Wanita Kedua Milik Pria Arogan

Wanita Kedua Milik Pria Arogan

Oleh:  Istyanah  Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
16Bab
70Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Keadaan mendesak Arumi Dyah Erika, wanita berusia 20 tahun menerima permintaan dari sahabat ayahnya untuk menikah dan menjadi istri kedua Harjuna Ringga Bumi, putra dari sahabat ayahnya. Arumi sudah merasa sangat tersiksa karena Harjuna, pria berusia 35 tahun itu merupakan dosen di kampusnya yang arogan dan menjadi istri kedua pria arogan itu membawa Arumi ke dalam penderitaan yang hebat. Sejak awal pernikahannya dengan Arumi, Harjuna tidak pernah menganggap Arumi sebagai istri dan dia sering melontarkan kebencian untuk Arumi. Bagi Harjuna hanya Kinara satu-satunya istrinya, wanita yang sangat Harjuna cintai. Namun, bagaimana jika perhatian yang sering Arumi berikan menghadirkan getaran tidak biasa di dalam diri Harjuna? Lalu bagaimana Arumi bertahan menjadi wanita kedua di kehidupan pria arogan itu? Sementara ada seorang pria di masa lalu Arumi yang tiba-tiba datang ingin menjadikan Arumi satu-satunya dan menawarkan kehidupan rumah tangga yang indah untuk Arumi.

Lihat lebih banyak
Wanita Kedua Milik Pria Arogan Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
16 Bab

Malam Pertama

“Kamu pikir saya akan tergoda setelah melihatmu mengenakan lingerie itu, Arumi?!” Suara tegas pria itu membuat wanita yang sedang berdiri di depan cermin mengenakan lingerie berwarna rose gold dengan hiasan renda-renda kecil menggemaskan di bagian depannya yang menampakkan belahan dada, punggung mulus dan paha putih wanita itu melonjak. Arumi Dyah Erika, wanita berusia 20 tahun itu menyesal sudah nekat mencoba lingerie hadiah dari kakaknya untuk pernikahannya dan lupa mengunci pintu kamar saat mencoba baju kurang bahan itu. Sekarang pria pemilik suara tegas itu, Harjuna Ringga Bumi, pria berusia 35 tahun yang berprofesi sebagai dosen di salah satu kampus swasta ternama di Jakarta sekaligus pebisnis sukses di bidang kuliner dan fashion, masih berdiri mengintainya dengan tatapan merendahkan. Pria yang Arumi kenal arogan itu merupakan dosen Arumi dan kini telah sah menjadi suaminya, hari ini tepat menjadi hari pertama Arumi menjadi istri kedua pria itu. Bahkan sekarang adalah malam p
Baca selengkapnya

Bagaimana Kalau Nanti Malam?

Pergi ke kampus menggunakan sepedanya yang Harjuna sebut “butut” itu jauh lebih membahagiakan untuk Arumi daripada satu mobil dengan Harjuna dan tidak terlintas sedikit pun Arumi ingin pergi bersama pria itu.Brugh!“Aw!!”Arumi merintih cukup keras saat dirinya jatuh di pinggir jalan dan sepeda yang dia kendarai itu menimpa tubuhnya.Terlalu banyak yang Arumi pikirkan terutama memikirkan nasibnya yang sudah menjadi istri kedua Harjuna hingga Arumi tak fokus saat mengendarai sepedanya.Arumi menunduk, meringis sedih saat menatap rok midi yang dia kenakan di bagian lututnya robek, pun melihat kaki dan telapak tangannya yang sedikit terluka.“Ya ampun, aku harus cepat-cepat ke kampus. Kalau sampai telat Pak Harjuna bisa mengusirku!” Arumi memekik, dia hampir melupakan hal penting itu.Meski kakinya masih terasa nyeri setelah terjatuh tadi, Arumi segera mengayuh sepedanya cepat-cepat menuju kampus, dosen yang mengajar mata kuliah pagi ini adalah Harjuna!Dosen yang terkenal arogan.“Kelu
Baca selengkapnya

Mabuk dan Sentuhan Hangat

Malam ini Arumi datang ke pesta ulang tahun Soraya—wanita yang dia kenal baik sejak SMA hingga kuliah di kampus dan jurusan yang sama dengannya.Datang ke pesta malam ini sekaligus menjadi pelarian Arumi untuk bisa melupakan kejadian tadi siang, saat dia mengatakan hal lancang itu di depan Harjuna.“Sungguh memalukan!” Arumi merutuk untuk dirinya sendiri, tidak mampu melupakan ucapannya tadi siang yang sangat memalukan.Memasuki keramaian di pesta ulang tahun itu penampilan sederhana Arumi dipandang sinis oleh banyak tamu yang sudah lebih dulu datang. Pakaian yang mereka kenakan tampak mewah, kekinian dan terlihat mahal berbeda dengan dress vintage sederhana yang Arumi kenakan.Di mata mereka penampilan Arumi ketinggalan zaman, kuno dan cupu.Pesta ulang tahun itu semakin ramai, Arumi memandang bahagia temannya yang mengadakan pesta malam ini, di atas stage kecil itu, Soraya sedang bernyanyi dengan kekasihnya lalu menenggak minuman berwarna merah itu secara bergantian.Arumi melihat k
Baca selengkapnya

Menjebak Harjuna?

“Hei kamu, cepat temuin Nyonya Kinara!”Arumi yang sedang memoles pelan bibirnya dengan lipbalm terperanjat di tempat duduknya, dia menoleh menatap wanita yang berdiri di ambang pintu yang barusan memintanya untuk menemui Kinara.“Malah bengong lagi kamu! Cepat!” Wanita itu, Mika menarik Arumi kasar dan membawanya menuju kamar utama di rumah itu.“Lepasin! Aku bisa jalan sendiri!” Arumi memberontak berusaha melepaskan cengkeraman Mika dari lengannya.Mika mengabaikan rintihan sakit Arumi akibat ulahnya yang menarik wanita itu dan sekarang langkahnya sampai di depan Kinara yang sedang duduk di kursi roda.Brugh!Tubuh Arumi didorong kasar hingga terjatuh di depan Kinara, dia segera mendongak menatap wanita di depannya itu yang tadi pagi sempat Arumi hindari untuk bertemu.“Jadi ini wanita pilihan papa!” Kinara lebih dulu meraih dagu Arumi dan meneliti tajam wajah polos wanita itu.Sementara Mika, wanita itu berdiri angkuh sambil melipat kedua tangan di depan dada, dia berjaga-jaga di d
Baca selengkapnya

Tunggu Saya di Kamarmu, Arumi!

Kejadian semalam saat Harjuna datang dan menuduhnya sebagai wanita licik terbawa sampai ke mimpi Arumi.Di balik selimut yang menutup sebagian tubuhnya, Arumi menggigil bersama keringat yang membasahi sekujur tubuh wanita itu. Terucap samar dari mulutnya, “Ibu, aku tidak kuat. Aku ingin pulang ke rumah.”“Nyonya Arumi!” Pelayan di rumah itu membelalak syok melihat keadaan Arumi pagi ini.Wanita paruh baya itu segera mendekat untuk mengecek lebih dekat keadaan Arumi. “Nyonya kenapa?” Ina panik melihat wajah pucat Arumi dan menyentuh keringat dingin yang membasahi tangan wanita itu.Arumi tidak sanggup mengatakan apa pun, bentakan hebat Harjuna semalam dan tuduhan-tuduhan menyakitkan pria itu terus bergema di telinganya, Arumi memeluk Ina sambil terisak hebat.Setelah lebih tenang dan menenggak sedikit air hangat yang Ina berikan, Arumi kembali merebahkan tubuhnya.“Kalau Nyonya Arumi ada masalah, bisa cerita sama bibi. Nyonya bisa anggap bibi teman curhat atau apa pun yang bisa membuat
Baca selengkapnya

Rumah untuk Arumi

Jemari lentik Arumi saling bertaut, gemetar meremas selimut yang menutupi tubuh polosnya, Arumi menuruti perintah Harjuna dan sudah melepas kain-kain yang semula merapat di tubuhnya.Ceklek!Bunyi singkat dari pintu terbuka itu sanggup membuat Arumi melonjak hebat, dia menoleh ke arah pintu dan benar saja pria itu … Harjuna sudah datang ke kamarnya.Melihat pria itu melangkah mendekat memicu debar jantung Arumi semakin menggila, dia takut, tapi tak mungkin untuk kabur malam ini, Arumi berharap malam ini segera berlalu dengan singkat.“Tubuhmu di balik selimut itu sudah tak tertutup apa pun ‘kan? Saya hanya malas harus membuang banyak waktu untuk membuka kain-kain yang ada di tubuhmu.” Harjuna terus mendekat kemudian mendaratkan dirinya di samping ranjang, duduk menghadap Arumi.Arumi mengangguk kaku, cengkeramannya di selimut semakin erat.“Saya melakukannya bukan karena ingin, tapi karena papa. Kamu pasti mengerti bukan?”“Iya Pak saya mengerti.” Arumi mengangguk dengan lugunya.“Bai
Baca selengkapnya

Nanti Malam Layani Saya!

