Share

Bab 21. Informasi?

Penulis: Zayn Z
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-25 22:20:33

Bab 21. Informasi?

Waktu dengan cepat terlewati.

Setahun sudah Shizi berada di kota Wu. Dalam kurun waktu tersebut ia masih dengan statusnya sebagai budak.Meski begitu, kehidupannya bisa dikatakan baik karena ia bekerja di dua tempat dan mendapatkan upah yang cukup layak.

Dengan bekerja bersama Tabib Tong membuat Shizi lebih mendalami kemampuannya dalam hal pengobatan, segala urusan mengenai kesehatan di Paviliun Dandelion pun menjadi bagiannya.

Hal itu membuatnya menjadi semakin dekat dengan para penghuni rumah bordil tersebut.

“ Shizi, kau sudah datang! Syukurlah, aku kehabisan aromaterapi untuk di kamarku. Bisa kau siapkan?”

“ Aku juga, sekalian aku memesan ramuan untuk berendam!”

“ Aku juga! Aku juga!”

Shizi mengacungkan satu jempolnya tanda mengiyakan permintaan para gadis penghibur itu. “ Jangan lupa bayarannya!” Ujarnya tanpa ragu.

Shizi yang baru tiba di Paviliun pun langsung menuju ke bagian belakang paviliun dimana ruangan sekaligus kamarnya berada.

Ia menurunkan tas rota
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 22. Perubahan rencana.

    Bab 22. Perubahan rencana.Shizi mendatangi Nyonya Ren sambil membawa bambu kecil yang berisikan pesan tentang klan Song.Pikirannya campur aduk memikirkan situasi yang sedang dihadapinya saat ini. Tentu saja ia memiliki banyak pertanyaan dari semua yang baru diketahuinya itu.Shizi sampai di depan kamar Nyonya Ren, ia mengetuk pintu kamarnya lalu masuk setelah mendengar jawaban dari dalam.“ Ada apa?” Tanya Nyonya Ren yang sedang berdiri di depan jendela ruangannya sambil menatap ke arah taman diluar.“ Maaf nyonya, wanita yang keracunan itu menitipkan sesuatu untuk diberikan langsung pada nyonya.” Jawab Shizi sambil menunjukan potongan bambu kecil yang didalamnya berisikan sebuah gulungan kertas kecil. Ia menyodorkan benda tersebut pada nyonya Ren dengan kedua tangannya lalu berkata “ Wanita itu mengatakan ini pesan penting yang berkaitan dengan klan Song.” Ujar Shizi tanpa ragu.Nyonya Ren langsung menoleh ke arah Shizi, ia lalu menatap pesan yang ada di tangan Shizi dan mengambil

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 23. Perubahan.

    Bab 23. Perubahan.Shizi mengenakan kembali tas rotan yang digunakannya untuk membawa bahan obat, ia menatap ke arah luar kamarnya, tampak langit mulai berwarna kemerahan yang menunjukan waktu menjelang sore hari.Pandangannya ia alihkan pada satu bangunanyang ada di seberang bangunan kamarnya..Tampak olehnya kamar Nyonya Ren yang masih dalam keadaan tertutup, menandakan pemilik ruangan masih berada di dalamnya.Shizi pun segera keluar dari kamarnya, dengan hati hati ia berjalan mendekat ke ruangan Nyonya Ren melalui taman kecil yang menjadi pemisah dua bangunan.Melihat situasi sekelilingnya aman, Shizi pun mulai merapatkan tubuhnya ke dinding ruangan persis di sebelah jendela ruangan berada.“ Benar dugaanku, nyonya Ren dan Nona Lu Xiao masih berbincang di dalam!” Batin Shizi sambil menempelkan telinganya di sela sela antara dinding dan celah jendela.“ Sial,dari sini pembicaraan mereka tidak terlalu terdengar dengan jelas!” “ Meski pelan tapi aku masih bisa mendengar sebagian pem

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-27
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 24.Tui Na.

    Bab 24.Tui Na. Shizi berjalan ke tempat kediaman tabib Tong, keningnya berkerut saat melihat ada tandu di halaman depan kediaman sang masternya itu. Er Lang yang berada di luar kediaman tabib Tong dan melihat kedatangan Shizi langsung menghampirinya. “ Adik,kenapa kau baru datang kemari, apa ada masalah?” Tanyanya serius. “ Tidak ada kak, hanya saja ada beberapa tambahan pekerjaan di Paviliun.” Jawab Shizi dengan santai.Lanjutnya,” memangnya ada apa kak? Lalu siapa yang datang?” Tanya Shizi sambil menatap tandu yang biasa digunakan untuk membawa para tuan besar. “ Pasien.” Jawab Er Lang singkat. Shizi mengernyitkan keningnya, jawaban Er Lang sedikit membuatnya keheranan karena tidak biasanya ia menjawab seperti itu. Hanya satu alasan yang langsung ada di pikirannya, pasti pasien yang datang adalah tamu penting yang memiliki jabatan sehingga identitasnya dirahasiakan. Shizi pun menganggukan kepalanya lalu berkata.“ Ah begitu, kalau begitu aku….” Er Lang langsung memotong kata

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-28
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 25. Teringat.

