Share

Chapter 5

Author: MISTERIOUS
last update Last Updated: 2024-12-06 15:19:54

Xuan Li menyibak lengan baju dan menyodorkan tangan kirinya ke depan. Di balik sikapnya yang tenang, ada kegelisahan yang tersembunyi. Ia sudah memikirkan setiap kemungkinan, namun tetap saja, ada rasa khawatir yang sukar ia jelaskan.

Penasehat istana mulai memeriksa nadi Xuan Li. Jemarinya yang sudah berpuluh tahun menangani berbagai kasus menyentuh kulit Xuan Li dengan perlahan, seolah merasakan riak-riak energi spiritual di balik lapisan daging. Mata penasehat terpejam dengan penuh konsentrasi, aliran energi murni itu terasa seperti sungai tenang yang mengalir di sepanjang meridian tubuh Xuan Li. Tapi, di tengah ketenangan itu, ia juga mendeteksi sesuatu yang lain, yaitu sebuah kekuatan besar, tak terduga, bersumber dari sebuah artefak yang tersimpan di dalam lautan kesadaran pemuda ini.

Artefak itu bukan sembarang benda. Penasehat istana membuka matanya perlahan, alisnya sedikit berkerut.

“Artefak ini…,” pikirnya. Artefak itu milik Wu Jin atau yang lebih dikenal sebagai Tabib Hantu Wu. Harta langka yang telah lama menjadi misteri di kalangan praktisi beladiri. Hal ini membuat penasehat istana semakin ingin tahu siapa sebenarnya Xuan Li dan bagaimana ia bisa memiliki harta sebesar itu.

"Apa hubunganmu dengan Tabib Hantu Wu? Dan dari mana kamu berasal?" Suara penasehat istana terdengar lembut tapi penuh kewaspadaan.

Xuan Li gelagapan mendengar pertanyaan itu, meski jauh di dalam hatinya, ia sudah menduga hal ini akan datang. Dalam sepersekian detik, pikirannya memutar ulang rencana yang sudah ia persiapkan dengan matang.

"Tabib Wu adalah guruku, sekaligus satu-satunya keluarga yang aku miliki. Namaku Wu Yu," jawab Xuan Li. Ini adalah identitas barunya, nama yang akan ia gunakan seterusnya setelah ini.

Penasehat istana memandang Xuan Li tajam, tetapi tidak banyak yang tahu tentang kehidupan pribadi Tabib Hantu Wu yang sangat tertutup. Ia juga tidak memiliki alasan kuat untuk meragukan pemuda ini.

Untuk membuktikan ucapannya, Xuan Li mengambil langkah lebih jauh. Dengan gerakan secepat kilat, ia menekan beberapa titik di tubuh penasehat istana. Jemari Xuan Li bergerak lincah, hampir tak terlihat oleh mata manusia biasa. Ini adalah teknik akupuntur rahasia yang diajarkan oleh Wu Jin secara langsung padanya, sebuah seni kuno yang tidak sembarang orang bisa pelajari.

"Lima tahun lalu, Anda terluka di bahu kiri dan membuat beberapa syaraf terputus. Anda juga mengalami lima cedera otot di kaki dan sembilan di sisi kanan tubuh. Setelah menyelesaikan setiap pertempuran, Anda pasti merasakan nyeri di persendian dan tulang hingga mengakibatkan beberapa bagian tubuh Anda memar dan membengkak. Apakah saya benar?"

Penasehat istana tercengang. Semua yang dikatakan Xuan Li benar adanya, seolah pemuda itu sendiri yang mengalami luka-luka tersebut. Ia bahkan belum sempat bercerita kepada siapapun tentang cedera lamanya, namun Xuan Li tahu semuanya.

"Jika Anda terus mengonsumsi ramuan pereda nyeri, maka sendi Anda akan mengeras dan tulang akan menjadi rapuh. Saya telah memperbaiki syaraf-syaraf yang rusak. Mulai sekarang, Anda akan merasa lebih baik tanpa perlu meminum ramuan apapun."

Penasehat istana meraba dadanya, merasa aliran darah dan meridian yang sebelumnya tersumbat kini mengalir dengan lancar.

"Terima kasih, anak muda. Aku berhutang budi padamu." Suara penasehat istana melembut. "Sepertinya aku tak punya alasan untuk tidak meloloskanmu. Setelah ini, Raja Jing sendiri yang akan memilih tabib untuk Tuan Putri. Aku akan mengusulkanmu secara pribadi pada beliau. Namun, keputusan akhir, aku tidak bisa menjamin."

