Share

Bab 2

Kontrak kemarin belum selesai dibahas karena rekannya ada urusan dan harus pergi lebih awal, jadi hari ini akan dilanjutkan.

Dari kejauhan terlihat dua wanita dengan dandanan yang cantik berjalan kemari.

"Dengar kabar kemarin sore saat Meri mau ke luar belanja, dia mengalami kecelakaan lalu lintas. Pak Aldo langsung menghabiskan waktu seharian untuk menemani Meri untuk melakukan pemeriksaan. Pak Aldo memang sangat baik terhadap Meri."

"Betul! Entah dari mana dia bisa mendapatkan keberuntungan sebaik ini."

Nyonya kaya yang berpakaian modis berjalan sambil membahas berita kemarin sore.

Angel langsung tercengang! Kata-kata nyonya kaya itu seperti jarum yang menusuk ke dalam hatinya.

Angel adalah sosok yang tidak dicintai, maka itu dia sendirian menghadapi kesakitan dan ketakutan. Berbeda dengan Meri yang hanya luka sedikit di bagian kening malah ditemani oleh Aldo dari awal sampai akhir.

Mata Angel berkaca-kaca, ini pertama kalinya dia merasa begitu sedih.

Rasa kesedihan itu terus berputar dalam hatinya. Beberapa waktu berlalu, Angel baru bisa menenangkan dirinya dan menyeka air mata, kemudian berjalan ke dalam kafe.

Kliennya adalah bos dari Grup Taruna, yaitu Milan Kennard. Beliau sudah umur 40 lebih, tapi dia masih tampan dan berwibawa.

Milan memiliki sebuah vila seluas 800 meter persegi yang akan direnovasi, jadi dia melihat beberapa proposal dari perusahaan desain, lalu dia hanya tertarik pada desain dari Angel.

"Dengar kabar kemarin perjalanan ke Kota Dopena terjadi tanah longsor. Nona Angel nggak kena bencana itu, 'kan?"

Saat Milan bertemu dengan Angel, dia memberikan dokumen yang sudah dibaca sampai setengah kepada sekretarisnya sambil menanyakan Angel dengan nada lembut.

Angel tersenyum menjawab, "Nggak, kok."

Angel malah menghela napas dalam hati, 'Aku bahkan hampir meninggal!'

Akan tetapi, Angel tidak bisa curhat ke orang asing tentang isi hatinya.

Milan berkata, "Baguslah kalau begitu."

Milan menyuruh sekretarisnya mengambil kontrak, lalu berkata, "Nona Angel langsung tanda tangan saja. Nanti akan ada yang mengirimkan uang ke rekeningmu."

Angel tidak menutupi kesenangannya, dia tersenyum lebar berkata, "Terima kasih, Pak Milan."

Melihat wajah Angel yang lucu dan muda, Milan diam sesaat, lalu menjawab, "Sama-sama."

Di kontrak tersebut terdapat stempel Milan dan dua salinan, satu disimpan oleh Milan, satu lagi diberikan pada oleh Angel.

Ketika Angel mau pergi, kebetulan Milan juga ada urusan, jadi mereka berdua bersama-sama keluar.

Sekumpulan orang berjalan masuk.

Pria yang berjalan di depan sangat tampan dan gagah, saat berjalan bahkan seperti membawa angin.

Angel langsung melamun saat melihatnya. Sejak pertama kali bertemu dengan Aldo di usia 15 tahun, Aldo membuat masa mudanya sangat takjub, tapi pada akhirnya Angel tetap saja mencintai orang yang salah.

"Hati-hati!"

Angel hampir menabrak orang yang membawa kopi karena sedang melamun, untung saja dia langsung dipegang oleh Milan.

Aldo menoleh ke arah suara tersebut dan melihat sosok bayangan familier sedang dipegang oleh seorang pria di bagian pinggangnya.

Wajah Aldo langsung menjadi masam.

Milan dengan sopan langsung melepaskan tangan yang memegang bagian pinggang Angel.

Meskipun begitu, Aldo tetap tidak bisa menerimanya, bahkan aura di sekitarnya menjadi sangat berat.

Aldo berjalan ke tempat sepi, dia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Angel.

Ketika Angel mengangkat teleponnya, dia langsung mendengar suara Aldo yang berat, "Apa Nyonya Angel nggak tahu untuk jaga jarak dengan pria di luar?"

Angel dengan tercengang menoleh ke belakang dan bertatapan dengan seorang pria dari kejauhan yang ekspresinya sangat masam.

Angel hanya menatapnya dengan perasaan yang kacau, kemudian menyindir, "Seharusnya aku yang mengatakannya padamu."

Aldo juga terkejut.

Mata Angel yang indah dipenuhi dengan penghinaan, bahkan langsung mengakhiri panggilan.

Ekspresi Aldo sangat menakutkan karena ini pertama kalinya Angel melawannya.

Sepanjang hari, aura Aldo sangat berat, bahkan kliennya juga sangat berhati-hati saat berbicara dengannya.

Malam hari tiba.

Angel pulang dengan suasana hati yang bagus karena kontraknya sudah berhasil. Keuntungan dari kontrak itu cukup untuk membayar deposit rumah besar di Kota Dopena.

Malam ini, Angel minum alkohol, jadi wajahnya yang bulat terlihat sedikit kemerahan, dia bahkan melempar sepatu dan menyanyi saat masuk ke dalam rumah.

Di saat ini, dia tiba-tiba melihat seseorang yang duduk di sofa. "Eh? Kamu sedang di rumah, ya? Kenapa kamu nggak menemani Meri kesayanganmu?"

Angel tidak mungkin bisa berbicara seperti ini saat sadar.

"Bagaimana kalau kepalanya terbentur lagi? Bukankah kamu mau menghabiskan dua jam lagi untuk menemaninya ke rumah sakit?"

"Ahh, Meri-ku, Meri-ku. Aku sangat mengkhawatirkanmu."

Ekspresi Angel sangat berlebihan.

"Berapa banyak yang kamu minum?!"

Aldo menatapnya dengan tatapan tenang, tapi auranya sangat mematikan.

Angel memang sedikit mabuk, tapi dia tidak kehilangan kesadarannya. Dia mengacungkan tiga jari, lalu berkata dengan ekspresi lucu, "Tiga gelas! Eh, dua gelas!"

Angel menurunkan sebuah jari lagi.

Jari tangan yang putih dan mulus bergoyang di depan Aldo seperti bunga muda yang menggoda, matanya juga berkaca-kaca dan sangat serius.

Aldo tidak pernah melihat Angel yang seperti ini.

Selama menikah dengannya tiga tahun, Angel sangat berhati-hati, bahkan sangat mementingkan suasana hati Aldo. Kalau Aldo sedang tidak senang, Angel bahkan tidak berani mengatakan apa pun. Dia tidak pernah seperti ini sebelumnya.

Aldo menahan tangan Angel yang lembut, lalu menarik ke depan dengan kuat. Angel yang tidak melakukan persiapan apa pun hampir saja terjatuh.

Angel menahan tangannya untuk memegang pen yang sudah disediakan di atas meja. Dia kemudian menuliskan di kertas A4 dengan tulisan yang miring.

'Angel bersedia meninggalkan pekerjaan sendiri untuk menjadi ibu rumah tangga dan merawat keluarga di rumah!'

Ketika menuliskan kalimat terakhir, Aldo berhenti sesaat dan di saat itulah Angel melepaskan diri.

Angel menggoyangkan jari tangan yang kesakitan, lalu berkata, "Kasar sekali!"

"Dasar pria bodoh!"

Aldo tidak mengatakan apa pun.

Angel mengomel kata-kata kasar sambil berjalan ke atas.

Suasana hati Aldo yang duduk di bawah seketika menjadi sangat berat.

Keesokan paginya, Angel bangun sangat pagi. Hari ini, dia mau melakukan pengukuran di vila yang dibeli Milan.

Angel sama sekali tidak ingat apa yang terjadi kemarin malam. Dia memilih setelan baju santai, kemudian turun dengan buru-buru.

Aldo berdiri di ruang tamu dengan pakaian rapi, Angel malah langsung melewatinya seakan-akan tidak melihatnya.

"Apa kamu nggak menyiapkan sarapan?" tanya Aldo yang sedang menunggu makanan.

Angel memakai kaus putih ketat dengan celana jeans dan sepatu olahraga yang membuatnya terlihat sangat muda dan menawan.

Angel langsung menjawab, "Aku masih ada kerjaan, nggak sempat buat makanan untukmu. Kamu makan ke hotel sebelah saja, ya. Bukankah masih ada kartu anggota?"

Angel berkata dengan santai di depan pintu. Saat dia membungkukkan badannya untuk mengikat tali sepatu, dia menunjukkan pinggang putih yang ramping.

Setelah itu, Angel pun langsung berjalan keluar.

Aldo mengernyit sambil bernapas dengan berat. 'Beraninya dia berbicara seperti ini?!'

Ditambah lagi pinggang yang terpampang di depan matanya membuat Aldo semakin marah, "Kembali!"

'Kamu pakai seperti ini untuk bekerja atau menggoda orang?'

Namun, mobil Angel sudah pergi.

...

Sekitar satu minggu lebih, Angel sangat sibuk dengan pekerjaannya hingga tidak bertemu dengan Aldo. Adik sepupu Aldo yang bernama Ivana Wijaya mengatakan kalau Aldo pergi ke Negara Minara karena proyek yang bermasalah.

Aldo tidak pernah memberi tahu Angel ke mana dia pergi, Angel juga kebanyakan waktu tidak menanyakan kabarnya. Di saat ini, Angel malah merasa khawatir dan terkejut. 'Jangan-jangan dia diculik?'

Angel tidak bisa tidur tenang ketika memikirkan berita menakutkan tentang Negara Minara yang dilihat di dunia maya.

Angel memang pernah menyukai Aldo, maka itu dia berharap Aldo baik-baik saja.

Malam ini, Angel tidak bisa tidur. Dia pun mengirimkan sebuah pesan berisi doa agar Aldo baik-baik saja.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status