Beranda / Romansa / Cinta vs Pelet / Erika Menginap

Share

Erika Menginap

Penulis: Swimbi D. A
last update Terakhir Diperbarui: 2021-12-13 21:00:00

Jojo menaiki bis jemputan seperti biasa. Ia duduk di sebelah Roni, salah satu bangku yang masih kosong. Jojo menyapa lelaki di sebelahnya itu dan mengajaknya berbincang. 

"Gimana, Bro, persiapan nikah sudah semua?" tanya Jojo. 

"Sudah semua, Bro. Tinggal tunggu waktu. Gue juga udah bikin surat pengajuan rumah dinas. Tinggal tunggu buku nikahnya," jawab lelaki itu. 

"Wah… sudah matang semua. Semoga lancar dan dipermudah."

"Aamiin. Lu sendiri gimana hubungan rumah tangga dengan istri? Baik-baik saja?" Jojo berdehem mendapat pertanyaan Roni. "Istri sudah hamil?" tanya Roni lagi. Baginya ini kesempatan untuk memancing obrolan. Mungkin saja bisa menyadarkan Jojo. 

"Belum nih. Belum dapat rejeki sepertinya."

"Hmmm… oh ya, Bro. Kemarin lu cuti kerja?"

"Eh? Oh, iya, cuti. Karena honeymoon sama istri."

"Wah… pengantin baru honeymoon terus, ya? Biar cepet jadi." Jojo tidak menjawab. Ia menundukkan pandangan. 

Entah mengapa tiba-tiba ia merasakan wajahnya panas, apakah kini telah memerah? 

"Ke Balikpapan?" tanya Roni lagi. Jojo membulatkan mata dan mengarahkan pandangan ke lelaki di sebelahnya. Bibirnya kaku, tidak bisa menjawab. Namun, Roni dengan santai berucap lagi, "Jadi, calon istriku 'kan orang Balikpapan. Semalam aku menjemput dia di tempat kerjanya. Aku melihat seorang lelaki dengan wanita keluar dari tempat kerja calon istriku. Itu, seperti kamu. Apakah iya, itu kamu?"

Tanya Roni semakin membuat Jojo kelabakan. Apa yang harus ia jawab. Sesaat ia membuang pandangan ke segala arah untuk menghilangkan grogi. 

"Salah lihat kau pasti, Ron. Karena aku itu abis liburan ke Mamuju dengan istriku. Jadi, tidak mungkin di Balikpapan. Lalu, kemarin senin aku istirahat di rumah saja."

"Oh… syukurlah aku tidak menyapa lelaki yang mirip denganmu saat itu. Bisa malu, jika sampai salah orang. Lagi pula, tidak mungkin juga 'kan, lu cuma honeymoon ke hotel Balikpapan?" Tawa Roni kecil mengiringi. 

"Hotel? Apa jangan-jangan calon istri Roni bekerja di hotel itu?" tanya Jojo dalam hati. Namun, ia tak berani bertanya. Hanya ikut tertawa kecil dan mengatakan, "Iya, nggak mungkinlah. Ngapain gue honeymoon di Balikpapan."

Roni menatap Jojo dalam. Ia merasakan kegelisahan dari wajah Jojo yang sudah tidak nyaman dengan tanyanya. 

Bis pun tiba di tempat bekerja mereka. Jojo bergegas turun lebih dulu untuk menghindari Roni. Ia segera menuju toilet untuk menenangkan diri sesaat. 

Jojo membasuh wajahnya dengan air. Ia berpikir, harus lebih waspada menjaga hubungan dengan Erika. Nasib baik masih menyertai. Ia harus menutupi semua dengan rapat hingga waktu tiba untuk menikahi Erika dan Sari telah menerima semua keputusan. 

***

Jam istirahat tiba. Sari menelpon, tetapi Jojo abaikan. Ia biarkan gawai itu terus berdering. Entah apa yang akan dibicarakan wanita itu. Sebelumnya ia hanya mengirim pesan di saat suaminya bener, sangat jarang menelpon. Namun, setelah dering telepon dari Sari mati, masuk telepon dari Erika. 

Jojo melihat gawai sebentar, lalu pergi dari keramaian dan mengangkat telepon. 

[Honey… hari ini kamu kesini?]

