All Chapters of Setelah Cerai, Mantan Suami Minta Anak!: Chapter 21 - Chapter 30

50 Chapters

Bab 21

Tatapan Ivana terus mengikuti bayangan Milan, lalu melihat mobil Mercedes Benz hitam pergi, dia langsung bingung, 'Apa dia mengenalku?'Ivana naik ke atas dan mengetuk pintu apartemennya Angel.Saat dia bertemu dengan Angel, dia sangat terkejut. "Kak Angel! Apa yang terjadi padamu? Apa kakakku menindasmu?!"Kedua lengan dan wajah Angel dipenuhi dengan luka, meskipun sudah dioleskan obat, bekas luka tetap saja terlihat jelas.Angel menggelengkan kepala berkata, "Bukan, aku tadi bertemu dengan orang jahat di jalan."Angel bahkan mendengar kabar kalau tidak lama setelah dia pergi, di tempat kejadian yang sama terjadi sebuah kejadian perampokan dan pembunuhan. Semua ini sungguh menakutkan.Angel sangat ketakutan setelah memikirkannya.Ivana langsung berkata, "Kenapa kamu di sana sendirian? Di mana kakakku?"Angel menunduk berkata, "Dia pergi menemui Meri."Ivana berkata dengan emosi, "Cih! Wanita jalang itu lagi!"Ivana dengan penuh emosi mau mengadu ke Hana, dia berkata, "Aku harus beri t
Read more

Bab 22

Angel menarik kembali tangannya dan berkata, "Pak Aldo tolong mandi dulu sebelum datang ke sini."Angel langsung berjalan ke kamar mandi mencuci tangan.Aldo terdiam.Sekarang, Angel hanya merasa jijik pada Aldo.Ponsel Aldo yang berdering dalam keheningan terdengar sangat jelas.Ketika melihat nomor Hana yang meneleponnya, Aldo langsung mengerutkan alis dan angkat telepon.Hana menegur dengan sangat keras, "Aldo! Kamu kembali sekarang!"Telinga Aldo langsung menjadi tegang.Tanpa perlu bertanya, ibunya pasti sudah mengetahui kejadian malam ini, sementara orang yang mengadukannya, pasti Ivana.Setelah panggilan Hana diakhiri, ponsel Angel lanjut berdering.Angel mengangkatnya.Hana berkata dengan nada lembut, "Angel, kamu dan Aldo segera datang ke sini. Ibu akan membelamu!"Angel sangat terkejut.Dia melirik Aldo, kemudian menggigit bibirnya sambil bernapas dengan sangat berat.Satu jam kemudian, Angel dan Aldo tiba di Kediaman Wijaya.Di malam ini, semua pelayan sangat tegang, bahkan
Read more

Bab 23

Saat Aldo bangkit, dia sangat terkejut melihat bekas luka di lengan Angel."Sakit, ya?"Angel mengernyit menjawab, "Masih aman."Aldo langsung menghela napas panjang, dia menggendong Angel dan naik ke atas dengan cepat.Di saat badannya terangkat, detak jantung Angel tiba-tiba berhenti. Aldo yang memeluknya terlihat sangat tegang, dia seakan-akan bisa mendengar suara detak jantungnya yang kuat.Angel melamun dalam seketika.Aldo menggendongnya ke atas kasur kamar lantai dua, setelah itu dia langsung mengambil obat dari Pak Anto dan mengoleskan obat di lukanya Angel.Dia adalah pria dengan kulit yang lebih tebal, jadi satu pukulan cambuk bukanlah apa pun baginya. Namun, berbeda dengan Angel, kulit Angel sangat tipis, dia bahkan gampang lembam kalau tak sengaja tersenggol. Sekarang Angel pasti kesakitan."Sakit, nggak? Kalau sakit, cubit aku, ya."Aldo mengatakan kata-kata penuh perhatian saat mengoleskan obat padanya.Angel terkejut lagi! 'Dalam hatinya pasti ada aku, 'kan? Kalau nggak,
Read more

Bab 24

Meri berlagak sangat pengertian.Aldo pun menjawab, "Oke."Setelah mengakhiri panggilan, Meri marah besar! Dia melemparkan ponselnya! 'Kenapa kata-kataku seakan-akan merestui mereka berdua?'Ponsel Aldo berdering lagi, kali ini adalah Nolan."Pak Aldo, beberapa orang itu sedang di kantor polisi. Apakah perlu ditemui?"Aldo langsung berkata dengan tegas, "Aku segera ke sana."Setelah mengatakannya, Aldo langsung memakai bajunya dan pergi.Saat Angel keluar dari kamar mandi, bayangan Aldo sudah menghilang dari kamar. Ponselnya berbunyi, dia melihat pesan yang masuk.Pengirim pesan ini adalah Suhendra yang sudah diberi mode senyap selama tiga tahun."Ajak ketemu dengan ibumu. Dia sedang di Kota Dopena," tulis Suhendra.Angel sedikit tercengang.'Ibu nggak pergi? Tapi dia nggak menghubungiku sama sekali?'Angel menahan ponselnya di depan dada. Matanya tiba-tiba berair, dia menggigit bibir sendiri dan mulai membalas, "Maaf, aku nggak bisa menghubungi orang yang nggak bisa dihubungi oleh Pak
Read more

Bab 25

Aldo tidak mengatakan apa pun.'Kenapa aku nggak merasa kasihan?''Tapi, aku sangat ingin menyayangimu.'Aldo tiba-tiba membalikkan badannya dan menatap wajah Angel. "Bagaimana kalau kamu merintih?"Di saat ini, Aldo sangat ingin melihat Angel mengeluh sakit di depannya.Aldo pasti akan memeluknya dan menyayanginya.Angel kehabisan kata-kata."Pak Aldo, sebentar lagi sudah pagi. Jangan lupa janjimu padaku." Angel merasa dirinya perlu mengingatkan Aldo.'Sepertinya dia sudah lupa.'Ekspresi Aldo langsung menjadi kecewa. Dia berbaring tanpa memedulikannya lagi, pikirannya juga sangat kacau.'Setiap kata-katanya nggak terlepas dari cerai! Dia pasti buru-buru mau bersama dengan Milan, 'kan?''Aku nggak akan mengizinkannya terjadi!'Mereka berdua tidak ada lagi yang berbicara.Pagi hari tiba, Angel tidak tidur lelap karena memikirkan perceraian hari ini. Lingkaran matanya sangat hitam, jadi dia duduk di depan kaca sambil merias wajahnya dengan serius.'Kita segera cerai! Aku harus tampil ca
Read more

Bab 26

Angel menatap Aldo dengan terkejut. 'Kenapa pria ini bisa memikirkan cara berterima kasih seperti ini?'Aldo juga menatapnya dengan tatapan yang tidak jelas, tapi niat di matanya bukanlah niat yang baik.Angel langsung mengamuk.Milan yang berdiri di depannya juga terkejut.Milan mengerutkan alisnya, dia terdiam sesaat lalu berkata, "Pak Aldo, aku menerima kebaikan kalian. Aku tetap akan menolong siapa pun kalau terjadi sesuatu. Kalian nggak perlu terlalu memikirkannya. Aku sungkan untuk menjadi kakak kalian."Milan mengambil botol bir di samping, kemudian menghabiskan semuanya, lalu berdiri berkata, "Aku masih ada kerjaan, aku pergi dulu."Dia sama sekali tidak menyentuh makanan di meja.Milan pun langsung pergi setelah mengangguk kepada Angel dan Aldo.Milan jelas tahu acara makan ini bukan acara biasa, selama acara makan juga terjadi hal-hal tidak menyenangkan, tapi kepribadiannya yang baik tetap saja mempertahankan kesopanan.Setelah Milan pergi, Angel langsung mengamuk sambil meme
Read more

Bab 27

Sebuah mobil berhenti di depan mereka.Sebuah mobil Mercedes Benz hitam dengan pelat asing dan aura yang menegangkan.Jendela belakang mobil diturunkan hingga terlihat wajah seorang pria paruh baya yang tampan.Angel langsung terkejut saat melihat wajah orang itu.Aldo segera melepaskannya. Saat menoleh melihat bayangan di dalam mobil, Aldo pun pelan-pelan menggenggam tangan yang kedinginan itu."Hubungi Suryani. Dia hanya akan menampakkan dirinya kalau kamu yang cari."Suara Suhendra dari dalam mobil terdengar sangat cuek.Ini pertama kalinya Angel dan ayahnya bertemu setelah tiga tahun.Melihat bayangan familier di dalam mobil, Angel hanya berpikir, dulu ini adalah orang yang menggenggam tangannya, bermain dengannya, mengangkatnya di atas kepala, bahkan sangat menyayanginya. Namun, semuanya berubah sejak kehadiran wanita itu.Angel mengepalkan tangan dengan erat. "Pak Suhendra terlalu memandang tinggi diriku. Kalau aku bisa mengendalikannya, seharusnya aku sudah menahannya sejak bela
Read more

