Share

Bab 210 Meminta Izin

"Aduuuh .... Si paling sibuk, si paling kerja keras, baru pulang, nih!" Mas Daffa berseru.

Aku yang baru saja keluar dari kamar Rayyan, langsung tahu pada siapa kakak iparku itu berucap.

Mas Raffi. Suamiku baru saja sampai dan langsung diledeki oleh saudara-saudaranya.

"Aku ambilkan minum, ya, Mas?" kataku, seraya mengusap pundaknya sebentar. Lalu aku pergi ke dapur walaupun yang ditawari tidak menjawab.

Satu minuman kaleng dingin aku bawa untuk Mas Raffi. Aku langsung memberikannya, lalu duduk di samping dia.

Tidak ada kata yang keluar dari bibirku untuk Mas Raffi. Dia pun demikian. Kami masih sama-sama saling tidak menyapa, gara-gara masalah aku yang membelanjakan Mimi.

"Gimana perkembangan pembangunan kos-kosan, Fi?" Kakak tertua Mas Raffi kembali bicara.

"Yah, gitu aja, Mas. Masih banyak butuh segalanya."

"Butuh segalanya gimana? Perasaan jawabannya gitu-gitu aja. Apa jangan-jangan sudah selesai, tapi kamu masih merahasiakannya?"

"Enggak, Mas. Emang belum selesai," jawab
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Subaedah Sambara
jadi istri jangan terlalu takut sama suami , thor Lanjut
goodnovel comment avatar
henny setiorini
ceritanya jangan dibuat penasaran setiap.episode ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status