[Hmmm… aku belum tahu, Hon. Kenapa?]

[Iya, nggak apa-apa. Setidaknya aku bisa merias diri kalau kamu kesini.]

[Kamu tuh memang wanita yang paling mengerti ingin aku. Bagaimana aku tidak betah bertemu kamu, ya?]

[Hmmm… makanya setiap hari kamu harus temui aku.]

[Oke, nanti aku lihat jadwal dulu ya, ada lembur nggak.]

[Oke. Aku tunggu. Hei, jangan lupa makan.]

[Iya, Hon. Tenang saja. Ini aku baru mau makan siang.]

[Oke, bye.]

[Bye.]

Mereka mengakhiri panggilan dan Jojo kembali ke rumah makan. Saat ia memesan makan, dering gawainya terdengar lagi. Ia melihat nama Sari muncul. Ada apa dengan istrinya? Apakah ada hal yang penting? 

"Duh… pengantin baru, ditelponin terus sama istri," ledek Roni yang kini duduk di sebelah Jojo. Tidak ingin menaruh curiga dari teman-temannya. Jojo mengambil kesempatan ini untuk mengangkat telepon agar Roni pun melihat kemesraannya dengan Sari. Mungkin saja bisa membantu mengurangi kecurigaan Roni. 

[Assalamu'alaikum, Sayang.]

[Waalaikumsalam, Mas. Mas, aku ganggu kamu nggak?]

[Nggak, kok. Kenapa, Sayang? Aku baru mau pesan makan nih.]

[Mas, tadi Mama telepon. Papa jatuh di kamar mandi.]

[Jatuh? Terus?]

[Iya, sekarang di bawa ke rumah sakit. Apa boleh aku pulang ke Jakarta hari ini untuk lihat Papa?]

[B-bo-boleh, Sayang. Mau gimana lagi. Mereka cuma punya kamu. Ya sudah, aku transfer uang ke kamu sekarang, ya? Buat pegangan di jalan.]

[Makasih, Mas. Aku langsung beli tiket sekarang dan berangkat kalau gitu.]

[Iya, kamu terus kasih kabar aku, ya? Salam buat Mama Papa. Semoga beliau tidak apa-apa.]

[Iya, Mas.]

Sari mengakhiri percakapan setelah mengucap salam. Segera Jojo pun mengirim uang ke rekening Istrinya itu. 

"Kenapa, Bro?" tanya Roni penasaran. 

"Mertua gue sakit. Istri izin pulang ke Jakarta." Roni hanya mengangguk. 

Setelah makan siang, Jojo mencuri waktu mengirim pesan ke Erika. Mengabarkan bahwa Sari akan pulang ke Jakarta beberapa hari dan malam ini Jojo akan lembur. Jadi, tidak bisa menemui Erika di kosan. 

[Tapi, gimana kalau selama istriku tidak ada di rumah, kamu menginap di rumahku?]

Erika tertawa membaca pesan singkat Jojo. Lelaki itu sudah mulai tidak bisa menjauh darinya. Tentu Erika setuju dan dengan syarat, gadis itu harus datang ke rumah menggunakan kerudung nanti malam. Agar tetangga tidak memperhatikan siapa yang sebenarnya masuk ke dalam rumah. 

[Aku pulang sekitar jam 10 malam. Kamu datang jam 9 saja. Bawa stok makanan untuk di rumah karena kamu akan susah keluar rumah. Kunci ada di bawah keset depan pintu. Sampai ketemu nanti malam.]

***

Sementara Sari baru saja tiba di bandara, ia segera check-in. Keberangkatan pesawat yang dadakan ia pesan akan berangkat empat puluh lima menit lagi. Langkahnya ia ayun dengan sedikit berlari. Hatinya tak karuan memikirkan ayah tercinta. 

[Mah, Sari segera ke rumah sakit. Mama yang sabar, ya.]

Air matanya tak kuasa terbendung. Ia mengirim pesan sebelum pesawat berangkat. Tak lupa ia pun memberi kabar keberangkatan ke Jojo. Suaminya menaruh simpatik agar menenangkan hati Sari. 

