All Chapters of Setelah Cerai, Mantan Suami Minta Anak!: Chapter 31 - Chapter 40

50 Chapters

Bab 31

Hana tiba-tiba menghubungi Angel, dia menanyakan, "Angel, apa kamu baik-baik saja?"Barusan tadi Aldo mengatakan kalau Angel sudah kembali.Angel langsung ingin menangis saat mendengar suara Hana, dia berkata, "Aku baik-baik saja, Ibu."Hana menghela napas panjang berkata, "Nanti kamu bersama Aldo datang ke sini, ya. Ibu mendapatkan obat penyembuh luka terbagus untukmu."Angel menjawab, Oke."Panggilan diakhiri, Angel berjalan meninggalkan KUA, Aldo juga membuka pintu mobil Maybach. Saat Aldo menunggu Angel naik, Angel malah masuk ke sebuah mobil taksi.Aldo merasa sedikit kecewa.Tidak lama kemudian, Angel tiba di Kediaman Wijaya.Angel dari kejauhan melihat Hana yang menunggu di depan rumah. Saat dia menghampirinya, Hana langsung menariknya dan melirik seluruh badannya. "Angel, Suhendra nggak menyakitimu, 'kan?"Angel menggelengkan kepala berkata, "Nggak, Ibu."Hana baru mengajak Angel masuk ke rumah dengan tenang, dia kemudian memberikan obat luka dari dokter kepada Angel sambil ber
Read more

Bab 32

"Ibu, apa yang terjadi padamu?" tanya Angel dengan panik."Ibu baik-baik saja. Ibu segera ke tempat kerja, kamu tenang saja," ujar Suryani dengan nada lembut.Angel pun menjadi lebih tenang."Dia nggak mempersulitmu, 'kan?""Nggak, Angel. Aku sudah mau pergi, nanti baru kuhubungi lagi," ujar Suryani dengan batuk ringan.Suryani mengakhiri panggilan.Kemarin malam Suryani masuk angin, jadi kepalanya sedikit sakit dan ada sedikit batuk.Saat dia membalikkan badannya, dia melihat Suhendra yang menatapnya dengan serius.Suryani sangat terkejut."Apa kamu sengaja mandi air dingin dan membasahi rambutmu agar nggak kusentuh?"Suhendra mendekatinya dengan napas yang berat.Mereka berdua memakai piama, Suryani menampakkan sepasang kaki yang putih dan lembut, piama Suhendra yang diikat longgar pun menunjukkan garis otot di dadanya.Suryani menghindari tatapannya dan berkata, "Kamu sudah punya Erika, untuk apa masih mengejarku?!""Kalau aku nggak salah, Erika mungkin juga sedang di Kota Dopena. S
Read more

Bab 33

Hana menolehkan badan menjawab, "Kamu yang meremehkan dirimu. Kamu meninggalkan istrimu di rumah hanya untuk mencari selingkuhan di luar."Hana tidak ingin memedulikan anaknya lagi, dia pun langsung naik ke atas.Aldo merasa tidak senang melihat semua orang melawannya.Kebetulan panggilan Kefas masuk, "Ayo minum di siang hari."Aldo langsung mengiakannya karena sedang depresi.Restoran Mulia.Setelah minum tiga gelas, Kefas melebarkan kakinya dan melepaskan kancing di kerah."Dengar kabar kemarin Meri mendapat pertolongan darurat lagi. Menurutmu, penyakitnya kambuh setiap hari, kenapa dia nggak mati?"Aldo meliriknya dengan tatapan tajam berkata, "Apa yang kamu katakan?!""Dia dikejutkan oleh Suhendra."Kefas bertanya, "Kenapa Suhendra nggak mengejutkan orang lain?"Aldo terdiam.'Dia datang untuk minum bir atau untuk membuatku marah?'"Bagaimana aku bisa tahu?!"Aldo menghabiskan bir di gelasnya.Kefas meliriknya dan menyindir, "Kamu terus saja pura-pura bodoh!"Setengah minum setenga
Read more

Bab 34

Bisa-bisanya pria tak tahu malu itu bilang Angel sengaja memeluknya?Sepasang tangan besar Aldo memegang pinggangnya, suhu hangat dari telapak tangan berhasil menembus piama satin ke badan.Tatapannya terhenti di sebuah sisi.Angel diam sesaat, setelah menyadari apa yang sedang dilihat Aldo, Angel menarik baju tidurnya untuk menutupi belahan dada."Apa kamu belum puas melihat punya Meri?" ujar Angel dengan jijik.Aldo terdiam.'Kenapa dia selalu memikirkan Meri di setiap saat?'Aldo memegang pinggangnya, kemudian mengangkat ke atas kasur. Dia menunduk dan menyelimutinya dengan bayangan hitam sambil berkata, "Aku nggak pernah menyentuh dia."Aldo lanjut berkata, "Aku hanya menganggapnya sebagai adikku."Angel berbaring di bawah tubuh Aldo dengan rambut yang digerai. Meskipun dia memakai piama, lekukan tubuhnya tetap saja terlihat dengan jelas.Aldo tiba-tiba teringat suatu hari saat mereka berhubungan tubuh.Aldo terus menelan ludah, nafsu di dalam tubuh juga terus membara.Aldo menundu
Read more

Bab 35

Meri yang memakai baju pasien berdiri di samping jendela dengan rambut digerai. Jendela yang terbuka membuat badannya yang kurus terlihat sedang bergoyang.Aldo berjalan ke depan jendela sambil mengulurkan tangannya untuk menggendong Meri.Mata Meri dipenuhi dengan air mata yang terlihat sangat menyedihkan. "Kak Aldo, biarkan aku mati saja. Orang sepertiku nggak ada gunanya hidup. Biarkanlah aku bersama kakakku ...."Aldo mengerutkan alisnya menggendong Angel ke kasur. "Apa yang kamu katakan? Bukannya hanya asma saja? Kamu hanya perlu diterapi saja."Aldo mengeluarkan sapu tangan untuk menyeka air mata Meri dengan tatapan penuh kasih sayang dan nada yang lembut, "Kalau kamu mengikuti kakakmu, dia pasti akan menyalahkanku."Aldo merasa sangat sedih ketika teringat orang yang meninggal di masa muda itu, maka itu dia pun menjadi semakin lembut terhadap Meri.Tatapan Meri tiba-tiba terlintas oleh aura kebencian. Satu kalimat "sayang, jangan berhenti" terus terulang di telinganya.'Aku ngga
Read more

Bab 36

Angel dan Sharon kenal sejak dua tahun lalu. Saat itu, Sharon keguguran, lalu Aldo kebetulan lewat jadi mengantarnya ke rumah sakit. Saat itu, Sharon bilang dia tidak punya keluarga, jadi Angel hanya mengira dia pacaran saja, lalu Sharon hamil dan pacarnya meninggalkannya. Maka itu, Angel merasa sangat prihatin, jadi dia setiap hari menjenguknya dengan membawa makanan saat Sharon opname.Setelah itu, mereka pun menjadi teman dekat.Setelah Sharon keluar dari rumah sakit, dia membuka sebuah usaha bar di lokasi strategis dengan nilai bangunan mencapai ratusan miliar. Angel pernah mengenalkan semua petinggi yang kaya, tampan dan umur 30 lebih di Kota Dopena, tapi tidak ada satu pun yang tepat.Sekarang Sharon memang lajang, jadi wajar dia punya kebutuhan yang diinginkan. Angel merasa dirinya terlalu ceroboh kalau tadi langsung menerobos masuk.Angel diam-diam masuk ke dalam lift.Saat pria di dalam kamar bangun, dia menemukan sebuah ponsel di kasur. "Ponsel baru?"Sharon berkata, "Punya A
Read more

Bab 37

Ekspresi Aldo dipenuhi dengan penghinaan. Setelah mengatakannya, dia melepaskannya kemudian berjalan dengan cepat ke arah mobil Maybach."Ibumu terluka, dia sedang di rumah sakit."Aldo langsung masuk ke dalam mobil setelah mengatakannya.Angel sangat terkejut! Dia juga langsung berlari ke arah mobil Maybach sambil bertanya, "Kapan terjadi? Bagaimana kondisinya sekarang?"Angel masuk ke dalam mobil dan menutup pintu. Di saat ini, jantungnya seakan-akan dicengkeram oleh sebuah tangan yang tidak berbentuk hingga membuatnya tidak bisa bernapas.Aldo memelototinya dan berkata, "Lima jam yang lalu. Sekarang lengannya patah."Lokasi penggalian terjadi keruntuhan hingga mematahkan tangannya Suryani.Di saat itu, Aldo juga mencari Angel selama tiga jam.Angel tidak hanya tidak angkat telepon, dia bahkan juga menghilang!Jantung Angel berdetak sangat kencang!Aldo memang menghubunginya berkali-kali, tapi Angel tidak angkat karena merasa risih terhadapnya. Kalau bukan karena masih memerlukan Ald
Read more

Bab 38

Angel menyeka air matanya, lalu langsung bantu membereskan barang ibunya.Suryani pun dipindah ke kamar VIP atas. Kamar ini tentu saja berhasil didapatkan dari relasinya Aldo, kalau tidak tiga hari kemudian juga tidak mungkin bisa mendapatkan kamar VIP.Suryani menyuruh kedua muridnya pulang istirahat, kemudian membalikkan badan berkata kepada Aldo, "Aldo, kamu juga pulang saja. Di sini Angel sendiri sudah cukup. Nanti setelah kamu pulang, kamu jangan beri tahu ibumu tentang ini."Suryani tidak ingin Hana juga mengkhawatirkannya. Selama bertahun-tahun ini, utang budinya terhadap Hana sudah terlalu banyak.Aldo tersenyum berkata, "Aku akan bersama Angel menemani Ibu di sini."Suryani berkata, "Jangan! Aku sudah mengganggu banyak waktumu. Sebentar lagi langit juga sudah mulai cerah."Aldo duduk di sofa dengan santai dan berkata, "Ibu, kita adalah satu keluarga. Ibu nggak perlu begitu sungkan padaku. Menantu termasuk setengah anak, anggap saja aku sebagai anakmu."Angel meliriknya sambil
Read more

Bab 39

Aldo tidak yakin apakah berita itu akan tertutup karena Suhendra bisa langsung mencarinya di saat Suryani tiba di Kota Dopena. Itu berarti Suhendra selalu memantau semua gerak-gerik Suryani.Angel samar-samar mendengar pembicaraan mereka, tapi dia tidak dengar jelas. Saat dia bangun, langit pun sudah cerah.Suryani tidak tidur karena kesakitan di lengannya. Di pagi hari, dia pun tidak terlihat bersemangat. Saat dokter datang mengurus prosedur operasi, Aldo selalu menemaninya dalam melakukan segala pemeriksaan.Seperti menantu pada umumnya, Aldo terus mengurus segalanya. Saat dokter memanggil keluarga pasien, Aldo selalu berdiri terdepan dan orang pertama yang menyetujui. Hal ini memberikan ilusi kepada Angel kalau Aldo masih mencintainya.Hanya dengan mencintai seseorang baru bisa mementingkan keluarganya.Setelah Suryani diantar ke ruang operasi, Angel tidak bisa duduk tenang. Dia sangat mengkhawatirkan hasil operasi, meskipun penanganan kali ini tidak terlalu parah. Aldo mencari dokt
Read more

Bab 40

Kamera laptop ditutup dengan tisu.Para petinggi yang sedang rapat saling memandang dengan kebingungan. 'Wanita yang bersandar di pundak Pak Aldo itu istrinya, 'kan? Mereka terlihat sangat harmonis.''Nggak terlihat seperti yang digosipkan!''Selain itu, tatapan Pak Aldo terhadapnya mesra sekali!'Angel tidur dengan sangat lelap. Saat dia bangun, mobil sudah tiba di halaman Vila Taliwang.Angel dengan terkejut langsung menoleh melihat pria di sampingnya.Aldo buka pintu dan berkata, "Tempat ini luas, kamu bisa istirahat kapan saja. Tempat ini juga praktis diperiksa kedua ibu."Aldo mengatakannya dengan sangat masuk akal. Angel berpikir sesaat, kemudian turun dari mobil dan berkata, "Kalau begitu, sore nanti kita ke KUA."Aldo memelototinya dan bertanya, "Apa kamu terburu-buru?"Angel menganggukkan kepalanya dengan serius sambil berkata, "Ya, aku sangat buru-buru."Aldo kehabisan kata-kata.Dia berjalan masuk ke dalam rumah.Angel mengikuti Aldo masuk. "Apa kamu nggak ingin secepatnya m
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status