Xuan Li menunduk hormat, senyum samar terukir di wajahnya. Langkah kecil ini telah memuluskan jalannya menuju tujuan yang lebih besar.

"Terima kasih, Tuan. Aku hanya ingin menyelamatkan Tuan Putri Jing Yue."

Penasehat istana mengangguk. Setelah itu, ia menyerahkan sebuah token giok kepada Xuan Li sebagai tanda kelulusannya dari seleksi. Xuan Li menerima token itu dengan penuh syukur.

Saat Xuan Li keluar dari ruang pengujian, wajahnya berseri-seri, meski ia berusaha menyembunyikan kebahagiaannya. Pemandangan ini menarik perhatian dua tabib yang lebih dulu lolos. Mereka mendekat dengan niat buruk.

"Dasar anak muda. Sudah gagal masih saja tersenyum."

"Siapapun akan senang bisa melihat istana megah ini. Mungkin dia sebaiknya melamar sebagai tukang sapu di sini."

"Hahaha, benar sekali."

Xuan Li membiarkan ejekan mereka berlalu begitu saja. Baginya, kesombongan seperti itu hanya menunjukkan kebodohan seseorang. Dengan tenang, ia melangkah ke sudut ruangan untuk menunggu proses selanjutnya tanpa menunjukkan rasa terganggu.

Namun, sikap acuhnya itu membuat kedua tabib semakin geram. Salah satu dari mereka menghampirinya lagi dan melontarkan kata-kata yang lebih tajam.

"Kenapa kamu masih di sini? Aku akan memanggil pengawal untuk membawamu pergi."

"Tidak usah membuang-buang waktu. Dia akan pergi sendiri setelah puas melihat-lihat," ujar yang satunya sambil tertawa.

Xuan Li menghela napas, rasa sabarnya mulai diuji. Ia lalu mengeluarkan token giok dari saku bajunya dan memperlihatkannya di hadapan mereka.

Wajah kedua tabib itu langsung berubah. Mereka tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Token ini pasti kamu curi!" salah satu tabib berteriak. "Pengawal! Tangkap bocah ini!"

Pengawal bergegas datang dan memeriksa keadaan. "Apa yang terjadi?" tanyanya.

"Dia mencuri token seleksi. Tangkap dia!"

"Jangan menyentuhku," suara Xuan Li dingin. Aura gelap mulai mengalir keluar dari tubuhnya dan nyaris tak terkendali, tetapi ia segera menekannya kembali dengan bantuan artefak batu hitam pemberian Wu Jin.

Amarahnya berdesir dan bayangan niat membunuh menyelimuti hatinya, namun ia mengingat nasihat Wu Jin. ‘Kendalikan amarahmu atau kamu akan membayar mahal untuk itu.’

Pengawal yang termakan hasutan para tabib itu berusaha mendekati Xuan Li, namun aura iblis di sekitar pemuda itu membuat mereka ragu.

Akhirnya, Xuan Li berhasil menenangkan dirinya. "Tidak masalah, aku akan menunggu di luar."

Namun, sebelum ia bisa melangkah lebih jauh, salah satu tabib menahan bahunya, energi spiritualnya menekan Xuan Li dengan kuat.

"Serahkan token itu!"

Dalam sekejap, Xuan Li memutar tubuhnya dan membuatnya berhadapan muka dengan si tabib.

"Ambil sendiri jika kamu bisa!" Wajahnya tetap tenang, tanpa emosi.

Tabib itu mencoba merebut token, namun Xuan Li menghindar dengan mudah berulang kali. Akhirnya, Xuan Li mengambil inisiatif, menekan beberapa titik vital di tubuh si tabib untuk mengunci gerakannya. Tabib itu berdiri seperti patung yang tidak bisa bergerak maupun berbicara.

Temannya berusaha membantu, namun sia-sia. Tidak ada yang bisa melawan teknik rahasia Wu Jin.

Keributan yang semula hanya menjadi tontonan samar di halaman kini menarik perhatian lebih banyak orang. Mereka berkerumun karena merasa penasaran dengan apa yang terjadi.

Xuan Li tetap berjalan dengan tenang, tidak menghiraukan pengawal yang tadi mengejarnya. Namun, sorot mata para pengawal kini berubah menjadi ragu-ragu dan sedikit ketakutan. Tidak ada yang berani mendekatinya lebih jauh.

Tiba-tiba, suara berat dan tegas memecah suasana.

"Apa yang terjadi di sini?"

Suara itu bergema dari balik dinding istana dalam. Segala kesibukan mendadak berhenti. Semua orang menoleh dan situasi menjadi tegang.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
tinta emas
menarik ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 6

    Sesosok tubuh tinggi besar, berwajah tegas muncul dari balik dinding. Pakaian khas panglima membalut tubuhnya yang kekar, membuatnya terlihat kuat dan berwibawa. Aura kekuatan spiritual terasa begitu pekat meskipun ia sedang tidak menggunakannya."Panglima Shu!" pekik pengawal yang mengenalnya.Mereka segera memberi hormat dan berlutut di hadapannya."Ada apa ini? Kenapa kalian membuat keributan?" Panglima Shu mengulangi pertanyaannya sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling."Ampun, Tuan. Pemuda itu mencuri giok seleksi tabib. Kami khawatir dia akan membahayakan nyawa Tuan Putri." Salah satu pengawal berbicara dengan lancar.Xuan Li tetap tenang meskipun Panglima Shu menatapnya tajam. Ia percaya, bahwa orang yang cerdas tidak akan bertindak sembarangan, apalagi menuduh tanpa bukti.Ketika berdiri tepat di hadapannya, Xuan Li segera menyatukan kedua tangannya memberi hormat. "Saya tidak mencuri, Tuan. Token ini diberikan secara langsung oleh penasihat istana. Jika Tuan tidak perc

    Last Updated : 2024-12-06
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 7

    Saat Xuan Li masih dalam meditasi, tiba-tiba ia merasakan getaran energi yang mendekat dengan cepat. Mata batinnya menangkap kehadiran sejumlah besar kekuatan yang mengarah ke tempatnya berada. Ia segera menyadari bahwa daya serapnya mungkin telah menimbulkan efek samping tak terduga. Dengan sigap, ia menutup penyerapan energi dan menstabilkan aliran spiritual dalam tubuhnya, mengalihkan kesadarannya kembali ke keadaan waspada.Tidak lama setelah itu, suara langkah-langkah berat terdengar semakin dekat. Beberapa tetua istana, dipimpin oleh tetua utama yang berwibawa, memasuki ruangan dengan ekspresi tajam dan penuh kecurigaan. Mereka mengenakan jubah berornamen yang menandakan posisi tinggi mereka di istana."Apa yang kau lakukan di sini, anak muda?" tanya tetua utama dengan nada datar namun penuh ancaman. Matanya menyipit, menatap Xuan Li seakan ingin menembus sampai ke inti jiwanya.Xuan Li berdiri, membungkukkan badan dan menyatukan tangan sebagai bentuk penghormatan. “Maafkan s

    Last Updated : 2024-12-16
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 8

    Di aula megah yang dihiasi pilar emas dan lampu gantung perunggu, keenam tabib terpilih berdiri berjajar, suasana penuh tekanan menyelimuti ruangan. Beberapa di antara mereka tampak gelisah, mengusap jubah mereka dengan gugup, sementara yang lain berusaha menjaga wajah tetap tenang meski ketegangan terlihat dari sorot mata mereka. Xuan Li berdiri di antara mereka, tubuhnya tegap, dengan ekspresi netral yang tak menunjukkan emosi apa pun, seperti danau tenang yang menyembunyikan kedalamannya.Dari sudut aula, suara langkah berat menggema, memecah keheningan. Para pengawal membuka pintu besar, dan sosok Raja Jing memasuki ruangan. Mantel ungunya berkilauan di bawah cahaya lilin, setiap gerakannya menunjukkan wibawa seorang penguasa. Di belakangnya, penasihat istana mengikut dengan diam, memegang gulungan dokumen dengan hati-hati.“Yang Mulia Raja Jing telah tiba!” seru seorang pengawal, membungkukkan badan hingga sejajar dengan lantai. Para tabib serentak menundukkan kepala mereka seb

    Last Updated : 2024-12-17
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 9

    Xuan Li berdiri diam di samping ranjang Putri Jing Yue, memandangi wajah pucat sang putri yang tampak tak bernyawa. Tangan kanannya terulur, dengan jemari yang gemetar pelan saat ia melepaskan seutas energi spiritual untuk memeriksa kondisi sang putri lebih dalam. Begitu energinya menyentuh lautan kesadaran Putri Jing Yue, perasaan dingin yang menusuk segera menyambutnya."Lautan kesadaran yang beku..." gumamnya pelan, hampir seperti bisikan. Namun, jauh di dalam kegelapan, ia merasakan sesuatu yang lebih buruk. Jiwa sang putri seperti terperangkap, membeku dalam cengkeraman bayangan hitam yang mengerikan.Dahi Xuan Li berkerut dalam, dan dadanya sesak oleh kesadaran yang menghantamnya. Belenggu Jiwa. Racun yang terkenal hanya berasal dari satu tempat yaitu Suku Tali Merah, sebuah kelompok kuno di Dataran Tengah. Mereka dikenal karena sihir gelap dan kutukan yang memanfaatkan lautan kesadaran sebagai ladang permainan mereka. Suku itu sangat berbahaya, bahkan bagi para kultivator ti

    Last Updated : 2024-12-17
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 10

    Tubuh Xuan Li terasa seperti diikat beban tak kasatmata, setiap tarikan napasnya membawa bara panas yang merongrong kekuatannya. Jika bukan karena tubuh giok yang diwarisinya, ia takut jika racun Belenggu Jiwa sudah lama menghancurkan dirinya. Racun itu bukan hanya mematikan, melainkan seperti hidup, menjelajah nadinya, menyerang kesadaran, dan menciptakan ilusi kelam. Namun, tubuh gioknya yang kokoh, menangkis sebagian besar ancaman racun yang menyerangnya.Di dalam dirinya, getaran halus seperti riak air perlahan menjalar. Ia merasakan kehadiran gelombang destruktif yang siap menghancurkan kapan saja. Jemarinya mengepal, dingin oleh keringat, seolah menggenggam harapan yang hampir tergelincir.“Tubuhku... akankah bisa bertahan?” pikirnya. Tatapannya jatuh pada lantai marmer berkilau di bawah kakinya yang memantulkan bayangan dirinya yang kini ringkih namun tetap mencoba untuk berdiri tegap.Dalam dantiannya, artefak batu hitam pemberian Tabib Hantu Wu memancarkan cahaya redup, men

    Last Updated : 2024-12-18
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 11

    "Racun sekuat apa pun bisa dihancurkan dengan api spiritual, tetapi kau harus tenang. Jangan biarkan rasa takut menguasai dirimu," begitu gurunya pernah berkata.Kepercayaan diri Xuan Li bangkit, ia lalu memusatkan energinya di dantian, mencoba membentuk api spiritual. Namun, kekuatan yang ia miliki saat ini hanya mampu menghasilkan api tingkat satu. Itu belum cukup untuk menghadapi racun Belenggu Jiwa. Perlahan, tangannya merogoh kantong kain kecil di sabuknya, mengeluarkan sebuah pil berkilauan dengan cahaya lembut. Pil itu adalah pil budidaya energi tingkat tujuh yang sangat berharga dari gurunya."Gunakan ini hanya jika kau benar-benar membutuhkan," pesan Tabib Hantu Wu saat menyerahkannya. "Pil ini bisa memberimu kekuatan untuk sementara, tapi risiko menggunakannya pun tidaklah kecil."Mengingat efek pil itu, Xuan Li tampak ragu. Namun, rasa panas yang kian membakar tubuhnya memaksanya mengambil keputusan dengan cepat. "Tak ada pilihan lain," gumamnya pelan. Setelah merasa yaki

    Last Updated : 2024-12-18
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 12

    Dengan langkah cekatan, Xuan Li melintasi bayangan malam tanpa suara, tubuhnya menyatu dengan kegelapan. Ia bergerak luwes, menghindari cahaya obor yang melingkar di tangan para penjaga. Teknik Langkah Hantu yang dia pelajari dari Tabib Hantu Wu selama bertahun-tahun terbukti berguna."Seperti ini seharusnya," pikirnya sambil melompat ke atap tertinggi kompleks istana, pandangannya menyapu penjagaan di bawah. Gerakannya yang mulus dan cepat, membuatnya lolos dari pengawasan.Setelah beberapa saat, ia tiba di dinding luar istana. Di hadapannya, sebuah kubah transparan melingkupi kompleks istana dengan kilauan samar. Ia menyipitkan mata, merasakan tekanan energi yang dipancarkan dari pelindung itu."Armor energi..." gumamnya. Ia merentangkan tangan, membiarkan energi spiritualnya menyentuh lapisan pelindung tersebut. Namun, begitu jari-jarinya mendekat, sebuah dorongan kuat menghempaskannya mundur. Tubuhnya bergeser beberapa langkah dan nyaris jatuh."Sial, ini lebih rumit dari yang kud

