Langkah Asma tertatih saat turun dari bus. Beruntungnya ada Ustaz Azhar yang setia menemaninya. Lelaki itu menuntun Asma duduk pada bangku yang berada di terminal kota."As, kamu makan dulu ya! Dari tadi sore kamu belum makan," tutur Ustaz Azhar terlihat khawatir. Asma menggeleng lembut. Wajahnya kini terlihat sangat pucat dengan tatapan menerawang jauh. Mungkin karena seharian perutnya belum terisi makanan."Tidak, As, kamu harus makan," ucap Ustaz Azhar. "Aku tidak mau kamu kenapa-kenapa," imbuhnya. Kekhawatiran itu terlihat jelas dari tatapan Ustaz Azhar kepada Asma."Tunggu di sini! Aku akan beli makan untuk kamu," ucap Ustaz Azhar menyentuh lembut bahu Asma. Sebelum ia melangkahkan kakinya cepat menuju kedai yang terletak di terminal bus.Beberapa saat kemudian, Ustaz Azhar kembali dengan nasi bungkus yang ia beli serta sebotol air mineral. Ia segera membuka nasi dan mulai menyuapkannya pada Asma."Tidak, Ustaz, biar aku makan sendiri saja," tolak Asma. Ia mengambil alih sendok
Baca selengkapnya