Flora masih berdiri di ambang pintu, hatinya berkecamuk melihat kedekatan Fani dan Birru. Ia tidak tahu harus merasa apa—kesal, cemburu, atau justru kecewa. Namun, sebelum ia sempat mengambil keputusan, suara seseorang mengejutkannya. "Bu Flora?" Flora tersentak dan segera menoleh. Dion, sekretaris baru Birru, berjalan mendekat dengan ekspresi ramah. "Kenapa masih di luar? Silakan masuk, Bu. Setahu saya, Pak Birru sedang tidak ada tamu," ujar Dion sopan. Flora terdiam sejenak, lalu kembali menoleh ke dalam ruangan. Birru memang tidak terlihat seperti sedang menerima tamu resmi. Tapi Fani? Apa maksudnya ada di sini? Dion tanpa curiga membuka pintu lebih lebar, memberi jalan pada Flora. "Silakan, Bu." Flora tidak punya pilihan lain. Dengan napas yang masih sedikit tertahan, ia akhirnya melangkah masuk. Begitu Flora masuk, suasana berubah drastis. Birru yang awalnya hanya diam, langsung berdiri lebih tegak, sementara Fani menoleh dengan ekspresi terkejut yang dengan cepat
Terakhir Diperbarui : 2025-03-06 Baca selengkapnya