Setelah ibunya menghilang, Xuan Li sering kali mendapatkan ketidakadilan. Tubuh giok yang dimilikinya dianggap sebagai malapetaka hingga ayahnya sendiri pun tidak menginginkannya. Ia mengatur kematian putranya seolah-olah terjadi sebuah kecelakaan. Rahasia sebenarnya tentang tubuh giok sengaja disembunyikan oleh pihak tertentu, bahkan mereka sengaja menyebarkan rumor yang menganggapnya sebagai kutukan. Tidak ada yang tahu jika Xuan Li masih hidup dan menjadi seorang tabib dan ahli alkimia karena ia mengganti namanya menjadi Wu Yu. Pemilik tubuh giok menyerap kekuatan yang lebih besar dari tubuh normal pada umumnya dan membuat kultivasinya sulit meningkat. Ia juga harus menekan aura kekacauan yang mempengaruhi perilakunya menjadi jahat.
View MoreXuan Li menajamkan instingnya. Ada sesuatu yang tidak beres.Udara malam di Kota Seribu Lilin seharusnya tenang. Namun, kali ini, ada sesuatu yang lain, sesuatu yang mengusik kewaspadaannya.Sebuah bayangan melintas di kejauhan. Cepat, nyaris tak kasatmata.Xuan Li langsung berdiri dari duduknya, lalu berjalan ke jendela dengan langkah ringan. Dari celah tirai, ia mengamati jalanan di luar. Lampu-lampu minyak masih menyala redup di beberapa sudut, tapi tidak ada yang tampak mencurigakan.Namun, firasatnya tak pernah salah.Tanpa ragu, ia segera menutup jendela rapat-rapat. Suara kait besi yang terkunci terdengar lirih di dalam kamar. Ia tidak ingin menarik perhatian.'Untuk saat ini, lebih baik berpura-pura tidak menyadarinya.'Xuan Li kembali duduk di ranjang . Untuk mengisi waktu, ia memilih untuk berkultivasi.Dalam keheningan kamar, ia memejamkan mata dan mulai menarik energi spiritual dari udara. Aliran hangat meresap ke dalam tubuhnya, mengalir melalui meridian dan terhimpun dal
Di tempat lain, Di dalam goa tersembunyi, Xuan Li duduk bersila di hadapan kuali pilnya. Aroma herbal memenuhi udara, bercampur dengan uap tipis yang mengepul dari permukaan kuali. Lin Gong dan Jian Cheng duduk di sisi lain ruangan, menatap cairan dalam kuali yang mulai berpendar lembut.Pil penerobosan tingkat tinggi telah selesai dibuat. Butiran pil itu berwarna keemasan, memancarkan aura energi yang murni. Xuan Li mengambilnya dengan hati-hati sebelum menyerahkannya kepada dua rekannya."Setelah mengonsumsinya, kalian akan mengalami lonjakan energi yang besar. Pastikan untuk menstabilkan fondasi kalian sebelum mencoba menerobos ke tingkat berikutnya," ucapnya dengan nada serius.Jian Cheng mengambil pil itu dengan ekspresi antusias. "Akhirnya! Aku sudah menunggu ini sejak lama!"Lin Gong mengamati pil di tangannya, lalu menatap Xuan Li. "Bagaimana denganmu? Bukankah kau juga membutuhkan pil ini?"Xuan Li menggeleng pelan. "Pil ini bukan untukku. Aku masih membutuhkan satu bahan la
Dewa Langit Surgawi melambaikan tangannya, memberi isyarat kepada para pelayan untuk membawa Ratu Langit ke tempat peristirahatan. Liang Xue masih tampak lemah setelah insiden tadi. Napasnya masih sedikit tersengal, dan alisnya berkerut samar, seakan mencoba memahami sesuatu yang baru saja terjadi dalam pikirannya.“Pastikan dia mendapatkan ramuan pemulihan terbaik,” perintah Dewa Langit Surgawi, suaranya tenang tetapi penuh otoritas.Para pelayan membungkuk dalam sebelum dengan hati-hati membawa Liang Xue pergi. Langkah mereka nyaris tak bersuara saat keluar dari aula besar, meninggalkan keheningan yang berat.Dewa Langit Surgawi tetap duduk di singgasananya sejenak. Tangannya yang bersarung emas perlahan mengetuk pegangan kursi, ritmenya tak beraturan, mencerminkan pikirannya yang bergejolak. Setelah beberapa saat, ia akhirnya berdiri dan melangkah keluar dari aula utama.Tidak ada satu pun pelayan atau penjaga yang mengikuti. Hanya beberapa orang tertentu yang tahu ke mana ia perg
