Share

Bab 215 Hilang Akal

"Hey! Liat apa, sih?"

Aku berdehem seraya membernarkan kerudung yang aku yakini masih rapi.

Senyum aku berikan pada Reyhan yang tiba-tiba sudah duduk di sampingku. Entahlah kapan dia datang, aku tidak menyadarinya.

"Kenapa bengong?" tanya Reyhan lagi.

"Enggak," kataku gugup. "Siapa juga yang bengong. Aku lagi lihat-lihat sekitar aja."

"Bohong banget. Tadi aku bicara panjang lebar, loh. Coba sekarang kamu katakan apa yang aku ucapkan tadi."

Aku meneguk ludah dengan kasar seraya menatap Reyhan yang menaikkan kedua alisnya.

Dengan pelan, kepala aku gelengkan sebagai jawaban.

"Kan ... emang kamu ngelamun, Ra. Mikirin apa, sih? Sampai-sampai aku bicara enggak direspon sama sekali. Kenapa?"

"Enggak apa-apa, Rey. Aku ... aku hanya sedikit ngantuk, nih." Lagi-lagi aku berbohong.

Padahal, sebenarnya aku memang tidak menyadari keberadaan Reyhan, karena fokus pada mobil yang melaju pelan setelah beberapa saat berhenti di samping mobil Reyhan.

Bukan saking bagusnya kendaraan tersebut yan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Zakiya Paundra
ayo ra tanyain sama si belang siapa tau ketumpahan kopi lagi .........
goodnovel comment avatar
Zakiya Paundra
kamu harus sukses raya
goodnovel comment avatar
Evelyn Jeffery
kesian ko Raya..dpt Raffi..yg ngak tau bersyukur
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status