Shizi, seorang pemuda yang selalu mendapatkan perundungan, penyiksaan dan perlakuan tidak menyenangkan dari klan nya, terutama dari keluarga inti Klan Song yang merupakan klan besar dan termasyur di kerajaan Awan. Status Shizi yang tidak memiliki ayah dan ibunya yang berasal dari kasta terendah dalam klan membuat dirinya mendapatkan perlakuan seperti itu terutama dari Song Ong, sang tuan muda klan Song. Hal itu didasari oleh iri dengki Song Ong atas kecerdasan Shizi juga kedekatannya dengan seorang gadis cantik yang berasal dari klan Wang, Wang Suyi. Puncaknya, Shizi difitnah dan dirinya akan dibunuh oleh Song Ong sehingga membuatnya harus melarikan diri dari klan untuk menyelamatkan hidupnya. Dari sana Shizi berusaha bangkit untuk memulai hidup baru untuk menaikan status dirinya, mencari tahu kebenaran tentang ayahnya, menyelamatkan ibunya yang masih berada di klan Song, dan tentunya untuk membalaskan dendam pada Song Ong dan klannya. Akankah Shizi berhasil mencapai tujuannya ditengah banyaknya masalah yang menghampirinya?
View MoreBab 155. Yang tidak diduga.Song Ong dan tiga orang yang bersamanya melompat dari atap gerbang, mereka bergerak turun seperti daun yang jatuh ke tanah, perlahan dan lembut, seakan gravitasi tidak mempengaruhi berat tubuh mereka.Tap.Mereka mendarat lembut di tanah tepat di depan Tian Di.“ Akhirnya kau datang juga,” ujar Tian Di dengan angkuh.“Ada hal mendesak yang harus dilakukan, rencana pertama kita gagal, orang-orang yang tadinya dijadikan sandera dan akan dijadikan alat penawaran telah kabur karena dia!” seru Song Ong sambil menunjuk ke arah Shizi.Mendengar itu, Tian Di menunjukan kegeramannya, Tentunya ia paham dengan penjelasan Song Ong tersebut.“ Jadi ibuku telah melarikan diri dari istananya?” tanya Tian Di mencari penegasan.“ Ya, karena hal itu pula aku dan mereka tidak bisa menjalankan apa yang diminta masterku!” ujarnya dengan kesal.Sementara itu, Raja Tian dan yang lainnya yang mendengarkan pembicaraan keduanya hanya bisa tertegun karenanya, tampak mereka kebingunga
Bab 154. Di halaman Istana Utama.Raja Tian memimpin pasukan penjaga istana yang tersisa, tampak di depannya, Pasukan yang dipimpin Tian Zhi bertarung sengit dengan pasukan yang dipimpin Tian Di.Pertarungan berjalan seimbang. Namun, kedatangan pasukan lain dari gerbang istana barat membuat situasi pertempuran menjadi tidak berimbang.“ Tampaknya pasukan yang dipimpin Lien Wei tidak berhasil memancing dan meredam kekuatan mereka. Tapi, kenapa mereka belum tiba kemari?” ujar Raja Tian bermonolog.Raja Tian menarik pedang dari sarungnya.“Giliran kita, hancurkan para pengkhianat ini!” teriaknya lantang sambil mengacungkan pedangnya ke udara.“ Heyaaa!” teriakan para prajurit pengawal raja menggema, setelahnya mereka berlari memasuki arena pertempuran yang ada di depan mereka.Raja Tian tidak tinggal diam, ia pun ikut bertempur dengan gagahnya. Setiap sabetan pedang yang dilakukannya langsung membuat penyerangnya terbelah menjadi dua “ Para prajurit ini, mereka pasukan Kerajaan Turk!”