Setelah pesta berakhir, Istana Iblis kembali sunyi. Cahaya lentera spiritual masih berpendar lembut di sepanjang lorong, menerangi ukiran-ukiran kuno di dinding batu hitam. Meski tak ada tamu yang tersisa, gema perjamuan masih terasa, terutama jejak sihir yang terselip dalam gelang-gelang yang diberikan kepada para pemimpin klan.Di dalam aula utama, Dewa Langit Surgawi bersandar di singgasananya. Ia mengenakan jubah emas dengan sulaman api hitam yang berkobar di sepanjang lengan dan bahunya. Dari balik topengnya, senyum puas terukir. Ia menatap bola kristal di sampingnya, di mana siluet para tamu yang telah menerima gelang itu perlahan memudar.“Sepertinya mereka menerimanya tanpa banyak kecurigaan,” gumamnya, suaranya dalam dan bergema.Di sisi lain ruangan, seorang pria berdiri dalam bayang-bayang. Liang Wen, orang kepercayaannya, menundukkan kepala sedikit sebelum berbicara."Segel mantra sudah diperkuat, Yang Mulia," katanya. "Efeknya akan semakin terasa dalam beberapa hari ke
Yan Yue tetap bersikap waspada sepanjang acara, tetapi pada akhirnya, tak ada tanda-tanda kehadiran sosok yang ia curigai. Ini berarti untuk sementara dugaannya terhadap hubungan antara Ratu Langit dan Xuan Li tidak terbukti.Namun, itu tidak membuatnya sepenuhnya tenang. Jejak energi Xuan Li di tubuh Ratu Langit tidak bisa diabaikan begitu saja. Mungkin mereka memang pernah bertemu dalam keadaan yang tidak disengaja. Bagaimanapun, Xuan Li dikenal sebagai tabib dan alkemis berbakat. Tidak aneh jika seseorang dari Alam Luar pernah menerima bantuannya.‘Atau ada sesuatu yang lebih dari sekadar pertemuan biasa?’Yan Yue berjalan keluar dari aula pesta bersama para tamu lainnya. Cahaya merah samar mulai merayap di cakrawala, menandakan fajar segera tiba. Udara pagi di Alam Luar terasa dingin, menyisakan embun tipis yang menggantung di udara.Jubahnya yang berwarna gelap berayun ringan saat ia melangkah dengan anggun menuruni anak tangga menuju halaman istana iblis. Sekilas, ia menangkap
Jantung Yan Yue serasa mencelos saat ia merasakan jejak energi Xuan Li dalam tubuh Ratu Langit. Sensasi itu terlalu jelas untuk diabaikan. Jantungnya berdetak lebih cepat, tetapi ekspresinya tetap dingin dan terkendali."Tidak mungkin... Kenapa ada jejak kekuatan Wu Yu di dalam dirinya?"Tatapan Yan Yue terkunci pada Ratu Langit yang kini berdiri di atas panggung, menerima sambutan meriah dari para pemimpin klan iblis. Namun, di balik kemegahan itu, sesuatu terasa janggal.Kekuatan yang menyelimuti tubuhnya bukan sekadar energi iblis biasa, ada sesuatu yang lebih dalam, lebih kompleks. Yan Yue, dengan kepekaannya yang tajam, bisa merasakan riak energi spiritual asing, kekuatan yang seharusnya hanya dimiliki oleh Wu Yu.Atau lebih tepatnya—Xuan Li.Yan Yue mengetatkan genggaman pada cawan anggurnya, tetapi ekspresi wajahnya tetap tanpa cela. Ia tidak boleh menunjukkan kelemahannya di hadapan para penguasa Alam Luar."Apakah dia memiliki hubungan dengan Wu Yu? Atau... lebih buruk lagi,