“Kamu berharap saya akan menciummu? Tidak menyangka isi kepalamu ternyata seliar itu Arumi!”Kalimat yang Harjuna katakan seminggu yang lalu saat di perpustakaan malam itu belum mampu Arumi lupakan sampai sekarang. Wanita itu mendengus kesal di depan cermin sambil mengikat kencang rambutnya.Bagaimana mungkin Arumi mampu melupakan momen memalukan itu?Malam itu dia mengira Harjuna akan menciumnya dan Arumi dengan bodohnya hanya pasrah memejamkan mata, ekspresi Arumi malam itu seperti mendambakan sentuhan Harjuna.Hingga kalimat menyakitkan itu terlontar dari mulut Harjuna, Arumi baru sadar pria itu hanya sedang meledeknya dengan sengaja memancing seolah akan menciumnya, tapi setelah itu bebas mempermalukannya.“Aku malu banget setiap ketemu sama Pak Harjuna, untungnya sekarang aku sudah tinggal di rumah ini, tapi tetap aja, aku tidak benar-benar bisa menghindari Pak Harjuna. Dia kan suami aku.” Arumi menggerutu sambil menyambar tas kuliah yang kemudian dia letakkan di punggungnya.Aru
Baca selengkapnya

Merenggut Mahkota

Arumi pikir Harjuna tak sungguh-sungguh saat memintanya untuk melayani pria itu, tapi tadi sore Harjuna mengingatkannya lagi lewat pesan yang pria itu kirimkan agar Arumi menyiapkan diri untuk malam ini.Seperti malam itu Harjuna meminta Arumi sudah tak mengenakan apa pun saat pria itu masuk ke kamar.Tentu saja Arumi menuruti permintaan Harjuna dan dia sudah menunggu selama lebih dari sepuluh menit dalam keadaan tak mengenakan apa pun, tubuh polosnya itu bersembunyi di balik selimut.Wanita itu cemas menatap ke arah pintu, debar jantungnya mulai tak terkendali lagi saat mendengar samar langkah yang mendekat ke kamar.Benar saja pria itu … Harjuna yang datang ke kamarnya.“Pak Harjuna yakin akan melakukannya malam ini dan tidak akan pergi seperti malam itu?” Arumi bertanya untuk memastikan.Jika Harjuna tak yakin untuk melakukannya malam ini setidaknya Arumi merasa lega, dia tak perlu segugup ini. Namun, sampai kapan Harjuna tak siap? Arumi terus dibayang-bayangi permintaan papa mertu
Baca selengkapnya

Ingkar Janji

Arumi terburu-buru mengenakan pakaiannya yang tadi tergeletak di lantai setelah sempat Harjuna lepaskan lalu merapikan rambutnya yang berantakan.Sebelum keluar dari perpustakaan, Arumi melirik Harjuna lagi yang sedang terlelap di sofa. Arumi sedikit memejamkan mata, belum terbiasa melihat pemandangan semacam itu.Dia berjongkok dan meraba-raba ke sampingnya untuk meraih kemeja dan celana milik Harjuna yang tergeletak di lantai kemudian merapatkan kemeja dan celana itu ke tubuh Harjuna agar tak terpampang polos seperti itu.Arumi bernapas dengan lega, tindakannya tadi tidak membuat Harjuna terbangun, dia kemudian keluar dari perpustakaan.Sepasang mata yang tajam itu lekat memperhatikan Arumi yang baru keluar dari arah perpustakaan sambil beberapa kali mengusap rambut tergerainya, wanita itu berjalan tergesa menuju pintu belakang untuk menuju rumah kecil yang dia tempati.“Apa yang sudah dia lakukan? Mencurigakan!” gumam Kinara setelah puas menatap kepergian Arumi.Kinara segera mengg
Baca selengkapnya

Perhatian Dibalas Rasa Sakit

“Maafin aku Sayang, aku masih sering ngambek dan marah-marah ke kamu.” Kinara memegang lembut kedua pipi Harjuna dan terisak di depan pria itu.Setelah tiga hari pulang ke rumah orang tuanya, malam ini Kinara baru kembali ke rumah suaminya dan satu jam lalu dia yang meminta Harjuna menjemputnya pulang ke rumah itu.“Kamu nggak perlu minta maaf. Aku yang salah bukan kamu. Aku yang sudah ingkar janji sama kamu.” Harjuna menyentuh telapak tangan Kinara yang berada di pipinya dengan lembut.Harjuna mengangkat Kinara dari kursi roda lalu membawa wanita itu ke pangkuannya, keduanya menikmati pemandangan langit malam bersama dari bangku taman.Tidak jauh dari belakang keduanya, Arumi memperhatikan interaksi manis suami istri itu.Arumi memandang keduanya tanpa ekspresi lalu berbalik menuju rumah kecil itu dengan langkah pelan seolah takut bunyi langkahnya itu akan mengusik suami istri yang sedang bermesraan di belakangnya.“Nyonya Kinara ngapain pulang segala ya? Padahal kalau dia nggak kemb
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status