[Kamu yang sabar, Sayang. Kita sama-sama berdoa semoga semua baik-baik saja. Kamu mau di sana berapa lama pun, aku nggak apa-apa. Yang terpenting kamu harus selalu ada di saat Papa Mama butuh. Temani Mama terus agar beliau tidak drop juga, ya. Salam sayang dari aku. Hati-hati di jalan.]

[Terima kasih, Mas. Nanti aku kabarkan kamu lagi, jika kondisi Papa membaik, aku segera pulang.]

Keduanya berkirim emoji peluk dan cium sebelum mengakhiri obrolan. Tak lama, panggilan seluruh penumpang penerbangan pesawat yang Sari tumpangi terdengar. Ia segera berjalan masuk ke dalam pesawat dan sambil menonaktifkan gawai. 

Sementara Jojo tersenyum lebar. Tak sabar menanti waktu pulang kerja yang akan di sambut oleh Erika di rumah. Begitu pun gadis seksi itu. Ia telah berkemas barang-barang yang akan dibawanya nanti malam. 

Bersambung….

Bab terkait

  • Cinta vs Pelet   Erika Tiba

    [Mas, Papa kepalanya terbentur. Itu yang membuatnya di rawat.][Terus gimana kondisi beliau sekarang, Sayang? Apa aku perlu cuti menemani ke Jakarta?][Tidak apa, Mas. Kamu kerja saja. Aku cuma mau minta izin, mungkin disini akan menemani sedikit lebih lama hingga Papa lebih baik.][Iya, Sayang. Kamu bantu Mama saja mengurus Papa. Kalau sudah selesai urusan baru kembali, tidak apa.]Lampu hijau menyala. Pertanda baik untuk hubungan tersembunyi Jojo dan Erika. Senyum Jojo semakin mengembang. Setidaknya ia memiliki waktu beberapa hari bersama Erika di rumah. Tanpa harus ketahuan orang luar, seperti Roni yang hampir mempergoki hubungan mereka.Kabar baik

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-14
  • Cinta vs Pelet   Ayah Erika

    Erika terbangun dari tidur kala dering gawainya tak henti mengganggu. Ia duduk di tepi ranjang, menyadarkan jiwa yang masih di alam mimpi. Perlahan gadis seksi itu menggeser layar berwarna hijau pada gawai. Suara tangis dari balik telepon terdengar. Membuat separuh nyawanya tersadar.[Mel? Kamu kenapa?][Kak, Ayah…][Ayah kenapa?]Tidak ada jawaban dari Meli, hanya tangis dari balik telepon terdengar jelas dan semakin sendu.[Kamu tenangkan diri dulu. Ayo, cerita pelan-pelan. Mana bisa aku paham kalau kamu sambil menangis seperti ini.]Erika mencoba menenangkan adiknya tetapi gad

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-14
  • Cinta vs Pelet   Roni Menguntungkan Erika

    "Hei, Hon, ayo bangun." Jojo mengerjapkan mata. Menatap gadis yang tengah mencium pipinya sambil berbisik. Ia segera mendekap gadisnya, enggan beranjak. "Ayo, bangun. Katanya takut kesiangan lagi?" "Jam berapa sih, Hon?" "Jam empat." "Kamu kok, udah bangun?" Erika tidak menjawab. Ia memasukkan wajahnya ke dalam pelukan Jojo. Berdiam beberapa saat di sana. Bukan sudah bangun, lebih tepatnya gadis itu tidak bisa tidur nyenyak teringat sang ayah. Namun, Erika memilih tidak menceritakan ke Jojo. "Aku masakin sar

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-04
  • Cinta vs Pelet   Jojo dan Sari Terkejut

    [Hai, Sayang.][Kamu lagi di rumah, Mas?][Iya. Baru selesai makan.][Makan malam apa?][Tadi aku beli di depan. Gimana kondisi Papah?][Alhamdulillah lebih baik, Mas. Mungkin aku pulang hari Minggu.]Jojo mengangguk. Memasang wajah ceria, menyambut kedatangan istrinya. Rayuan gombal pun ia lontarkan untuk meyakinkan wanita itu bahwa rindu padanya sangat menyiksa.Sementara Erika yang mendengar Jojo sedang mengobrol dengan Sari di panggilan video tidak menghiraukan. Ia tetap melanjutkan mencuci piring di dapur. Memberikan waktu untuk

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-04
  • Cinta vs Pelet   Sari Bekerja

    "Pagi, Sayang… masak apa, Sayang?" sapa Jojo. Ia baru bangun, memeluk mesra tubuh Sari dari belakang yang sedang sibuk memasak di dapur."Masak yang ada di kulkas. Kamu stok ayam ungkep, Mas?""Oh, iya. Kemarin. Aku pikir kamu baru pulang hari ini. Jadi kemarin aku beli, niatnya buat makan semalam sama pagi ini. Praktis tinggal goreng.""Hmmm… oh, ya, Mas. Kamu ganti parfum baru?""Parfum? Nggak. Kenapa memangnya?""Itu yang di meja rias aku. Kayaknya aku baru lihat parfum itu."Jojo terdiam mencoba berpikir. Apa yang dimaksud Sari adalah parfum Erika yang mungkin tertinggal, pi

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-05
  • Cinta vs Pelet   Bukti Dari Roni

    Satu bulan berlalu. Setiap Sari lembur bekerja, Jojo dan Erika mengambil kesempatan untuk jalan-jalan. Menghabiskan waktu dan uang. Bahkan mulai bulan ini, separuh gaji Jojo telah ia transfer ke rekening Erika. Beralasan Sari telah memiliki gaji sendiri, lelaki itu bilang kepada istrinya ingin menabung untuk membeli rumah di kampung. Sari pun setuju. Jadi, untuk kebutuhan sehari-hari istrinya yang mengeluarkan uang.Semua kebusukan Jojo dan Erika berjalan lancar. Sari tak lagi curiga karena sikap Jojo yang setiap hari romantis. Ia kembali menepis pikiran negatif yang sempat mengusik lagi. Bahkan ia juga sudah lupa dengan helai rambut di ranjang saat pulang kampung.Wanita itu fokus dengan pekerjaan barunya. Menikmati mengurus suami, rumah dan kantor. Sambil menanti momongan yang sampai sekarang belum juga dititipkan Tuhan

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-05
  • Cinta vs Pelet   Sikap Aneh Jojo

    "Hei… kamu belum tidur?" Dengan sigap Jojo menghampiri Sari, merangkul wanita itu sambil menutup pintu belakang. Ia mengajak istrinya melangkah ke arah kamar. Mengalihkan pemandangan halaman belakang yang masih menampilkan asap, bakaran kertas."Kamu ngapain malam-malam di belakang?" tanya Sari penasaran."Ng-nggak ngapa-ngapain. Hirup udara malam aja.""Kok ada asap? Kamu bakar sesuatu?""Oh… aku ngerokok tadi. Baru selesai. Tidur, yuk?"Jojo memeluk Sari sebelum wanita itu merebahkan tubuh di ranjang saat mereka tiba di kamar. Ia pun meninggalkan kecupan di kening istrinya. Dengan wajah bahagia, karena sikap manis Jojo, Sari pun

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-06
  • Cinta vs Pelet   Pertengkaran

    "Hei, hei… dengar aku, Sayang. Sari akan pergi ke Makassar minggu depan. Kamu bisa tinggal di rumah dinasku sementara, gimana?""Kenapa harus sembunyi-sembunyi? Aku sudah bilang sama kamu, Mas. Aku mau kita segera menikah. Mumpung dia tidak disini, mengapa kita tidak menikah saja minggu depan? Jadi, aku bisa kamu bawa pulang ke rumah dinas."Erika tampak mondar-mandir sambil berbicara. Saat Jojo mendekat dan mulai merayunya, ia kembali menghindar. Bahkan sentuhan Jojo pun ditepis."Mana mungkin bisa?" tanya Jojo."Bisa. Besok aku ke KUA dan urus semuanya. Kamu terima beres.""Bukan itu maksud aku, Honey. Duitnya udah nggak ada. Aku nggak

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-06

Bab terbaru

  • Cinta vs Pelet   Emak Marah

    Emak berjalan ke arah pintu. Tak peduli dengan tanya Erika. Ia meminta gadis itu keluar dari dalam rumahnya. Tatapan mata wanita tua itu sinis. Erika semakin tak paham. Ia sempat kekeh duduk di bangku rumah wanita tua itu. Hingga Emak benar-benar marah dan berteriak mengusirnya.Erika bangkit dari bangku dengan banyak tanya yang berkeliaran di kepalanya. Ia menatap balik Emak saat berpapasan di depan pintu dengan wanita tua itu. Wajahnya sempat mengiba, meminta pertolongan. Namun, Emak tak peduli. Ia segera menutup pintu saat Erika sudah berada satu langkah dari dalam rumahnya.Erika tak tahu harus berbuat apa dan bagaimana. Ia berjalan kaki tanpa tahu arah. Pikirannya semakin kacau. Ia tak habis pikir, semua perjuangannya sia-sia. Cinta tulus yang ia berikan ke Jojo kandas dengan cara seperti ini. Padahal semua hampir ia

  • Cinta vs Pelet   Jojo Menemui Erika

    Setibanya Ambar di depan rumah Sari, ia melihat pintu pagar yang terbuka serta pintu rumahnya. Perasaan Ambar semakin tidak enak. Ia berlari masuk sambil memanggil nama Sari berulang. Saat ia memasuki ruang keluarga, Ambar mendapati Sari yang sudah terkulai di lantai tak berdaya. Wajahnya pucat pasi dengan keringat bercucuran."Ya ampun, Mbak. Kenapa?" Sari sudah tidak sanggup untuk berkata-kata.Seluruh tubuhnya terasa sangat lemas. Ia hanya mengeluarkan air mata, memandang Ambar penuh harapan. Meminta pertolongan."Tunggu sebentar, ya?"Ambar berlari keluar rumah, mencari orang dan meminta pertolongan. Tak lama beberapa warga datang dan membantu Ambar mengangkat Sari ke mobil tetangganya. Mereka

  • Cinta vs Pelet   Erika Melabrak Sari

    [Kamu kemana aja, sih? Susah banget dihubungi?][Jo! Aku serius tanya. Jawab!][Astaga! Kamu benar-benar mau membatalkan pernikahan kita karena wanita itu? Mana janjimu?]Pesan tak henti berbunyi sejak tadi pagi. Tak satupun sudah terbaca. Ya, karena tadi Jojo tidak membawa gawai saat ruqyah. Benda pipih itu tertinggal di nakas. Erika tak henti mengirim pesan singkat serta panggilan telepon. Ia yang baru sadar dari minuman alkohol tadi pagi, segera meneror kekasihnya itu.Namun, Erika tak ingat bahwa Jojo semalam sakit. Ia berpikir bahwa Jojo meninggalkannya semalam tanpa sebab.Sari membaca semua pesan masuk dari Erika. Lalu, ia menghapus semua

  • Cinta vs Pelet   Ruqyah Pertama

    Sebuah taksi online telah tiba di depan rumah Sari. Ia dan Jojo segera menghampiri taksi itu. Mereka pun segera menuju tempat sesuai dengan lokasi yang Sari pesan.Baru masuk ke dalam mobil beberapa menit, rasa kantuk pada mata Jojo tak tertahan. Sari memang sengaja memberi Jojo obat demam setelah sarapan. Obat yang mengandung efek ngantuk. Karena agar Jojo tidak curiga mereka akan berobat kemana.Ya, Sari mengambil kesempatan demam Jojo untuk alasan membawanya ke klinik. Padahal mereka menuju rumah ruqyah yang telah disarankan Ambar. Perjalanan pun lumayan lama, jadi Jojo harus tertidur, pikir Sari. Agar suaminya tidak banyak bertanya.Setelah menempuh perjalanan hampir lima puluh menit, mereka pun tiba di sebuah tempat. Sari membangunkan Jojo. Lelaki itu

  • Cinta vs Pelet   Penyesalan Jojo

    Dering gawai mengejutkan Sari yang tengah berpikir. Panggilan masuk datang dari orang tuanya di Jakarta. Ia segera mengangkat. Setelah saling menanyakan kabar, Sari memberikan kabar baik tentang tubuhnya yang telah berbadan dua tanpa memberitahu masalah yang sedang terjadi.Senyum mengembang dari wajah kedua orang tuanya, mendengar kabar itu. Sari pun ikut bahagia melihatnya.[Terus, sekarang Mas Jojo mana, Ndok?][Belum pulang, Ma. Lembur.][Kalau begitu kamu jangan capek-capek, ya. Jangan sering lembur juga.][Aku hari ini mengundurkan diri, Ma.][Lho, kenapa?]

  • Cinta vs Pelet   Sari Sadar Kelicikan Erika

    Beberapa pesan singkat Erika masuk ke gawia Jojo, tetapi tak satupun yang dibalas. Jojo hanya melihatnya sebentar, lalu kembali ia masukan gawai ke dalam saku.Selama dalam perjalanan pulang, Jojo terdiam. Suara bising obrolan rekan-rekannya tak terdengar, seolah sunyi. Tanpa ada suara apapun. Pikirannya melayang, teringat bayang-bayang foto USG yang Sari kirimkan tadi siang. Bagaimana nasib bayi itu ketika lahir, pikirnya.Bagaimanapun juga janin itu adalah darah dagingnya. Ada rasa sedih dalam hati, memikirkan jika calon anaknya nanti membencinya karena tahu ia telah mengkhianati Sari dan menyia-nyiakan mereka begitu saja. Bayang-bayang rasa bersalah terus menghantui sepanjang perjalanan. Hingga Jojo tiba di halte tempatnya turun.Seturunnya dari bis, Joj

  • Cinta vs Pelet   Foto USG

    Erika berdeham. Menahan malu dan amarah yang bergelut dalam pikirannya. Ia meraih rokok dari nakas dan segera menyalakannya. Setelah satu hisapan bisa terlepas, ia merasakan sedikit lega dan bisa mengembalikan keberanian bicara lagi."To the point aja, tujuan anda kesini ada apa?" tanya Erika ketus.Sari masih mempertahankan senyum tipis pada bibirnya. Menatap gadis yang berani menggoda suaminya lagi. Sambil mengangguk ia pun menjawab, "Iya, pertanyaan bagus. Saya cuma mau tanya, benar kamu mencintai Jojo dan kalian akan segera menikah?"Erika kembali tergelak sambil menghisap batang racun nikotin yang berada di jarinya. Senyum sengit ia lontarkan, seolah meledek."Hmmm… sepertinya Jojo suda

  • Cinta vs Pelet   Indekos Erika

    Entah, hari itu mengapa Sari sama sekali menurut perkataan Jojo yang meminta segera membuang amplop cokelat, bukti perselingkuhannya. Perlahan, ingatan Sari mundur. Jojo seperti membakar sesuatu di halaman belakang. Bodohnya lagi, ia tidak curiga. Rasa lelah membuatnya tak peduli. Mempercayai apa saja yang keluar dari bibir Jojo.Bahkan keesokan pun Sari tidak memperhatikan sampah yang ia buang keluar. Apakah ada amplop itu atau tidak. Penyesalan sangat menusuk. Ternyata Jojo begitu lihai bermain lidah dan hati. Begitu pun dirinya yang sangat bodoh dan mudah dibohongi.Ambar menceritakan semua tentang pertemuan hari itu perlahan. Lalu, ia pun mengeluarkan gawainya dari saku. Mencari foto dan video yang pernah suaminya kirim untuk di cetak. Menurut Ambar, sekarang waktu yang tepat untuk memberitahu Sari semuanya. Rasa kasi

  • Cinta vs Pelet   Emas Kawin Erika

    Sari mengejar Jojo keluar rumah yang sudah tidak terlihat. Ia menghentikan langkahnya saat menyadari air mata yang telah membasahi wajah. Bagaimana mungkin bisa keluar rumah untuk mengejar Jojo. Apa pantas menyelesaikan masalah di tempat umum, tanyanya dalam hati. Pikiran waras masih dapat mengontrol emosi.Sementara Ambar yang sedang menyapu di teras rumahnya, melihat wajah sembab Sari. Ia yakin telah terjadi sesuatu dengan tetangganya itu.Ambar bergegas membuka pintu pagar dengan sedikit berlari menghampiri rumah Sari. Sari yang menyadari kedatangan Ambar segera menghapus semua tanda kesedihan yang sebenarnya sudah tidak bisa ia tutupkan."Mbak, nggak apa-apa?" Ambar berjalan menghampiri Sari.S

DMCA.com Protection Status