Bab 11. Kebenaran?Shizi mengerjakan tugas yang ada di depan matanya, ia mengerjakan tugas tersebut dibawah perintah Nyonya Ren yang memberikan arahan apa yang perlu dirinya lakukan.Setelah melihat dan mengawasi untuk beberapa waktu, Nyonya Ren pun bangkit dari duduknya dan membiarkan Shizi menyelesaikan pekerjaannya.Apa yang Shizi kerjakan adalah menulis barang masuk dan barang keluar, jumlah uang yang masuk dan keluar serta memindahkan catatan yang ada pada lembaran kertas kedalam buku yang telah disiapkan.Tidak sulit untuknya melakukan pekerjaan tersebut karena dulu ia sering membantu Wang Suyi dan Song He mengerjakan hal yang serupa. Baginya itu lebih mudah dilakukan daripada mencatat tanaman obat beserta klasifikasi dan kegunaannya.Diluar ruangan.“Nyonya, sepertinya kau menaruh minat padanya?” Tanya pengawal pertama pada nyonya Ren.“ Anak muda ini seperti berlian di dalam sungai, belum terasah dengan sempurna.” Jawab nyonya Ren dengan santai.Kedua pengawal saling bertatapa
Bab 12. Yang sebenarnya.Shizi bangkit dari duduknya, ia berdiri sambil menundukan kepalanya di hadapan wanita tersebut.“ Kenapa kau tak menjawab?” Tanyanya datar.Shizi pun segera menjawab.” Maafkan aku nyonya, perkenalkan namaku Shizi, aku budak yang baru dibeli oleh Nyonya Ren dan aku ditugaskan untuk membereskan ruangan ini sekaligus mengurus segala catatan yang ada disini.”Sang wanita tampak terkejut sesaat, raut wajahnya berubah seperti kembali setelah beberapa saat. Ia menatap buku yang dipegangnya untuk sekilas.Sang wanita berdada besar itu kemudian menatap Shizi, menelisik wajahnya. Ada kerutan di keningnya saat melihat wajah pemuda di depannya itu.Sang wanita akan berkata namun satu suara dibelakangnya menghentikannya.“ Xiao’er, kenapa kau berkata dengan nada tinggi, apa ada masalah?” Tanya Nyonya Ren yang datang menghampirinya.“ Nyonya besar, dia ada di ruangan ini dan membaca catatan yang ada disini. Tadi dia mengatakan jika dia adalah budak baru yang diperintahkan n
Bab 13. Catatan.Shizi merenung di kamarnya, setelah sebulan lamanya ia tinggal di rumah bordil dan memahami situasinya ia pun mulai memikirkan untuk memulai rencananya.“ Sepertinya sekarang bisa kujalankan rencanaku untuk mencari uang. Sepertinya hal itu bisa kulakukan sekarang.” Ujarnya dengan penuh keyakinan.Shizi mengambil satu bungkusan yang ada di dalam tumpukan pakaiannya, ia membuka kantong kecil itu dan mengeluarkan isinya.Kini diatas telapak tangannya terhampar belasan koin tembaga yang didapatnya.Uang uang tersebut didapatkan dari hasil membantu para wanita yang ada di dalam rumah bordil, mulai dari membawakan arak, tips dari pelanggan, mengangkat air dan banyak pekerjaan kasar lainnya.“ Dua puluh empat koin tembaga…. Jelas ini sangat kurang jika dipergunakan untuk membeli bahan obat dan bahan lain yang kubutuhkan!” Ujarnya bermonolog.Shizi menghela nafas panjang, ia berpikir keras mencari cara untuk memulai dengan uang yang ia miliki.Setelah berpikir untuk beberapa
Bab 14. Melobi.Shizi dan Er Lang keluar dari paviliun Dandelion, mereka berangkat keluar paviliun setelah Er Lang menyelesaikan pekerjaannya.Entah kemana Er Lang membawa Gu Tong, namun yang jelas Shizi tak mau tahu mengenai hal itu karena bukan urusannya.“ Tuan Er Lang, kemana tujuan kita sekarang?” Tanya Shizi saat mereka berada di luar paviliun.“ Aku tidak tahu!” Jawab Er Lang singkat yang membuat Shizi tercengang mendengarnya.“ Tuan, jangan bercanda….Bagaimana mungkin tuan tidak tahu?! Lalu kita akan berbelanja semua yang ada di daftar ini dimana?” Tanya Shizi serius.Er Lang menunjukan wajah datarnya lalu angkat bicara.”Bukankah kau yang ditugaskan untuk itu, jadi itu terserah padamu! Lagipula aku tidak tahu harus kemana atau ke siapa!” Serunya dengan nada datar.Shizi menepuk keningnya sendiri, ia tak menyangka jika situasinya menjadi tidak seperti yang ia duga. Pikirnya ia akan mengikuti Er Lang dan sisanya akan menjadi urusannya dalam berbelanja dan pemilihan barang yang
