Terjerat Obsesi CEO Arogan

Terjerat Obsesi CEO Arogan

last updateLast Updated : 2025-02-13
By:   Salwa Maulidya  Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
49 ratings. 49 reviews
75Chapters
2.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Scan code to read on App

"Ceraikan suamimu, dan jadi milikku selamanya!" Elena tak pernah menyangka pria yang bersumpah mencintainya akan mengkhianatinya. Hatinya hancur, hingga langkah kaki yang linglung membawanya ke sebuah bar—tempat ia bertemu dengan Karl, pria tampan yang dulu pernah mengisi hatinya lima tahun lalu. Dalam pelarian emosionalnya, satu malam bersama Karl berubah menjadi jerat yang sulit dilepaskan. Karl, dengan tatapan dingin penuh obsesi, menginginkan Elena hanya untuk dirinya. Namun cinta ini tak semudah itu. Saat masa lalu dan janji yang pernah diucapkan bertabrakan dengan hasrat yang baru, Elena harus memilih: melawan ketertarikan berbahaya yang Karl tawarkan atau menyerahkan dirinya pada cinta yang penuh risiko. Saat batas antara cinta dan obsesi semakin kabur, akankah Elena menemukan jalan keluar, atau justru tenggelam lebih dalam bersama Karl?

View More

Latest chapter

Free Preview

Bukan Malam yang Harus Dikenang

“Kurang ajar! Pria tidak tahu diri. Berani sekali kau mengkhianatiku. Argh!” Elena terus mengoceh dalam keadaan mabuk di sebuah minibar yang ada di hotel bintang lima tersebut. Wanita cantik berusia tiga puluh tahun itu tidak terima diselingkuhi oleh sang suami.“Apa yang kau lakukan di sini, Elena?”Wanita itu menoleh pelan setelah mendengar suara dari samping. Penglihatannya yang sudah memudar akibat mabuk, sontak menyipitkan mata menatap sosok pria tegap yang duduk di sampingnya. “Apa kau mengenaliku?” la menatap pria itu yang meski samar-samar, terlihat tampan.“Ada apa denganmu, Elena?” tanya pria itu dengan nada datarnya sembari membantu Elena agar duduk dengan tegap.“Aku ….” Elena menghela napas berat. Baru saja ia hendak berdiri, namun, kakinya terasa lemas hingga akhirnya hanya menatap wajah pria itu. “Apa kau mau menemaniku malam ini?” tanyanya dengan nada menggoda.Pria yang dengan paras wajah yang nyaris sempurna itu mengerutkan keningnya. Ia lalu menggeleng, tak menyik...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
100%(49)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
49 ratings · 49 reviews
Scan code to read on App
user avatar
Wiediajheng
gimna jessica kamu mau mengikuti saran calon mertua yg ga jadi ini.... kamu mau mendekati Karl kamu mau menggod4 Karl.... sayangnya Karl jijikkkkk sama kamu tuhhhh ga doyaan perempuan mur4 h4n modelan kamu apalagi bekas Gio.... dihhhhh
2025-02-14 05:57:57
0
user avatar
Wiediajheng
kicep...... ga bisa ngomong kamu diana jangan macem2 kamuuuu kamu hanya menunggu kehancuran yg akan datang sebentar lagi jadi ga usah berbuat yg akan lebih menghancurkan mu
2025-02-14 05:50:15
0
user avatar
Rena Bilal
baguss,, lanjutkann,,
2025-02-13 16:31:27
0
user avatar
Risa Andriani
bagus bangett.. update yg banyak dunk. gak sabar episode selanjutnyaa...
2025-02-11 14:19:10
0
user avatar
Maharani Isabela
rekomen sekalii.. obses lama2 jadi bucin wkwkwk
2025-02-11 01:27:26
0
user avatar
Miraa Kirana
baguuss bukunya mantap polll
2025-02-04 01:03:27
0
user avatar
Wiediajheng
tinggal menunggu saat2 kehancuran Gio... kau yang telah berselingkuh sekian tahun memutar balikkan fakta jika Elena yg berselingkuh. playing victim malîng teriak malîng... silahkan tidak ada yg melarang namun tetap aja kebenaran akan datang pada waktu yg tepat.. ...
2025-02-03 07:57:37
0
user avatar
Wiediajheng
lanjutkan Gio... jangan mundur... majulaaaah tangan semangatmu yg berkobar-kobar bagai nyala api ditengah lautan gas beracun tapi ingat kala kau ikut terbakar tak ada satupun orang yg bisa menyelamatkan mu... ...
2025-02-03 07:55:42
0
user avatar
Wiediajheng
apa sih susahnya kalian mengakui perasaan... herannn... toh udah sama2 ngga bisa kehilangan. sama-sama saling membutuhkan sama2 ingin saling memiliki sama2 menikmati... apalagi yg kalian pertahankan... emang...️
2025-02-03 07:47:45
0
user avatar
Wiediajheng
setalah kau pulang nanti setelah kau mendapat kabar darii papamu soal perusahaan dan ditambah bakalan ada berita viral ku rasa beneran kmu. bakalan gagal jantûng jantungmu sudah melompat turun pindah ke ujung kelingkingmu Gio.... Aku siapin ambulans yaaa Gio ngeri2 kamu gak terselamatkan lohhh...
2025-02-03 00:35:08
0
user avatar
Wiediajheng
kalo Elena kelihatan banget akan kebesaran cintanya buat mu Karl lalu bagaimana dengan dirimu masih ada kan cinta yg sama besar untuk Elena hanya kamu aja yg masih menahan ego tentang perasaan mu yg tak ingin kau ungkap
2025-02-03 00:20:43
0
user avatar
Wiediajheng
bravo... Karl untuk menyumpal mulut busûk diana emang gak harus kudu dengan kata2 hinaàn gantian... cukup dengan 1 tindakan yg tak akan pernah dia balas.... jleeeeebbb langsung kena mental dia apalagi setelah nanti dikasih tau suaminya apa yg terjadi aku rasa psti lgsg kena serangan jantung.. xixi
2025-02-03 00:03:19
0
user avatar
Wiediajheng
hasekkkk bangkrut jga ternyata perusahaanmu Gio.... dan semua pasti diakibatkan karena ulahmu duit perusahaan pasti kau habis-habiskan untuk menyenangkan sekertaris mu itu
2025-02-02 23:47:51
0
user avatar
Wiediajheng
good Elena... teruskan kuatkan Tekadmu kalo mereka bisa mengkhianati kamu maka kamu pun bisa menghancurkan mereka... lakukan... lakukan pembalasanmu Elena pembalasan yg tak akan pernah bisa mereka lupakan...
2025-01-31 21:53:58
0
user avatar
Wiediajheng
Elena... jangan perlihatkan kehancuran mu di depan pelakór rendahan ini kuat Elena kuasa atas kamu harus lebih terlihat bahagia di depan rubah betina ini... bangga amat cuma jadi simpenan
2025-01-31 21:31:02
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
75 Chapters
Bukan Malam yang Harus Dikenang
“Kurang ajar! Pria tidak tahu diri. Berani sekali kau mengkhianatiku. Argh!” Elena terus mengoceh dalam keadaan mabuk di sebuah minibar yang ada di hotel bintang lima tersebut. Wanita cantik berusia tiga puluh tahun itu tidak terima diselingkuhi oleh sang suami.“Apa yang kau lakukan di sini, Elena?”Wanita itu menoleh pelan setelah mendengar suara dari samping. Penglihatannya yang sudah memudar akibat mabuk, sontak menyipitkan mata menatap sosok pria tegap yang duduk di sampingnya. “Apa kau mengenaliku?” la menatap pria itu yang meski samar-samar, terlihat tampan.“Ada apa denganmu, Elena?” tanya pria itu dengan nada datarnya sembari membantu Elena agar duduk dengan tegap.“Aku ….” Elena menghela napas berat. Baru saja ia hendak berdiri, namun, kakinya terasa lemas hingga akhirnya hanya menatap wajah pria itu. “Apa kau mau menemaniku malam ini?” tanyanya dengan nada menggoda.Pria yang dengan paras wajah yang nyaris sempurna itu mengerutkan keningnya. Ia lalu menggeleng, tak menyik
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more
Jadi Partner di Atas Ranjang
"Ah! Aku memang bodoh. Aku sangat ceroboh!" keluh Elena sembari mengikat rambutnya yang berantakan."Mengapa aku harus bertemu dengannya?" gumam Elena pada dirinya sendiri, suaranya pelan namun penuh penyesalan. "Sudah lima tahun berlalu, bahkan aku telah menikah."Langkahnya membawa dia ke depan sebuah gedung pencakar langit yang menjulang tinggi, mencakar awan seperti simbol dari ambisi dan kekuasaan. Gedung itu adalah tujuan pertemuannya hari ini, tempat ia harus bertemu dengan seorang klien penting.Setelah memilih sebuah gaun hitam sederhana yang elegan, Elena menggantinya di ruang ganti dengan tergesa. Ia menatap pantulan dirinya di cermin, memperbaiki riasan seadanya, dan menyisir rambutnya yang sempat berantakan.Ketika pintu lift terbuka, Elena berjalan cepat menuju ruang rapat. Napasnya sedikit memburu saat ia mendorong pintu dan masuk. "Selamat pagi. Maaf, karena saya datang terlambat—"“Selamat datang, Nona Elena.”Senyum tersungging di wajah Karl—senyum yang tidak hanya s
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more
Bersedia Melakukan apa pun
"Apa kau gila?" ucapnya, nadanya meninggi, penuh dengan emosi yang terpendam. Karl mengangkat bahunya dengan santai, lalu mengarahkan matanya kembali pada Elena, tatapannya datar dan tanpa kompromi. "Suamimu yang gila, Elena. Bukan aku," jawabnya singkat, seolah pernyataannya adalah fakta yang tidak perlu diperdebatkan. Elena menarik napas panjang, mencoba menenangkan amarah yang mulai memuncak. "Ya, anggap saja begitu. Suamiku memang gila," katanya akhirnya, suaranya melemah saat rasa lelah meresap ke dalam dirinya. “Tapi, sebagai teman tidurmu … aku rasa kau yang gila, Karl!” ucap Elena dengan raut wajah kesalnya pada pria arogan di hadapannya ini. "Seperti yang kau katakan semalam." Karl mendekat menatap wajah Elena yang tampak tegang. "Kau sangat lihai di atas ranjang, Elena," bisiknya mengingatkan Elena tentang ucapannya semalam. "Dan aku mengakui itu. Selama ini aku tidak pernah menemukan wanita seliar dirimu. Dan aku rasa, kau sangat cocok menjadi teman tidurku."
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more
Tidak Perlu Berpikir Jauh
"Dengar, Karl. Dia memang mengkhianatiku, tapi aku harus mencari tahu lebih dulu apa yang sebenarnya terjadi," ucap Elena dengan nada lirih, hampir seperti berbicara kepada dirinya sendiri.Karl menyandarkan tubuhnya ke belakang, menatap Elena dengan senyum mengejek yang penuh makna. "Sekarang jelaskan," katanya, suaranya rendah namun penuh desakan, "apa yang terjadi sebelum kau masuk bar lalu mengajakku bercinta?""Atau sebenarnya kau sudah mencari tahu tentang perselingkuhan itu?" sambung Karl. "Tidak! Aku tidak tahu jika Gio selingkuh," jawab Elena datar. Ia menelan ludah dengan susah payah. Kata-kata Karl seperti cambuk yang menyentak pikirannya kembali ke momen-momen yang ingin ia lupakan. Bayangan itu muncul lagi, menghantam relung hatinya dengan kasar. Ia menghela napas panjang, mencoba menenangkan diri meskipun dadanya terasa sesak."Aku... aku membawakan makan siang untuknya," katanya dengan suara bergetar. "Aku pikir itu kejutan kecil yang menyenangkan. Tapi..." Elena ber
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more
Menunggu Kabar Perceraianmu
"A-aku...."Elena masih diliputi keraguan.Namun, Karl tidak memberikan gadis itu banyak waktu untuk berpikir. "Terlalu bodoh jika kau tetap bertahan meski sudah diselingkuhi, Elena." Karl menatap wanita itu dengan senyuman penuh arti. "Lagi pula, apa untungnya mempertahankan suami tidak berguna seperti itu? Apa dia bisa menolongmu ketika kau butuh bantuan seperti ini? Atau... kau masih mengharap dapat anak darinya?"Elena langsung terkesiap. "Tidak." Sisi emosinya kembali bergejolak. "Aku pastikan, aku akan bercerai. Aku juga tidak sudi mengandung anaknya." Elena duduk di kursi dengan tubuh yang sedikit tegang, menatap tangan-tangannya yang saling menggenggam erat di atas meja. Ia sudah menimbang-nimbang cukup lama, bahkan terlalu lama. Keputusannya ini akan mengubah segalanya. Ia mengangkat kepala, menatap Karl yang duduk santai di depannya, wajahnya tetap dingin dan tanpa ekspresi."Jadi, bagaimana keputusanmu, Elena?" Karl menyilangkan tangan di dada, pandangannya tajam namun p
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more
Pertemuan Menegangkan
"Dari mana saja kau, Elena? Kenapa kau tidur di luar lagi?" tanya Gio dengan nada yang mencampurkan rasa khawatir dan kesal.Malam itu, Elena baru saja tiba di rumah setelah seharian sibuk. Wajahnya terlihat lelah, namun sikap dinginnya semakin terasa begitu ia melangkah masuk.Elena menoleh pelan, menatap Gio dengan tatapan dingin yang tak bisa disembunyikannya. "Meeting dengan klienku," jawabnya tanpa emosi. "Kau pun tahu restoranku sedang di ambang bangkrut."Gio berkacak pinggang, mencoba menyusun kata-kata yang tepat. "Sudah kukatakan padamu, Elena. Aku akan membantumu—""Tapi, kapan?" potong Elena cepat, suaranya mengandung nada tajam yang selama ini jarang ia tunjukkan. Wajahnya tetap datar, namun matanya memperlihatkan kekecewaan yang mendalam."Kau hanya menjanjikan, tapi tidak pernah kau lakukan. Harus menunggu restoranku gulung tikar dulu, baru kau akan membantuku?" lanjutnya tanpa memberi Gio kesempatan berbicara.Elena menggeleng pelan, seolah tak percaya dengan janji-jan
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more
Keputusanmu sudah Benar
