Bab 22. Perubahan rencana.Shizi mendatangi Nyonya Ren sambil membawa bambu kecil yang berisikan pesan tentang klan Song.Pikirannya campur aduk memikirkan situasi yang sedang dihadapinya saat ini. Tentu saja ia memiliki banyak pertanyaan dari semua yang baru diketahuinya itu.Shizi sampai di depan kamar Nyonya Ren, ia mengetuk pintu kamarnya lalu masuk setelah mendengar jawaban dari dalam.“ Ada apa?” Tanya Nyonya Ren yang sedang berdiri di depan jendela ruangannya sambil menatap ke arah taman diluar.“ Maaf nyonya, wanita yang keracunan itu menitipkan sesuatu untuk diberikan langsung pada nyonya.” Jawab Shizi sambil menunjukan potongan bambu kecil yang didalamnya berisikan sebuah gulungan kertas kecil. Ia menyodorkan benda tersebut pada nyonya Ren dengan kedua tangannya lalu berkata “ Wanita itu mengatakan ini pesan penting yang berkaitan dengan klan Song.” Ujar Shizi tanpa ragu.Nyonya Ren langsung menoleh ke arah Shizi, ia lalu menatap pesan yang ada di tangan Shizi dan mengambil
Bab 23. Perubahan.Shizi mengenakan kembali tas rotan yang digunakannya untuk membawa bahan obat, ia menatap ke arah luar kamarnya, tampak langit mulai berwarna kemerahan yang menunjukan waktu menjelang sore hari.Pandangannya ia alihkan pada satu bangunanyang ada di seberang bangunan kamarnya..Tampak olehnya kamar Nyonya Ren yang masih dalam keadaan tertutup, menandakan pemilik ruangan masih berada di dalamnya.Shizi pun segera keluar dari kamarnya, dengan hati hati ia berjalan mendekat ke ruangan Nyonya Ren melalui taman kecil yang menjadi pemisah dua bangunan.Melihat situasi sekelilingnya aman, Shizi pun mulai merapatkan tubuhnya ke dinding ruangan persis di sebelah jendela ruangan berada.“ Benar dugaanku, nyonya Ren dan Nona Lu Xiao masih berbincang di dalam!” Batin Shizi sambil menempelkan telinganya di sela sela antara dinding dan celah jendela.“ Sial,dari sini pembicaraan mereka tidak terlalu terdengar dengan jelas!” “ Meski pelan tapi aku masih bisa mendengar sebagian pem
Bab 24.Tui Na. Shizi berjalan ke tempat kediaman tabib Tong, keningnya berkerut saat melihat ada tandu di halaman depan kediaman sang masternya itu. Er Lang yang berada di luar kediaman tabib Tong dan melihat kedatangan Shizi langsung menghampirinya. “ Adik,kenapa kau baru datang kemari, apa ada masalah?” Tanyanya serius. “ Tidak ada kak, hanya saja ada beberapa tambahan pekerjaan di Paviliun.” Jawab Shizi dengan santai.Lanjutnya,” memangnya ada apa kak? Lalu siapa yang datang?” Tanya Shizi sambil menatap tandu yang biasa digunakan untuk membawa para tuan besar. “ Pasien.” Jawab Er Lang singkat. Shizi mengernyitkan keningnya, jawaban Er Lang sedikit membuatnya keheranan karena tidak biasanya ia menjawab seperti itu. Hanya satu alasan yang langsung ada di pikirannya, pasti pasien yang datang adalah tamu penting yang memiliki jabatan sehingga identitasnya dirahasiakan. Shizi pun menganggukan kepalanya lalu berkata.“ Ah begitu, kalau begitu aku….” Er Lang langsung memotong kata
Bab 25. Teringat.Shizi menunjukan wajah tegangnya saat merasakan ujung pedang sang pengawal menyentuh kulit lehernya.Tampak juga olehnya pedang Er Lang terarah pada leher sang pengawal yang mengatakan sang pengawal akan mati jika melakukan satu gerakan yang salah.“ Turunkan pedangmu,aku baik baik saja!” Seru Tuan Qin dengan lirih.Sang pengawal menurunkan pedangnya, Er Lang mengikuti setelahnya Tuan Qin tampak berkeringat wajahnya, ada raut wajah pucat yang ditunjukan darinya.Tuan Qin yang masih terduduk lemas dengan tangan terjuntai kemudian menatap ke arah Shizi lalu berkata setelahnya.“ Anak muda, kau licik!” Ujarnya penuh arti.Shizi tersenyum canggung, dari sana ia mendekat ke arah Tuan Qin sambil memeriksa kembali kedua bahu pria tua bermata sipit itu.“ Seharian ini tangan tuan pasti akan mati rasa, tapi itu hanya untuk dua hari saja paling lama. Setelah itu semuanya akan berkali kali lipat lebih baik dari sebelumnya.” Ujar Shizi sambil memeriksa kedua area bahu Tuan Qin.
Bab 26. Yang tersembunyi.Pagi menjelang.Shizi telah menyelesaikan apa yang harus dikerjakannya. Tak ada tanda kelelahan dari wajahnya meski ia hanya beristirahat beberapa batang dupa saja.Setelahnya ia mendatangi tempat tuan Qin beristirahat, tampak pria tua itu telah bangun dari tidurnya, rona wajahnya terlihat berbeda, lebih cerah dari sebelumnya yang menandakan keadaannya lebih baik dari sebelumnya.“ Pagi, tuan! Aku akan melepas ramuan herbal yang kubalurkan di bahu tuan.” Ujar Shizi dengan sopan.Tuan Qin menganggukan kepala tanda memberi izin, sambil melepas balutan kain pada kedua bahu tuan Qin, Shizi melanjutkan kata katanya.” Aku telah menyiapkan makanan untuk tuan makan nanti.” “ Namun sebelum itu tuan perlu berolahraga terlebih dahulu untuk melenturkan sendi bahu tuan, nanti aku akan membantu tuan melakukannya.” “ Setelah itu tuan lakukan sendiri setiap harinya selama tiga puluh hari penuh.” Jelas Shizi.“ Baiklah, aku akan menuruti kata katamu.” Jawab Tuan Qin.Shizi
Bab 27. Bedak.Shizi dengan lembut mengusap keringat yang bercucuran di dahi Mu Rong menggunakan ujung kain basah, gerakannya penuh perhatian. Wajahnya sendiri, yang beberapa waktu lalu tampak murung, kini berubah menjadi lebih cerah. "Huh, syukurlah! Sekarang keadaannya sudah tidak seburuk tadi," katanya sambil sibuk membersihkan sisa riasan yang masih menempel di wajah Mu Rong. Nyonya Ren, Hua Shi, dan Lu Xiao yang semula cemas, kini raut wajah mereka berubah, terselip senyum lega. "Memangnya apa yang terjadi pada Mu Rong?" tanya Nyonya Ren, suaranya penuh kekhawatiran. "Ia keracunan," jawab Shizi tanpa menoleh, fokus dengan tugasnya merawat Mu Rong.Tegang mulai menyelimuti ruangan, saat mata semua orang saling bertautan, mencoba meresapi tiap kata yang Shizi ucapkan tentang racun misterius. Nyonya Ren, dengan kerutan di dahi dan suara serius, berkata, "Racun… racun apa? Dari mana asalnya, apakah dari makanan?" Shizi, yang masih sibuk menyelesaikan pekerjaannya, akhirnya berhe
Bab 28. Rekomendasi.Setelah selesai mengerjakan semua tugasnya Shizi pun kembali ke tempat tabib Tong. Ia cepat kembali karena hari ini adalah gilirannya untuk memeriksa pasien di kediaman gurunya itu.Dari kejauhan,tampak olehnya barisan pasien yang telah menunggu untuk diperiksa,dari sana ia segera mempercepat langkahnya untuk segera sampai di kediaman tabib Tong tersebut.“ Kau terlambat anak muda!” Seru tabib Tong sambil menatapnya dengan tajam.“ Maaf tabib, ada kejadian tak terduga di paviliun.” Jawab Shizi singkat.“ Tetap saja alasanmu tidak bisa aku terima, tambah waktu praktekmu sebagai gantinya!” Ucap tabib Tong dengan tegas.“ Baik!” Jawab Shizi tanpa ragu.Ia pun memulai prakteknya, satu persatu pasien yang datang ia layani dan ia periksa dengan seksama.Setiap pasien ia tangani dengan hati hati, diperiksa dengan teliti dan tak lupa ia mencatat semuanya pada catatan yang telah disiapkan.Pasien yang datang kebanyakan merupakan pasien dari kalangan rakyat jelata dimana pe
Bab 29. Jalan.Menjelang pagi Shizi berangkat menuju Paviliun Dandelion,selama perjalanannya ia memikirkan dengan seksama perbincangan yang terjadi semalam.“ Aku harus memutuskan seperti apa sekarang?” Pikirnya.Tentunya ia dalam dilema mengenai masalah ini karena tujuan utamanya adalah untuk mencari keberadaan ibunya dan juga asal usul dirinya.Meski dengan bekerja di istana akan membuatnya menemukan tujuan tentang orangtuanya dan jati dirinya namun saat ini yang menjadi prioritasnya adalah mencari keberadaan ibunya.Informasi mengenai ibunya belum sama sekali ia dapatkan, baru secercah harapan yang didapat dimana Du Yong dan Si Fu membawa kabar mengenai klan Song.Tanpa terasa ia telah tiba di paviliun, ia pun segera memfokuskan pikirannya untuk mengerjakan pekerjaannya lebih dahulu.Setelah semua rutinitas pekerjaannya diselesaikan segera Shizi mencari keberadaan Du Yong dan Si Fu di ruangannya.Shizi mengetuk pintu kamar mereka, setelah ada jawaban ia pun masuk kedalam ruangan
Bab. 207Shizi menggunakan jarum akupunturnya dan menusuk tiga titik akupunktur sang pria, yang pertama ia menusuk titik Baihui yang terletak di puncak kepala lalu titik Shenting yang terletak di dahi terakhir pada titik Taiyang yang terletak di pelipis.Sang pria hanya bisa pasrah saat Shizi melakukan tindakan tersebut padanya, wajahnya terlihat pucat dan tegang. Jelas jika pria tersebut harap-harap cemas tentang apa yang akan terjadi padanya.“Sudah selesai… aku memberikan akupuntur khusus untukmu, dengan begini maka aliran darah ke otakmu akan sangat lancar. Bahkan saking lancarnya maka otakmu bisa kebanjiran darah terutama jika kau berbohong.” “Aku beritahu, hal itu sangatlah menyakitkan…tapi, biasanya seseorang sepertimu tak akan percaya sebelum merasakannya sendiri. Jadi sekarang itu semua terserah padamu,” jelas Shizi dengan santai.Sang pria tak menjawab, ia menatap Shizi dengan sorot mata yang penuh dengan ketakutan. Jelas sekali jika pria tersebut takut dengan penjelasan p
Bab. 206. Dengan diantar Chan Ru dan Chan Fei, Shizi menuju ke kawasan Lima, kawasan yang menjadi wilayah lima Klan Tersembunyi berada.Ia cukup terkejut saat mengetahui letak area tersebut yang mana tak seperti dugaannya. Ya, dia tak menyangka jika Kawasan Lima yang sebelumnya Chan Ru jelaskan ternyata berada di dalam sebuah gunung yang terletak di barisan pegunungan Wu Xing.Untuk menuju ke tempat tersebut mereka harus melalui sebuah portal khusus di tengah gunung Wu Xing dimana penjaga area tersebut merupakan perwakilan penjaga dari kelima Klan Tersembunyi dari kelima Klan.“Untuk mencapai tempat ini aku harus melewati kawasan Yin Di. Sekarang, aku harus melewati portal kembali untuk memasuki kawasan Wu Xing.” “Dengan penjagaan seketat ini jelas tidak sembarangan orang bisa masuk ke dalam Kawasan yang dihuni oleh Kelima Klan tersembunyi ini,” batinnya.Dengan Chan Ru sebagai pemimpin rombongan membuat mereka bertiga bisa memasuki portal tanpa menemui kesulitan sama sekali.Lapi
Bab. 203Shizi mendengarkan penjelasan Chan Ru dengan seksama. Tentunya yang pamannya jelaskan pertama kali adalah kondisi ibundanya.Chan Ru menjelaskan jika kondisi ibunya buruk karena dua hal, yang pertama adalah karena segel Klan Chan yang dulu ditanamkan pada dantiannya. Adapun yang kedua adalah karena terkena segel kutukan dari seseorang yang misterius.Kedua hal inilah yang menyebabkan kondisi ibunya menjadi vegetatif di mana hal itu membuat tubuhnya hanya menyisakan kulit dan tulang.Setelah menjelaskan kondisi Chan Juan, paman dari Shizi itu menjelaskan situasi Klan Chan sendiri yang kini dilanda konflik internal yang parah.Sang Patriark yang merupakan kakek dari Shizi kini dalam kondisi sakit parah karena pertarungan. Hal itu yang menyebabkan konflik baru di mana kedua putra Patriark Klan Chan kini memperebutkan tampuk pimpinan Klan Chan.Setelah mendengarkan cerita Chan Ru, Shizi pun angkat bicara,” Bukankah masalah ini sudah ada sejak dulu? Aku pernah mendengar tentang i
Bab. 202Shizi, Tetua Chan Ru, Nyonya Yi Yun dan Chan Fei kini duduk bersama di dalam satu ruangan khusus. Tampak satu keluarga itu menunjukan raut wajah serius dalam situasi tersebut.Hal itu terjadi karena Nyonya Yi Yun memaksakan diri untuk berbicara secara serius dengan penyelamat nyawanya itu.“ Istriku, sebenarnya ada apa? Kenapa kau memaksakan diri seperti ini? Ingat kau baru saja disembuhkan oleh Tuan Muda Shizi!” seru Chan Ru penuh penekanan.“Suamiku, ini tidak bisa ditunda lagi! Ada hal yang harus kupastikan dari Tuan Muda Shizi,” jawab Yi Yun penuh penekanan.Chan Ru hanya bisa menghela nafas panjang, kengototan istrinya dan raut wajah serius yang ia tunjukan menjadi bukti jika ia tak ingin menunggu lebih lama lagi.Tetua Chan Ru melirik pada Shizi, netranya jelas meminta jawaban darinya.Shizi mengangguk, tak mempermasalahkan keinginan Nyonya Yi Yun tersebut. Bukan tanpa alasan ia menyetujuinya karena ia pun penasaran kenapa sang nyonya ingin berbicara dengannya.“Nyonya
Bab. 202.Shizi berdiri di samping Yi Yun yang terbaring, bisa ia lihat ada pusaran aura hitam di sekitaran tubuhnya.“Benar, ini adalah teknik kutukan! Jadi…kemungkinan besar ibu juga terkena teknik ini karena wanita ini terpapar dari ibu!” batin Shizi menyimpulkan.Shizi melindungi dirinya dengan aura miliknya. Aura ungu yang melingkupi tubuhnya terlihat memantulkan pusaran aura hitam yang berasal dari tubuh Yi Yun.“Tuan Muda Shizi, tadi kau mengatakan jika ini adalah teknik kutukan, apa maksudnya itu?” tanya Chan Ru serius.Shizi menarik napas dalam-dalam sebelum menjelaskan, "Teknik kutukan adalah metode manipulasi energi yang digunakan untuk mengutuk seseorang atau sesuatu. Dalam kasus ini, Nyonya Yi Yun tampaknya terkena efek kutukan yang sangat kuat dari seseorang, dan aku kira ini bisa membahayakan nyawanya."Chan Ru tampak khawatir, "Apa yang bisa kita lakukan untuk menolong Yi istriku Yun?"Shizi berpikir sejenak sebelum menjawab, "Aku perlu mengetahui lebih lanjut tentan
Bab. 201.Shizi, Chan Ru dan Chan Fei meninggalkan wilayah Klan Huo dibawah tatapan penasaran dari Huo Di dan kelompoknya.Dari sana ketiganya langsung menuju kediaman Chan Ru untuk melihat kondisi putrinya, Chan Ning dan juga istrinya, Yi Yun.Dalam perjalanan.“Saudara Shizi,eh…tidak! Master Shizi tolong maafkan kesalahanku, aku buta sehingga tidak melihat kebenaran yang ada.” “Untuk menebus kesalahanku, mohon Master memberikan hukuman padaku!” seru Chan Fei sambil berlutut di depan Shizi.“Bangunlah, dengan kau meminta maaf saja itu lebih dari cukup untukku, kuharap kedepannya kau bisa lebih berhati-hati lagi dalam bersikap,” jawab Shizi dengan santai.Chan Fei tersenyum senang, ia pun bangkit dari posisinya dengan perasaan lega.“ Tuan Muda Shizi, sebenarnya siapa kau? Apa tujuanmu datang kemari? Apakah ada sesuatu hal yang terkait dengan Klan Chan?” “Lalu…kenapa Tuan Muda memberikan dua pil tadi pada Tetua Huo Di? Jujur saja aku baru mendengar tentang pil untuk Beast itu!” “S
Bab. 200.Shizi, Chan Ru dan Chan Fei tiba di sebuah kawasan hutan yang tak jauh dari tempat mereka sebelumnya. Shizi menatap ke arah sekelilingnya, tampak area tengah hutan itu begitu lapang dengan pepohonan sebagai dindingnya.Tampak di area lapang tersebut tumbuh sebuah tanaman spirit dengan bentuk berupa pohon kecil dengan daun berbentuk majemuk, dengan anak daun yang berbentuk oval. Terdapat tiga bunga dalam tanaman spirit tersebut yang mana berwarna merah, ungu, atau putih, dan berbentuk seperti bunga kacang-kacangan. Dalam polongnya berisi biji yang keras dan berwarna cerah berwarna merah, ungu, atau hitam dengan bentuk yang unik.Chan Fei akan bertanya namun Shizi dengan cepat mendahuluinya, “ Itu adalah tanaman spirit Ormosia, tanaman spirit ini berkhasiat untuk mengurangi peradangan dan anti nyeri.” “ Dengan bahan tambahan lain tanaman spirit Ormosia ini bisa menjadi penawar racun dan bisa untuk mengatasi infeksi.” “ Bahan yang digunakan untuk pembuatan pil biasanya
Bab. 199.Shizi meninggalkan kediaman Klan Li melalui jalan rahasia dengan diantar oleh Li Xiong Fan.Selama perjalanan melalui lorong rahasia tersebut sang Zushi banyak berbincang dengan cucunya itu. Banyak hal yang mereka bicarakan terutama mengenai apa yang terjadi pada dirinya selama menjalani hukuman di Gunung Kematian.Keduanya pun tiba di ujung lorong rahasia yang berada di sebuah kaki gunung di sebelah selatan Ibukota.Li Xiong Fan memandangi kepergian Shizi dengan tatapan yang sulit diartikan,tampak ada banyak hal yang dipendam olehnya.Sementara Shizi sendiri terus berjalan memasuki kedalaman hutan, ia berjalan ke arah selatan di mana Klan-Klan tersembunyi ‘tinggal’.“Aku tak mengira dengan apa yang kakek sampaikan, ternyata Klan-Klan tersembunyi menghuni pegunungan ini.” “ Jadi kawasan ini dinamakan Yin Di, wilayah yang tersembunyi. Pantas saja tempat ini dinamakan seperti itu mengingat banyaknya mantra dan formasi ilusi yang menutupi tempat ini,” ujar Shizi sambil memper
Bab. 198.“Kau akan pergi sekarang ke Klan Chan? Apa kau tidak mau menemui ayahmu terlebih dulu?” tanya sang kakek.“Ya, aku harus pergi secepatnya untuk mengetahui persis kondisi ibu,” jawab Shizi tanpa ragu.Li Xiong Fan hanya bisa menghela nafas dengan berat, ia sadar jika dirinya tidak bisa merubah keputusan cucu yang baru ditemuinya itu.Shizi lanjut berkata, “ Jika bisa aku harap kakek bisa menutupi dulu kepulanganku dari ayah.” “ Selain itu, semakin sedikit orang yang tahu tentangku itu akan lebih baik nantinya,” jelas Shizi penuh penekanan.Li Xiong Fan memahami maksud dan tujuan Shizi mengatakan hal itu, ia merasa Shizi memiliki rencana sendiri dalam hal ini.“ Baiklah jika itu maumu, tapi…aku punya syarat untuk itu,” seru Li Xiong Fan tanpa ragu.“ Apa itu, Kakek?” tanya Shizi cepat.“ Kau harus ikut dalam kelompok Klan Li untuk memasuki makam kuno yang akan dimasuki perwakilan murid Sekte dan Klan yang ada di wilayah Kekaisaran Langit!” seru sang kakek penuh penekanan.S