Bittersweet Passion

Bittersweet Passion

By:  Abigail Kusuma  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
5 ratings
158Chapters
38.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Sejak dulu hanya Marcel yang Joice cintai. Sekalipun penolakan yang menyakitkan kerap diterimanya, tapi nama Marcel tak pernah sedikit pun hilang dalam hati Joice. Berkali-kali Joice pernah berjuang melupakan Marcel, tapi hasil yang didapatkan adalah nihil. Joice tidak pernah bisa melupakan sosok Marcel De Luca yang merupakan cinta pertamanya. Bagi Joice, Marcel adalah hidupnya. Pusat di mana dia merasakan kebahagiaan walaupun kerap luka yang dia dapatkan. Hingga suatu ketika di saat Joice memilih untuk menyerah pada perasaannya, takdir membawanya ke dalam jerat satu malam dengan Marcel De Luca. Hubungan rumit yang tercipta membawa mereka memiliki ikatan kuat yang tak bisa terlepaskan. Lantas, bagaimana kelanjutan kisah Marcel dan Joice? Mampukah Joice bertahan? Atau dia memilih untuk mundur dan menghindar? *** Follow me on IG: abigail_kusuma95 (Informasi seputar novel ada di IG)

View More

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Nuriani Gurning
Baru mau mulai membaca buku yg ini, semoga menarik seperti buku-buku karya abigail kusuma yang telah kubaca.
2024-09-23 00:05:16
0
user avatar
bzare21
Recommend.....
2024-07-30 08:23:11
0
user avatar
Zaid Zaza
Kerren Bangett! Rugi Kalau nggak Baca!! Izin promo Thor. Yok mampir di novel: "ROH KAISAR LEGENDARIS"
2024-02-03 14:48:46
0
user avatar
Lesbar
Lanjut thor. Nanggung banget baca nya
2023-09-28 20:25:40
0
default avatar
Aurora Blake
Lanjut thor...️ceritanya baguss
2023-09-27 22:28:41
2
158 Chapters

Bab 1. Jerat Satu Malam

Las Vegas, Nevada, USA. “Joice, kau mau ke mana malam-malam seperti ini? Besok kau memiliki pemotretan pagi.” Seorang manager mengingatkan Joice untuk tidak pergi ke mana pun. Apalagi ini sudah tengah malam, dan besok Joice memiliki jadwal yang padat.Joice menghela napas dalam. “Aku sedang bosan. Aku butuh sesuatu yang membuat otakku menjadi tenang. Kau tenanglah. Jangan khawatirkan aku. Aku bisa mengurus diriku sendiri.”“Tapi—”“Come on, aku ini jenuh dengan segala rutinitasku. Jangan mengekangku. Aku juga ingin memiliki kehidupan bebas.” Joice memotong ucapan managernya itu—dan langsung berjalan anggun meninggalkan sang manager yang nampak pasrah. Jika sudah seperti ini, maka apa yang menjadi keinginan Joice haruslah terwujud. Tidak bisa berkata tidak.Sebuah klub malam ternama di Las Vegas begitu meriah. Malam semakin larut suasana di klub malam itu semakin memanas. Aroma tembakau dan aroma alkohol yang begitu kuat telah melebur menjadi satu.Para pelayan memakai seragam kelinci
Read more

Bab 2. Jangan Berharap Lebih!

Sinar matahari menembus sela-sela jendela. Dua pasangan yang tertidur pulas dalam kondisi tubuh telanjang dan hanya terselimuti oleh selimut tebal itu—perlahan mulai membuka kedua mata mereka. Saat mata mereka sudah terbuka. Raut wajah keduanya sama-sama menegang melihat satu sama lain tubuh mereka telanjang dan hanya terselimuti oleh selimut tebal. Wajah mereka menunjukkan jelas memucat terkejut.“Kau—” Marcel hendak berucap, namun satu demi satu kepingan memori di dalam diri Marcel terkuak. Pria itu mengingat tentang kejadian tadi malam. Kejadian di mana ada yang menjebak dirinya.“Shit!” Marcel mengumpat seraya mengusap wajah kasar. Sialnya, wanita yang dia tiduri adalah Joice. Bukan jalang yang bisa dia bayar. Semua semakin rumit membuat emosinya terpancing.Joice menarik selimut menutupi tubuhnya dengan selimut tebal. Raut wajahnya muram di kala melihat reaksi kemarahan di wajah Marcel. Dia pikir kalau Marcel akan langsung mengakui kesalahan dan meminta maaf padanya. Bahkan Joic
Read more

Bab 3. Pelelangan Berlian Langka

Satu bulan berlalu … Milan, Italia. “Good, Joice. Angkat dagumu dan lihat ke arah kanan.” Sang fotografer memberikan interuksi pada Joice yang tengah dipotret. Tentu Joice langsung menuruti interuksi sang fotografer itu.“Ya, good, Joice. Gerakan sedikit pinggulmu ke kanan. Sesuaikan dengan lekuk tubuhmu,” ucap sang fotografer lagi. Tampak Joice bergaya di depan kamera dengan begitu professional.Joice bukanlah seorang model baru. Wanita itu sangat tahu bagaimana berpose tetap sempurna di depan kamera. Nama Joice Osbert sudah tak perlu lagi diragukan dalam dunia modelling.“Oke, selesai. Thanks, Joice,” ucap sang fotografer pada Joice.Joice tersenyum merespon fotografer itu. Selanjutnya, wanita itu memutuskan untuk melangkah menuju ke ruang istirahatnya. Raut wajahnya sedikit lelah. Memiliki banyak aktivitas dalam pekerjaan kerap membuat Joice melupakan kehidupan pribadinya.“Joice, apa kau ingin makan?” Hana—sang manager—berucap di kala Joice memasuki ruang istirahat.Joice mengge
Read more

Bab 4. Hamil

Nama itu kembali tercetus di dalam hati Joice. Nama yang sudah satu bulan ini tak ingin dia sebut-sebut lagi. Nama yang sudah Joice hindari ternyata kembali muncul di hadapannya.Napas Joice memburu. Otaknya sulit berpikir jernih. Melihat Marcel datang bersama dengan seorang wanita cantik membuat hati Joice seakan memiliki luka yang tersiram alkohol. Sangat perih dan menyakitkan.Joice menyadari bahwa dirinya memang sangat bodoh. Tak pernah berhenti mencintai seorang pria yang tidak pernah sedikit pun melirik dirinya. Berjuang melupakan bayang-bayang cinta pertamanya bukanlah sesuatu hal yang mudah.“Joice, bukankah itu Marcel De Luca?” tanya Hana memastikan. Sebagai manager Joice sejak lama, tak mungkin Hana tidak tahu tentang Marcel—yang merupakan cinta pertama Joice.“Ya.” Joice memilih untuk menjawab ini, seakan dirinya bersikap acuh tak peduli akan apa yang dia lihat.Hana memilih diam di kala melihat ekspresi wajah Joice. Dia mulai mengerti, dan tak berani lagi berucap karena ta
Read more

Bab 5. Keputusan Joice

Tubuh Marcel menegang mendengar apa yang sang dokter ucapkan. Sepasang iris mata cokelat gelap Marcel berkilat penuh keterkejutan. Pria itu meyakinkan bahwa apa yang dia dengar ini adalah salah, tetapi apa yang dikatakan oleh sang dokter sangatlah jelas. Dia tidak mungkin salah mendengar. Bukan hanya Marcel yang terkejut tapi juga Hana. Selama ini yang Hana tahu Joice tidak memiliki kekasih. Fakta tentang kehamilan Joice tentunya sulit dicerna oleh wanita itu.“K-kandungan Joice lemah? Maksudmu Joice—” Marcel berusaha untuk berucap, namun otaknya menjadi blank hingga membuat kata-kata yang hendak dia ucap tersangkut di tenggorokan.Sang dokter menatap Marcel. “Maaf, Tuan. Apa Anda tidak tahu kalau Nona Joice Osbert sedang hamil?” tanyanya.Marcel hanya menggeleng dengan tatapan dingin menatap sang dokter. Tatapan yang tersirat meminta sang dokter untuk menjelaskan padanya secara lebih detail.“Tuan, usia kandungan Nona Joice Osbert adalah lima minggu. Kandungannya lemah karena saya m
Read more

Bab 6. Beraninya Kau!

Kilat mata Joice menajam mendengar apa yang Marcel katakan. Tatapan yang tersirat seperti laser membunuh lawan. Rahang Marcel mengetat. Tangannya mengepal begitu kuat.Kemarahan dan emosi menyelimuti Marcel di kala mendengar apa yang Joice katakan. Seakan perkataan Joice telah memancing amarahnya seperti ada bara api yang berada di atas kepalanya.“How dare you, Joice,” geram Marcel dengan sorot mata kian tajam. Kepala Marcel seakan dipenuhi bara api.Joice tersenyum patah melihat kemarahan Marcel. “Kenapa kau harus marah, Marcel? Anak yang aku kandung adalah anak yang tidak sama sekali kau inginkan. Harusnya kau setuju dengan apa yang telah aku putuskan.”Joice merasa dirinya sudah gila karena mengambil sebuah keputusan di mana dirinya harus membunuh. Tapi, dirinya tidak memiliki pilihan lain. Apa yang diputuskannya adalah yang terbaik.Joice menyadari bahwa anak yang ada di kandungannya adalah yang tak diinginkan Marcel. Sekalipun jauh dari dalam lubuk hati Joice terdalam, dia bahag
Read more

Bab 7. Kedatangan Orang Tua Joice

Pelupuk mata Joice terbuka secara perlahan. Object pertama yang Joice lihat adalah Hana. Manager-nya itu duduk di tepi ranjang dan terus menatapnya. Dia sedikit memijat kepalanya di kala merasakan sedikit pusing.“Joice, minumlah.” Hana segera memberikan segelas air putih untuk Joice, dan juga membantu Joice untuk sedikit bangun.“Thanks, Hana.” Joice meminum perlahan air putih itu.Hana meletakan secangkir gelas yang berisikan air putih ke atas meja. “Aku senang kau sudah siuman, Joice.” Joice duduk dibantu Hana. Wanita itu bersandar di kepala ranjang dalam posisi ada bantal yang bisa membuat punggungnya merasa empuk dan nyaman. Tampak raut wajah Joice menjadi muram. Kepingan memori ingatannya mengingat semuanya. Kehamilan yang sama sekali tidak pernah dia sangka. Joice tak mengira hubungan satu malamnya dengan Marcel berakibat membuat dirinya sampai harus mengandung benih pria itu. Jika saja Joice bisa bertindak untuk mencegah kehamilan, maka dia akan melakukan hal tersebut. Di
Read more

Bab 8. Perdebatan

“Marcel? Kau di sini?” Brianna berucap seraya menatap Marcel. Dia sedikit tak mengira Marcel mengunjungi Joice. Pasalnya Brianna tahu sejak dulu Marcel paling tidak suka berada di dekat putrinya.“Apa yang membawamu ke sini, Marcel?” Dean sedikit tak ramah melihat kehadiran Marcel. Pria paruh baya yang masih sangat tampan itu, tak bisa ramah dengan Marcel karena selama ini dia tahu Marcel selalu bersikap dingin pada putrinya. Bahkan di masa lalu, Marcel menjauhi Joice seperti Joice adalah virus paling menjijikkan di muka bumi ini. Joice mengembuskan napas gelisah melihat kehadiran Marcel. Dia belum siap orang tuanya tahu, tapi kenapa malah pria itu muncul secepat ini? Sungguh, Joice membenci situasi yang membuatnya tersulut seperti ini.Marcel melangkah mendekat ke arah Brianna dan Dean. “Aku yang membawa Joice ke rumah sakit.”“Kau yang membawa Joice ke rumah sakit?” Mata Brianna sedikit melebar. Dia tak percaya mendengar apa yang Marcel katakan. Rasanya itu semua sangatlah tidak m
Read more

Bab 9. Perseteruan Dean dan Marcel

Brianna panik luar biasa di kala Joice pingsan. Kepanikan dan rasa takut dalam dirinya sudah tidak bisa lagi tertahankan. Air mata wanita paruh baya yang masih sangat cantik itu berlinang deras.Dean memeluk Brianna berusaha menenangkan istrinya itu dari kepanikan. Meskipun khawatir dan juga panik, tapi Dean berusaha untuk tenang. Pasalnya jika dia tak bisa mengendalikan rasa panik, maka istrinya akan jauh lebih parah lagi.Marcel sejak tadi berdiri berjarak dari Dean dan Brianna. Raut wajah pria itu dingin dan sorot mata tegas. Meskipun dia sejak tadi hanya diam, nyatanya pancaran matanya menunjukkan rasa cemas.Saat ini dokter tengah memeriksa keadaan Joice. Brianna, Dean, dan Marcel terus menatap dokter yang memeriksa keadaan Joice. Sampai detik ini, Joice belum siuman. Itu yang membuat Brianna terus menangis. Sekalipun Dean sudah menenangkan Brianna, tapi tetap saja Brianna tak bisa berhenti ketakutan.“Brianna, jangan menangis terus. Tenanglah.” Dean mengusap-usap punggung istrin
Read more

Bab 10. Pemaksa

“M-mengandung anakmu?” Tubuh Miracle nyaris tumbang mendengar apa yang dikatakan oleh Marcel. Beruntung, Mateo segera merengkuh bahu sang istri agar tetap bisa berdiri tegak.“Marcel, jelaskan semua ini dan bicara yang benar!” Mateo memberikan tatapan tajam pada putranya. Tatapan yang tak main-main pada putranya itu. Dia tak suka putranya berbicara sesuatu hal yang tidak bisa dipertanggung jawabkan.“Nak, tolong bicara yang benar.” Miracle meminta Marcel untuk berbicara dengan benar.Marcel sudah menduga pasti kedua orang tuanya tidak akan langsung memercayai apa yang dirinya katakan. Karena memang apa yang terjadi dikatakan hal yang benar-benar tidak mungkin terjadi.“Aku dan Joice terjebak di sebuah kesalahan. Sekarang Joice mengandung anakku. Aku harus bertanggung jawab. Aku tidak ingin anak itu lahir dalam posisi tidak memiliki status ayah kandung,” ucap Marcel yang seketika itu juga membuat Miracle dan Marcel terkejut.“Berani sekali kau membuat masalah seperti ini, Marcel!” bent
Read more
DMCA.com Protection Status