Share

Bab. 44. Ryan Dan Tania Menikah

     Ryan duduk menunduk sambil mengengam hp miliknya. Tak ada kata yang ingin terucap, bibirnya kelu. 'Apa dosa di masa lalu hingga punya nasib seperti ini?' 

Ia mencoba menelan salivanya sendiri. Ketika Mamanya begitu heboh dengan pernikahan ini, beda dengan Papanya juga kakak lelaki satu- satunya. Semua tampak sedih. 

"Kenapa kalian tampak murung semua? Ayo berangkat sekarang keluarga Tania sudah menunggu !" 

Mendengar ocehan Mamanya yang  bak meriam itu, ia beranjak. Menyeret kakinya yang terasa berat. Ingin rasanya masuk ke lubang tanah dari pada harus menjalani pernikahan yang tak di inginkan ini. Sesak di hati membayangkan wajah Amelia ketika mengetahui dirinya di madu. 

Ryan melangkah gontai menuju mobjl, Hendri mengusap punggung adik satu- satunya. Tanda untuk bersabar menghadapi semua ini. 

Mereka akhirnya sampai di rumah Tania. Tak banyak anggota keluarga yang datang. Hanya keluarga inti saja  Rencananya kalau Amelia dan Ryan resmi bercerai mereka akan mengadakan pesta besar- besaran. 

Penghulu sudah datang, sorot mata Ryan layu mendapati Tania dandan cantik dengan balutan kebaya putihnya. Duduk di depan penghulu menunggu dirinya.  Ia menunduk seakan ingin lari dari semua ini. Ini begitu menyesakan dada. 

Tania tersenyum melihat Ryan sudah datang. Air mukanya tak menyembunyikan kebahagiaanya. Senyum tak terlepas dari bibir tipisnya. Lia dan Mamanya Tania berpelukan, keinginanya tercapai. Menjadi besan. Persahatanya di satukan dalam pernikahan. 

Ryan menelan ludah. 'Segitu senangkah Ibu dengan pernikahan ini?' Batin Ryan gusar. Padahal dirinya tak mampu berkonsentrasi. 

"Ryan duduk! Pak penghulu sudah menunggumu!" ujar Chandra ketus. Terpaksa di sini karena perbuatan anaknya. 

Ryan duduk di depan Penghulu. Keringat memenuhi dahi, terimagt dua tahun lalu saat ijab  sama Amelia. Tapi kini di sebelahnya ada wanita ular berbisa yang  menghancurkan masa depanya. Tania sukses melakukan itu dengan cara keji. 

"Bagaimana Mas Ryan siap?" Tanya Pak penghulu membuyarkan lamunanya. Ryan tergagap, mengulurkan tanganya pada penghulu. Rasanya tengorokan tercekat. Ada nyeri di sudut hati. 

Ryan mengucapkan Ijab kobul, tak ada semangat dengan pengucapanya. Ia sampai melakukan tiga kali. 

SAH

Akhirnya Ryan bisa mengucapkan ijab kobul. Tania bahagia. Kini sudah sah menjadi Tania Prayoga walau secara siri. Ryan nama lengkapnya Ryan Prayoga. Tania ingin mencium punggung tangan suaminya, tapi Ryan enggan tanganya di cium. Ia malah menolehkan kepalanya ke arah lain. Malas melihat Tania. 

"Ryan ! Berikan tanganmu. Itu istrinya akan mencium tanganmu! Perintah Mama. Ryan menghela nafas kasar, tak suka terjebak dalam sandiwara ini. Begitu memuakan. Terpaksa mengulurkan tangan untuk di cium Tania. 

"Akan ku buat kau menyesali pernikahan, Tania ! Bisik Ryan di telingga Tania. 

Senyum seringai Tania mendengar itu. 

"Akan ku buat kau bertekuk lutut di hadapanku, dan kau tak bisa lepas dari pernikahan ini!" Balas Tania seraya senyum seringai di wajahnya. 

'Dasar ular' batin Ryan geram kalau tak ada ada orang banyak, rasanya ingin mencekik lehernya. 

Sabar ... sabar Ryan, semoga pernikahan ini cepet berakhir ya Tuhan. Batin Ryan mengusap wajahnya kasar. 

Acara pernikahan selesai, Tania duduk di ranjang dengan memakai baju tipis. Semua lelaki normal akan bergejolak hasratnya dengan pemandangan seperti itu tapi tidak bagi Ryan. Ia merasa jijik dengan pakaian tipis yang di kenakan Tania.

"Ganti pakaianmu! Jangan harap aku menyentuhmu! Dasar wanita ular !" Bentak Ryan. 

Tania terkesiap mendengar bentakan Suaminya. 

"Kenapa kaget? 

"Nggak ! Jawab Tania ketus. Terpaksa ia menuruti suaminya menganti bajunya dengan piyama tidurnya. 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status