Share

Bab 81

Kabut tebal masih menyelimuti langit perkampungan tempat Tuan Sangir berada. Lelaki yang berdiri di samping jendela kamar itu hanya terdiam menatap ke arah luar jendela. Benaknya mengembara jauh, tentang masalalu yang belum usai. Ingatan itu begitu membekas di dalam kepalanya.

"Sekar, Sekar, maafkan aku! Aku sama sekali tidak bermaksud melakukan hal itu padamu," lirih Tuan Sangir muda dengan wajah ketakutan. Ia tidak menemukan wanita bernama Sekar di dalam curamnya jurang. Hanya tanaman liar yang bergerombol di dasar jurang.

Dengupan jantung Tuan Sangir memburu sangat cepat. Bahkan peluh hampir membanjiri seluruh tubuhnya. Lelaki itu sangat ketakutan sekali, padahal ia sama sekali tidak berniat untuk membunuh wanita yang sangat ia cintai.

Suara tangis Danil yang saat itu masih bayi melengking keras. Tuan Sangir tidak bisa memenangkan bayi yang berada di dalam gendongannya, meskipun ia telah berusaha untuk membuat bayi itu terdiam.

"Diamlah, Nak! Aku mohon!" ucap Tuan Sangir kebingunga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status