All Chapters of Setelah Cerai, Mantan Suami Minta Anak!: Chapter 1 - Chapter 10

50 Chapters

Bab 1

Batu besar dari atas gunung tiba-tiba longsor hingga menabrak dua mobil sedan dan bus yang ditumpangi Angel Soedarso. Mobil sedan kecil itu langsung tertimpa, bus tersebut pun bergoyang hingga berguling ke belakang."Decky! Kami mengalami tanah longsor! Aku sudah mau mati!" teriak seorang wanita dengan keras sambil menangis.Angel juga mengeluarkan ponsel dengan tangan gemetaran dan mengetikkan pesan, "Aldo, aku sangat ketakutan. Apa kamu boleh datang menjemputku?"Rintihan tangisannya juga terdengar dengan jelas.Namun, tidak ada jawaban apa pun.Posisi duduk Angel berada di samping jendela. Ketika bus terbalik, kepala Angel terbanting ke kaca jendela, anak perempuan yang duduk di sampingnya menimpa di atas badan Angel. Ketika bus berhenti, Angel menyadari kalau sebelah lengannya sudah tidak bisa bergerak.Sebuah ruangan kecil sempit yang bercampuran dengan rasa sakit, kekacauan, kepengapan, ketakutan dan kepasrahan membuat Angel merasa menderita.'Aldo, apa kamu akan menyelamatkanku?
Read more

Bab 2

Kontrak kemarin belum selesai dibahas karena rekannya ada urusan dan harus pergi lebih awal, jadi hari ini akan dilanjutkan.Dari kejauhan terlihat dua wanita dengan dandanan yang cantik berjalan kemari."Dengar kabar kemarin sore saat Meri mau ke luar belanja, dia mengalami kecelakaan lalu lintas. Pak Aldo langsung menghabiskan waktu seharian untuk menemani Meri untuk melakukan pemeriksaan. Pak Aldo memang sangat baik terhadap Meri.""Betul! Entah dari mana dia bisa mendapatkan keberuntungan sebaik ini."Nyonya kaya yang berpakaian modis berjalan sambil membahas berita kemarin sore.Angel langsung tercengang! Kata-kata nyonya kaya itu seperti jarum yang menusuk ke dalam hatinya.Angel adalah sosok yang tidak dicintai, maka itu dia sendirian menghadapi kesakitan dan ketakutan. Berbeda dengan Meri yang hanya luka sedikit di bagian kening malah ditemani oleh Aldo dari awal sampai akhir.Mata Angel berkaca-kaca, ini pertama kalinya dia merasa begitu sedih.Rasa kesedihan itu terus berputa
Read more

Bab 3

Tentu saja pesan ini tidak mungkin ada kelanjutannya.Keesokan harinya, Angel menuju ke vila Pak Milan dengan lingkar mata yang sangat hitam. Ketika dia sedang bekerja, Ivana tiba-tiba datang mencarinya.Ivana naik sebuah mobil Porsche merah keren dan memakai baju yang modis untuk mengajak Angel menonton film.Angel terpaksa mengikutinya karena tidak bisa menolaknya.Selesai menonton film, Ivana mengajak Angel untuk makan makanan barat. Angel menanyakan, "Apa ada kabar kakakmu?"Ivana langsung tertawa berkata, "Kalau kamu sangat merindukan kakakku, kamu tanyakan sendiri saja."Ivana mengatakan sambil mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Aldo, lalu memberikan kepada Angel."Angel, katakan sendiri."Angel hanya khawatir Aldo diculik, dia bukan mau menanyakan apa pun. Setelah diberikan ponselnya, dia pun tidak tahu apa yang harus dilakukannya."Halo?" Terdengar suara Aldo dari ponsel.Angel sangat terkejut hingga hampir menjatuhkan ponselnya.Di saat bersamaan, seseorang muncul dari m
Read more

Bab 4

Angel terdiam.Langkah kaki yang penuh temperamen itu tidak berhenti bahkan langsung pergi begitu saja.Angel menebak kemungkinan penyebab Aldo pergi berhubungan dengan dirinya, ini pun membuatnya tidak tenang. Setelah selesai bermain catur, Angel langsung berdiri dan juga pergi.Saat Angel baru sampai di halaman, sebuah cahaya yang silau menyinarinya, Angel pun langsung mengangkat tangannya untuk menghalangi cahaya itu.Sebuah suara yang berat tiba-tiba muncul dari belakang cahaya itu, "Naik!"Angel langsung mengernyit.Ketika Angel berjalan ke arah mobil Maybach, lampu mobil langsung mati, Angel pun memilih duduk di kursi belakang.Angel pernah melihat Aldo menyetir dan Meri duduk di sebelahnya, jadi dia sama sekali tidak akan duduk di depan.Aldo berkata dengan nada tidak senang, "Apa yang kamu katakan pada Ibu?""Apa yang kukatakan?"Angel tidak mengerti apa yang dimaksud.Aldo hanya mencibir, dia jelas-jelas merasa kesal dengan Angel yang merasa tidak bersalah. "Aku memberikan kal
Read more

Bab 5

Nolan tiba-tiba sok pintar berkata, "Pak Aldo pasti bertengkar dengan Nyonya, 'kan? Kalau wanita sedang marah, pria harus mengalah untuk menghiburnya. Status dan kedudukan sama sekali nggak lebih penting dari istri."Nolan akhirnya mengerti, 'Ternyata Nyonya bilang menunggu Pak Aldo di KUA untuk melakukan perceraian dengannya.''Kemudian, Pak Aldo menggunakan alasan perjalanan bisnis untuk kabur.'"Hmm?"Sebuah tatapan tajam tiba-tiba menerawang ke arah Nolan hingga langsung terdiam.'Nyonya Angel dinikahkan oleh senior Keluarga Wijaya, semua orang tahu kalau hanya ada Meri di hati Aldo. Untuk apa dia sibuk di sini?'Aldo kembali menarik penutup matanya. Dia terlihat mau istirahat, sebenarnya dia tidak bisa tidur.Dia tidak menyangka kalau Angel akan begitu tegas untuk cerai dengannya. 'Bukankah hanya satu kata meniru?''Aku hanya emosi sesaat karena merasa dia sedikit meniru Meri, tapi dia malah langsung meledak.''Sungguh tak masuk akal!'Aldo pergi untuk perjalanan bisnis, Angel ter
Read more

Bab 6

Wajah Angel menjadi semakin panas. Angel juga tidak tahu sifat aneh apa yang dimiliki setiap ada petir pasti mau memeluk orang.Jelas-jelas Angel adalah korban, sekarang dia malah menjadi pelakunya."Aku ... aku buatkan makanan untukmu, ya."Angel tidak berani menatap mata Aldo, dia menahan rasa malu untuk memakai baju dan pergi keluar.Angel yang sedang sibuk di dapur mendengar suara Aldo dari ruang tamu."Nanti ada bulu babi dari Negara Armelia datang. Kamu ambil dan antar ke tempat Nona Meri. Dia suka makanan ini."Angel langsung tercengang.Selanjutnya, dia pun malas memasak lagi.Setengah jam kemudian, Angel meletakkan sebuah roti yang masih dalam bungkusan dan susu di atas meja."Makanlah, Pak Aldo. Setelah makan ingat ke KUA," ujar Angel dan langsung naik ke atas.Makanan ini terlihat jelas baru dari kulkas, bahkan terasa dingin saat disentuh.Angel membiarkannya begitu saja.Hal yang membuat Aldo merasa tidak senang tetap saja satu kata itu.'Cerai, cerai dan cerai. Apa nggak a
Read more

Bab 7

Pintu rumah Angel dikunci dengan kunci sandi. Aldo mencoba beberapa sandi dan akhirnya terbuka.Angel sedang tenggelam dalam sebuah mimpi.Seorang pria paruh baya tampan perlahan-lahan mendekatinya, "Minta maaf!""Nggak mau!"Angel menjawab dengan mata yang berkaca-kaca.Pria itu berkata, "Kamu nggak usah kembali kalau nggak mau minta maaf!""Nggak usah kembali selamanya!""Nggak boleh kembali!"Angel menangis di dalam mimpinya.Saat Aldo masuk, dia mendengar suara tangisan Angel. Aldo langsung mengerutkan keningnya, lalu diam-diam naik ke atas.Di atas kasur lantai dua, selimut biru muda bergumpal dengan seseorang yang menangis di bawahnya.Aldo mendekatinya, kemudian membuka selimut itu. "Angel?"'Kenapa nangis di siang hari?'Angel membuka matanya dengan mata yang dipenuhi air mata. Dia menatap Aldo dengan tatapan kebingungan. Meskipun Angel terbangun, dia malah belum sadar, bahkan menganggap orang di depan sebagai orang dari tiga tahun yang lalu.Ketika Angel sedang bertengkar deng
Read more

Bab 8

Setelah mereka selesai, Angel menjadi sangat lemas. Aldo menariknya dengan sebelah tangan dan membiarkannya bersandar di pundaknya, kemudian meletakkan tangan di bagian pinggangnya. "Apakah Nyonya Angel puas?"Wajah Angel seperti mau membara.Ingatan tadi teringat kembali.Ini pertama kalinya Aldo melihat Angel memohon padanya.Angel bahkan memanggilnya 'sayang'.Dia juga berkata, "Jangan ... berhenti."Angel tersipu hingga wajahnya memerah, bahkan merasa panas di seluruh tubuhnya. Kini yang diinginkannya hanya mencari lubang untuk bersembunyi.'Sungguh memalukan!''Apa yang dilakukan Kakek!''Kakek bahkan sanggup menambahkan obat di dalam makanan.''Aldo makan lebih banyak dariku, kenapa aku malah menjadi yang memalukan?'Angel merasa tidak puas, dia menanyakan, "Kamu juga makan!"Aldo menatapnya dengan senyuman sambil berkata, "Aku bisa mengendalikan diriku."Kata-kata Angel membuat Angel ingin menghajarnya, karena itu seakan-akan Angel tidak bisa mengendalikan diri.Angel mengangkat
Read more

Bab 9

Milan memainkan alisnya.Seorang klien menelepon, jadi Milan harus segera pergi. Dia melirik ke kamar pasien lagi.Sepertinya Angel sudah tidur. Orang yang biasanya terlihat semangat dan menawan, ternyata saat sakit sangat meluluhkan orang.Milan menyuruh sopirnya di sini untuk menjaga Angel dan dia pergi sendirian.Di klinik.Tumit Aldo dikompres oleh sebuah obat herbal untuk pengobatan. Saat Kefas datang, dia langsung mendengus."Kenapa nggak sekalian patahkan kakimu saja? Demi seorang selingkuhan, apa lagi yang nggak bisa kamu lakukan?"Aldo menatapnya berkata, "Meri bukan selingkuhan!"Kefas sangat pasrah, dia berkata, "Kamu bela saja dia terus! Entah kenapa orang yang nggak mau membantumu bisa menggodamu hingga seperti ini!"Aldo tidak memedulikannya lagi, kebetulan jam pengobatan sudah selesai. Aldo langsung melepaskan obatnya, kemudian menggunakan tisu menyeka bekas cairan di kaki dan pergi begitu saja.Obat dari kakeknya Kefas sangat berguna. Dia hanya memakai dua kali saja sud
Read more

Bab 10

Aldo mengatakannya sambil berjalan keluar dengan cepat.'Orang yang sakit itu pasti Meri. Di dunia ini hanya Meri yang bisa membuat Aldo begitu tegang.'Angel langsung merasa dingin seperti disiram air es. Barusan tadi Aldo di sini omong kosong, sekarang malah pergi melayani wanita lain.Angel mendongak sambil tertawa, tapi dia akhirnya meneteskan air mata.Kamar pasien lantai sepuluh.Meri berbaring di tempat tidur dengan rambut berantakan. Dia menekan tenggorokannya sambil berusaha bernapas yang dalam. Pembantunya sangat panik! Aldo pun langsung datang bersama dokter. "Jangan takut! Dokter sudah datang!"Setelah pertolongan darurat, Meri akhirnya bisa bernapas dengan stabil. Namun, tangan yang memegang Aldo malah tidak dilepaskan.Meri menatapnya dengan mata berkaca-kaca hingga terlihat sangat kasihan."Aldo, jangan pergi ....""Aku nggak akan pergi. Aku ada di sini."Aldo dengan tegang duduk di kursi sampingnya.Angel mendapat sebuah pesan dari Meri. Pesan itu berisi tangan membentu
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status