Share

161. Takut

Qizha dan Qasam memasuki rumah, beriringan.

Qasam membawa Qizha pulang ke rumahnya, tak rela jika istrinya masih menempati kontrakan setelah kebenaran itu terungkap.

Saat melewati ruang tamu, ia mendengar Husein tengah berdiri membelakangi, berteleponan.

“Aku sudah berikan waktu dua hari. Dan ini adalah hari ketiga. Maka waktumu sudah habis. Kau harus ditangkap, Bily!” ucap Qasam via telepon.

Seketika langkah Qizha terhenti mendengar pembicaraan itu. Bily ditangkap?

Husein menyudahi pembicaraan. Dia menoleh dan mendapati Qasam dan Qizha berdiri di belakang. mereka bertukar pandang.

“Pa, benarkah ayahku ditangkap?” lirih Qizha dengan tatapan sendu.

“Ya. Dia bersalah dan harus mempertanggung jawabkan perbuatannya. bukan lantas ibumu meninggal lalu dia lepas dari kesalahan,” sahut Husein tegas.

“Ya, aku tahu. Ayah memang harus mempertanggung jawabkan semua ini. tapi… dia ayahku.”

“Kau sudah diperalat olehnya, dijadikan wayang untuk sebuah tindak kriminal, bahkan sudah banyak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Tini Wartini
Iba,boleh Qizha,tp harus ttp waspada sm Sina..
goodnovel comment avatar
Elok Fatimah
Bily d mkmnya agtha kh? sina kasih ja kerjaan, sma bsa bwa ank
goodnovel comment avatar
inggrid LARUSITA Nganjuk
haduh bily kemana sih kmu, gk usah lari dong lebih baik di penjara dr pada jd buronan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status