Terpaksa Menikahi

Terpaksa Menikahi

last updateLast Updated : 2023-08-18
By:  KayCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
77Chapters
3.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Percintaan semalam yang membawa pada pernikahan yang manis. Seorang CEO kejam, dingin dan tampan yang tak tersentuh. Namun hubungan satu malam dengan seorang Gadis merubah segalanya.

View More

Chapter 1

chapter satu - cinta satu malam

"Ibu!"

"Kau sudah berikan obat perangsang itu kan pada minuman Violita?" Bisik wanita cantik dengan gaun pengantin.

"Tentu saja. Malam ini, akan ku lemparkan dia pada Direktur Marsal." balas wanita separuh baya dengan baju kebayanya.

Seorang pria dengan pakaian tuxedo masuk keruang rias pengantin. Pria tampan berjalan dekat.

"Oohh, menantuku Felix. Kau tampan sekali." puji wanita paruh baya begitu menyadari felix Masuk.

Felix Ferdinan Alexandre 27tahun. Seorang pria dari keluarga yang cukup ternama di kota. Dia awalnya adalah kekasih Violita Kaka dari wanita bergaun pengantin, Morena.

Karena hati Felix mudah tergoda, akhirnya ia memutuskan untuk menikah dengan Morena. Karena orang tua Felix juga lebih setuju dia menikah dengan gadis yang jelas, asal usulnya. Dari pada Violita, yang sudah menjadi rahasia umum, jika dia hanyalah anak haram di keluarga Hendrawan. Anak yang dilahirkan oleh ibunya, tanpa seorang ayah. Hingga, akhirnya, menikah dengan Hendrawan. Ayahnya saat ini, pria yang hanya mengincar harta yang ibuk Violita miliki. Begitu ibu Vio meninggal karena suatu kecelakaan, Hendra menikah lagi dengan Maria, ibu dari Morena.

Keluarga licik itu memang bermaksud mengeluarkan Vio dari keluarga. Dengan melemparkannya pada direktur Marsal, seorang pria tua hidung belang yang terkenal menyukai gadis muda dan mempermainkan nya.

Malam itu, Vio begitu cantik dengan gaun merah muda setinggi lutut, dengan bagian dada yang sedikit terbuka. Make up nude menambah kesan natural namun mempercantik wajahnya dengan sempurna. Membuatnya menjadi perhatian banyak pria yang melihatnya. Tak terkecuali Felix. Dia pun jadi terpesona oleh mantan kekasihnya itu.

Vio menerima minuman dari Ibu tirinya. Dan bersulang dengan keluarga besar. Begitu menenggak minumannya, tanpa curiga sedikitpun, Maria telah mencampurkan minuman nya dengan obat perangsang.

Begitu selesai dengan acara itu, Vio bermaksud pulang. Namun tangannya ditahan oleh Maria.

"Kau mau kemana?"cegah Maria menarik paksa lengan Via."Ikut ibu. Kau harus membantu menangani krisis perusahaan."

"Apa?" Vio mencoba mengetes pendengarannya.

"Kau harus menemani Direktur Marsal malam ini!"

Vio tertawa pahit,

"Apa maksud ibu, aku sedang dijual untuk bisnis?"

"Kau hanya menemani jangan berlebihan! Hanya itu yang bisa kau lakukan untuk keluarga ini!"

Vio menarik tangannya, "Tidak mau!"

Maria tertawa mencemooh, "Vio berkacalah! Siapa yang mau denganmu! Kau anak haram, tidak akan ada keluarga yang mau menerimamu meski ada yang mencintaimu sekalipun. Lihatlah Felix. Dia bahkan mencampakkan mu setelah tiga tahun pacaran." ejek Maria dengan melipat tangannya didada.

"Jadi direktur Marsal sudah sangat bagus untukmu." sambung Maria menarik tangan Vio.

Vio memberontak. Menarik tangannya kembali, namun tak bisa.

