Bab 17. Bertindak.Shizi merobek sebagian dari pakaiannya, ia kemudian membasahi kain tersebut dengan air lalu menggunakannya untuk menutupi mulut dan hidungnya.“ Tuan, pakai ini! Asapnya itu beracun!” Seru Shizi sambil menyerahkan kain yang basah kepada Er Lang.Er Lang segera melakukan apa yang Shizi minta, setelahnya Shizi pun angkat bicara kembali.” “ Tuan, kita segera tarik tabib Tong setelah kita masuk kedalam ruangan!” Serunya dengan penuh penekanan.“ Baik!” Jawab Er Lang.Keduanya pun mulai bergerak, mereka memasuki ruangan dengan cepat untuk mencari keberadaan tabib Tong.Beruntung sebelumnya Er Lang telah membuka pintu ruangan sehingga kepulan asap yang tercipta dari proses pembakaran dan memenuhi ruangan tersebut kini sebagian telah keluar. Hal itu membuat mereka bisa melihat situasi ruangan dengan cukup jelas.Keduanya dengan cepat menemukan keberadaan tabib Tong, tampak tabib bertubuh gempal itu dalam keadaan tak sadarkan diri.Shizi melihat sekilas situasi ruangan yan
Bab 18. Hukuman? Shizi memeriksa keadaan rumah tabib Tong dengan seksama, setelahnya ia kemudian membersihkan sebagian ruangan dan mengelapnya dengan kain basah. Ia menggunakan beberapa tanaman herbal yang telah dihancurkan dan memasukannya kedalam air dalam ember untuk membuat air yang digunakan untuk mengelap memiliki aroma. Apa yang dilakukan Shizi tidak lepas dari pengamatan tabib Tong yang masih duduk di balai bambu bersama dengan Er Lang. “ Anak muda itu….” Tabib Tong tak melanjutkan kata katanya,ia hanya menatap Shizi dengan sorot mata penuh arti. Er Lang yang ada di sisinya pun langsung berkata.” Kenapa dengan dia paman?” Tanyanya penasaran. “ Apa benar dia budak di paviliun Dandelion?” Tanya tabib Tong serius. “ Benar paman, seperti yang kuceritakan sebelumnya.” Jawab Er Lang.Lanjutnya,” paman pasti penasaran dengannya,bukan? Aku juga sama!” Ujarnya serius. “ Ya, tentu saja aku penasaran, ia bisa mengerti kondisiku dengan baik, pemeriksaannya tepat, tindakannya cepat.”
Bab 19. Penilaian.Shizi berdiri tegak, wajahnya tertunduk rendah di hadapan Tabib Tong. Jarak antara mereka hanya beberapa langkah, namun Shizi tak berani mengangkat pandangannya langsung ke mata sang tabib. Nafasnya berat, mencerminkan kegelisahannya. "Angkat kepalamu!" perintah Tabib Tong, suaranya menggema tegas di ruangan hening tersebut. Perlahan, Shizi mengangkat kepalanya, matanya yang tadinya terfokus pada tanah kini menatap lurus ke mata Tabib Tong. Sorot matanya tenang, seolah menantang tabib yang berpengalaman itu.Seketika Tabib Tong terhenyak, matanya membelalak, terkesima oleh ketenangan yang ditampilkan Shizi. "Sorot mata anak ini..." gumamnya dalam hati, tercengang. Ia mengambil napas panjang, berusaha menenangkan pikirannya yang tiba-tiba menjadi gugup.Sesaat kemudian, Tabib Tong mengumpulkan kembali ketenangannya, melanjutkan pembicaraannya dengan nada yang lebih berat. "Apa kau tahu kesalahan yang kau lakukan?" tanyanya, penekanannya menambah tekanan pada pertan
Bab 20. Syarat.Shizi berdiri dengan tatapan mengikuti sosok Er Lang yang perlahan menghilang ke kejauhan, kembali ke Paviliun Dandelion untuk menyampaikan berita kepada Nyonya Ren. Terkejut dan bingung mencerminkan matanya, ketika Tabib Tong memberikan perintah agar dia menginap di kediaman Tabib tersebut untuk memastikan lukanya benar-benar sembuh. Dia menggaruk kepalanya, seraya bertanya-tanya dalam hati, "Sebenarnya, seberapa dalam sih hubungan antara Tabib Tong dan Paviliun Dandelion hingga Tabib berani menjamin semuanya akan baik-baik saja?” Tatapannya kembali tajam, memikirkan Er Lang yang telah berlalu dengan sebuah surat di tangan. “Apa isinya surat yang dibawa kak Er Lang itu?” gumam Shizi dengan nada penasaran yang mendalam.Tanpa menjawab pertanyaannya sendiri, dia hanya bisa menghela nafas panjang, memilih untuk mengalihkan pikiran dari segala ketidakpastian yang mengitarinya.Shizi terkejut mendengar suara Tabib Tong yang tiba-tiba saja muncul di belakangnya, hingga me