    Bab 25. Teringat.Shizi menunjukan wajah tegangnya saat merasakan ujung pedang sang pengawal menyentuh kulit lehernya.Tampak juga olehnya pedang Er Lang terarah pada leher sang pengawal yang mengatakan sang pengawal akan mati jika melakukan satu gerakan yang salah.“ Turunkan pedangmu,aku baik baik saja!” Seru Tuan Qin dengan lirih.Sang pengawal menurunkan pedangnya, Er Lang mengikuti setelahnya Tuan Qin tampak berkeringat wajahnya, ada raut wajah pucat yang ditunjukan darinya.Tuan Qin yang masih terduduk lemas dengan tangan terjuntai kemudian menatap ke arah Shizi lalu berkata setelahnya.“ Anak muda, kau licik!” Ujarnya penuh arti.Shizi tersenyum canggung, dari sana ia mendekat ke arah Tuan Qin sambil memeriksa kembali kedua bahu pria tua bermata sipit itu.“ Seharian ini tangan tuan pasti akan mati rasa, tapi itu hanya untuk dua hari saja paling lama. Setelah itu semuanya akan berkali kali lipat lebih baik dari sebelumnya.” Ujar Shizi sambil memeriksa kedua area bahu Tuan Qin.

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-29
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 26. Yang tersembunyi.

    Bab 26. Yang tersembunyi.Pagi menjelang.Shizi telah menyelesaikan apa yang harus dikerjakannya. Tak ada tanda kelelahan dari wajahnya meski ia hanya beristirahat beberapa batang dupa saja.Setelahnya ia mendatangi tempat tuan Qin beristirahat, tampak pria tua itu telah bangun dari tidurnya, rona wajahnya terlihat berbeda, lebih cerah dari sebelumnya yang menandakan keadaannya lebih baik dari sebelumnya.“ Pagi, tuan! Aku akan melepas ramuan herbal yang kubalurkan di bahu tuan.” Ujar Shizi dengan sopan.Tuan Qin menganggukan kepala tanda memberi izin, sambil melepas balutan kain pada kedua bahu tuan Qin, Shizi melanjutkan kata katanya.” Aku telah menyiapkan makanan untuk tuan makan nanti.” “ Namun sebelum itu tuan perlu berolahraga terlebih dahulu untuk melenturkan sendi bahu tuan, nanti aku akan membantu tuan melakukannya.” “ Setelah itu tuan lakukan sendiri setiap harinya selama tiga puluh hari penuh.” Jelas Shizi.“ Baiklah, aku akan menuruti kata katamu.” Jawab Tuan Qin.Shizi

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 27. Bedak.

    Bab 27. Bedak.Shizi dengan lembut mengusap keringat yang bercucuran di dahi Mu Rong menggunakan ujung kain basah, gerakannya penuh perhatian. Wajahnya sendiri, yang beberapa waktu lalu tampak murung, kini berubah menjadi lebih cerah. "Huh, syukurlah! Sekarang keadaannya sudah tidak seburuk tadi," katanya sambil sibuk membersihkan sisa riasan yang masih menempel di wajah Mu Rong. Nyonya Ren, Hua Shi, dan Lu Xiao yang semula cemas, kini raut wajah mereka berubah, terselip senyum lega. "Memangnya apa yang terjadi pada Mu Rong?" tanya Nyonya Ren, suaranya penuh kekhawatiran. "Ia keracunan," jawab Shizi tanpa menoleh, fokus dengan tugasnya merawat Mu Rong.Tegang mulai menyelimuti ruangan, saat mata semua orang saling bertautan, mencoba meresapi tiap kata yang Shizi ucapkan tentang racun misterius. Nyonya Ren, dengan kerutan di dahi dan suara serius, berkata, "Racun… racun apa? Dari mana asalnya, apakah dari makanan?" Shizi, yang masih sibuk menyelesaikan pekerjaannya, akhirnya berhe

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 28. Rekomendasi.

    Bab 28. Rekomendasi.Setelah selesai mengerjakan semua tugasnya Shizi pun kembali ke tempat tabib Tong. Ia cepat kembali karena hari ini adalah gilirannya untuk memeriksa pasien di kediaman gurunya itu.Dari kejauhan,tampak olehnya barisan pasien yang telah menunggu untuk diperiksa,dari sana ia segera mempercepat langkahnya untuk segera sampai di kediaman tabib Tong tersebut.“ Kau terlambat anak muda!” Seru tabib Tong sambil menatapnya dengan tajam.“ Maaf tabib, ada kejadian tak terduga di paviliun.” Jawab Shizi singkat.“ Tetap saja alasanmu tidak bisa aku terima, tambah waktu praktekmu sebagai gantinya!” Ucap tabib Tong dengan tegas.“ Baik!” Jawab Shizi tanpa ragu.Ia pun memulai prakteknya, satu persatu pasien yang datang ia layani dan ia periksa dengan seksama.Setiap pasien ia tangani dengan hati hati, diperiksa dengan teliti dan tak lupa ia mencatat semuanya pada catatan yang telah disiapkan.Pasien yang datang kebanyakan merupakan pasien dari kalangan rakyat jelata dimana pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 29. Jalan.

    Bab 29. Jalan.Menjelang pagi Shizi berangkat menuju Paviliun Dandelion,selama perjalanannya ia memikirkan dengan seksama perbincangan yang terjadi semalam.“ Aku harus memutuskan seperti apa sekarang?” Pikirnya.Tentunya ia dalam dilema mengenai masalah ini karena tujuan utamanya adalah untuk mencari keberadaan ibunya dan juga asal usul dirinya.Meski dengan bekerja di istana akan membuatnya menemukan tujuan tentang orangtuanya dan jati dirinya namun saat ini yang menjadi prioritasnya adalah mencari keberadaan ibunya.Informasi mengenai ibunya belum sama sekali ia dapatkan, baru secercah harapan yang didapat dimana Du Yong dan Si Fu membawa kabar mengenai klan Song.Tanpa terasa ia telah tiba di paviliun, ia pun segera memfokuskan pikirannya untuk mengerjakan pekerjaannya lebih dahulu.Setelah semua rutinitas pekerjaannya diselesaikan segera Shizi mencari keberadaan Du Yong dan Si Fu di ruangannya.Shizi mengetuk pintu kamar mereka, setelah ada jawaban ia pun masuk kedalam ruangan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03

Bab terbaru

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 189.

    Bab 189.Shizi, Fu Tong dan Jin Hua duduk bersama mengelilingi masakan yang dibuat Shizi, tampak mereka berdua begitu menikmati makanan yang dibuat Shizi itu.“ Ini sup daging apa? Rasanya begitu enak! Dan setiap daging yang kumakan mengisi kembali energi di tubuhku!” seru Jin Hua sambil terus menyuapkan sup daging ke dalam mulutnya.“ Jangan bicara ketika makan, nikmati dan habiskan saja, buat dirimu kenyang,” ujar Shizi penuh penekanan.Shizi dengan tenang memakan masakan buatannya, Jin Hua yang diberi peringatan oleh Shizi hanya bisa tersenyum setelahnya.“ Dia ini sangat tegas dan berprinsip, makan saja harus mengedepankan tata krama.” "Benar-benar tidak seperti orang biasa," batin Jin Hua sambil terus menikmati masakan Shizi.Fu Tong yang duduk di sebelah Jin Hua juga menikmati masakan Shizi dengan sangat lahap. Setelah makanan di mangkuk mereka habis tak bersisa, Fu Tong pun angkat bicara. "Shizi, masakanmu benar-benar lezat! Aku belum pernah makan masakan yang seperti ini s

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 187.

    Bab 187.Kedua orang yang diselamatkan Shizi terlihat tertidur dalam kolam obat Shizi. Sementara itu, Shizi sendiri telah menyelesaikan proses pemotongan Beast Kadal Pasir untuk mengambil bahan berharganya.“Sudah kuduga, ternyata pasirnya beracun!” ujarnya pelan.Shizi kemudian mengambil potongan utuh kepala Beast Kadal Pasir tersebut, ia kemudian menempatkan masing-masing kepala Beast tersebut ke dalam bak obatnya.Setengah batang dupa berlalu.Sang wanita bangun dari tidurnya, perlahan matanya terbuka. Wajahnya seketika memucat saat melihat apa yang ada di hadapan wajahnya.“ Kyaaaaa!” teriaknya dengan keras.Shizi menatap santai sang wanita, sedangkan sang pria terbangun dari tidurnya karena jeritan tersebut.Wajah sang pria berubah buruk seketika, bagaimana tidak? Hal yang pertama kali dilihatnya adalah Kepala Beast Kadal Pasir yang menyembul dari dalam air.“Jangan terkejut, itu bagian dari pengobatan kalian,” ucap Shizi dengan santai.“ Bagaimana mungkin hal seperti ini bagia

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 187.

    Bab 187.Shizi memasuki kawasan padang pasir yang menjadi jalan utama menuju Kota Zhen, salah satu Kota yang harus dilalùinya untuk mencapai Ibukota Kekaisaran Langit.“ Jika tidak salah dulunya tempat ini adalah wilayah Kerajaan Turk. Namun, setelah Kerajaan Turk kalah dan menghilang dari sejarah, sisa orangnya kini mengabdikan diri pada Kekaisaran Langit dan ibukotanya menjadi salah satu Kota Kekaisaran,” gumam Shizi.Setelah satu hari perjalanan, Shizi tiba di tengah gurun pasir, tampak badai pasir mulai menyelimuti area tersebut.“Hmm…itu….” Dari kejauhan ia melihat ada pertarungan yang terjadi dua orang melawan beberapa Beast Kadal Pasir.“Dua mati dan dua lainnya terluka parah,” ujar Shizi sambil mengamati dari posisinya.Shizi memunculkan aura ranahnya, garis energi berwarna ungu melindungi tubuhnya itu.Dengan cepat ia memasuki badai pasir lalu menuju tempat pertarungan berlangsung.Seekor Beast kadal pasir yang sedang melancarkan serangan pada kedua orang tersebut langsung

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 186.Kultus Mowang.

    Bab 186.Kultus Mowang. Shizi pergi dari kota setelah menyaksikan perjanjian antara Sekte Kalajengking Hitam dengan Kota yang dipimpin Ryu Jin tersebut. Tentunya ia pergi tidak dengan tangan kosong karena Ryu Jin memberikannya surat rekomendasi dan sebuah token khusus Kekaisaran. Dari token itu pula Shizi mengetahui jika Ryu Jin ternyata adalah seorang Tuan Muda yang berasal dari Klan Ryu yang ada di Kekaisaran Langit dan Tetua Muda dari Sekte Langit Emas, salah satu Sekte Aliran Putih yang ada di Ibukota Kekaisaran. “ Pantas saja Ryu Jin sangat berpikiran terbuka, ternyata ia memiliki sahabat yang menjalankan kultivasi kegelapan juga.” “ Meski hal ini pasti bertentangan dengan sikap sektenya, tapi ia mengesampingkan itu semua demi janji pada sahabatnya itu.” “ Orang yang cukup menarik,” ujar Shizi bermonolog. Belum jauh ia berjalan, ia menghentikan langkahnya. Dari sana ia menoleh ke belakang. Tampak dua orang sedang menuju ke arahnya dengan cepat. Setelah beberapa saat, ia

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 185.

    Bab 185.Shizi memperhatikan perbincangan yang Ryu Jin dan Xie Chong lakukan setelah kesepakatan dibuat, tampak di mereka dengan serius membahas tentang Kekaisaran dan Sekte aliran hitam yang tumbuh cepat bagai rumput liar di wilayah Kekaisaran Langit.Hal itu juga yang menarik perhatian Shizi di mana ia ingin tahu sejauh mana masalah yang terjadi diantara kedua kubu tersebut.“ Tuan Walikota, agar kau tahu, Xie Chong ini belum lama menjadi Master Sekte Kalajengking, karena sejatinya Sekte milikku ini anggotanya merupakan gabungan dari Sekte kecil yang pemimpinnya aku kalahkan.” “Kenapa aku melakukan itu… tentu saja karena aku tidak suka dengan penyimpangan yang dilakukan oleh sekte-sekte tersebut,” jelas Xie Chong tanpa ragu.“ Penyimpangan? Apa itu?” tanya Ryu Jin penasaran.Shizi menarik nafas panjang, setelahnya ia pun ikut angkat bicara, ”Cultivator Kegelapan selalu dianggap sesat karena diyakini sebagai teknik peningkatan kekuatan yang menghalalkan segala macam cara dan beraf

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 184.

