"Ibu harus menjaga Uwak Sarto. Tadi dia menyerang seseorang di perkebunan teh. Untung ada aku yang melihat, jadi bisa menolong orang itu," ucap Ustaz Azhar dengan nada kesal pada Ibu Fatimah yang terduduk lesu pada bangku di ruang tamu rumahnya."Lebih baik, uwak Sarto jangan dibiarkan keluar, Bu!" imbuh Ustaz Azhar mejatuhkan tubuhnya duduk pada bangku yang berada di depan Ibu Fatimah. Wanita itu menatap sesaat pada Ustaz Azhar. Lalu membuang nafas berat."Uwak kamu itu tidak gila, Azhar. Dia hanya trauma. Apalagi setelah kematian Kakek kamu yang dibunuh. Jadi dia selalu berpikir seperti itu," tutur Ibu Fatimah, raut wajahnya berubah sedih. Seperti paham betul apa yang adik satu-satunya rasakan.Ustaz Azhar menatap sesaat lalu membuang nafas berat. "Aku tau Bu, tapi Iwak Sarto sudah membahayakan orang lain," debat Ibu Fatimah.Lagi-lagi wanita berkerudung hitam itu hanya bisa terdiam. Ia tidak memiliki alasan untuk membela apa yang telah Uwak Sarto lakukan. Sebenarnya, selama beberap
Baca selengkapnya