"Yang benar saja? Direktur Marsal adalah pria brengsek yang mata keranjang. Bisa-bisa nya dia mengumpankan ku padanya. Sungguh jahat!" pikir Vio masih mencoba melawan mesti dia merasakan ada yang tak beres pada dirinya.

"Panas, panas... Apa ini?" batin Via menatap Maria yang masih menariknya berjalan sampai terseok. "Mungkinkah dia memberiku semacam obat atau apa?"

Vio mencoba melepaskan diri dengan sekuat tenaga mendorong Maria hingga terjatuh.

"Vioooleetaa!"

Vio mengatur nafasnya yang tersengal, segera Vio berlari sebelum dia ditangkap.

"Kejar! Tangkap gadis itu!"

Vio berlari keluar dari balroom. Tubuhnya serasa lemas, dia kini berdiri dilorong kamar hotel dimana acara pernikahan adiknya diselenggarakan.

"Vio, kuatkan dirimu! Kau tidak boleh tertangkap." Vio bergumam sambil membuka setiap pintu yang dia jumpai. Beruntung ada satu yang terbuka, tepat saat itu terdengar suara langkah kaki berlari kearahnya. Gegas Vio masuk ke kamar itu dan menutupnya. Dia bersandar pada pintu, merasa lega.

Mata Vio mengedar keseluruh ruangan itu. Begitu mewah dan bercahaya. Vio masuk semakin dalam, Tubuhnya semakin panas dan tak karuan.

Sial! kenapa panas sekali? tidak mungkin ruangan ini tak ber AC. Pikir Vio masih berjalan semakin kedalam.

Seorang pria berdiri di samping ranjang kamar itu, dengan berbalut handuk di pinggangnya menatap dingin menusuk pada Vio.

"Siapa kau?"

Vio menatap pria itu. Tubuh Vio semakin panas, Entah mengapa Vio sangat ingin menubruk pria itu. Tubuh pria itu begitu menggiurkannya proporsional dan sixpack hingga air liurnya menetes.

"Sial! Kenapa denganku!"gumam Vio terhuyung, dan malah jatuh tepat didepan pria itu. Tangan Vio sempat meraih pegangan, sialnya pegangan itu justru handuk yang melilit di pinggang pria itu hingga ikut terlepas bersamaan dengan Vio yang terjatuh.

"Kaaauuuu!!!" Geram pria itu yang sudah polos saja.

Vio yang terjerembab mendongakkan kepalanya. Matanya melebar sempurna melihat bagian tubuh pria itu, yang wajahnya sudah memerah.

"Ma-maaf, aku tidak bermaksud..."Vio melemparkan handuk ditangannya pada pria itu.

"Ma-maaf!" Vio berusaha berdiri.

Kenapa tubuhku panas sekali, aku semakin gila setelah melihat pria ini. Apa yang sebenarnya ibu masukkan dalam minumanku. pikir Vio akhirnya bisa berdiri walau masih sempoyongan dengan mata menggantung.

Tepat didepan pria itu. "Ma-af, Aku akan pergi."ucap Vio mulai melangkah mundur.

Pria itu menahan tangan Vio, menyentuh dagunya dengan jarinya.

Tanpa basa basi pria itu mencium bibir Vio, mengulum bibir ranum yang menggoda itu, menikmati manisnya rasa lidah Vio yang memabukkannya. Pria itu melepas tautan bibirnya, menatap wajah cantik Vio. Lalu menggiring dan mendorong Vio hingga terjatuh di ranjang berukuran king size di kamar itu.

"A-pa yang akan kau lakukan?"tanya Vio dengan mata melebar dan wajah terkejut.

"Karena kau sudah masuk ke kamarku, puaskan aku." ucap Pria itu datar.

Pria itu mencium lagi bibir Vio, menikmati lagi rasa bibirnya yang manis, mengulum lembut lidah Vio. Pria asing itu berpindah menghirup ceruk leher Vio. Aroma yang sama memabukkannya hingga membuat pria asing itu semakin gencar dengan aksinya. Vio pun menikmati gelayar-gelayar yang menjalari tubuhnya, begitu menyenangkan dan membuatnya semakin ingin lebih. Pria itu menarik paksa Gaun yang Vio pakai. Netra Vio melebar, meski ia suka dengan sentuhan pria asing itu yang entah ia tak tau sebabnya. Namun, ia masih sadar itu tindakan gila.