    Bab 184.Ryu Jin terkejut melihat puluhan orang yang menggunakan jubah berlambang Kalajengking Hitam berdiri di depan gerbang Balai Kota. Ia tidak bisa membayangkan apa yang sebenarnya terjadi."Bagaimana mereka bisa tiba di sini?" tanya Ryu Jin kepada Shizi dengan nada yang penasaran.Shizi tidak menjawab, ia hanya menatap Ryu Jin dengan mata yang dingin.Ryu Jin kemudian membalikkan badannya dan berjalan ke arah Shizi."Baiklah, aku akan mempercayai kau," kata Ryu Jin."Bantu aku dalam perundingan ini,” ucapnya penuh arti.Shizi mengangguk, ia kemudian berjalan ke arah pintu." Mari kita pergi menemui mereka," kata Shizi.Ryu Jin mengikuti Shizi, mereka berdua keluar dari ruangan dan menuju ke arah gerbang Balai Kota.Saat mereka tiba di gerbang, Ryu Jin melihat puluhan orang yang menggunakan jubah berlambang Kalajengking Hitam masih berdiri di sana.Salah satu dari mereka melangkah ke depan, ia adalah seorang laki-laki yang memiliki wajah yang dingin dan mata yang tajam.Sementara

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 183.

    Bab 183.Di bawah pengawasan Ryu Jin dan kelompoknya, Shizi di bawa ke Balai Kota tempat kediaman Ryu Jin. Di sana ia ditempatkan di sebuah kamar di mana Ryu Jin menyertainya.Keduanya duduk saling berhadapan tanpa saling berkata. Tak lama, seseorang datang dan memasuki ruangan tersebut, pria itu kemudian melaporkan sesuatu pada Ryu Jin tentang sesuatu hal.“ Sepertinya apa yang kau sampaikan benar adanya, mata-mata kami melaporkan kematian hal yang serupa dengan ceritamu.” “Selain itu, ciri-ciri orang yang menghabisi mereka pun identik dengan ciri-ciri dirimu,” ujar Ryu Jin menjelaskan.“ Jadi, dengan mengetahui kebenarannya apa semuanya sudah selesai?” tanya Shizi dengan datar sambil menatap Ryu Jin dengan intens.“Tidak, ada satu hal lagi yang ingin kupastikan. Menurut laporan mata-mata kami diketahui jika seorang Tetua Sekte Kalajengking Hitam ikut mengantar dalam perjalanan menuju akhir celah.” “ Aku perlu mengetahui tentang hal itu dan penjelasan seperti apa yang kau berika

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 182.

    Bab 182. Semua anggota Sekte Kalajengking Hitam yang menjaga celah segera mendekati Ji Ru, Sang Tetua Sekte Kalajengking Hitam. Tampak dari raut wajah mereka masih menyisakan rasa takut dan penasaran secara bersamaan dengan apa yang telah terjadi beberapa saat lalu. “Tetua, siapa orang itu? Apakah dia bagian Sekte kita?” tanya seorang dari mereka dengan penasaran. Ji Ru tak menjawab, ia menatap orang yang bertanya dengan tatapan tajam, tanpa basa-basi ia menampar orang tersebut sampai terjatuh di tanah. “ Jangan banyak bertanya, jika kalian melihatnya lagi, berlaku sopan padanya dan jangan mengusiknya, paham!” seru Ji Ru dengan penuh amarah. Ji Ru langsung berlari kembali ke arah Sekte Kalajengking Hitam, ia ingin segera menyampaikan pesan Shizi kepada Xie Chong. Ia tidak ingin menunda-nunda karena ia tahu bahwa Shizi tidak pernah berbicara sia-sia. Saat Ji Ru tiba di Sekte Kalajengking Hitam, ia langsung mencari Xie Chong. Ia menemukannya di ruangan dalam, sedang duduk di atas

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 181. Menuju Kekaisaran Langit.

    Bab 181. Menuju Kekaisaran Langit.Tak menunggu lama, Shizi pun langsung berangkat menuju ke Kekaisaran Langit (Li) setelah menerima pemberian dari Master Sekte Sun Min. Kepergian Shizi cukup membuat Sun Min merasa keberatan karena ia merasa tidak memiliki waktu untuk bisa bercengkrama lebih dekat dengan penolongnya itu."Kenapa wajahmu terlihat sedih seperti itu, Ming'er?" tanya Master Sun Min dengan nada sedikit menggoda.Sun Ming menunjukkan wajah cemberutnya, tampak ia kesal dengan pertanyaan kakeknya itu."Hahahaha... masa muda memang sangat indah, tapi Tuan Muda Shizi bukan orang yang bisa kau raih jika kau menginginkannya untuk bisa berada di sampingmu," ucap Sun Min penuh arti.Dengan cepat, Sun Ming menimpali, "Kakek salah paham! Aku tidak menganggap Kakak Shizi sebagai orang yang akan dijadikan seorang kekasih, tapi aku menganggapnya sebagai seorang kakak.""Selain itu, Nyonya Chan Juan yang menjagaku pada saat aku ditawan oleh Klan Song, maka dari itu ia sudah kuanggap seba

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status