“Saya terima nikah dan kawinnya Flora Adisti Zaviyar binti Didit Zaviyar dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!”"Bagaimana saksi, sah? Sah?"“Sah!” suara saksi terdengar tegas, memastikan bahwa pernikahan itu sah. Penghulu kemudian melanjutkan dengan doa, mengiringi ikatan yang baru saja terjadi.Di kasur perawatan, Lia terbaring lemah, namun senyuman penuh haru mengembang di wajahnya. Air mata mengalir, tak bisa dibendung. Perasaan campur aduk, antara bahagia dan haru, memenuhi hatinya."Akhirnya, kalau pun aku harus pergi, aku bisa pergi dengan tenang, Des. Tenang karena melihat semuanya terwujud" ujar Lia lirih, suaranya begitu lemah namun penuh ketulusan. Ia menatap sahabatnya yang sejak awal menemani di sisinya.Desi menggenggam tangan Lia dengan erat, seakan memberikan kekuatan. “Jangan bicara seperti itu, Li. Kamu akan sembuh, kamu akan sehat. Kamu akan menyaksikan Birru dan Flora tumbuh bersama, punya anak, dan melihat cucu-cucu kita yang akan tumbuh besar. Kamu akan ada di
Last Updated : 2025-01-23 Read more