"Kita apa, Mas?" "Bukan kita, tapi kamu," ujar Mas Raffi, kemudian pria itu keluar dari ruang bermain. Aku menyipitkan mata, lalu menggelengkan kepala karena tidak mengerti dengan apa yang dia katakan. Mas Raffi menyuruhku berhemat seolah-olah aku selalu menghabiskan uangnya. Padahal, baru sekarang saja aku mengeluarkan uang banyak dalam waktu hanya satu jam saja. Dan itu pun bukan untukku, melainkan untuk Mimi. Setelah beberapa saat merenungi setiap ucapan Mas Raffi, aku pun keluar juga dari ruang bermain dan menghampiri Rayyan yang tengah bermain dengan Mimi. Aku kira Mas Raffi akan mengambil Rayyan dari Mimi, tapi rupanya tidak. "Rayyan rewel, gak?" tanyaku, hanya untuk sekadar basa-basi."Tidak. Eh, Ra, barusan Raffi marah sama kamu karena aku ada di sini, ya? Maaf, Ra, gara-gara aku, kamu dimarahi suamimu."Aku menggelengkan kepala. "Tidak, Mi. Sama sekali bukan karena itu, kok. Tapi ... karena hal lain.""Hal lain apa?" tanya Mimi penasaran. Lagi-lagi aku menggelengkan ke
Baca selengkapnya