"Tunggu! Apa yang ingin kau lakukan?"ucap Vio dengan mata yang semakin lebar.

"Aaakkkkhh......"

####

"Hentikan!"rintih Vio dengan tubuh polosnya dibawa tindihan tubuh pria itu. Setelah melewati satu kali pertarungan panjang.

"Jangan lagi! hentikan."ucap Vio dengan mata yang masih menggantung.

"Hmmmppp..... Aku belum puas!"kekeh pria itu, "Kau yang datang sendiri ke kamarku, Kau tak akan ku lepaskan sebelum aku puas."

Sial! Aku malah terperangkap dengan maniak lain. pikir Vio lemas. 'sudahlah puaskan dia dulu. lalu pikirkan cara untuk kabur.'

Pria itu menciumnya lagi dan menautkan bibirnya. Bergulum lembut dan kembali beraksi diatas ranjang, hingga keduanya tepar.

Uuuugggghhh...

Vio melenguh, mengerjap dan menggosok matanya. Vio duduk terbangun di atas ranjang. Menatap pria yang kini tertidur disampingnya.

'Akhirnya keperawanan ku terenggut juga. Haaaaahh... setidaknya bukan dengan Marsal si maniak sek tua itu.' pikir Vio sedikit lega.

'Aku akan kehabisan waktu, aku harus segera pergi dari sini. Ini bukan waktunya berkeluh kesah.' batin Vio lagi.

Vio menuruni ranjang dan memungut pakaiannya. Vio melirik pria yang masih lelap di ranjang itu. Dengan cepat dia memakai bajunya. Lalu berlari keluar.

'Persetan dengan maniak itu. Semoga kelak aku tak bertemu lagi dengannya.' batin Vio cepat-cepat meninggalkan kamar itu.

Beberapa saat kemudian pria asing itu terbangun, ia tersenyum tipis. Dia meraba sisi ranjang yang kosong lalu bangun terduduk. Dan mengambil hpnya menghubungi seseorang.

"Fang! Dalam waktu 10 menit, berikan informasi tentang wanita yang keluar masuk dalam kamarku."titahnya.

"Baik Tuan Bastian."jawab suara diseberang sana.

____€€€____

Reader kuuh , kasih semangat dong, biar aku up terus setiap hari.

like dan komen ya

Terima kasih.

Salam___

😊

●●●

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
77 Chapters
chapter satu - cinta satu malam
"Ibu!" "Kau sudah berikan obat perangsang itu kan pada minuman Violita?" Bisik wanita cantik dengan gaun pengantin."Tentu saja. Malam ini, akan ku lemparkan dia pada Direktur Marsal." balas wanita separuh baya dengan baju kebayanya.Seorang pria dengan pakaian tuxedo masuk keruang rias pengantin. Pria tampan berjalan dekat."Oohh, menantuku Felix. Kau tampan sekali." puji wanita paruh baya begitu menyadari felix Masuk.Felix Ferdinan Alexandre 27tahun. Seorang pria dari keluarga yang cukup ternama di kota. Dia awalnya adalah kekasih Violita Kaka dari wanita bergaun pengantin, Morena. Karena hati Felix mudah tergoda, akhirnya ia memutuskan untuk menikah dengan Morena. Karena orang tua Felix juga lebih setuju dia menikah dengan gadis yang jelas, asal usulnya. Dari pada Violita, yang sudah menjadi rahasia umum, jika dia hanyalah anak haram di keluarga Hendrawan. Anak yang dilahirkan oleh ibunya, tanpa seorang ayah. Hingga, akhirnya, menikah dengan Hendrawan. Ayahnya saat ini, pria yang
last updateLast Updated : 2022-07-15
Read more
Chapter dua - setelah malam itu
Bastian mengusap wajahnya, Dia duduk termenung di atas ranjang kamarnya. Bastian menutup sebagian wajahnya yang memerah dengan telapak tangannya."Akhirnya aku justru melakukannya dengan wanita asing yang tak kukenal."gumam Bastian heran sendiri."Siapa dia?" kenapa dia begitu menggangguku?""Aku yang tak suka dengan hal merepotkan seperti wanita, bagaimana bisa terjebak begitu saja pada wanita asing." Gumam Bastian lagi."Tadi itu rasanya....." Bastian membekap mulutnya sendiri. Wajahnya merona mengingat hal besar yang baru saja terjadi.Hening sesaat.."Aku.... ingin mencobanya lagi..."Sepuluh menit berlalu. Hp Bastian berdering. Telpon dari asistennya, Fang.Bastian menempelkan benda pipih itu ke telinganya tanpa mengatakan apapun."Nama gadis itu Violeta Govinda. Dua puluh dua tahun. baru saja lulus dari univ X. dan dua bulan bekerja di perusahaan Hongfang sebagai engenering product di wilayah X. Anak tertua di keluarga Hendrawan." ucap Fang diseberang sana, "Perlukah saya menyam
last updateLast Updated : 2022-07-15
Read more
Chapter tiga - bagaimana semua itu terjadi
Vio bersungut mendekati pintu. Membuka pintu depan dan, tiba-tiba semua menjadi terang, sangat terang hingga membutakan matanya. Dan hilanglah seluruh kesadarannya.Tangan Bastian sudah menangkap tubuh Vio sebelum menyentuh lantai."Wanita? Kau kenapa?" Bastian menepuk-nepuk pipinya.Panas!? batin Bastian tersentak, wajahnya berubah panik dan khawatir. Apa dia sedang sakit? batinnya lagi."Tuan Bastian, sepertinya nona Vio sedang sakit. Wajahnya sangat pucat. Bagaimana jika kita bawa ke rumah sakit dulu?"saran Fang Asistennya."Kau benar." Bastian mengangkat tubuh Vio menggendong, dan berbalik."Kalian siapa?"pekik seorang wanita dari balik orang-orang pengikut Bastian yang ada belasan itu.Davi sahabat Vio menerobos dan melihat Vio dalam gendongan Bastian."Vio?" pekiknya panik."Apa yang terjadi?" Davi menatap tubuh dan wajah Vio yang pucat dan tak sadarkan diri."Maaf! Anda siapa nona?" tanya Asisten Fang menghalangi."Aku Davi! sahabat Vio. siapa kalian? Dan mau apa?"seru Davi membe
last updateLast Updated : 2022-07-15
Read more
Chapter Empat - Bastian Zoe