Bab 153. Dua gadis.Shizi dan semua orang mengejar Song Heon yang kabur ke dalam istananya. Namun, hal tak terduga terjadi. Mereka tidak menemukan batang hidung Song Heon dan orang-orangnya meski seluruh bagian Istana telah diperiksa.“Bagaimana mungkin mereka menghilang begitu saja, itu sangat tidak masuk akal!” seru Permaisuri dengan geram.“Itu benar, pastinya mereka memiliki jalan rahasia atau tempat persembunyian di tempat ini! timpal Ibu Suri dengan geram.“ Yang Mulia, biar kami mencari sekali lagi, kami akan lakukan lebih teliti lagi di setiap sudutnya!” ujar Lu Bian penuh hormat.Dengan cepat Shizi berkata, “ Tidak, urusan mereka kita kesampingkan dulu, tujuan utama dari rencana ini adalah membebaskan semua anggota keluarga kerajaan!” “ Yang harus diutamakan saat ini adalah keselamatan Raja dan cara menyelesaikan masalah yang ada … terutama masalah kudeta ini!” ujar Shizi dengan serius.Er Lang ikut berkata. “ Benar, situasinya belum aman untuk kita semua terutama untuk kelu
Bab 152. Bantuan?Shizi dan Song Heon saling beradu tatap, sang Selir Pertama itu terlihat serius saat melihat ke arah Shizi.Song Heon bangkit dari duduknya, ia kemudian berjalan dua langkah ke depan sambil menatap Shizi dan kerusakan yang dibuatnya.“Aku sudah mengira jika kau memang bukan orang biasa. Namun, aku tak menyangka jika kau sudah mencapai tingkat ini!” ujarnya diakhiri dengan senyum tipisnya.Shizi tak merespon, ia hanya diam dan menunggu sambil melihat situasi yang terjadi.Song Heon kembali berkata, “Dengan kau berada di sini sudah menjadi satu bukti untukku, kau pastinya terkait dengan kontra rencana yang diambil oleh Raja, benar begitu, bukan?” tanyanya serius.Shizi hanya tersenyum tipis dalam menanggapi pertanyaan dari Song Heon tersebut.“ Aku tidak mengerti, kenapa kau tidak menjawab dan memilih diam saja? Dan kenapa kau menatapku seperti itu? Apa kau terpesona olehku?” ujarnya dengan nada menggoda.Shizi tersenyum, ia pun akhirnya angkat bicara. “ Mari kita akhi
Bab 151. Tekad.Dua ratus pasukan penjaga Istana yang dipimpin seorang sosok berjubah membantu pasukan penjaga gerbang. Namun, belum sempat mereka membantu, pasukan mereka sudah dihadang satu pasukan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Kiri, Song Peng.“ Siapa kau, kenapa kau memimpin pasukan penjaga Istana?” tanya Song Peng sambil menelisik tubuh sosok berjubah tersebut.Tak ada jawaban dari sosok tersebut, yang terlihat oleh Song Peng hanyalah sebuah tanda ditunjukan sosok berjubah tersebut yang langsung disambut pergerakan prajurit penjaga Istana.Song Peng terkejut saat pasukan yang dipimpinnya dihujani bola bola kain yang menyebarkan serbuk putih dan hitam di mana hal itu menyebabkan pasukan yang dipimpinnya menjadi kacau balau.Setelah mereka selesai menyerang, semua pasukan penjaga istana yang dipimpin sosok berjubah tersebut langsung berpencar ke segala arah, melarikan diri dari tempat pertempuran singkat itu.“ Apa-apaan mereka? Sebenarnya siapa yang memimpin pasukan itu?” uja
Bab 150. Kontra rencana.Tian Zhi memimpin dua ratus prajurit utama Istana, saat ia tiba di sana terlihat sejumlah pasukan dengan kekuatan dua kali lipat lebih besar dari pasukannya bersiaga di depan gerbang masuk Istana Dalam.Pasukan yang berjumlah lima ratus orang itu membentuk sebuah formasi pertahanan dengan sempurna dan menutup setiap celah masuk ke dalam Istana Dalam.Di belakang pasukan tersebut, Tian Di yang menunggangi kudanya menatap kedatangannya dengan tatapan penuh cemoohan.“ Tian Di … apa maksudnya ini?” teriak Tian Zhi sambil menatapnya dengan dingin.Dengan tenang Tian Di menjawab, “ Pertanyaan macam apa itu? Sebagai seorang Putra Mahkota apa kau tidak bisa menduganya?” jawabnya dengan nada mengejek.“Aku bisa menebaknya. Namun, aku tidak ingin berprasangka buruk pada adikku sendiri!” jawab Tian Zhi dengan dingin.“ Hahahaha, kata-kata yang indah. Sejak kapan kau mengakui aku sebagai adikmu?” balasnya dengan sinis.Lanjutnya, “ Meski kau mengakuiku sebagai adik, tap
Bab 149. Tian Gi dan Song Ong menatap penuh harapan pada pasukan yang akan dipimpinnya, tampak pasukan yang berasal dari Kerajaan tersebut sangat begitu siap dan haus akan pertempuran. “Bagaimana kondisi di lapangan sekarang?” tanya Tian Di pada Song Ong. “Semua berjalan sempurna, Pasukan Kerajaan Turk yang berada di perbatasan sedang mengulur waktu untuk kita.” Lanjutnya, “ Dua Jenderal yang berada di pihak kita pun pastinya telah menjalankan rencana yang kita susun sebelumnya!” Seru Song Ong dengan yakin. “ Begitu ya … jadi dengan penyebaran bubuk poppy itu pada pasukan Jenderal Lien Zhong dan Jenderal Tang San,maka akan membuat keseimbangan pasukan Kerajaan Awan dan Kerajaan Langit menjadi rusak.” “Jika itu terjadi maka Kerajaan Turk akan dengan mudah melakukan serangan langsung ke Kerajaan Langit dan mengambil kota-kota yang ada di perbatasan!” ujarnya dengan yakin. “Pastinya mereka tidak akan mengira jika tujuan utama perang ini adalah Kerajaan Langit. Dengan gabungan se
Bab 148. Bermain dua kaki.Keringat dingin membasahi tubuh Shizi, wajahnya memucat karena seluruh tenaga dalamnya terkuras untuk menjaga proses penyerapan pil di tubuh Tian Gi dan Lien Wei.“Aku tak menyangka jika prosesnya akan memakan waktu selama ini! Padahal dari kitab yang diberikan Master Xiao Tan padaku disebutkan jika proses pembukaan dantian pada seseorang yang terluka seperti ini hanya akan memakan waktu dua batang dupa saja!” “Tapi ini … sekarang sudah setengah hari dan dantiannya masih jauh dari kata terbuka! “ batinnya.“Tabib Shizi, apa kau tidak apa-apa? Wajahmu sudah sangat pucat! Berhentilah, jangan memaksakan dirimu!” seru Raja Tian serius.“Itu tidak bisa dilakukan! Jika berhenti di tengah jalan maka prosesnya akan rusak dan penyembuhan mereka akan terhambat!” “ Yang lebih parahnya lagi, jalur energi mereka nantinya akan rusak! Jika itu terjadi maka sistem yang ada di tubuh mereka bisa tidak terkendali dan pastinya akan menyebabkan kematian!” jelas Shizi dengan su
Bab 147. Kultivator.Shizi menggunakan akupuntur pada Tian Gi dan Lien Wei secara bersamaan, hal itu dilakukan karena kondisi keduanya semakin memburuk.“ Apa yang akan kau lakukan pada mereka? “ tanya Raja Tian pada Shizi.“ Untuk saat ini aku hanya bisa menjaga energi kehidupan mereka dengan cara ini karena kondisi mereka sudah sangat membahayakan!” jawab Shizi Shizi dengan segera menusukan jarum akupunturnya ke titik utama tubuh untuk menjaga energi kehidupan.Titik Zusanli, titik Sanjiao dan titik Qinhao menjadi titik utama yang ia berikan tenaga dalamnya. Selain untuk menjaga energi kehidupan, ketiga titik tersebut dirangsang dengan tenaga dalamnya agar dapat membantu meningkatkan energi dan kekebalan tubuhnya.Dengan memanipulasi titik-titik energi ini, Shizi berharap dapat membantu menjaga keseimbangan energi kehidupan di dalam tubuh keduanya sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit akibat luka bakar dan luka terbuka yang mereka berdua alami.Tampak ada peru
“Anak haram!”“Pecundang!” “Sampah!” Sorot mata meremehkan dan kata-kata hinaan mengiringi langkah Shizi yang sedang berjalan sambil menanggung dua ember air di pundaknya dengan sebuah tongkat.Meski tubuhnya kurus, Shizi terus melangkah melewati jalan kecil di halaman belakang klan Song, mengabaikan cemoohan dari orang-orang di sekelilingnya. "Ternyata dia juga tuli, anak haram memang bodoh!" teriak seorang pemuda, disambut tawa rekan-rekannya. Shizi hanya melirik sekilas ke arah Song Ong, sang tuan muda klan Song, yang menjadi sumber suara itu.Shizi hanya mengepalkan tangannya dengan keras. Tapi ia tahu, melawan pun tak ada gunanya. Mengingat status Song Ong sebagai tuan muda klan Song dan anak emas klan, siapapun yang melawannya pasti akan menderita. "Seperti kata ibu, lebih baik diam dan abaikan saja perkataan mereka." Shizi merenung, "Song Ong semakin agresif semenjak ia melihat aku berjalan bersama nona Wang Suyi. Mungkin benar kata ibu, aku harus menjaga jarak untuk mengh...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments