"Flo, pulanglah. Ada Mama kamu yang jaga Bunda di sini," ujar Lia dengan suara lemah, tangannya terulur lembut ke arah Flora. Flora tetap diam, menatap wajah ibu mertuanya yang semakin pucat. Matanya sembab, sisa air mata masih menggenang di pelupuk. Ia tidak ingin pergi, tidak ketika kondisi Bunda terus memburuk. Desi yang sejak tadi membereskan barang di sudut ruangan berbalik, menatap putrinya dengan penuh pengertian. "Iya, Sayang, bulan depan kamu sudah ujian akhir, kan? Kamu harus jaga kesehatan dan fokus persiapan. Biar Mama yang menemani Bunda di sini. Lagipula, Mama juga nggak ada kerjaan di rumah." Flora menggigit bibirnya, hatinya penuh pertentangan. Saat itu, pintu kamar terbuka. Birru masuk dengan kantong berisi makanan dan buah di tangannya. Tanpa banyak bicara, ia menyerahkannya pada Desi. "Mama makan dulu," ucapnya sopan. Desi tersenyum kecil dan menerimanya. "Terima kasih, Birru." Ia lalu meletakkan makanan itu di atas meja sebelum menatap keduanya. "Udah sor
Terakhir Diperbarui : 2025-02-19 Baca selengkapnya