Di lokasi lain, di rumah sakit.Davi menunggu di luar ruangan dimana Vio dirawat. Di luar ruangan itu, ada beberapa orang tegap yang berdiri didepan pintu menjaga.Davi melirik mereka.Apa-apaan mereka ini? Apa Vio tahanan? Kenapa harus dijaga seperti ini. Siapa pria misterius itu? Bagaimana caraku masuk."Permisi!" Davi melangkah hendak memasuki ruangan dimana Vio dirawat. Namun ditahan oleh tangan menjaga yang berdiri didepan pintu."Biarkan aku masuk! Kalian ini siapa? Apa yang dilakukannya didalam sana dengan temanku!"pekik Davi kesal."Maaf nona Davi, mohon duduk tenang. Ini di rumah sakit."ucap Fang dengan senyuman ramah,"Apa kau ingin berada disini sebagai pasien?""A-apa?"Davi sedikit gentar."Ta-tapi temanku....""Tenang saja. Nona Vio baik-baik saja, Tuan Bastian kami menjaganya.""Uuugghh.. Bagaimana ini?" Davi celingukan berharap bisa menerobos masuk."Biarkan aku masuk! Aku mohon."sambungnya memelas.Asisten Fang menghela nafasnya panjang. Fang mengetuk pintu,tak ada sahuta
last updateLast Updated : 2022-07-15
Read more
chapter lima - pelarian
Vio berjalan memasuki rumahnya yang tampak masih sepi. Vio bernafas lega."Sepertinya Ibu dan yang lainnya belum kembali. Syukurlah."gumam Vio pelan.Vio mengendap-endap memasuki rumah dan langsung menuju kamarnya. Vio mengemasi barang-barangnya.Memasukkan bajunya ke dalam koper. Setelah semua terkemas. Vio bersiap keluar dari kamarnya dilantai dua. Perlahan Vio menggeret kopernya yang memang tidak terlalu berat dan kecil itu.Vio menuruni tangga, belum sampai setengah tangga terlewati, terdengar suara mesin mobil. Vio menghentikan langkahnya. Jantung Vio berdegup kencang. Habislah jika itu benar ibu tirinya. Tak lama terdengar suara pintu depan dibuka."Sialan! Ibu sudah datang!"gumamnya pelan dengan kekesalan. Vio bergegas naik kembali ke kamarnya. Vio mengunci pintu kamarnya. Vio berfikir keras, Sudah pasti dia tak akan bisa keluar mengingat perangai Mariah dan kejadian malam terakhir diantara mereka."Pertama sembunyikan dulu kopernya."gumam Vio menyembunyikan koper dikolong temp
last updateLast Updated : 2022-07-15
Read more
Chapter enam
Mobil putih yang Fang kendarai meluncur membelah jalan kota X dengan kecepatan sedang, Dibelakangnya berderet beberapa mobil yang mengiringi. Bastian yang duduk di jog belakang memangku wajahnya menatap keluar jendela. Sesekali Fang melirik tuannya melalui kaca.Apa yang tuan Bastian pikirkan? Dia terlihat sedikit gusar. Apakah dia gugup akan bertemu dengan nona Vio? Ohohoho.... Fang membatin dengan senyum lebar."Berhenti."Fang melirik kebelakang, lalu menghentikan laju mobilnya.Bastian keluar dari mobil dan masuk ke dalam restoran Korea. Fang tertegun, menatap tuannya lalu menatap plang restoran itu.Oohoooo... sengaja berhenti untuk membeli makanan korea kesukaan nona Vio, manis sekali tuan. Fang membatin lagi dengan senyum sumringah.Setelah menunggu sesaat. Bastian kembali dengan beberapa bungkusan ditangannya. Fang mengulas senyum."Hmmmppp......"Fang terkekeh"Apa yang lucu?"Bastian duduk di jog belakang bertanya datar."Tidak ada tuan."jawab Fang menstater mobilnya."kita lan
last updateLast Updated : 2022-07-21
Read more
chapter tujuh
Makanan dalam bungkusan sudah habis tanpa sisa.Uueeeeeeekkk...Vio bersendawa. Bastian menutup mulutnya."Ahahaha... Biasanya juga aku bersikap sopan tanpa sendawa, dan makanku tidak sebanyak ini. Ini karena aku memang belum makan sejak aku keluar dari rumah sakit." ucap Vio beralasan dengan senyum canggung.Aaaaa.. Tunggu! wajah Vio berubah menjadi tak sedap dipandang. Rumah sakit mengingatkannya pada pria misterius yang membawanya, seperti yang Davi katakan.Kelebatan kehadiran orang disampingnya muncul dibenaknya.Puluhan mobil berderet disekitar rumahnya, Lalu makanan yang dia makan sekarang, juga waktu di dalam mobil.Bayangan wajah Davi dengan apa yang dikatakannya. saat dirumah sakit terlintas dibenaknya."orangnya sangat berpengaruh. Dan punya pengikut." suara Davi."Kupikir dia pacarmu, dia sangat perduli sekali padamu" suara Davi."Namanya Bastian." suara Davi.Dengan wajah canggung dan senyum yang dipaksakan, Vio menoleh ke samping menatap pada pria disampingnya."Namamu B
