Share

Bab 80

Lelaki bertubuh tinggi tegap berlari kecil menghampiri Tuan Sangir setelah ia mengelilingi rumah Wisnu.

"Tidak ada siapapun, Tuan," adunya pada Tuan Sangir.

Lelaki bertubuh tinggi besar itu membuang nafas berat. Mengalihkan tatapannya pada langit hitam yang mulai bergelayut. Sebentar lagi hujan pasti akan turun dengan derasnya.

"Bagaimana kalau kita cari di rumah mertua Tuan Wisnu," usul Hamzah menatap lelaki tanpa ekspresi yang berdiri di depannya.

Tuan Sangir mengalihkan tatapannya pada Hamzah. Sejenak ia terdiam, lalu berucap. "Tidak perlu, besok saja kita datangi rumah ini lagi," tegasnya.

Hamzah mengangguk lembut tanda mengerti. Ia segera mengikuti langkah Tuan Sangir menuruni jalanan setapak menuju mobil yang terparkir pada jalanan di ujung lorong menuju rumah Wisnu.

"Tidak, tidak boleh ada satupun orang yang mengenaliku. Aku sudah menutup rapat semua masalalu itu," batin Tuan Sangir kian berkecamuk. Lelaki dengan wajah cemas itu segera masuk ke dalam mobil sebelum ada satupun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status