Atasanku Cinta Pertamaku

Atasanku Cinta Pertamaku

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-09
Oleh:  Jiwasen  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
140Bab
681Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Kisah cinta rumit antara atasan baru dengan bawahan yang dari sebelum bekerja sudah menjalin hubungan. Bedanya mereka terpisah dan baru bertemu lagi, tapi dahulu mereka bukan pasangan kelasih melainkan musuh bebuyutan yang merangkap menjadi pesuruh. Vasya yang malang pernah melakukan sebuah perjanjian dengan lelaki tampan semasa SMAnya, yang bernama Jaden. Sialnya lelaki itu menyimpulkan perjanjian itu secara keterlaluan dan sampai sekarang masih berlanjut bagai kutukan di hidup Vasnya. Setelah pertemuan yang sama sama dewasa ini membuat Jaden makin yakin bahwa ia harus membawa Vasya ke kehidupannya lagi sementara Vasya yang trauma karena masa lampau selalu menderita dan di jadikan babu oleh Jadenpun menolak mentah mentah. Kisah mereka masih berlanjut dengan di iringi psikopat yang hendak balas dendam karena kehidupannya terenggut oleh videonya bersama Vasya. Jaden sekuat tenaga menjaga Vasya agar tetap aman di sisinya tapi gadis itu benar benar tak bisa di atur, sosok dewasanya benar benar berbeda dengan dahulu. Lambat laun Jaden mencoba mengubah karakternya untuk bagaimana caranya bisa membuat Vasya luluh. Dengan beribu perjuangan akhirnya Vasya bisa memahami bagaimana perasaan Jaden dan merekapun mencoba menjaga satu sama lain.

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

Prolog

"Maaf pak saya akan revisi ulang." "Sudah berapa kali kamu mengulangi proposal ini?!"Atasan mirip singa itu membanting dokumen setebal penghapus ke lantai. Semua jerih payah Vasya berhamburan begitu saja sementara pak Herry masih saja misuh misuh tak karuan karena masalah titik koma yang tak begitu pas di dalam frasa yang gadis malang itu ketik.Sebenarnya gadis itu sudah kebal bahkan membebalkan diri dengan arogansi macam ini, ia tahu bahwa lelaki yang sekarang mengeluarkan kata kata binatang itu punya dendam padanya di masa lampau jadi ia hanya bisa menerima semua cercaannya dengan lapang dada. "Kamu itu ya tidak becus padahal sudah bertahun tahun berkerja!"Andai gadis itu lemah ia pasti sudah menangis tapi tidak, ia bukan wanita macam itu. Dengan percaya diri dia menghembuskan nafas lalu menata dokumennya dan langsung bangkit dengan tujuan mendengarkan cercaan bertubi tubi itu kembali.Maklum dia bukan pewaris jadi hal semacam ini harus ia patuhi walaupun rasanya ingin menampol

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
140 Bab

Prolog

"Maaf pak saya akan revisi ulang." "Sudah berapa kali kamu mengulangi proposal ini?!"Atasan mirip singa itu membanting dokumen setebal penghapus ke lantai. Semua jerih payah Vasya berhamburan begitu saja sementara pak Herry masih saja misuh misuh tak karuan karena masalah titik koma yang tak begitu pas di dalam frasa yang gadis malang itu ketik.Sebenarnya gadis itu sudah kebal bahkan membebalkan diri dengan arogansi macam ini, ia tahu bahwa lelaki yang sekarang mengeluarkan kata kata binatang itu punya dendam padanya di masa lampau jadi ia hanya bisa menerima semua cercaannya dengan lapang dada. "Kamu itu ya tidak becus padahal sudah bertahun tahun berkerja!"Andai gadis itu lemah ia pasti sudah menangis tapi tidak, ia bukan wanita macam itu. Dengan percaya diri dia menghembuskan nafas lalu menata dokumennya dan langsung bangkit dengan tujuan mendengarkan cercaan bertubi tubi itu kembali.Maklum dia bukan pewaris jadi hal semacam ini harus ia patuhi walaupun rasanya ingin menampol
Baca selengkapnya

Bab 1.

Suara pintu kaca itu terdengar didorong seseorang dari luar. Vasya masih menatap ke arah pintu tapi tak ada siapa siapa. Nafas serta perasaanya makin tak karuan, ia menulis lagi secepat yang ia bisa tapi tiba tiba ia mendengar suara aneh yang terdengar sangat dekat lalu kemudian dia reflek mendongak. Hampir ia menjerit tapi tak jadi karena percuma saja ia lakukan. Mulutnyapun hanya bisa membisu dengan mata yang membelalak menatap sosok yang muncul di hadapannya. Mimpi apa dia kemarin malam sampai sial begini.Matanya rasanya tak percaya dengan sosok yang berdiri tegak dengan berani di hadapannya. Sekali lagi Vasya hanya bisa mematung lalu mengucek kedua matanya dan masih belum hilang. Dewa dari masalalunya masih berdiri tegak menjulang menatapnya dengan tatapan heran.Parahnya tampilan Vasya sudah tak karuan bentuknya, soflensnya copot sebelah sehingga warna matanya jadi hitam dan biru. Rambutnya sudah tak tertata rapi serta kantung matanya benar benar menghitam membingkai wajahnya ya
Baca selengkapnya

Bab 2

Hey, ruanganmu di Devisi 3. Seketika mulut Vasya kering. Ia menatap Jaden dengan mata membulat sementara masalalunya itu tersenyum dengan seringai bagai serigala. Para tukang masih lalu lalang seolah membuat singgasana baru bagi raja hutan sialan. Sial. Baru belum genap sejam ia lega karena Herry hilang dari pandangan tapi sekarang sudah ada penjajah baru dalam hidupnya. Jaden bukan Dewa ia iblis berbalut wajah tampan dengan tubuh yang mirip pahatan yunani. Sungguh ia iblis.Makanya Vasya tak senang sedikitpun bertemu dengan Jaden, ia sama sekali tak merasa nyaman dengan situasi sekarang. Dengan cekatan ia segera mematikan komputer dan meraih tas hendak pulang lalu menulis surat pengunduran dirinya. Tapi iblis berkulit dewa itu mencegahnya untuk pergi."Jangan bilang tak mau karena kamu sudah tahu bagaimana hari harimu setelah menolakku."Hening. Waktu seolah berhenti berjalan. Tubuh Vasya membeku dan pikirannya menjelajah ke memori sebelumnya saat mereka SMA. Sungguh kenapa ia ma
Baca selengkapnya

Bab 3

Setelah Jaden berbohong tentang hal pernikahan semua orang kasrak kusruk sambil ciya ciye sementara Vasya menelan ludahnya kembali dan tak berani mengatakan sesuatu. Ekspresi setan itu amat sangat menyiksa membuat Vasya pening lalu tanpa sadar sesuatu mengalir menuju mulutnya.Menyadari ada yang tak beres dengan hidungnya Vasya hanya bisa mendongak agar darahnya tak terus keluar. Amanda langsung syok, ia tergopoh gopoh memberi Vasya tisue sambil nyerocos tak jelas. "Makanya jangan terlalu giat bekerja." Vasya sendiri hanya terdiam dan fokus menyeka mimisannya sendiri sementara Jaden menatapnya tanpa ekspresi. "Sepertinya kita perlu ke rumah sakit."Vasya menoleh lalu menggeleng dengan tegas tapi seperti biasanya Jaden memang begitu tabiatnya. Lelaki itu tetap memaksa dan akhirnya mereka beneran pergi tanpa menggubris semua karyawan yang sudah bergosip ria tentang mereka kecuali Amanda.Gadis malang itu sekarang sedang di buru penjelasan oleh rekan rekannya. Dan sialnya Amanda benar
Baca selengkapnya

Bab 4.

"Percaya padaku dan jangan membantah!""Ya.""Jaden itu bukan pacarku, dia lebih lebih gila dari drama yang ia buat kemarin."Amanda kelihatan kebingungan, ia dari tadi kepo dengan hubungan Vasya dan Jaden tapi malah diberitahu hal yang membuatnya makin pusing. "Jadi kamu tidak pacaran dengan pak Jaden?"Vasya dengan polos menggeleng lemah. Ia meringis dan menatap Amanda. Bestinya harus tahu kisah yang sebenarnya, ia harus memberitahukan semuanya dari A sampai Z. Pokoknya sampai Amanda paham betul dan tidak bertanya kembali apa hubungan mereka. "Jaden dan aku satu SMA, ia banyak di gandrungi wanita tapi naasnya dia salah paham dulu dan mengira aku menyukainya padahal sama sekali tidak.""Lalu?" Ceklek..Andri menatap Amanda, ia mengatakan bahwa ada lelaki yang mencarinya. Seketika Vasya bernafas lega karena ia tak perlu mengatakan secara detail untuk saat ini."Oke, bilang aku akan turun."Setelahnya Andri terdengar menuju pintu sementara Amanda menatap Vasya penuh selidik. "Cuma s
Baca selengkapnya

Bab. 5

Brukk!!!Tubuhnya terhempas ke depan meninggalkan nyeri yang luar biasa sangat di sekitar tempurung lututnya. Suara panggilan di belakang sudah menghilang di susul suara langkah kaki mendekat."Vasya!"Gadis itu memegang lututnya sambil merintih serta mengumpat sebal dengan takdir yang tak berpihak padanya. Ia melihat langkah kaki si Herry mendekatinya dengan tampang khas menyebalkannya.Hati Vasya sudah tak karuan, keringatnya bercucuran dimana mana, nafasnya tentu tak beraturan dengan sorot mata terancam. Siapapun tolong!"Kak Vasya!"Tubuh Vasya tersentak kaget mendengar namanya di sebut seseorang dari belakang, ia jelas tak mengenali suara tersebut. Gadis itu menoleh ke belakang sebentar, ia melihat pria berjas sedang tersenyum ke arahnya. Dia berani bertaruh bahwa ia tak mengenalnya sama sekali.Tunggu. Pikiran Vasya traveling ke masa lalu dan sepertinya lelaki berjas itu teman dari adiknya sendiri. Dengan raut wajah sumringah Vasya tersenyum lega. Sementara sosok Herry sudah s
Baca selengkapnya