last updateLast Updated : 2022-09-02
Read more
chapter delapan
Morena pagi itu melangkahkan kaki nya memasuki ruangan manager perencanaan. Setelah dia menikah dengan Felix Ferdinan Alexander, Rena langsung dipercaya menjadi manager perencanaan. Rena menangani beberapa project baru.Rena duduk di kursi kerjanya. memeriksa beberapa berkas."Aku harus menarik perhatian Neno Alkatiri agar bisa menang tender." gumam Rena, "bagaimana caranya?""Vio, mungkin aku harus memanfaatkannya." Rena tersenyum licik. "Cukup untuk menyingkirkannya dari Felix. Jika aku bisa membuatnya terlihat sebagai gadis murahan yang menjual tubuhnya pada pria hidung belang.""Hmmmpppp... hihihi... hahahah...."****Vio menatap pantulan diri di cermin. Hari ini hari pertama dia kerja setelah mengambil cuti untuk resepsi acara pernikahan adiknya Rena dengan Felix."Vio? Masih belum siapkah?" seru Davi dari luar kamar mandi."Iya." Vio keluar disusul suara siulan dari Davi.Suuiitt.. suuiitt... Cantiknya engener kita." goda Davi, Vio tersenyum malu."Sudahlah, ayo berangkat. Nanti
last updateLast Updated : 2022-09-02
Read more
Chapter sembilan
"Ingatlah untuk makan malam dengan direktur Marsal besok." tegas Mariah dengan mendominasi."Kalau aku menolak?"tantang Vio dengan tatapan menantang."Kau akan kehilangan Nenekmu! Aku akan hentikan pengobatannya, hingga dia mati perlahan." ancam Mariah dengan mata mendelik penuh ancaman."Coba saja!"Vio menggeretakan gigi. Mariah tersenyum menang. Dia sudah lama menggenggam kelemahan Vio. Yaitu neneknya yang teramat disayanginya. Hanya Neneknyalah yang paling baik padanya. Selalu memberinya kasih sayang. Berbeda dengan anggota keluarga yang lain.Dengan kekesalan penuh Vii keluar dari rumah itu dan pergi ke warung tenda pinggir jalan."Bibi! makgauli dan pajeon."seru Vio yang masih kesal.Tak lama Bibi pemilik warung datang dengan seteko makgauli dan sepiring pajeon.Vio langsung menuang makgauli pesanannya dan meminum habis. Lalu memakan Pajeonnya dengan cepat. Vio menepuk-nepuk dadanya karena sesak yang semakin menghimpit dadanya. Rasa marah masih bergemuruh di sana. Dia ingin menge
last updateLast Updated : 2022-09-02
Read more
Bab sepuluh
Vio duduk dimeja makan. sendirian. mengunyah makanan dengan perasaan dongkol."Apa-apaan ini? kenapa aku sampai mabuk segala? sudah sesiang ini tak mungkin aku kerja." gedumelnya sambil menjejalkan makanan kemulutnya."Mana hp ku mati lagi."lanjutnya bergedumel pelan."Tunggu, mungkin aku bisa minta bantuan bibi Ana.""Eeehhheeemmm!" Dehem Vio melirik sekilas pada bibi Ana."Ada apa Nona ?" tanya Ana yang cepat tanggap."Hp ku mati..""Biar saya uruskan." bibi Ana menengadahkan tangannya."Mohon bantuannya bibi Ana." Vio tersenyum menyerahkan hpnya."Suatu kehormatan melayani anda Nona Vio."tersenyum ramah"Bibi Ana,""Iya nona.""Dimana orang itu?""Siapa orang itu?""Yah, itu, tuan mu." Vio sedikit memainkan kepalanya. "Bastian.""Ohoho... Anda sudah kangen yaaa?" goda bibi Ana dengan kekehan kecil."Siapa yang kangen?" kesal Vio dengan mulut monyong kedepan lalu melanjutkan makannya."Tuan Bastian sedang bekerja. Mari saya antar berkeliling jika anda bosan"tawar bibi Ana."Biar anda t
last updateLast Updated : 2022-09-02
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status