Bab 15. Menolong.Shizi dan Er Lang memasuki kediaman Wen Qin yang ada di sebelah barat kediaman keluarga Wen. Disana Shizi menjelaskan kebutuhan bahan yang diperlukan Paviliun Dandelion setiap bulannya termasuk metode pembayarannya.Dengan seksama Wen Qin mendengarkan, tampak raut wajahnya menunjukan kegembiraan karena tawaran yang diajukan Shizi tidak mempersulit dirinya seperti pada kesepakatan dagang pada umumnya. Bagaimana Wei Qing tidak senang? Pihak Paviliun Dandelion akan mengurus masalah pengambilan barangnya sehingga ia tidak harus memikirkan masalah distribusi dan pengiriman.“ Meski harganya dikurangi tapi tuan masih mendapatkan banyak keuntungan dari kerjasama ini.” Ujar Shizi.“ Kau benar, dengan begini aku tidak banyak memikirkan hal lainnya.” Jawab Wen Qin.“ Tentunya karena kami ingin berbisnis jangka panjang dengan tuan muda maka kami ingin membuat fondasi yang baik untuk tuan muda kedepannya.” Ujar Shizi.“ Hahaha, kau benar, dengan begini ayah bisa melihat dan men
Bab 16. Klasik dan tradisional.Shizi tersenyum tipis sambil meramu obat untuk nyonya Jin, ia tak menyangka jika ia juga harus membuat ramuan untuk sang nyonya besar keluarga Wen itu Hal itu terjadi karena tabib Sun masih tidak percaya dengan hasil pemeriksaan dirinya yang menyebutkan nyonya Jin mengalami sakit lambung.Tabib muda tersebut memilih pergi karena tidak mau menanggung resiko yang mungkin terjadi kedepannya karena kepercayaan Wen Qin pada Shizi.Masih di ruangan yang sama, kini Shizi memperhatikan Nyonya Jin tampak lahap memakan makanan yang disediakan. “ Saudara Shizi, tampaknya ramuan yang kau berikan untuk ibu benar benar berkhasiat, lihat! Ibuku kini makan tanpa khawatir dengan mualnya.” Ujar Wen Qin sumringah.“ Tuan muda, aku menggunakan rebusan tanaman Bidara, daun encok dan cocor bebek untuk membuat ramuan ini.”“ Selama nyonya besar meminum ramuan ini secara teratur dan menjaga pola makannya dengan baik maka dalam waktu tiga hari kedepan Nyonya Jin bisa sembuh s
Bab 17. Bertindak.Shizi merobek sebagian dari pakaiannya, ia kemudian membasahi kain tersebut dengan air lalu menggunakannya untuk menutupi mulut dan hidungnya.“ Tuan, pakai ini! Asapnya itu beracun!” Seru Shizi sambil menyerahkan kain yang basah kepada Er Lang.Er Lang segera melakukan apa yang Shizi minta, setelahnya Shizi pun angkat bicara kembali.” “ Tuan, kita segera tarik tabib Tong setelah kita masuk kedalam ruangan!” Serunya dengan penuh penekanan.“ Baik!” Jawab Er Lang.Keduanya pun mulai bergerak, mereka memasuki ruangan dengan cepat untuk mencari keberadaan tabib Tong.Beruntung sebelumnya Er Lang telah membuka pintu ruangan sehingga kepulan asap yang tercipta dari proses pembakaran dan memenuhi ruangan tersebut kini sebagian telah keluar. Hal itu membuat mereka bisa melihat situasi ruangan dengan cukup jelas.Keduanya dengan cepat menemukan keberadaan tabib Tong, tampak tabib bertubuh gempal itu dalam keadaan tak sadarkan diri.Shizi melihat sekilas situasi ruangan yan
Bab 18. Hukuman? Shizi memeriksa keadaan rumah tabib Tong dengan seksama, setelahnya ia kemudian membersihkan sebagian ruangan dan mengelapnya dengan kain basah. Ia menggunakan beberapa tanaman herbal yang telah dihancurkan dan memasukannya kedalam air dalam ember untuk membuat air yang digunakan untuk mengelap memiliki aroma. Apa yang dilakukan Shizi tidak lepas dari pengamatan tabib Tong yang masih duduk di balai bambu bersama dengan Er Lang. “ Anak muda itu….” Tabib Tong tak melanjutkan kata katanya,ia hanya menatap Shizi dengan sorot mata penuh arti. Er Lang yang ada di sisinya pun langsung berkata.” Kenapa dengan dia paman?” Tanyanya penasaran. “ Apa benar dia budak di paviliun Dandelion?” Tanya tabib Tong serius. “ Benar paman, seperti yang kuceritakan sebelumnya.” Jawab Er Lang.Lanjutnya,” paman pasti penasaran dengannya,bukan? Aku juga sama!” Ujarnya serius. “ Ya, tentu saja aku penasaran, ia bisa mengerti kondisiku dengan baik, pemeriksaannya tepat, tindakannya cepat.”
Bab 173.Shizi bergerak dalam kegelapan hutan diantara titik buta para anggota Sekte Bulan Sabit Merah.Sementara itu, Ri Kang dan anggota kelompoknya menunggu tanda yang akan Shizi berikan.Ya … rencana yang Shizi buat adalah dirinya akan menyusup sendirian untuk menciptakan peluang untuk Ri Kang dan kelompoknya yang akan mengambil alih portal teleportasi.“ Apa yang akan Saudara Shizi lakukan?” tanya Lan Yu pada Ri Kang.“Aku tidak tahu, kita serahkan saja semuanya padanya. Yang harus kita lakukan adalah fokus pada tugas kita sendiri karena jika kita gagal itu sama menghancurkan usaha Saudara Shizi,” jelas Ri Kang penuh penekanan.Lan Yu dan semua orang di kelompoknya menganggukan kepalanya, mereka setuju dengan apa yang Ri Kang katakan.Ri Kang mengeluarkan dua buah alat dari cincin penyimpanannya, tablet batu berbentuk persegi dengan simbol mantra dan permata di permukaannya.Kedua benda itu adalah alat untuk membuka dan mengaktifkan portal teleportasi, benda pertama adalah kunci
Bab 172. Rencana.Shizi dan kelompok yang dipimpin Ri Kang bergegas menuju tempat di mana portal teleportasi berada.Dengan gambaran yang diberikan Ri Kang sedikit banyaknya sudah membuat mereka tahu apa yang terjadi saat ini.Sambil berlari menuju tempat yang mereka tuju, Ri Kang pun menjelaskan dugaannya pada Shizi dan semua anggota kelompoknya.“ Jadi Tetua ke Dua Puluh kalian adalah orang yang bertanggung jawab mengenai Portal Teleportasi ini, itu menjelaskan semuanya!” “Dengan Portal Teleportasi yang tidak bisa digunakan maka Tetua kalian itu pergi ke tempat ini dengan alasan untuk memperbaikinya. Dan di saat itulah ia membuat rencana yang tidak diketahui semua orang,” jelas Shizi menyimpulkan penjelasan Ri Kang.“ Meski begitu, jika mereka menyerang melalui portal yang ada di dalam hutan ini pastinya itu akan sangat beresiko karena yang menjaga portal teleportasi utama yang ada di dalam Sekte bukanlah orang-orang sembarangan!” seru Lan Yu berpendapat.“ Aku kira tujuan mereka b
Bab 171. Penilaian.Semua orang langsung memasang kewaspadaannya setelah melihat apa yang terjadi. Di sisi lain, Lan Yu terlihat berdiri mematung sambil menatap mayat sosok berjubah hitam yang tergeletak di tanah.Tentu saja Lan Yu berdiri mematung karena memikirkan apa yang terjadi setelah melihat sosok tersebut. Tampak sosok misterius itu menggenggam dua pisau berbentuk bulan sabit di tangannya yang menandakan jika sosok tersebut berencana membunuh dirinya.“Bagaimana bisa aku tidak bisa merasakan kedatangannya?” ujar Ri Kang serius.“Karena kalian lebih fokus pada keberadaan Beast sehingga kalian lengah dengan musuh yang berkamuflase,” ujar Shizi sambil berjalan dengan tenang ke arah mayat sosok berjubah.Shizi berjongkok di dekat mayat orang yang dibunuhnya, melihat Shizi yang tenang dan tak terpengaruh dengan situasi yang ada, Ri Kang dan yang lainnya pun mengendurkan kewaspadaannya.Mereka berjalan mendekati Shizi untuk melihat apa yang dilakukannya.“Apa yang akan kau lakukan?
Bab 170. Meluruskan.Shizi mengeluarkan sebuah botol pil dari cincin penyimpanannya, dari sana isi di dalamnya ia keluarkan di tangannya.Tampak serbuk putih seperti kristal kini berada di atas telapak tangan kanannya.Shizi meminta semua orang mendekat, dari sana ia pun melemparkan serbuk putih tersebut ke udara.“ Saudara Shizi, ini serbuk apa? Lalu apa kegunaannya?” tanya Ri Kang penasaran.“ Serbuk ini dibuat dari Tulang Beast yang pernah kukalahkan, dengan ini kita bisa melewati Beast yang berjaga di area ini dan mencapai tujuan kita tanpa bertarung,” jelas Shizi.“Serbuk tulang Beast, apa itu akan berpengaruh?” tanya Lan Yu serius.“ Tentu saja, Beast sama halnya dengan hewan pada umumnya, mereka memiliki hirarkinya sendiri, domain serta memacu pada tingkat kekuatan.” “ Beast dengan ranah rendah sudah pasti akan menghindari aroma dari Beast yang memiliki kekuatan dan ranah tinggi, dan itu adalah fakta yang tidak terbantahkan!” jelas Shizi yakin.“Kalau begitu, ini diambil Beast
Bab 169. Kemungkinan.Dengan pil penyembuh dan pil pengembali Qi buatan Shizi, Ri Kang dan kelompoknya pulih seperti sedia kala. Bahkan, beberapa luka dalam lama yang diderita oleh rekan wanita Ri Kang pun pulih oleh pil tersebut.Dari sana Ri Kang memperkenalkan anggota kelompoknya, sang wanita bernama Lan Yu, sedangkan tiga orang lainnya yang merupakan murid dalam Sekte Ri Ming adalah Mei Yun, Kai Wen dan Lei Feng.Mei Yun, gadis yang sebelumnya terluka dan Kai Wen, pemuda yang mendapatkan luka terbuka pun akhirnya dirawat oleh Shizi sehingga lukanya benar-benar pulih sempurna.“ Saudara Shizi, aku baru pertama kali melihat pengobatan seperti ini, perpaduan antara pil penyembuh dan akupuntur yang kau lakukan benar-benar mujarab menyembuhkan luka mereka berdua!” seru Lan Yu dengan takjub.“Hanya sebuah keberuntungan, kebetulan aku sering menangani orang yang terluka seperti ini,” jawab Shizi merujuk pada penyembuhan luka bekas serangan beast di tubuh Mei Yun dan Kai Wen.“Baiklah, k
Bab 168. Berhutang budi.Shizi memperhatikan orang-orang yang dibawa Ri Kang, tampak tiga orang yang bersamanya berumur lebih muda dari nya.Hanya sang wanita yang meracik obat yang sepertinya seumuran dengan Ri Kang.Keempat anggota kelompok Ri Kang fokus dalam sikap lotusnya, sementara Ri Kang sendiri menjaga mereka untuk mencegah hal yang buruk terjadi.Sambil menunggu keempatnya menyembuhkan diri, Ri Kang pun kembali menyertai Shizi yang duduk santai di tempatnya.“Saudara Shizi, terima kasih atas bantuanmu. Jujur saja, aku baru melihat metode penyembuhan seperti ini!” “Apakah kau seorang Alkemis?” tanyanya serius.“Memangnya bagaimana ciri seorang alkemis?” ujar Shizi balik bertanya.“Tentu saja seseorang yang bisa meracik dan memurnikan pil!” “Selain itu, seorang alkemis tentunya terdaftar dalam serikat Alkemis sebagai pengukuhan atas statusnya,” jawabnya dengan yakin.“ Kalau begitu, berarti aku bukan seorang alkemis,” jawab Shizi dengan santai.“ Tapi, dengan apa yang kulih
Bab 167. Api unggun.Manajer Huo Yi mengejar Shizi. Namun, ia tidak menemukan sosok yang dicarinya.Tampak di pintu masuk Paviliun Bulan, Jin Rong sedang berdiri mematung sambil memegangi sesuatu dengan tangannya Sang Manajer pun segera menghampirinya.“ Kemana Tuan Muda yang bersamamu itu?” tanyanya dengan cepat.Pelayan Jin Rong menoleh pada sang Manajer lalu menjawab, “Aku tidak tahu, Tuan. Tadi setelah memberikan benda ini padaku … ia tiba-tiba menghilang dari pandanganku,” jawabnya sambil menunjukan sekantung kecil yang berisi koin emas dan dua buah botol pil berwarna merah.Jin Rong lanjut berkata, “ Kantung kecil ini diberikan untukku, katanya ini adalah ucapan terima kasih atas pelayananku.” “ Sedangkan botol pil ini dititipkan padaku untuk diberikan pada Manajer, katanya Tuan Manajer pastinya akan paham setelah melihat isinya,” jelas Jin Rong dengan canggung.Manajer Huo Yi mengambil dua botol pil yang Jin Rong sodorkan padanya, ia kemudian membuka tutup botol pil itu denga
Bab 166. Jarum Akupuntur Hitam.Di sebuah ruangan yang berada di lantai tiga, Shizi duduk berhadapan dengan pria yang menawarkan perdamaian padanya. Di belakangnya, Guan Shu, Cu Zhi dan Xiong Ba bersama dua pria lainnya berdiri di belakang pria tersebut.Pria tersebut mengenalkan dirinya dengan nama Hou Yi yang menjabat sebagai Manajer Paviliun Bulan.“Tuan Muda, aku sudah mendengar ceritanya dari pelayan Jin Rong, kejadian ini murni kesalahan dari pelayan tidak kompeten kami. Untuk itu, aku telah memecatnya,” kata Hou Yi dengan sopan Lanjutnya, “ Kuharap Tuan Muda tidak memperpanjang masalah ini terutama dengan Nona Muda Guan Shu dan Tuan Muda Cu Zhi dan Tuan Muda Xiong Ba.” Dengan tenang Shizi menjawab, “ Aku tidak masalah, ini sebagai bentuk penghormatanku untuk Manajer Hou Yi yang telah bersikap bijak. Namun, bagaimana dengan mereka sendiri, apakah mereka akan bertindak serupa, aku rasa belum tentu mereka menerima kebijakan yang dibuat Tuan Manajer,” ujar Shizi dengan nada menyin
Bab 165. Bentrok.Shizi cukup terkejut mendengar penjelasan Jin Rong tentang Kekaisaran Li, bagaimana tidak? Apa yang dikatakan penjaga soal Kerajaan Li yang telah menjadi Kekaisaran ternyata benar adanya.Yang tentunya membuatnya lebih terkejut adalah informasi yang ia dengar selanjutnya di mana Kaisar saat ini ternyata adalah ayahnya, Li Xiong Shi.“ Jadi, Kekaisaran Li baru berdiri delapan tahun ke belakang dan Kerajaan Awan, Kerajaan Turk menjadi bagian dari Kekaisarannya.” “Selain itu, sekarang bermunculan banyak sekte yang mendukung Kekaisaran Li di mana dua sekte terbesar yang ada di Benua Timur menjadi penopangnya!” jelas Shizi menegaskan.“ Itu benar, Tuan Muda. Tapi, kenapa Tuan Muda penasaran dengan hal itu?” tanya Jin Rong penasaran.Dengan tenang Shizi menjawab, “ Tentu saja aku penasaran karena dulu aku tinggal di sana. Sangat luar biasa mendengar perubahan dan persatuan yang terjadi di wilayah yang selalu terlibat pertikaian dan perang tersebut,” jawab Shizi apa adany