Share

Bab 35

Meri yang memakai baju pasien berdiri di samping jendela dengan rambut digerai. Jendela yang terbuka membuat badannya yang kurus terlihat sedang bergoyang.

Aldo berjalan ke depan jendela sambil mengulurkan tangannya untuk menggendong Meri.

Mata Meri dipenuhi dengan air mata yang terlihat sangat menyedihkan. "Kak Aldo, biarkan aku mati saja. Orang sepertiku nggak ada gunanya hidup. Biarkanlah aku bersama kakakku ...."

Aldo mengerutkan alisnya menggendong Angel ke kasur. "Apa yang kamu katakan? Bukannya hanya asma saja? Kamu hanya perlu diterapi saja."

Aldo mengeluarkan sapu tangan untuk menyeka air mata Meri dengan tatapan penuh kasih sayang dan nada yang lembut, "Kalau kamu mengikuti kakakmu, dia pasti akan menyalahkanku."

Aldo merasa sangat sedih ketika teringat orang yang meninggal di masa muda itu, maka itu dia pun menjadi semakin lembut terhadap Meri.

Tatapan Meri tiba-tiba terlintas oleh aura kebencian. Satu kalimat "sayang, jangan berhenti" terus terulang di telinganya.

'Aku ngga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status