Lelaki pemilik lesung pipi itu menghempaskan kasar tubuhnya pada bangku. Netranya menatap pada langit-langit ruangan. Namun benaknya sedang mengembara jauh. Harusnya saat ini Wisnu berbahagia, karena apa yang telah Ia perjuangkan selama sepuluh tahun terakhir membuahkan hasil. Perusahan yang hampir saja bangkrut itu kini telah kembali bangkit dan berkembang begitu pesat. Pelan tapi pasti, perusahan Wisnu Hutama hampir menduduki posisi yang setara dengan perusahaan-perusahan terbaik di Indonesia. Perusahaan yang telah berganti nama itu, kini mulai menemukan kejayaannya.Satu tangan Wisnu memijat keningnya yang tidak berdeyut. Netranya tertutup rapat. Satu persatu bayangan di masalalu kembali terputar di dalam memorinya. Tentang wanita yang sangat ia cintai dan bayi lelaki, darah dagingnya yang hilang di bawa Nada.Setalah sekian lama mencari, ia sama sekali tidak dapat menemukan keberadaan Nada dan Tuan Seno. Bahkan perusahaan lelaki konglomerat itupun mendadak diambil alih oleh orang
Read more