Share

Bab 2

Meskipun pria ini sangat kuat, biasanya pria yang terlalu kuat di momen ini hanya akan membawa penyiksaan untuk wanita.

Di saat Susi sudah hampir pingsan karena tidak tahan lagi, pria itu berbisik dengan suara dingin dan kasar, "Bagaimana? Aku atau suamimu yang lebih hebat?"

Susi langsung tersadarkan! Dia langsung menggunakan kuku panjangnya untuk mencakar pria berengsek itu!

Sayangnya kegelapan di kamar membuatnya tidak bisa melihat jelas wajah pria itu.

Susi yang sudah kelelahan pun memejamkan matanya dan ketiduran dengan lelap.

Dia langsung ketiduran di bawah penyiksaan pria itu.

Saat Susi bangun, langit sudah sangat terang.

Dia mengedipkan matanya yang memiliki bulu mata panjang dari rasa kantuk.

Hal yang dirasakan pertama adalah sakit!

Seluruh tubuhnya terasa seperti ditimpa oleh truk besar, terutama bagian bawah tubuhnya seperti terkoyak-koyak yang membuatnya sangat kesakitan setiap bergerak sedikit pun.

Kejadian kemarin malam terputar kembali dalam benaknya! Dia langsung duduk tegak dan membuka selimut.

Susi baru menyadari dirinya telanjang! Semua bekas lebam di tubuhnya cukup menjelaskan apa yang dilakukannya kemarin malam.

Bamm!

Kini, Susi merasa sangat kacau dan pasrah seperti disambar petir.

Ternyata semua yang terjadi kemarin malam bukanlah mimpi!

Dia memang diperkosa saat dirinya sedang dalam mimpi.

Susi memeluk kepalanya karena tidak percaya dengan apa yang telah terjadi.

Kenapa bisa begitu?

Siapakah yang masuk ke dalam kamarnya kemarin malam? Bahkan melakukan hal seperti itu?

Susi sudah menikah, bagaimana dia menghadapi suaminya ke depannya?

Susi merasa sangat kesal dalam hatinya.

Reaksi pertamanya adalah turun dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Namun, saat Susi baru turun dari tempat tidur, kakinya langsung lemas hingga terjatuh di lantai, untung saja tidak ada suara karena ada karpet.

Gawat! Ini sepertinya efek dari dirinya terlalu bernafsu!

Meskipun dia selama ini tidak pernah seintens ini bersama suaminya, tapi pria kemarin malam benar-benar sangat memuaskannya.

Susi dalam hati mengamuk, dia juga berusaha berdiri dengan kaki yang gemetaran.

Seorang pembantu mengetuk pintu dari luar, "Nyonya, apa kamu sudah bangun?"

"Jangan masuk!" teriak Susi.

Ini akan sangat gawat kalau pembantunya melihat penampilannya sekarang.

Semua pembantunya pasti akan menggunakan kesempatan ini untuk mengadu ke mertuanya. Mertuanya yang memang tidak menyukainya, kalau mengetahui bukti-bukti dia selingkuh pasti akan menggunakan alasan ini untuk mengusirnya.

Meskipun pembantunya tidak melaporkan apa pun, kejadian kemarin malam sudah menandakan Susi mengkhianati suaminya dan merasa bersalah dalam hati.

"Nyonya?" Pembantu di depan pintu terus mengetuk pintu dengan kebingungan.

"Kamu turun saja dulu, aku sudah bangun, sebentar lagi turun," jawab Susi.

Susi menjadi lega melihat pembantunya pergi.

Kekacauan di lantai, pakaian dalam dan baju tidur tersobek yang berserakan di karpet menunjukkan pengkhianatannya dengan jelas!

Susi ingin menangis dengan kuat, tapi kesucian yang telah hilang tidak akan kembali lagi.

Susi segera menyadarkan dirinya dan merasa pria kemarin malam tidak mungkin masuk ke kamarnya tanpa sebab.

Siapakah pria itu?

Apa yang diinginkan pria itu dari Susi?

Susi dengan cepat menenangkan dirinya, membereskan pakaian yang berantakan di lantai, lalu masuk ke kamar mandi untuk mandi. Setelah itu, dia mengenakan pakaian bersih dan turun untuk sarapan.

"Sayang ...."

Seorang pria dengan setelan jas duduk di ruang tamu sangat mirip dengan Billy Martin, suaminya Susi. Susi bahkan mengira suaminya sudah pulang saat melihat pria itu.

Dia dengan semangat menghampiri suaminya untuk menceritakan kesedihannya selama ini, tapi tubuh pria yang kekar dan aura yang dingin pun menyadarkan Susi kalau itu bukan suaminya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status