Bab 21. Informasi?Waktu dengan cepat terlewati.Setahun sudah Shizi berada di kota Wu. Dalam kurun waktu tersebut ia masih dengan statusnya sebagai budak.Meski begitu, kehidupannya bisa dikatakan baik karena ia bekerja di dua tempat dan mendapatkan upah yang cukup layak.Dengan bekerja bersama Tabib Tong membuat Shizi lebih mendalami kemampuannya dalam hal pengobatan, segala urusan mengenai kesehatan di Paviliun Dandelion pun menjadi bagiannya.Hal itu membuatnya menjadi semakin dekat dengan para penghuni rumah bordil tersebut.“ Shizi, kau sudah datang! Syukurlah, aku kehabisan aromaterapi untuk di kamarku. Bisa kau siapkan?” “ Aku juga, sekalian aku memesan ramuan untuk berendam!” “ Aku juga! Aku juga!” Shizi mengacungkan satu jempolnya tanda mengiyakan permintaan para gadis penghibur itu. “ Jangan lupa bayarannya!” Ujarnya tanpa ragu.Shizi yang baru tiba di Paviliun pun langsung menuju ke bagian belakang paviliun dimana ruangan sekaligus kamarnya berada.Ia menurunkan tas rota
Bab 22. Perubahan rencana.Shizi mendatangi Nyonya Ren sambil membawa bambu kecil yang berisikan pesan tentang klan Song.Pikirannya campur aduk memikirkan situasi yang sedang dihadapinya saat ini. Tentu saja ia memiliki banyak pertanyaan dari semua yang baru diketahuinya itu.Shizi sampai di depan kamar Nyonya Ren, ia mengetuk pintu kamarnya lalu masuk setelah mendengar jawaban dari dalam.“ Ada apa?” Tanya Nyonya Ren yang sedang berdiri di depan jendela ruangannya sambil menatap ke arah taman diluar.“ Maaf nyonya, wanita yang keracunan itu menitipkan sesuatu untuk diberikan langsung pada nyonya.” Jawab Shizi sambil menunjukan potongan bambu kecil yang didalamnya berisikan sebuah gulungan kertas kecil. Ia menyodorkan benda tersebut pada nyonya Ren dengan kedua tangannya lalu berkata “ Wanita itu mengatakan ini pesan penting yang berkaitan dengan klan Song.” Ujar Shizi tanpa ragu.Nyonya Ren langsung menoleh ke arah Shizi, ia lalu menatap pesan yang ada di tangan Shizi dan mengambil
Bab 23. Perubahan.Shizi mengenakan kembali tas rotan yang digunakannya untuk membawa bahan obat, ia menatap ke arah luar kamarnya, tampak langit mulai berwarna kemerahan yang menunjukan waktu menjelang sore hari.Pandangannya ia alihkan pada satu bangunanyang ada di seberang bangunan kamarnya..Tampak olehnya kamar Nyonya Ren yang masih dalam keadaan tertutup, menandakan pemilik ruangan masih berada di dalamnya.Shizi pun segera keluar dari kamarnya, dengan hati hati ia berjalan mendekat ke ruangan Nyonya Ren melalui taman kecil yang menjadi pemisah dua bangunan.Melihat situasi sekelilingnya aman, Shizi pun mulai merapatkan tubuhnya ke dinding ruangan persis di sebelah jendela ruangan berada.“ Benar dugaanku, nyonya Ren dan Nona Lu Xiao masih berbincang di dalam!” Batin Shizi sambil menempelkan telinganya di sela sela antara dinding dan celah jendela.“ Sial,dari sini pembicaraan mereka tidak terlalu terdengar dengan jelas!” “ Meski pelan tapi aku masih bisa mendengar sebagian pem
Bab 24.Tui Na. Shizi berjalan ke tempat kediaman tabib Tong, keningnya berkerut saat melihat ada tandu di halaman depan kediaman sang masternya itu. Er Lang yang berada di luar kediaman tabib Tong dan melihat kedatangan Shizi langsung menghampirinya. “ Adik,kenapa kau baru datang kemari, apa ada masalah?” Tanyanya serius. “ Tidak ada kak, hanya saja ada beberapa tambahan pekerjaan di Paviliun.” Jawab Shizi dengan santai.Lanjutnya,” memangnya ada apa kak? Lalu siapa yang datang?” Tanya Shizi sambil menatap tandu yang biasa digunakan untuk membawa para tuan besar. “ Pasien.” Jawab Er Lang singkat. Shizi mengernyitkan keningnya, jawaban Er Lang sedikit membuatnya keheranan karena tidak biasanya ia menjawab seperti itu. Hanya satu alasan yang langsung ada di pikirannya, pasti pasien yang datang adalah tamu penting yang memiliki jabatan sehingga identitasnya dirahasiakan. Shizi pun menganggukan kepalanya lalu berkata.“ Ah begitu, kalau begitu aku….” Er Lang langsung memotong kata
Bab 173.Shizi bergerak dalam kegelapan hutan diantara titik buta para anggota Sekte Bulan Sabit Merah.Sementara itu, Ri Kang dan anggota kelompoknya menunggu tanda yang akan Shizi berikan.Ya … rencana yang Shizi buat adalah dirinya akan menyusup sendirian untuk menciptakan peluang untuk Ri Kang dan kelompoknya yang akan mengambil alih portal teleportasi.“ Apa yang akan Saudara Shizi lakukan?” tanya Lan Yu pada Ri Kang.“Aku tidak tahu, kita serahkan saja semuanya padanya. Yang harus kita lakukan adalah fokus pada tugas kita sendiri karena jika kita gagal itu sama menghancurkan usaha Saudara Shizi,” jelas Ri Kang penuh penekanan.Lan Yu dan semua orang di kelompoknya menganggukan kepalanya, mereka setuju dengan apa yang Ri Kang katakan.Ri Kang mengeluarkan dua buah alat dari cincin penyimpanannya, tablet batu berbentuk persegi dengan simbol mantra dan permata di permukaannya.Kedua benda itu adalah alat untuk membuka dan mengaktifkan portal teleportasi, benda pertama adalah kunci
Bab 172. Rencana.Shizi dan kelompok yang dipimpin Ri Kang bergegas menuju tempat di mana portal teleportasi berada.Dengan gambaran yang diberikan Ri Kang sedikit banyaknya sudah membuat mereka tahu apa yang terjadi saat ini.Sambil berlari menuju tempat yang mereka tuju, Ri Kang pun menjelaskan dugaannya pada Shizi dan semua anggota kelompoknya.“ Jadi Tetua ke Dua Puluh kalian adalah orang yang bertanggung jawab mengenai Portal Teleportasi ini, itu menjelaskan semuanya!” “Dengan Portal Teleportasi yang tidak bisa digunakan maka Tetua kalian itu pergi ke tempat ini dengan alasan untuk memperbaikinya. Dan di saat itulah ia membuat rencana yang tidak diketahui semua orang,” jelas Shizi menyimpulkan penjelasan Ri Kang.“ Meski begitu, jika mereka menyerang melalui portal yang ada di dalam hutan ini pastinya itu akan sangat beresiko karena yang menjaga portal teleportasi utama yang ada di dalam Sekte bukanlah orang-orang sembarangan!” seru Lan Yu berpendapat.“ Aku kira tujuan mereka b
Bab 171. Penilaian.Semua orang langsung memasang kewaspadaannya setelah melihat apa yang terjadi. Di sisi lain, Lan Yu terlihat berdiri mematung sambil menatap mayat sosok berjubah hitam yang tergeletak di tanah.Tentu saja Lan Yu berdiri mematung karena memikirkan apa yang terjadi setelah melihat sosok tersebut. Tampak sosok misterius itu menggenggam dua pisau berbentuk bulan sabit di tangannya yang menandakan jika sosok tersebut berencana membunuh dirinya.“Bagaimana bisa aku tidak bisa merasakan kedatangannya?” ujar Ri Kang serius.“Karena kalian lebih fokus pada keberadaan Beast sehingga kalian lengah dengan musuh yang berkamuflase,” ujar Shizi sambil berjalan dengan tenang ke arah mayat sosok berjubah.Shizi berjongkok di dekat mayat orang yang dibunuhnya, melihat Shizi yang tenang dan tak terpengaruh dengan situasi yang ada, Ri Kang dan yang lainnya pun mengendurkan kewaspadaannya.Mereka berjalan mendekati Shizi untuk melihat apa yang dilakukannya.“Apa yang akan kau lakukan?
Bab 170. Meluruskan.Shizi mengeluarkan sebuah botol pil dari cincin penyimpanannya, dari sana isi di dalamnya ia keluarkan di tangannya.Tampak serbuk putih seperti kristal kini berada di atas telapak tangan kanannya.Shizi meminta semua orang mendekat, dari sana ia pun melemparkan serbuk putih tersebut ke udara.“ Saudara Shizi, ini serbuk apa? Lalu apa kegunaannya?” tanya Ri Kang penasaran.“ Serbuk ini dibuat dari Tulang Beast yang pernah kukalahkan, dengan ini kita bisa melewati Beast yang berjaga di area ini dan mencapai tujuan kita tanpa bertarung,” jelas Shizi.“Serbuk tulang Beast, apa itu akan berpengaruh?” tanya Lan Yu serius.“ Tentu saja, Beast sama halnya dengan hewan pada umumnya, mereka memiliki hirarkinya sendiri, domain serta memacu pada tingkat kekuatan.” “ Beast dengan ranah rendah sudah pasti akan menghindari aroma dari Beast yang memiliki kekuatan dan ranah tinggi, dan itu adalah fakta yang tidak terbantahkan!” jelas Shizi yakin.“Kalau begitu, ini diambil Beast
Bab 169. Kemungkinan.Dengan pil penyembuh dan pil pengembali Qi buatan Shizi, Ri Kang dan kelompoknya pulih seperti sedia kala. Bahkan, beberapa luka dalam lama yang diderita oleh rekan wanita Ri Kang pun pulih oleh pil tersebut.Dari sana Ri Kang memperkenalkan anggota kelompoknya, sang wanita bernama Lan Yu, sedangkan tiga orang lainnya yang merupakan murid dalam Sekte Ri Ming adalah Mei Yun, Kai Wen dan Lei Feng.Mei Yun, gadis yang sebelumnya terluka dan Kai Wen, pemuda yang mendapatkan luka terbuka pun akhirnya dirawat oleh Shizi sehingga lukanya benar-benar pulih sempurna.“ Saudara Shizi, aku baru pertama kali melihat pengobatan seperti ini, perpaduan antara pil penyembuh dan akupuntur yang kau lakukan benar-benar mujarab menyembuhkan luka mereka berdua!” seru Lan Yu dengan takjub.“Hanya sebuah keberuntungan, kebetulan aku sering menangani orang yang terluka seperti ini,” jawab Shizi merujuk pada penyembuhan luka bekas serangan beast di tubuh Mei Yun dan Kai Wen.“Baiklah, k
Bab 168. Berhutang budi.Shizi memperhatikan orang-orang yang dibawa Ri Kang, tampak tiga orang yang bersamanya berumur lebih muda dari nya.Hanya sang wanita yang meracik obat yang sepertinya seumuran dengan Ri Kang.Keempat anggota kelompok Ri Kang fokus dalam sikap lotusnya, sementara Ri Kang sendiri menjaga mereka untuk mencegah hal yang buruk terjadi.Sambil menunggu keempatnya menyembuhkan diri, Ri Kang pun kembali menyertai Shizi yang duduk santai di tempatnya.“Saudara Shizi, terima kasih atas bantuanmu. Jujur saja, aku baru melihat metode penyembuhan seperti ini!” “Apakah kau seorang Alkemis?” tanyanya serius.“Memangnya bagaimana ciri seorang alkemis?” ujar Shizi balik bertanya.“Tentu saja seseorang yang bisa meracik dan memurnikan pil!” “Selain itu, seorang alkemis tentunya terdaftar dalam serikat Alkemis sebagai pengukuhan atas statusnya,” jawabnya dengan yakin.“ Kalau begitu, berarti aku bukan seorang alkemis,” jawab Shizi dengan santai.“ Tapi, dengan apa yang kulih
Bab 167. Api unggun.Manajer Huo Yi mengejar Shizi. Namun, ia tidak menemukan sosok yang dicarinya.Tampak di pintu masuk Paviliun Bulan, Jin Rong sedang berdiri mematung sambil memegangi sesuatu dengan tangannya Sang Manajer pun segera menghampirinya.“ Kemana Tuan Muda yang bersamamu itu?” tanyanya dengan cepat.Pelayan Jin Rong menoleh pada sang Manajer lalu menjawab, “Aku tidak tahu, Tuan. Tadi setelah memberikan benda ini padaku … ia tiba-tiba menghilang dari pandanganku,” jawabnya sambil menunjukan sekantung kecil yang berisi koin emas dan dua buah botol pil berwarna merah.Jin Rong lanjut berkata, “ Kantung kecil ini diberikan untukku, katanya ini adalah ucapan terima kasih atas pelayananku.” “ Sedangkan botol pil ini dititipkan padaku untuk diberikan pada Manajer, katanya Tuan Manajer pastinya akan paham setelah melihat isinya,” jelas Jin Rong dengan canggung.Manajer Huo Yi mengambil dua botol pil yang Jin Rong sodorkan padanya, ia kemudian membuka tutup botol pil itu denga
Bab 166. Jarum Akupuntur Hitam.Di sebuah ruangan yang berada di lantai tiga, Shizi duduk berhadapan dengan pria yang menawarkan perdamaian padanya. Di belakangnya, Guan Shu, Cu Zhi dan Xiong Ba bersama dua pria lainnya berdiri di belakang pria tersebut.Pria tersebut mengenalkan dirinya dengan nama Hou Yi yang menjabat sebagai Manajer Paviliun Bulan.“Tuan Muda, aku sudah mendengar ceritanya dari pelayan Jin Rong, kejadian ini murni kesalahan dari pelayan tidak kompeten kami. Untuk itu, aku telah memecatnya,” kata Hou Yi dengan sopan Lanjutnya, “ Kuharap Tuan Muda tidak memperpanjang masalah ini terutama dengan Nona Muda Guan Shu dan Tuan Muda Cu Zhi dan Tuan Muda Xiong Ba.” Dengan tenang Shizi menjawab, “ Aku tidak masalah, ini sebagai bentuk penghormatanku untuk Manajer Hou Yi yang telah bersikap bijak. Namun, bagaimana dengan mereka sendiri, apakah mereka akan bertindak serupa, aku rasa belum tentu mereka menerima kebijakan yang dibuat Tuan Manajer,” ujar Shizi dengan nada menyin
Bab 165. Bentrok.Shizi cukup terkejut mendengar penjelasan Jin Rong tentang Kekaisaran Li, bagaimana tidak? Apa yang dikatakan penjaga soal Kerajaan Li yang telah menjadi Kekaisaran ternyata benar adanya.Yang tentunya membuatnya lebih terkejut adalah informasi yang ia dengar selanjutnya di mana Kaisar saat ini ternyata adalah ayahnya, Li Xiong Shi.“ Jadi, Kekaisaran Li baru berdiri delapan tahun ke belakang dan Kerajaan Awan, Kerajaan Turk menjadi bagian dari Kekaisarannya.” “Selain itu, sekarang bermunculan banyak sekte yang mendukung Kekaisaran Li di mana dua sekte terbesar yang ada di Benua Timur menjadi penopangnya!” jelas Shizi menegaskan.“ Itu benar, Tuan Muda. Tapi, kenapa Tuan Muda penasaran dengan hal itu?” tanya Jin Rong penasaran.Dengan tenang Shizi menjawab, “ Tentu saja aku penasaran karena dulu aku tinggal di sana. Sangat luar biasa mendengar perubahan dan persatuan yang terjadi di wilayah yang selalu terlibat pertikaian dan perang tersebut,” jawab Shizi apa adany