Share

167. Memuaskan

“Tidak usah, Ma. Jangan bawa aku ke kantor lagi. Aku ingin ingin istirahat saja dulu untuk beberapa waktu. Aku nggak ingin masuk kantor dulu,” ucap Qizha. “

“Kenapa? Kamu marah pada mama?” Habiba mnegangkat alis.

Qizha menggeleng. “Aku ingin menenangkan diri. Aku masih trauma.”

“Tapi kamu tetap ingin namamu dibersihkan bukan? Kamu dihujat orang juga karena mama. Mama harus bertanggung jawab atas semua itu. Kamu pasti masih kesal sama kan?”

“Kalau aku di posisi mama, mungkin aku akan melakukan hal yang sama. Mama tidak tahu kejadian yang sebenarnya. Semua bukti sudah menjelaskan kalau akulah pelakunya. Ibu mana yang tidak marah kalau tahu hal itu? Apa yang mama lakukan kepadaku itu belum seberapa andai benar akulah pelakunya,” ucap Qizha lagi.

“Kalau begitu, besok ikut mama ke kantor ya. Mama ingin beri tahu ke semua orang kalau kamu bukan pembunuh. Kejadian kemarin hanyalah salah paham.”

“Mama tidak perlu ajak Qizha ke kantor kalau dia tidak mau ikut,” sahut Qasam yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
kalo qansha emang masih hidup, kenapa husein dan biba tidak mengetahuinya ya
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
astaga.. omesnya qasam
goodnovel comment avatar
Elok Fatimah
tanya ja qizha, biar kmu ga pnsarn jg, klau qansha msh hdp / bnrn sdh mnggal
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status