“Silakan duduk,” titah Elena, suaranya terdengar datar namun berusaha tetap sopan.Karl menarik kursi di hadapannya dan duduk dengan postur santai. Ia menyilangkan kakinya dengan elegan, lalu menatap Gio dan Elena yang duduk berdampingan. Pandangannya terfokus pada tangan Gio yang melingkar di pinggang Elena.“Kau sangat mencintai istrimu, ya?” tanya Karl dengan nada dingin yang hampir seperti ejekan. “Sampai-sampai kau tidak ingin melepaskan tanganmu di pinggangnya?”Gio menaikkan alis, jelas merasa tersinggung oleh pertanyaan itu. Namun, ia menjaga nadanya tetap tenang. “Tentu saja,” jawabnya pendek, berusaha tidak terpancing.“Oh!” Karl menyunggingkan senyum kecil yang tampak lebih seperti provokasi. “Kedatanganku ke sini hanya untuk satu hal. Mengantarkan kontrak kerja sama dengan restoran Elena.”Gio mengerutkan keningnya, terkejut. “What? Tunggu dulu. Perusahaan sebesar milikmu—The Blue Company—benarkah ingin bekerja sama dengan restoran kecil seperti milik Elena?”Karl mendonga
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more
Foto Mengejutkan dari Karl
“Apa kau akan menuntut hal itu terus-menerus padaku, Karl?” tanya Elena dengan suara bergetar, meski matanya tetap mencoba menentang sorot mata tajam pria di depannya.Karl tetap duduk di sampingnya, wajahnya tak menunjukkan belas kasih. “Dan kau sudah tahu jawabannya. Kenapa masih bertanya seolah aku akan melupakan apa yang sudah kita lewati, hm?”Nada suaranya rendah, namun setiap kata yang terucap bagaikan belati dingin yang menggores sisi rapuh hati Elena.Seolah tak puas dengan hanya kata-kata, Karl mengangkat tangan, jemarinya yang kokoh menggenggam dagu Elena dengan tegas namun penuh kendali.Mata mereka bertemu—mata hitam Karl seperti jurang tak berdasar yang menelan segala logika. “Jangan pernah berpikir aku akan melepaskanmu begitu saja,” bisiknya pelan, nyaris seperti janji gelap yang bergetar di udara.Ketika tangan Karl akhirnya melepaskan dagunya, Elena merasakan jantungnya berdegup tak beraturan, seakan baru lepas dari cengkeraman sesuatu yang menakutkan dan menggetarka
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more
Dua Pilihan untuk Elena
“Dari mana kau mendapatkan foto itu?” suara Elena menggema pelan namun tajam ketika langkahnya berakhir di ambang restoran yang remang dengan cahaya lilin. Wajahnya mengeras, matanya berkilat oleh campuran cemas dan ketakutan.Karl menyambut kehadirannya dengan angkuh, seolah waktu dan masalah adalah sekadar angin yang lewat di tepi kesadarannya.Alis pria itu terangkat, mencerminkan rasa penasaran yang nyaris sinis. “Kenapa? Kau terlihat begitu terguncang,” ujarnya ringan, seulas senyum bermain di bibirnya yang dingin, sedingin hati yang tampaknya tak tersentuh oleh hiruk-pikuk dunia Elena.“Karl,” suara Elena sedikit bergetar, menggambarkan perjuangan batin yang nyaris tak tertahankan, “kau masih sendiri, dan aku—aku sudah bersuami. Jika foto itu tersebar, semua orang akan menganggapku wanita murahan yang tidak tahu malu. Aku mohon, bantu aku sekali ini saja.”Udara di sekitar mereka terasa semakin berat, seperti berkonspirasi dengan kegelisahan yang tak terucapkan.Karl mengulurkan
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more
Ego Besar Gio
“Aku tidak pernah merasa dicintai olehnya. Dia hanya memikirkan karir dan pekerjaannya,” ucap Elena akhirnya, suara serak itu seolah membawa beban yang terpendam selama bertahun-tahun, membuncah keluar seperti air yang tumpah dari bendungan.Ia menatap Karl dengan sorot mata yang berkabut, rapuh namun tegar, mencari pengertian di wajah pria di hadapannya.Karl menaikkan satu alisnya, sikapnya terkesan acuh namun mengandung tanda tanya yang menusuk. “Atas cinta atau perjodohan?”“Pernikahan kami? Atas dasar cinta,” jawab Elena, bibirnya melengkung pahit seperti menelan pil yang getir.“Aku dan Gio menjalin hubungan selama kurang lebih satu tahun sebelum memutuskan untuk menikah.” Kata-katanya menggantung di udara, seperti bayang-bayang yang menolak untuk pergi, menyisakan keheningan yang menghantui.Karl menghela napas panjang, aroma red wine yang kaya dan asam menyusup di antara mereka.Ia membawa gelas kristal ke bibirnya, lalu menyesap dengan perlahan, matanya menatap Elena seperti
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status