    Last Updated : 2024-12-18
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 13

    Xuan Li terus berlari, napasnya memburu, hingga tiba di sebuah persimpangan lorong yang bercabang dua. Dia menghentikan langkahnya, matanya menyapu ke kiri dan kanan. Kegelapan menyelimuti kedua lorong, tak ada tanda yang bisa memberitahu mana yang mengarah ke pintu keluar. Tidak ada jejak runtuhan di sini, memberinya sedikit waktu untuk berpikir.“Dua jalan ini… mana yang benar?” Xuan Li mengusap dagunya, berpikir keras. “Jika salah satu tak memberi jalan keluar, aku hanya perlu kembali dan mencoba yang lain,” gumamnya pelan. Dengan penuh keyakinan, ia memutuskan untuk memilih lorong di sebelah kanan terlebih dahulu. Langkahnya ringan, tetapi setiap suara kakinya menggema di dinding batu yang dingin. Tak butuh waktu lama hingga mekanisme jebakan pertama menyambutnya. Sebuah bilah tajam melesat dari dinding, hampir menyambar bahunya. Xuan Li melompat mundur dengan cepat, napasnya tertahan. “Hah… ini tidak akan mudah,” ujarnya sambil menarik napas panjang.Dengan kewaspadaan penuh

    Last Updated : 2024-12-19

Latest chapter

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 355

    Langit Kota Awan Surga belum sepenuhnya terang saat Xuan Li melangkah masuk ke balai pengobatan miliknya. Pintu kayu dibiarkan terbuka, dan aroma ramuan herbal yang tersimpan di dalam toples-toples kaca menyeruak keluar menyambutnya. Di depan ruangan utama, puluhan orang sudah duduk bersila, sebagian tergeletak, sebagian menggigil, dan sebagian lagi hanya memejamkan mata menahan sakit.Beberapa dari mereka telah menunggu selama berhari-hari. Beberapa hampir tidak bisa duduk tegak lagi. Begitu Xuan Li muncul, wajah mereka seolah kembali bersinar, seakan harapan yang mulai pudar kini menyala kembali.Tanpa membuang waktu, Xuan Li berjalan menyusuri barisan. Tatapannya tajam menilai kondisi setiap pasien. Ia menunjuk beberapa orang yang kondisinya tidak terlalu parah. "Kalian tunggu. Yang lainnya, baringkan mereka di dalam. Aku akan mulai dari yang kritis."Tak ada yang berani membantah. Para pembantu balai segera bergerak. Dalam waktu singkat, suara erangan, batuk, dan desah rasa sak

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 354

    Pagi itu, kabut tipis masih menyelimuti Paviliun Gunung Sunyi saat Xuan Li berdiri di pelataran utama. Di hadapannya, para penghuni paviliun telah berkumpul. Wajah-wajah serius menatap ke arahnya, menunggu perintah."Mulai hari ini," suara Xuan Li tenang namun membawa tekanan, "Tabib Hantu Wu adalah guru besar kita. Keberadaannya di tempat ini adalah rahasia mutlak. Siapa pun yang membocorkan, baik sengaja maupun tidak, akan aku anggap sebagai pengkhianat."Tak ada suara yang membalas. Xuan Li melanjutkan:"Kegiatan di Paviliun Gunung Sunyi adalah urusan dalam. Segala transaksi, latihan, atau pertemuan yang terjadi di sini tidak boleh diketahui dunia luar."Satu per satu, para penghuni berlutut. Tangan mereka mengepal di dada, sikap bersumpah."Kami bersumpah demi hidup dan kehormatan kami," ujar mereka serempak.Sumpah itu bukan sekadar karena takut atau patuh. Mereka tahu Xuan Li bukan tokoh biasa. Bukan pula sekadar pemilik tubuh giok atau tabib jenius. Dunia luar adalah tempat ya

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 353

    Tabib Hantu Wu menatap tajam ke arah Xuan Li, matanya menyipit seolah mencoba menembus lapisan terdalam jiwa muridnya. Ia menghela napas panjang. "Ada sesuatu yang tidak biasa dalam tubuhmu," gumamnya pelan. "Aku bisa merasakannya sejak tadi."Xuan Li tidak segera menjawab."Aura itu... ini bukan sekadar Tubuh Giok. Kau membawa jejak kekuatan yang lebih kuno," lanjut Tabib Hantu Wu. "Kekuatan yang bahkan melampaui pemahaman manusia biasa. Seolah-olah... aura dewa kuno melekat padamu."Xuan Li menoleh perlahan. “Guru, apa kau tahu... dari mana asal sebenarnya Tubuh Giok itu?”Tabib Hantu Wu terdiam sesaat. Ia mengusap janggutnya, mengingat kembali lembaran-lembaran pengetahuan lama yang pernah ia baca. “Dulu, saat aku masih muda, aku pernah mendengar satu kisah,” katanya lirih. “Satu legenda yang tak pernah diceritakan dalam kitab manapun.”Ia melanjutkan dengan suara rendah. “Tubuh Giok bukanlah anugerah. Itu adalah kutukan yang lahir dari tubuh iblis agung yang jatuh ribuan tahun

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 352

    Langkah Xuan Li terhenti seketika saat sebuah jarum spiritual melesat ke arahnya. Dengan refleks tajam, ia menjepit jarum itu di antara dua jarinya. Sebelum sempat menoleh, sosok yang melempar jarum sudah berdiri di hadapannya."Bocah nakal! Sudah lama aku mencarimu," suara parau itu terdengar akrab.Mata Xuan Li membelalak. "Guru!" serunya, lalu segera menjatuhkan diri memberi hormat.Tabib Hantu Wu mengangguk-angguk, matanya menelusuri tubuh muridnya dengan seksama. Ia tidak menyangka bahwa Xuan Li telah berkembang begitu pesat dalam kultivasi."Aku khawatir kau akan tersesat di jalan ini," gumamnya. "Tapi ternyata kau telah melampaui harapanku."Xuan Li menunduk, menahan emosi yang membuncah. "Banyak yang ingin kuceritakan, Guru. Tapi bukan di tempat ini."Tabib Hantu Wu mengangguk setuju. Mereka melesat meninggalkan Lembah Arwah, menuju Paviliun Gunung Sunyi.Perjalanan mereka berlangsung dalam diam. Tabib Hantu Wu terkesima melihat kecepatan dan ketenangan Xuan Li. "Kau benar-b

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 351

    Langit malam menutupi dunia dalam kelam yang tak bersuara. Di tengah dinginnya angin pegunungan, satu sosok bergerak di atas awan. Jubah hitam menutupi tubuhnya dari kepala hingga kaki, hanya menyisakan kilatan dingin dari sepasang mata tajam yang mengamati setiap lekuk tanah dari kejauhan.Xuan Li tidak butuh kawalan. Dengan kekuatannya kini, jarak antara Paviliun Gunung Sunyi dan Lembah Arwah hanyalah persoalan waktu, bukan hambatan. Angin tidak bisa menyentuhnya, dan cahaya bulan pun enggan memantul dari sosoknya.“Dua tetua Alam Bayangan... kalian memilih tempat yang salah,” gumamnya pelan, nyaris tanpa suara.Ia tiba di tepian lembah saat tengah malam. Kabut menggantung rendah. Tanah bergetar tipis, karena kehidupan perlahan dicabut dari tubuh-tubuh yang tak berdaya.Di tengah lembah, dua pria berjubah kelam duduk bersila. Tubuh mereka dikelilingi kabut kehitaman, menggulung dan melilit enam kultivator yang tengah berteriak dalam sisa-sisa kesadaran mereka. Energi kehidupan dita

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 350

    Xuan Li kini dikenal sebagai Tabib Awan Surga. Nama itu muncul dari tempat ia membuka praktiknya di Kota Awan Surga. Sebuah nama yang sederhana, tapi pelan-pelan menjadi bisik-bisik para pedagang, penjaga kota, bahkan para pengelana.“Tabib itu… bisa menyembuhkan penyakit yang tidak bisa disentuh para tetua sekte,” bisik seorang pria tua di pasar.“Dan biayanya cuma beberapa koin,” sahut yang lain. “Tidak seperti sekte yang selalu menuntut imbalan tidak masuk akal.”Xuan Li tidak menjawab sanjungan itu. Ia hanya terus bekerja, meracik pil, menyusun ramuan, dan menyembuhkan luka-luka yang tak terlihat mata. Ia tahu, semua ini hanya langkah awal.Dua bulan berlalu.Jumlah orang yang datang ke gunung bertambah. Ada yang mantan prajurit yang cacat, ada pula pemuda desa yang terusir karena tak punya bakat spiritual. Beberapa hanya ibu-ibu dan anak-anak yang tak punya tempat.Xuan Li memandang mereka dari lereng gunung. Ratusan jiwa, lemah di mata dunia, tapi bukan berarti tak berguna.“Ini

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 249

    Xuan Li duduk bersila di depan api kecil. Lin Gong dan Jian Cheng duduk dalam keheningan, menunggu kata pertama darinya.Xuan Li membuka mata. Sorotnya tajam, tenang, penuh keputusan.“Kita tidak bisa bergerak tanpa arah. Dunia sedang berubah. Jika ingin bertahan dan mengubah arah angin, kita harus memulainya dari sekarang,” ucapnya.Lin Gong menoleh, alisnya terangkat. “Apa yang kau pikirkan?”“Kita membentuk organisasi. Tapi bukan sekadar sekte yang mengejar keabadian. Ini akan jadi tempat bagi mereka yang tertindas, ditinggalkan sistem lama, dan diburu oleh dunia,” jawab Xuan Li.Jian Cheng mengangguk pelan. “Itu butuh sumber daya besar. Uang. Orang. Tempat.”“Kita mulai dari yang paling dasar. Markas,” ujar Xuan Li, mengarahkan pandangan ke lereng gunung di bawah kaki mereka. “Tempat ini terpencil, tersembunyi, dan sulit diakses. Tidak menarik perhatian. Kita bangun pusat kita di sini.”Lin Gong mengusap dagunya. “Gunung ini terjal dan sulit dijangkau. Tapi justru itu kelebihannya

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 348

    Xuan Li berdiri dalam diam. Ucapan Dewi Kultus Suci masih terngiang di telinganya, dingin, tegas, tak terbantahkan.“Dunia ini akan terbagi... bukan antara baik dan jahat, tapi antara mereka yang kuat... dan yang tak layak bertahan.”Ia mengepalkan tangan. Otot-ototnya menegang. Pandangan matanya menembus kabut yang perlahan menipis di lembah.“Jika dunia akan hancur... setidaknya aku akan berdiri di tengahnya, bukan sebagai korban.”Tapi ia tahu, berdiri sendirian tak cukup. Ia membutuhkan sekutu, orang-orang yang bisa dipercayainya, yang tidak tunduk pada tatanan lama yang rapuh.Lin Gong. Jian Cheng.Dua nama itu muncul di benaknya. Dua orang yang selama ini bertahan hidup bukan karena kekuatan, tapi karena keyakinan.Xuan Li melangkah. Dalam sekejap, tubuhnya melesat keluar dari lembah. Udara memecah di sekelilingnya. Langit bergolak saat ia menembus awan dengan kecepatan yang bukan milik manusia biasa.Tubuhnya berubah. Ia bisa merasakannya setiap kali kaki menyentuh angin. Jarak

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 347

    Dewi itu menatap Xuan Li dalam diam. Matanya, dalam dan redup, seperti menyelami sesuatu jauh di dasar jiwanya. Ia tidak bicara. Hanya berdiri, dikelilingi kabut spiritual yang menari pelan di sekeliling tubuhnya.Jubah tipis yang tadi terbentuk dari kabut kini berubah perlahan. Jalur energi bergerak, menjalin pakaian baru yang anggun, namun sarat kekuatan. Bukan busana biasa. Itu adalah simbol kekuasaan. Simbol zaman yang telah lama tenggelam dalam sejarah.Beberapa detik berlalu sebelum akhirnya ia berbicara.“Aku mengerti sekarang...” bisiknya, nyaris tak terdengar, tapi langsung masuk ke kesadaran Xuan Li. “Langit tak hanya memilih tubuhmu... tapi juga jiwamu.”Tatapannya kembali jatuh pada pria muda di hadapannya, dan dalam mata sang Dewi, kini tampak pengakuan. Ia bisa merasakan dua kehadiran kuat di dalam tubuh Xuan Li, sisa-sisa jiwa dari Wu Hei dan Wu Rong. Dua entitas kuno yang dahulu disebut sebagai penjaga tubuh giok surgawi.“Aku... seharusnya sudah mati.” Suaranya merend

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status