Bab 28

Meri menangis dengan sangat menawan. Dia tiba-tiba memegang tenggorokannya sambil bernapas dengan kuat. Aldo segera menggendongnya ke dalam mobil Maybach. "Cepat ke rumah sakit!"Hati Angel terasa sangat sakit saat melihatnya.Angel tahu kalau dia menyukai Meri, Angel juga tahu Meri adalah kesayangannya. Namun, Angel tetap saja sakit hati saat melihat dia menggendong Meri dengan panik.Angel masuk ke dalam mobil Suhendra.Lokasi penggalian makam kuno di pinggiran Kota Dopena.Ponsel Suryani mendapat sebuah pesan WhatsApp dari Suhendra."Inilah pria yang kamu cari untuk anakmu."Suhendra mengirimkan sebuah foto Aldo pergi dengan menggendong Meri.Suryani langsung terkejut.Suryani memerintah asistennya, "Hari ini sampai sini dulu. Aku ada urusan mau pergi sebentar."Setelah itu, Suryani langsung meninggalkan pekerjaannya dan langsung pergi tanpa memedulikan debu di tubuhnya.Suryani menghabiskan tiga jam perjalanan dari jalan gunung, jalan tol dan jalanan kota menuju Kota Dopena. Dia ja
Read more

Bab 29

Saat Angel hampir jatuh, sepasang tangan tiba-tiba menahannya dengan tepat.Angel mendongak melihat tatapan Milan yang dipenuhi dengan kekhawatiran."Angel?"Milan datang ke hotel untuk pemeriksaan, Hotel Arkela adalah hotelnya."Pak Milan ...."Angel mengedipkan mata untuk menyembunyikan air matanya."Apa kamu terluka?"Saat Milan melepaskannya, dia tiba-tiba melihat bercak darah di telapak tangannya. Milan dengan terkejut bertanya, "Apa mereka yang melukaimu?"Angel menggelengkan kepala berkata, "Bukan."Milan nggak memedulikan gosip lagi, dia langsung menarik tangan Angel sambil berkata, "Ayo pergi ke rumah sakit."Di sisi lain.Hana meminta orang membawakan obat luka terbaik yang ingin diberikannya kepada Angel dan Aldo. Dia menghubungi Angel dan Aldo, tapi tidak ada yang mengangkat teleponnya, dia lanjut menghubungi Nolan, "Apa kamu ada melihat Aldo dan Angel?"Nolan sedang di rumah sakit karena Meri dilarikan ke rumah sakit, jadi Aldo terus menunggunya.Nolan bahkan tidur di mobi
Read more

Bab 30

Aldo mengernyit, bahkan hatinya juga terasa sangat tegang.Setelah dokter mengobati lukanya Angel, dokter memberi tahu untuk jangan disentuh lagi, karena nantinya akan meninggalkan bekas. Angel berterima kasih kepada dokter dan berdiri untuk pergi, dia bahkan melepaskan tangan Aldo yang mau memapahnya."Lebih baik Pak Aldo siap-siap untuk ke KUA saja."Tatapan Angel terlihat sangat yakin untuk cerai, bahkan tidak ingin menundanya lagi.Angel langsung pergi.Aldo mendekatinya dan memegang tangannya, "Semua itu salahku! Aku nggak seharusnya meninggalkanmu bersama Suhendra. Aku minta maaf."Sikap Aldo terlihat sangat tulus, tapi juga terdapat aura arogan yang sudah terbiasa.Angel tersenyum menjawab, "Kamu sudah terlalu banyak minta maaf. Aldo, kamu selamanya nggak mungkin memilihku di antara Meri. Jadi, untuk apa kita pertahankan pernikahan ini?"Melihat Angel yang sakit hati, Aldo merasakan perasaan yang kacau dan sakit. Aldo menahan tangannya bertanya, "Bagaimana kalau aku berjanji ngg
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status