Bab. 6

Aneh aneh saja perkataannya!Mana bisa."Pak tolong.."Dengan Frustasi Vasya memegangi kepalanya. Ia hampir menangis dengan situasi macam guk guk seharian ini."Saya sudah muak pak, bapak cari pembantu lain saja.""Aku tak butuh pembantu."Bohong!Memandangnya lama lama membangkitkan memori lama dan itu membuat Vasya meneteskan air mata kembali. Ia sudah tak mau terjebak dimasa lalu, ia mau bangkit. Rasanya ia lelah hidup di atur orang lain, ia ingin bebas lepas seperti sedia kala."Vasya, dengarkan aku.."Saat Jaden berkata demikian Andri tiba tiba datang membawa secangkir kopi. Ia bingung melihat tampang kakaknya sudah tak karuan bentuknya sambil memijit mijit kepalanya. Yang ia sadari adalah kedua orang itu punya sesuatu hubungan tapi ia memilih mundur ke dapur alih alih kepo dengan urusan kakaknya."Bapak yang dengerin saya, saya menolak bapak datang ke hidup saya lagi titik!"Andai kalau kakinya sehat ia pasti akan langsung pergi ke kamarnya tapi sayang lututnya benar benar berma
Baca selengkapnya

Bab. 7

"Udah deh jangan ributin ini, Pak Herry ndak akan sampe segitunya kok tadi kebetulan saja paling."Jaden menghembuskan nafas lelah ia jelas membenci wanita pembangkang. Ia benar benar heran dengan Vasya yang susah sekali di bilangi. Vasya juga sebenarnya kepikiran tapi ia lebih memilih pura pura tak terjadi apa apa, ia memaksa pikirannya untuk positif thinking, serius ia kini menganggap adegan lari larian tadi cuma kebetulan."Percaya sya biar kamu aman."Memang benar tapi Vasya menolak untuk sekedar berseliweran di depan Jaden kembali. Bukannya aman tapi malah pusing yang ada."Ayo kita kembali seperti dulu maka psikopat sepertinya tak akan macam macam padamu."Gila ya?Apa aku pindah kota saja?Kok pilihannya tak ada yang lebih baik?"Jangan melarikan diri, dia akan mengejar dan aku tak bisa memantau kalau kamu jauh."Kali ini Vasya menelan ludah, sulit baginya berkutik jika di depan Jaden yang sudah tau semua tentangnya dan juga pikirannya. Lelaki sialan itu mencoba meyakinkannya k
Baca selengkapnya

Bab. 8

Vasya mendongak, ia sudah hampir menangis. Kalimat selanjutnya sangat membuat ia penasaran. Hal seperti ini saja sudah membuatnya syok berat, sekarang apalagi yang terungkap."Pak Herry memasang camera di bawah mejamu.""Apa?!"Vasya memejamkan mata dan air mata itu sudah menetes begitu saja. Mukanya sudah memerah, belakang telinganya terasa panas dingin menahan amarah.Dasar bejat Herry sialan!"Banyak sekali video setengah badanmu sya, ini tak benar, lelaki itu jelas bisa nekad."Kenapa serasa hancur semua martabatnya dan lebih parah lagi semua itu di ungkap oleh Jaden. Vasya merasa malu sekali dengan lelaki yang sekarang masih membicarakan tentang hal hal di luar nurul yang ia temukan di laci meja pak Herry.Perasaan Vasya tak karuan, ia menggigit jari jemarinya sambil menatap Jaden yang kini terdiam. Dalam diam mereka saling menatap mencoba menyelami pikiran masing masing dan akhirnya Vasya menyerah."Aku pulang ke kampung halamanku saja kalau begitu."Jaden terdiam sejenak, ia pik
Baca selengkapnya

Bab 9.

Suara Andri terdengar lantang sementara tubuh kakaknya sudah ia lempar entah kemana. Kebiasaan lelaki itu tak pernah bisa sembuh. Setiap kali mati lampu pasti ia akan panik sendiri. Dan untungnya tubuh Vasya tak terbentur lantai melainkan tertangkap oleh Jaden.Pose mereka sudah sangat dekat dan lagi lagi Vasya teringat memori lampau, ia langsung reflek berdiri tapi kemudian kembali meringis lalu berpegangan pada lengan Jaden.Untungnya itu dalam keadaan gelap jadi ia tak tengsin amat. Dengan terpaksa ia meminta tolong pada Jaden. Mulutnyapun kaku setengah mati waktu mengucapkannya."Aku antar ke kamar."Jaden meraih ponselnya lalu menyalakan lampu flash. Lelaki itu memapah Vasya ke kamarnya sementara Andri masih terduduk di lantai sambil menutupi wajahnya yang ketakutan."Tolong sadarkan adikku."Jaden hanya mengangguk lalu meletakkan Vasya di kasurnya. Lelaki itu berlalu menuju lelaki yang sedang menutup matanya menggunakan telapak tangannya. Ia menyinari wajah Andri dengan flashnya
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status