. “Mama kira kalian berdua nggak jadi nginep di sini.”“Jadi dong, Ma, soalnya weekend depan kita berdua mau ke Bandung.”“Ke Bandung?” kening Nina mengerut sebagai tanda kalau ia ingin tahu mereka ke sana untuk apa.“Iya ada urusan.”“Oh &

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status