Shizi, seorang pemuda yang selalu mendapatkan perundungan, penyiksaan dan perlakuan tidak menyenangkan dari klan nya, terutama dari keluarga inti Klan Song yang merupakan klan besar dan termasyur di kerajaan Awan. Status Shizi yang tidak memiliki ayah dan ibunya yang berasal dari kasta terendah dalam klan membuat dirinya mendapatkan perlakuan seperti itu terutama dari Song Ong, sang tuan muda klan Song. Hal itu didasari oleh iri dengki Song Ong atas kecerdasan Shizi juga kedekatannya dengan seorang gadis cantik yang berasal dari klan Wang, Wang Suyi. Puncaknya, Shizi difitnah dan dirinya akan dibunuh oleh Song Ong sehingga membuatnya harus melarikan diri dari klan untuk menyelamatkan hidupnya. Dari sana Shizi berusaha bangkit untuk memulai hidup baru untuk menaikan status dirinya, mencari tahu kebenaran tentang ayahnya, menyelamatkan ibunya yang masih berada di klan Song, dan tentunya untuk membalaskan dendam pada Song Ong dan klannya. Akankah Shizi berhasil mencapai tujuannya ditengah banyaknya masalah yang menghampirinya?
View MoreBab 180. Perbincangan.Shizi, Master Sekte Sun Min dan cucunya Sun Ming kini berada dalam satu ruangan. Tampak Master Sun Min duduk tegak dan terlihat tegang dengan keberadaan Shizi di depannya.“Master Sekte, bisakah Master bersikap biasa padaku, sikap yang Master Sekte tunjukan benar-benar membuat suasana menjadi canggung,” ucap Shizi dengan santai.“ Mana mungkin aku berlaku seperti itu, Tuan Muda adalah pemimpin Klan Tufu sekaligus penyelamat nyawaku, bahkan sekarang Tuan Muda kembali menolongku dari kematian.” “Tentunya aku harus menunjukan penghormatan dan rasa terima kasihku pada Tuan Muda!” seru Sun Min dengan tegas.Dari sana, Sun Ming kemudian angkat bicara, “ Berarti hutang Kakek pada Kakak Shizi bertambah satu,” ucapnya yang langsung membuat Sang Master Sekte Matahari itu menunjukan keterkejutannya. Ia ternganga sambil menatap cucunya dengan sorot mata penuh kebingungan.Bagaimana tidak? Dengan Sun Ming menyebut Shizi dengan sebutan kakak dan hutang tentunya membuat sang
Bab 179.Tiga Belas Bintang Hitam.Melihat Beast aneh yang tidak dikenal ditambah dengan kondisi Master Sun Min yang semakin memburuk membuat Alkemis Hong menyerah, ia membiarkan Shizi untuk melakukan perawatan pada Master Sekte Matahari itu.Di dalam ruangan pribadi Master Sekte, Sun Min dibaringkan di atas ranjangnya. Shizi yang berada di samping Sun Ming terlihat fokus memeriksa denyut nadi dan keadaannya. Sementara itu, para petinggi Sekte Matahari dan orang terdekat dari Sun Min semuanya memperhatikan dari sudut ruangan.“ Master, apa kau tahu tentang racun api jiwa?” tanya Kai Wang. Kai Wang, Tabib Sakti muda yang selalu melawan Shizi itu tampak penasaran dengan jawaban Masternya.“Aku pernah mendengarnya, tapi dulu aku menganggap itu lelucon saja karena hal itu tidak ada dalam pelajaran di Serikat Alkemis,” ujarnya sambil memperhatikan apa yang Shizi lakukan.“Lalu … darimana Master mengetahuinya?” tanya Zhao Yi kembali.“Ada seorang Grandmaster di tempatku belajar, ia mengata
Bab 178.Shizi berjalan ke arah Sun Min berada, serempak semua orang yang menutupi jalannya segera memberinya jalan.Saat akan tiba di sisi Master Sun Min, Alkemis Hong dan para Taiyi yang bersamanya langsung menghadang jalannya.Alkemis Hong menatap Shizi dengan tajam, tampak sorot matanya menunjukan kemarahan padanya.“Meski Nona Muda memintamu memeriksa, tetap saja aku tidak mungkin membiarkanmu menyentuh Master Sekte dan mengobatinya!” seru Alkemis Hong dengan angkuh.“ Begitukah? Apa alasanmu melakukan itu?” tanya Shizi dengan dingin.“ Tentu saja karena kau orang asing dan kau bukan seorang Alkemis atau pun Tabib Sakti!” jawab Alkemis Hong dengan angkuh.Dengan cepat Zhao Yi angkat bicara, “ Master Hong, maaf jika aku lancang, tapi perlu diketahui jika anak muda ini adalah seorang Tabib Sakti, dan tingkatannya telah setara dengan tingkatanku,” ujarnya tanpa ragu.Alkemis Hong dan para tabib yang bersamanya langsung menatapnya, tampak sorot mata Alkemis Hong menjadi berbeda pada
Bab 177.Shizi berada di tengah diagram lingkaran magis teleportasi utama milik Sekte Ri Ming, tampak Ri Fan dan beberapa Tetua duduk di enam lingkaran pengendali Portal Teleportasi tersebut.Dengan gagalnya rencana penyerangan Sekte Bulan Sabit Merah dan kekacauan yang terjadi di Sekte mereka, membuat Ri Fan memutuskan untuk tidak melakukan penyerangan pada Sekte aliran hitam tersebut.Dengan begitu, kini ia berfokus untuk membantu Shizi untuk bisa segera pergi ke Kekaisaran Li.“Master Sekte, terima kasih atas bantuanmu, aku berhutang budi untuk ini,” ucap Shizi dengan tulus.“Tidak ada hutang budi, Tuan Muda. Aku yang masih memiliki banyak hutang budi padamu.” “Aku sudah mendengar dari Ri Kang, Beast yang mengamuk itu pun ternyata berkat campur tanganmu, jadi tolong jangan menghindar lagi!” ucapnya dengan tegas.Semua orang menunjukan keterkejutannya, mereka tak menyangka jika pemuda tersebut ternyata yang menjadi dalang dari mengamuknya Beast yang menyerang Sekte Bulan Sabit Mer
Bab 176. Rahasia.Shizi dan Master Sekte Ri Fan berada di dalam satu ruangan khusus milik sang Master Sekte Ri Ming tersebut.Keduanya menatap ke luar ruangan, tampak para Tetua Sekte Ri Ming sedang memancangkan tiang tiang yang di atasnya ada kepala para pengkhianat Sekte Ri Ming.Kepala Xiong Du dan orang-orangnya dipajang dengan tinggi sehingga bisa terlihat dari kejauhan.“Apakah ini bentuk hukuman yang diberikan kepada pengkhianat di Sekte Ri Ming?" tanya Shizi dengan suara yang tenang.Master Sekte Ri Fan mengangguk, "Ya, ini adalah bentuk hukuman yang diberikan kepada mereka yang berkhianat terhadap Sekte Ri Ming. Mereka harus dihukum dengan cara yang keras agar tidak ada lagi yang berani melakukan hal yang sama."Shizi menatap ke luar ruangan lagi, ia bisa melihat bahwa para anggota Sekte Ri Ming sedang mengelilingi tiang-tiang tersebut, mereka semua menunjukkan ekspresi yang serius dan marah."Sepertinya Master Sekte memiliki tujuan lain melakukan hal ini, apakah ini untuk m
Bab 175.Shizi memunculkan aura kekuatan ranahnya, tubuhnya kini dilingkupi sinar ungu yang membuat semua orang tertegun setelah melihatnya.Di sisi lain, Master Sekte Ri Ming, Ri Fan, adalah orang yang paling terkejut ketika melihat Shizi dengan aura ungu tersebut.“Tidak salah lagi, dia adalah orang itu!” gumamnya pelan.Duakk… brakk.Shizi memberikan sebuah pukulan telak ke punggung Xiong Du, sang Tetua Pertama Sekte Ri Ming itu langsung jatuh dan tenggelam di lantai.Mata Xiong Du memutih yang menunjukan ia kehilangan kesadarannya akibat efek pukulan Shizi tersebut.Orang-orang yang tadinya akan membela Xiong Du hanya bisa berdiri mematung melihat junjungannya terkapar di lantai.Mereka terlihat gelisah dan bingung harus melakukan apa dengan situasi yang tidak terduga seperti itu.Masih dalam kebingungannya, mereka kembali dikejutkan dengan pergerakan pemuda tersebut. Tanpa basa-basi, Shizi menyerang mereka dan melumpuhkannya. Lima dari belasan orang yang mendukung Xiong Du dilu
Bab 174. Shizi menatap datar pada pria paruh baya yang menatapnya dengan tatapan tajam. Sesaat kemudian, ia melirik ke arah sekelilingnya, tampak ada puluhan orang yang berada di sekeliling portal teleportasi tersebut. Sementara itu, Ri Kang dan kelompoknya masih terpaku di tempatnya, dengan ketegangan yang masih menghiasi wajah mereka semua."Siapa kau?" tanya pria paruh baya pada Shizi dengan nada dingin.Ri Kang yang mendengar pertanyaan sang pria paruh baya pada Shizi langsung angkat bicara untuk menggantikannya, "Tetua Pertama, dia adalah penyelamat kami, namanya Shizi.""Penyelamat? Dari apa? Dari Beast-Beast ini?" tanya Tetua Pertama sambil melirik pada potongan tubuh Beast yang berserakan di lantai.Dengan cepat, Ri Kang menjawab, "Dari ancaman serangan Sekte Bulan Sabit Merah!"Sang Tetua Pertama menunjukkan sikap biasanya, setelah beberapa saat ia pun berkata kembali, "Sekte Bulan Sabit Merah? Jangan mengada-ngada!"Mendengar jawaban ketidakpercayaan Tetua Pertama membuat R
Bab 173.Shizi bergerak dalam kegelapan hutan diantara titik buta para anggota Sekte Bulan Sabit Merah.Sementara itu, Ri Kang dan anggota kelompoknya menunggu tanda yang akan Shizi berikan.Ya … rencana yang Shizi buat adalah dirinya akan menyusup sendirian untuk menciptakan peluang untuk Ri Kang dan kelompoknya yang akan mengambil alih portal teleportasi.“ Apa yang akan Saudara Shizi lakukan?” tanya Lan Yu pada Ri Kang.“Aku tidak tahu, kita serahkan saja semuanya padanya. Yang harus kita lakukan adalah fokus pada tugas kita sendiri karena jika kita gagal itu sama menghancurkan usaha Saudara Shizi,” jelas Ri Kang penuh penekanan.Lan Yu dan semua orang di kelompoknya menganggukan kepalanya, mereka setuju dengan apa yang Ri Kang katakan.Ri Kang mengeluarkan dua buah alat dari cincin penyimpanannya, tablet batu berbentuk persegi dengan simbol mantra dan permata di permukaannya.Kedua benda itu adalah alat untuk membuka dan mengaktifkan portal teleportasi, benda pertama adalah kunci
Bab 172. Rencana.Shizi dan kelompok yang dipimpin Ri Kang bergegas menuju tempat di mana portal teleportasi berada.Dengan gambaran yang diberikan Ri Kang sedikit banyaknya sudah membuat mereka tahu apa yang terjadi saat ini.Sambil berlari menuju tempat yang mereka tuju, Ri Kang pun menjelaskan dugaannya pada Shizi dan semua anggota kelompoknya.“ Jadi Tetua ke Dua Puluh kalian adalah orang yang bertanggung jawab mengenai Portal Teleportasi ini, itu menjelaskan semuanya!” “Dengan Portal Teleportasi yang tidak bisa digunakan maka Tetua kalian itu pergi ke tempat ini dengan alasan untuk memperbaikinya. Dan di saat itulah ia membuat rencana yang tidak diketahui semua orang,” jelas Shizi menyimpulkan penjelasan Ri Kang.“ Meski begitu, jika mereka menyerang melalui portal yang ada di dalam hutan ini pastinya itu akan sangat beresiko karena yang menjaga portal teleportasi utama yang ada di dalam Sekte bukanlah orang-orang sembarangan!” seru Lan Yu berpendapat.“ Aku kira tujuan mereka b
“Anak haram!”“Pecundang!” “Sampah!” Sorot mata meremehkan dan kata-kata hinaan mengiringi langkah Shizi yang sedang berjalan sambil menanggung dua ember air di pundaknya dengan sebuah tongkat.Meski tubuhnya kurus, Shizi terus melangkah melewati jalan kecil di halaman belakang klan Song, mengabaikan cemoohan dari orang-orang di sekelilingnya. "Ternyata dia juga tuli, anak haram memang bodoh!" teriak seorang pemuda, disambut tawa rekan-rekannya. Shizi hanya melirik sekilas ke arah Song Ong, sang tuan muda klan Song, yang menjadi sumber suara itu.Shizi hanya mengepalkan tangannya dengan keras. Tapi ia tahu, melawan pun tak ada gunanya. Mengingat status Song Ong sebagai tuan muda klan Song dan anak emas klan, siapapun yang melawannya pasti akan menderita. "Seperti kata ibu, lebih baik diam dan abaikan saja perkataan mereka." Shizi merenung, "Song Ong semakin agresif semenjak ia melihat aku berjalan bersama nona Wang Suyi. Mungkin benar kata ibu, aku harus menjaga jarak untuk mengh...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments