Istri Rahasia Dosen Impoten

Istri Rahasia Dosen Impoten

last updateHuling Na-update : 2024-01-15
By:  Fiska AimmaKumpleto
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 Mga Ratings. 2 Rebyu
21Mga Kabanata
2.5Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Synopsis

Alya terpaksa menikahi Raka yang gak bisa berhubungan dan bergairah pada wanita karena trauma perselingkuhan yang dialaminya di masa lalu. Alya memutuskan menikah karena dia ingin wisuda dan membayar hutang 100 juta Emaknya. Mereka memiliki perjanjian, jika Alya gak bisa membuat Raka turn on maka Raka akan menceraikannya setelah enam bulan. Mungkinkah Alya bisa membangkitkan gairah Raka?

view more

Kabanata 1

Bab 1. Pertemuan Gila

POV Author

"Pokoknya ya, Ya. Emak gak mau tahu lo mesti lulus tahun eni juga. Kalau kagak, elo bakal dijadiin istri kelima Babeh Rojali, mau lo? Emak kagak mau tahu dah. Pokoknya lo buruan luluuuuus!"

"Astaghfirullah tobat!"

Alya—mahasiswa tingkat akhir yang merupakan anaknya almarhum Babeh Hariri itu menggelengkan kepala seraya bergidik ngeri. Mengingat teriakan Emak yang sadis dan memekakan telinganya, membuat Alya yang semula ogah-ogahan ngampus memutuskan lebih tegar dari sebelumnya. Dia bertekad harus lulus dibanding jadi istri kelima dari Babeh Rojali yang doyannya daun muda.

Dengan langkah gontai tapi pasti Alya menyusuri lorong-lorong kampus yang sepi. Bagi Alya yang merupakan mahasiswa angkatan tua, suasana di kampus kini jelas terasa berbeda. Hal ini mungkin karena dia sudah cuti setahun lamanya. Hanya karena gara-gara videonya yang ditolak Aji viral, Alya memilih untuk pensiun sementara dari perkualiahan sampai gosipnya mereda. Namun, siapa sangka ternyata keputusan Alya mengakibatkan dirinya terlena hingga sampai lupa kalau dia belum wisuda.

Nahas, saat Alya tersadar, semua kondisi seolah gak berpihak kepadanya. Dimulai dari dosennya yang mundur menjadi pembimbing sampai nilainya yang jauh dari kata sempurna.

Ya, mau bagaimana lagi, Alya memang gak pintar-pintar amat dari sisi akademik. Banyak yang bilang kalau Alya ini kebanyakan makan micin, makanya di nilai KHS (Kartu Hasil Studi) kebanyakan nilai C dan D, paling banter B. Ada sih A, tapi itu karena dosennya kasian katanya Alya  anak yatim.

Yailah, segitunya Alya dikasihani.

Kadang Alya bertanya, apa dia emang sebodoh itu sampai sulit untuk wisuda?

Beruntung, di tengah keputusasaan Alya akhirnya dia mendapat info kalau ada dosen muda yang mau membimbingnya,

Bak ketiban durian runtuh, tentu Alya menyambut bahagia. Kata Bu Poppy dosen itu bernama Brian Rakanda Aragani yang biasa disebut Pak Raka.

Pak Raka, berumur 33 tahun dan mengajar di kelas mahasiswa tingkat satu. Menurut gosip yang beredar, Pak Raka itu orangnya sih ganteng tapi bertatus duda.

Honestly, Alya gak pernah ketemu dengannya. Maklum mahasiswa abadi macam Alya mah masih termasuk langka soalnya teman-temannya udah pada lulus semua, terkecuali mereka yang punya masalah kayak Alya.

Dan setelah, mencari tahu tentang jadwal Raka, lalu di sinilah Alya berada, di depan ruang Raka si dosen muda yang katanya selain doi duda, dia juga kaya raya. Tapi, tenang aja, Alya bukan tipe yang silau karena harta. Dia harus meluruskan niat, kalau dia di sini demi mengejar kelulusan dalam tempo sesingkat-singkatnya supaya bisa dapat nilai A.

Tok. Tok. Tok.

Alya mengetuk pintu bercat warna abu silver tersebut dengan dada yang berdebar-debar. Ruangan dosen bernama Raka itu letaknya emang agak kepojok dan menjorok ke dalam. Heran bisa-bisanya orang kaya dapat di tempat yang beginian.

Mendapati sekelilingnya yang udah mulai sepi, Alya mulai parno dan berpikir yang enggak-enggak karena takut ada penampakan. Maklum, di lantai lima Fakultas MIPA ini, terkenal dengan angkernya.

"Assalammu'alaikum Pak, maaf saya Alya. Saya diminta Bu Poppy menemui Bapak."

Hening. Tidak ada sahutan. "Loh kemana si Bapak? Kata Bu Poppy ada di ruangannya?"

Alya kembali mengecek nama di depan pintu khawatir salah ruangan tapi nama yang tertera di sana benar adanya. Tertulis dengan jelas ruang dosen 'Prof. Dr. Ing. Brian Rakanda Aragani S.P.T M.Sc'. Duh, bacanya juga udah belibet.

Alya mengetuk lagi untuk memastikan dan dia bahkan melongokkan kepala untuk melihat ke dalam lewat jendela, khawatir di dalam kosong. Merasa gak ada jawaban, Alya memutuskan untuk kembali nanti, barangkali Pak Raka sedang mengajar tapi pas menengok ke samping tiba-tiba ada seorang gadis kecil yang berlari ke arah Alya.

"Bunda!" Teriak gadis kecil itu seraya berlari membawa tubuh tambunnya melintasi lorong sunyi. Sontak saja Alya terkejut. Dia yang aslinya penakut udah mulai mau angkat kaki saja.

Siapa yang enggak kaget coba? Pasalnya Alya gak pernah bertemu gadis kecil di lantai lima, jangan-jangan dia hantu?

Alya teflek memundurkan langkah untuk menjauhi tapi si gadis cilik malah lebih ceria lagi berlari.

"Bundaaaa! Jangan pergi! Ini Acha!"

"A-Acha?" tanya Alya gagap sambil melihat ke arah si bocah. "Ja-jadi namamu Acha?" lanjut Alya penasaran tapi juga ketakutan.

Dia ingat dulu pernah ada legenda, katanya di lantai lima ada hantu anak kecil yang suka melayang dan mengganggu mahasiswa yang lagi kesepian. Jangan-jangan ....

"Bundaaaa! Aku kangen Bunda!" Suara Acha, si anak kecil kembali menggema bersamaan dengan pelukan yang ia daratkan pada Alya.

Buk!

"Bunda! Bunda ke mana aja? Jangan pergi lagi! Jangan!" rengek bocah itu membuat Alya yang awalnya mau kabur terpaksa diam, seolah ada magnet yang menariknya.

Alya merasa aneh, perasaan baru kali ini dia disebut Bunda oleh seorang anak yang gak jelas juntrungannya dari mana. Tapi, untungnya ini bocah kayaknya manusia karena kakinya menapak di lantai.

"Hey, Dek, sebenarnya kamu siapa? Di mana orang tuamu?"

"ACHA!"

Belum juga Alya mendapatkan jawaban dari bocah perempuan itu,seorang lelaki tiba-tiba menyela dengan nada yang berat membuat gadis itu mendongak. Melihat siapa yang menyapa, seketika dia terkesiap dan mematung karena melihat seorang pria tampan tengah melihat ke arahnya.

Sejenak dia terpana karena rasanya seolah melihat model Korea turun ke kampusnya. Coba bayangkan saja, wajah pria itu benar-benar sempurna. Rahangnya yang lancip, hidungnya yang bangir dan matanya yang setajam elang kian menambah kesan kalau dia bukan laki-laki biasa di mata Alya.

Melihat kedatangan pria itu, Acha--si gadis kecil itu langsung melonggarkan pelukannya dari Alya dan menuju ke arah lelaki itu.

"Om Raka! Om! Lihat, Acha ketemu sama Bunda!"  Acha memegang tangan pria itu sambil menunjuk ke arah Alya.

Alya yang baru tahu kalau pria itu adalah dosen pembimbingnya, seketika tercengang. Oh, ternyata ini yang namanya Pak Raka?

Alya membatin sambil tak melepaskan matanya dari Raka yang juga memandangnya. Sesaat mereka bertukar tatap tapi gak lama karena Raka lebih dulu menghindar sambil berdehem pelan.

"Kamu siapa? Ngapain ada di depan ruangan saya?" tanya Raka dengan wajah keheranan.

Ditanya begitu, Alya yang semula bengong kontan terkesiap. "Ah, iya, Pak, saya lupa mengenalkan diri. Selamat siang Pak, saya Alya Nadia panggil saja Alya, mahasiswa bimbingan Bapak," jelas Alya sembari langsung berdiri sopan. Sementara dia masih menatap Alya seolah tengah melihat hantu.

"Jadi kamu yang namanya Alya?"

"Ya, Pak."

"Hem, ternyata ini yang namanya Alya." Terdengar Raka menggumam sambil sesekali mengamati. Lelaki itu berulang kali mengerutkan dahi seolah bingung membuat Alya keki sendiri.

Ngapain sih nih dosen? Kayak aneh lihat gue, apa tampilan gue buluk banget, sampe mata dia nyureng-nyureng begitu?

"Om, Kakak itu benar Bunda, kan?" Suara Acha yang imut memecah situasi canggung yang terjadi antara Alya dan Raka.

Raka yang tersadar lantas mengelus puncak gadis kecil bernama Acha itu. "Bukan Cha, dia bukan Bunda. Kak Alya ini adalah mahasiwa Om, kamu salah orang."

"Bohong! Om pasti boongin Acha."

"Kalau gak percaya coba tanya sendiri."

Acha sang bocah lugu, menengokkan kepala ke arah Alya yang masih tersenyum. Dia memandang sedih Alya dan melihat secara seksama.

"Jadi, Kakak bukan Bundanya Acha?" tanya Acha kecewa.

Alya menggeleng pelan. "Bukan, kakak bukannya Bunda Acha. Tapi Kakak mau kok berteman dengan Acha. Acha mau gak temenan sama kakak?" tanya Alya lembut. Dia merasa sedih ketika melihat bocah perempuan itu tampak kecewa pas tahu kalau dia bukan ibunya.

Acha mengangguk ceria. "Mau mau mau. Acha mau temenan sama Kakak. Boleh kan, Om? Acha mau temenan sama kak Alya?"

Dia beralih ke arah Raka yang masih terpaku pada wajah Alya yang benar-benar mirip sama kakaknya. Pria itu tampak gak percaya, mengapa ada wanita semirip ini dengan Kak Diana.

Tiba-tiba satu ide gila terbit di benak Raka. Entah mengapa dia merasa hanya Alya bisa melakukannya.

"Om!" panggil Acha lagi.

"Oh, eh, ya boleh dong. Nah, karena udah temenan sekarang Acha mau gak nunggu di ruangan Om dulu? Mau, kan?" bujuk Raka pada keponakannya.

Acha merengek, gadis kecil itu menarik-narik kemeja Pak Raka. "Gak mau! Acha mau sama Kakak yang mirip Bunda itu!"

"Eh, gak boleh gitu, ingat kalau Acha nakal, Acha gak boleh main lagi ke sini loh sama Nenek," ujar Raka mencoba memberikan ancaman kecil agar bocah itu menurut.

Dinasehati begitu, akhirnya Acha menyerah. Dengan mulut manyun dan setelah melambaikan tangan pada Alya, pada akhirnya Acha meninggalkan Alya dan Raka berdua saja.

Sepeninggal Acha, Raka berjalan tegap menemui Alya yang masih terdiam dengan wajah kebingungan menyaksikan perdebatan om dan keponakannya itu.

"Kamu pasti kaget kenapa Acha bersikap kayak tadi, ya?" tanya Raka pada Alya.

Mereka berdua sekarang sudah berdiri saling berhadapan di depan ruangan Raka.

Alya mengangguk pelan. "Iya Pak, saya sempat bingung tapi gak apa-apa. Setelah saya mendengar obrolan Bapak dan Acha saya paham mungkin dia nganggap saya Bundanya. Tapi, apa semirip itu, ya?" tanya Alya penasaran. Gadis itu tahu kalau hal ini terlalu privasi untuk dibahas di pertemuan awal mereka tapi dia kepo saja.

Raka tersenyum simpul. "Ya, sangat mirip. Makanya saya juga kaget, saya gak kira kamu semirip itu dengan almarhumah Mbak Diana. Eh, tapi sudahlah jangan dibahas. Oh ya, Alya, saya mau nanya sesuatu. Apa kamu sudah punya calon suami?"

Alis Alya menukik mendengar pertanyaan Raka yang tiba-tiba menyinggung ke arah sana. Perasaan dia ke sini buat bimbingan buat taarufan. "Calon suami? Belum Pak, kenapa Pak?"

Raka menarik napas lega. "Baguslah. Kalau begitu kamu mau menikah dengan saya? Saya pastikan kamu akan wisuda asal kamu mau bekerja sama saya."

Jika sebelumnya jantung Alya hampir copot karena dikagetkan dengan kenyataan kalau dia mirip kakaknya Raka sekarang jantungnya mungkin sudah hanyut ke samudera karena pertanyaan Raka.

Gadis itu seolah apa yang dikatakan Raka terlalu gila untuk didengarnya.

"Apa? Menikah sama Bapak? Maaf, Pak, jangan bercanda! Saya ke sini buat bimbingan loh Pak, bukan gombalan!" sergah Alya dengan nada tinggi.

Ini dosen stress apa gimana, sih?

Namun, bukannya berhenti Raka malah lebih serius menatap Alya. Pria itu malah mendekatkan jarak mereka. "Siapa yang menggombal? Saya serius ingin melamar kamu! Jadi, saya harap kamu gak menolak saya? Saya tahu kamu juga butuh saya!" tegas Raka membuat mulut Alya semakin menganga hebat.

"APA?!"

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

user avatar
Vhy Wahyudiati
semangat ya kak nulis ceritanya, supaya bacanya tidak 1 bab 1 bab saja hehe.. penasaran sama cerita selanjutnya..
2023-12-10 19:40:49
1
user avatar
Atiah
cerita nya bagus tpi blom ada kelanjutan nya
2023-12-03 18:20:07
1
21 Kabanata
Bab 1. Pertemuan Gila
POV Author"Pokoknya ya, Ya. Emak gak mau tahu lo mesti lulus tahun eni juga. Kalau kagak, elo bakal dijadiin istri kelima Babeh Rojali, mau lo? Emak kagak mau tahu dah. Pokoknya lo buruan luluuuuus!""Astaghfirullah tobat!"Alya—mahasiswa tingkat akhir yang merupakan anaknya almarhum Babeh Hariri itu menggelengkan kepala seraya bergidik ngeri. Mengingat teriakan Emak yang sadis dan memekakan telinganya, membuat Alya yang semula ogah-ogahan ngampus memutuskan lebih tegar dari sebelumnya. Dia bertekad harus lulus dibanding jadi istri kelima dari Babeh Rojali yang doyannya daun muda.Dengan langkah gontai tapi pasti Alya menyusuri lorong-lorong kampus yang sepi. Bagi Alya yang merupakan mahasiswa angkatan tua, suasana di kampus kini jelas terasa berbeda. Hal ini mungkin karena dia sudah cuti setahun lamanya. Hanya karena gara-gara videonya yang ditolak Aji viral, Alya memilih untuk pensiun sementara dari perkualiahan sampai gosipnya mereda. Namun, siapa sangka ternyata keputusan Alya me
last updateHuling Na-update : 2023-11-02
Magbasa pa
Bab 2. Hutang
Bab 2. Negosiasi "Saya didesak oleh orang tua saya Ya, saya tahu ini mungkin terlalu mengejutkan. Mengingat ini kali pertama kita bertemu, saya juga gak mau disangka memanfaatkan keadaan tapi melihat Acha dekat kamu saya rasa kamu orang yang tepat dan lagi pula sepertinya kita bisa win-win solution. Saya butuh kamu untuk menjadi istri saya secara pura-pura, jadi apa kamu bersedia?" Alya merasa dunianya jungkir balik setelah bertemu dengan Raka. Milyaran kali pun Alya berpikir kalau ini adalah suatu kesalahan tapi nyatanya itulah yang terjadi. Raka--dosen pembimbingnya telah melamar di awal pertemuan mereka.Gila? Ya, ini gila. Mana ada pria yang sebegitu anehnya seperti Raka? Hanya karena dia terdesak dan Alya mirip kakaknya, Raka sampai melamarnya begitu saja.Ah, ini bencana.Tentu saja hal ini membuat Alya bimbang dengan tawaran yang diberikan oleh Raka. Alya tidak menyangka akan berada dikondisi seperti ini. Gara-gara penawaran itu, selama perjalanan pulang dari kampus, Alya ha
last updateHuling Na-update : 2023-11-02
Magbasa pa
Bab 3. Deal
Alya tercekat ketika melihat Raka hadir di rumahnya dengan wajah tanpa dosa. Diam-diam Alya curiga kalau Raka memang mengikutinya. Tapi, meski begitu entah mengapa ada rasa lega yang menggelayuti hati Alya ketika melihat ada Raka hadir di waktu yang genting seperti ini.Alya berharap dengan hadirnya Raka, malam ini juga keluarganya akan terbebas dari Babeh Rojali sang rentenir karena Raka yang akan membayarkan semua hutang dia dan Emaknya. Meski setelahnya, Alya ragu bisakah dia membayar Raka? Ataukah Alya emang ditakdirkan untuk menerima tawaran sang duda? "Astaga! Pak Raka?" teriak Alya sambil menutup mulutnya yang menganga membuat Emak menyusuri arah pandang anaknya. "Pak Raka? Siapa dia, Ya? Pacar lu? Kok Emak baru lihat." Emak melihat Raka sampai nyureng-nyureng. Di mata Emak, baru kali ini Alya membawa lelaki ke rumah mereka. Optimisme Emak terbit melihat Raka yang tampan nan rupawan tersebut mengatakan akan membayarkan hutang. Tak menggubris pertanyaan Emak, Alya menghamp
last updateHuling Na-update : 2023-11-02
Magbasa pa
Bab 4. Galau
Malam sudah semakin larut, tapi mata Alya anehnya masih enggan terpejam. Berapa kali pun Alya mencoba untuk tidur rasanya nihil otaknya kembali teringat peristiwa beberapa jam lalu saat dia akhirnya mengambil keputusan besar dalam waktu singkat yaitu menerima tawaran Raka. Alya akui, dia memang tdak punya pilihan. Seperti kata Emak, Raka sudah berjasa dalam hidup mereka dan kapan lagi ada pria sebaik Raka.Ya Salam. Kenape gue jadi gelisah begini, ya? Alya ngebatin.Dia melirik jam yang ada di dinding. Ternyata waktu sudah menunjukan pukul satu dini hari. Pantas saja dunia sudah terasa sangat sunyi bagi Alya. Di dalam keheningan kamarnya, tiba-tiba matanya beralih ke salah satu foto yang ada di atas nakas. Lama, mata Alya berhenti di sana memandangi foto dirinya yang masih remaja sedang tertawa lepas bersama almarhum sang ayah. "Beh, anakmu mau nikah, Beh." Tanpa terasa, air mata Alya menetes karen mengingat kalau sekarang dia akan menikah tanpa kehadiran Babeh di sisinya. "Beh,
last updateHuling Na-update : 2023-11-04
Magbasa pa
Bab 5. Cincin
Bab 5.Yang namanya keinginan dosen, mau kita sudi atau tidak pasti harus diikuti. Terlepas seberapa sakit dan ikhlas kita memenuhinya tapi inilah yang harus dihadapi. Nasi telah menjadi bubur, Alya harus menerima keputusan Raka untuk menikah dua minggu lagi. Salah. Alya mengakui kalau semua ini berawal dari kesalahannya sendiri. Dia yang meminta bantuan sama Raka jadi sudah semestinya dia setia pada janjinya. Termasuk tentang pernikahan yang dipercepat. Sejujurnya, sampai sekarang Alya sendiri belum sepenuhnya lega. Bayang-bayang chat dari Aji dan rasa khawatir tidak bisa masuk ke keluarga Raka membuat Alya ragu untuk meneruskan semuanya. Namun, sebagai gadis yang memiliki budi pekerti bagaimana pun Alya harus menerima resikonya, setidaknya sampai hutang budinya dikatakan lunas dan memastikan keluarga Raka aman sentosa.Ya, sampai situ saja. Titik. Tanpa koma. [Ya, kamu ingat kan janji kita hari ini. Hari ini jam 11 kita akan fitting baju dan pilih cincin. Kamu jangan lupa? Tempatn
last updateHuling Na-update : 2023-11-21
Magbasa pa
Bab 6. Gaun
Bab 6"Lancang kamu Raka! Ibu tidak habis pikir dengan pola pikir kamu. Kamu mau menggantikan Maura dengan bocah ingusan ini?" Sekali lagi, ibunya Raka meneriaki Alya dan Raka yang ada di hadapannya. Telunjuk wanita paruh baya itu mengarah tepat ke wajah Alya yang sudah memucat sempurna. Siapa pun pasti tidak mengira kalau pertemuan tak terduga di butik akan memantik amarah ibunya Raka.Alya tidak menyangka, secepat ini dia bertemu dengan sang calon ibu mertua yang wajahnya lumayan judes tapi pembawaannya khas orang kaya tersebut. Padahal, Alya belum ada persiapan apa-apa, sungguh awal yang buruk.Namun, meski Alya merasa takut dan nyalinya sedikit menciut , Alya tidak bisa pergi begitu saja. Bagaimanapun, kesepakatannya dengan sang dosen sudah resmi dilakukan.Beruntung, Raka yang ada di sebelah Alya bergeming. Pria tampan itu nampak tak menanggapi serius ucapan ibunya. "Raka, kenapa kamu diam aja? Jawab pertanyaan Ibu!" Teriak Bu Lili , karena melihat Raka tak merespon ucapannya.R
last updateHuling Na-update : 2023-11-23
Magbasa pa
Bab 7. Kejutan
"Pak? Maaf kok Bapak diam saja? Apa saya terlihat aneh?"Sekali lagi Alya berdiri gugup di depan lelaki yang sejak tadi memandangnya dengan tatapan seolah terpana. Baru kali ini, Alya memakai gaun pengantin seperti ini untuk seorang pria dan itu membuat getaran tersendiri di dalam hatinya.Gadis itu tak memungkiri kalau dia deg-degan akibat pandangan Raka yang berbeda. Selayaknya wanita normal, tatapan kagum Raka bisa membuatnya salah paham. Tapi, Alya tidak mau kegeeran karena takut ketika Alya mulai mengembangkan rasa, eh, sang dosen gak menganggapnya apa-apa.Alya harus bisa jaga hati dan ingat semua ini hanyalah karena balas budi."Pak, hello?" Alya mengipas-ngipaskan tangan di depan Raka yang masih bengong melihatnya. 'Ini orang gak kesambet, kan? Kok diam aja?' Alya ngebatin bingung."Pak?"Raka pun terkesiap. "Oh, eh, iya, bagus. Gak aneh, kok. Kamu bagus memakainya. Ya ... setidaknya Raifa mengerjakan semua dengan baik," ujar Raka sambil cepat membuang pandangannya ke arah la
last updateHuling Na-update : 2023-11-26
Magbasa pa
Bab 8. Pertemuan Keluarga
Tatapan sinis Maura masih membayang-bayangi Alya. Gadis itu tidak menyangka jika gadis yang digadang-gadang akan menjadi calon istri Raka adalah Maura yang merupakan salah satu dosen di jurusannya.Terkejut? Jelas. Alya merasa dirinya seolah dibenturkan dengan fakta yang mengenaskan. Alya tidak bisa membayangkan akan secanggung apa nantinya mereka di kampus, apalagi Maura itu terkenal jutek dan tidak berprikemanusiaan."Alya. Ayo, kita ke dalam. Maaf, Maura kami duluan." Seolah memahami ketakutan Alya, Raka mengamit lengan calon istrinya dan menjauhkannya dari Maura yang sudah emosi jiwa.Alya terkesiap. "Eh, oh, iya Pak."Tanpa mengindahkan Maura yang masih menatapnya sinis seusai perkenalan dadakan tadi, dengan sangat terpaksa Alya memasuki rumah mewah itu.Sampai di dalam, Alya tak berhenti takjub dengan desain rumah dan furniture yang melengkapi kemewahannya. Andai Alya gak sadar kalau dia sedang di rumah Raka, mungkin gadis itu sudah melongo saking kagumnya. Cuman karena takut
last updateHuling Na-update : 2023-11-29
Magbasa pa
Bab 9. Bicara Masa Lalu
Sepanjang jalan pulang dari pertemuan keluarga yang terlalu mendrama dari rumah Raka, suasana mobil diselimuti sunyi. Raka bungkam seribu bahasa, menyetir mobil dengan konsentrasi penuh seolah jalan ada pusat perputaran dalam hidupnya. Melihat itu, Alya yang duduk di samping Raka jadi bingung harus bersikap apa. Alhasil, gadis itu hanya bisa membuang pandangannya ke arah samping jendela mobil. Tak berapa lama mobil mereka berhenti di lampu merah. Tiba-tiba tangan Raka terulur untuk membuka dashboard yang ada di depan Alya. "Ini cincin yang tadi kamu pilih," katanya sambil menyerahkan kotak cincin itu tanpa menengok Alya. "Hah? Cincin?" Alya mengangkat kotak itu bingung. "Iya dan ini kalungnya." Belum selesai keterkejutan Alya, Raka sudah mengeluarkan lagi sebuah kotak khusus seperti kotak kalung. Melihat apa yang dibawa Raka, gadis itu makin terkejut. Terlebih kalung itu adalah kalung yang ia perhatikan dengan seksama saat masih di toko perhiasan."Pak, kok saya dapat sama kalun
last updateHuling Na-update : 2023-12-01
Magbasa pa
Bab 10. Rumah Sakit
POV ALYA Aku baru saja selesai mandi setelah diantar pulang oleh Pak Raka. Berhubung Emak sudah tidur, aku memilih untuk rebahan sendirian di sofa buluk peninggalan Engkong yang ada di ruang tengah. Karena belum mengantuk aku memilih melamunkan semua yang aku bahas dengan Pak Raka di mobil tadi." ... jika kamu mau tahu saya 'gay' atau tidak. Setelah menikah nanti, mungkin saya akan membuktikannya." "Hah? Apa yang perlu dibuktikan? Bukannya kami sepakat kalau setelah nikah nanti gak bakal ada skinship? Yaelah, masa dia mau bikin gue hamil sih?" Aku bermonolog saat teringat ucapan Pak Raka di mobil tadi. Demi Tuhan. Aura jantan si duda ganteng ketika ngomong gitu membuat perasaanku jadi gak karuan, padahal sebelumnya biasa saja. Apa mungkin ini efek dari seharian bersama Pak Raka, ya? Sehingga aku jadi mulai terbawa suasana karena sudah melihat rasa hangat yang ia tunjukkan dibalik sikap dinginnya."Alya! Lo udah pulang?"Di tengah pikiranku yang njelimet dan mumet gara-gara Pak Ra
last updateHuling Na-update : 2023-12-05
Magbasa pa
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status