Yan Yue duduk diam di ruang pribadinya, jari-jarinya perlahan menggulung lengan jubahnya sementara pikirannya melayang memikirkan Wu Yu."Kenapa namanya terus muncul di benakku?" pikirnya, matanya menatap kosong ke arah lantai.Ada sesuatu yang aneh setiap kali nama itu melintas di benaknya. Bukan cinta, bukan pula sekadar nostalgia. Yang ia rasakan lebih menyerupai ketertarikan yang tidak bisa ia jelaskan.Keduanya memang memiliki hubungan, bukan hubungan yang penuh kasih sayang, melainkan hubungan yang didasarkan pada kepentingan. Kultivasi.Namun, ada satu kejadian yang terus mengusik pikirannya ketika mengingat dia yang berinisiatif lebih dulu.Pada pertemuan terakhir mereka di kolam Yin Yang, Xuan Li berada dalam kondisi tidak sadar akibat lonjakan kekuatan besar yang meluap dari tubuhnya.Yan Yue dan Xuan Li kembali berbagi energi spiritual satu sama lain dengan cara yang paling primitif, yaitu melalui hubungan tubuh. Itu bukan tindakan yang didorong oleh emosi, melainkan metode
Aula utama Sekte Pedang Langit dipenuhi ketenangan yang menekan. Meski hening, udara di dalamnya terasa sarat ketegangan. Han Sheng dan timnya duduk tegap, menunggu seseorang yang mereka hormati sekaligus takuti.Pintu aula terbuka perlahan, Shu Jin melangkah masuk. Auranya tajam seperti pedang yang tak terlihat, menebarkan tekanan yang membuat seluruh ruangan seolah menyempit.Begitu ia muncul, Han Sheng dan yang lainnya segera berdiri, menundukkan kepala dalam penghormatan."Ketua sekte."Shu Jin melambaikan tangan, isyarat sederhana yang cukup untuk membuat mereka kembali duduk.Han Sheng berjalan ke hadapan Shu Jin. Kedua tangannya bertaut dengan wajah yang tertunduk."Lapor," ujarnya tanpa basa-basi. "Misi telah selesai. Kami kehilangan empat orang teman, tetapi pecahan Lonceng Pengubah Takdir berhasil direbut kembali dari tangan murid yang berkhianat, Song Peng."Hening menyelimuti aula. Semua orang menyadari betapa berharganya lonceng itu bagi ketua sekte mereka.Shu Jin membuk
Seperti kabut yang menyelinap keluar dari kegelapan, utusan Dewa Langit Surgawi berdiri tanpa suara, menghadirkan aura yang sulit dipahami.Gulungan berukiran emas terulur ke arahnya. Yan Hui menerimanya tanpa banyak bicara. Ia tidak perlu bertanya. Keberadaan gulungan ini sudah menjadi jawaban.Seperti datang tanpa jejak, sosok berjubah hitam itu pun menghilang begitu saja. Tanpa suara. Tanpa bayangan.Ruangan itu masih dipenuhi hawa dingin meski sosok gelap yang baru saja muncul telah lenyap. Yan Hui tetap berlutut di lantai, napasnya tertahan saat tubuhnya merasakan tekanan yang baru saja menghilang. Perlahan, ia mengangkat wajahnya, menatap gulungan yang kini berada dalam genggamannya.Tanpa ragu, ia berdiri dan melangkah menuju meja kayu di sudut ruangan. Jari-jarinya bergerak hati-hati saat membuka gulungan itu, seolah benda ini bisa meledak kapan saja. Cahaya lilin bergetar, menciptakan bayangan samar di permukaan gulungan yang kini terbuka di depannya.Matanya menyapu setiap k
"Berhati-hatilah, Xuan Li. Kita bersiap sekarang!" seru Yan Hui dengan sikap waspada. "Emm." Xuan Li mengangguk, ia menggenggam pedangnya dengan erat. Napasnya berat, bukan hanya karena rasa takut, tetapi juga karena ini adalah pertama kalinya ia berburu binatang roh. Nyawa ayahnya tergantung pada kristal roh itu, dan ia harus mendapatkannya, apa pun risikonya. Tiba-tiba, tanah bergetar. Dari balik kegelapan hutan, sepasang mata merah menyala muncul, diikuti raungan dahsyat. Naga Hitam, makhluk buas dengan sisik gelap mengkilat, menyerbu dengan kecepatan yang sulit diprediksi. Bau manusia memancing insting berburunya sehingga pertarungan tidak mungkin terhindarkan. Adrenalin Xuan Li melonjak. Dengan gerakan gugup, ia mengayunkan pedangnya. Namun, kekuatannya terlalu kecil. Serangan itu hanya menggores sisik keras Naga Hitam dan membuat makhluk itu semakin murka. “Arrggh!” Tubuh Xuan Li terpental, menghantam batu besar hingga darah segar mengalir dari sudut bibirnya. Ia terus ...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments