"Apa yang kamu tahu? Kamu nggak pernah menikah!" ujar Susi dengan nada tinggi dan menghina.Menurut Susi, pria seperti Jehian yang sudah umur 40 tahun lebih masih belum menikah dan suka bermain wanita sama sekali tidak berhak untuk menegurnya.Jehian menatapnya dengan tatapan dalam, lalu berubah menjadi sangat serius dan berkata, "Aku memang nggak pernah menikah, tapi aku tahu kalau pria sudah selingkuh, itu membuktikan kalau dia sudah nggak mencintaimu. Kamu menyakiti dirimu hingga seperti ini juga nggak akan mendapat belas kasihannya.""Siapa bilang Billy nggak menyukaiku?" Susi langsung mendongak seolah menyentuh titik kesabarannya, dia langsung melawan, "Dia hanya tergoda sesaat oleh wanita luar atau hanya dijebak oleh wanita di luar! Intinya sebelum masalah ini diperjelas, tolong kamu jangan sembarangan membuat kesimpulan."Jehian menatapnya sesaat, dia menggerakkan matanya lalu mentertawakannya, "Nggak kusangka kamu nggak hanya bodoh, kamu bahkan suka menipu diri sendiri!"Wajah
Angin dan hujan di luar mengalir dari atap mobil.Kehangatan di dalam mobil membuat Jehian tidak bisa berhenti menciumnya.Untung saja hujan ini sangat deras, rintikan hujan menghantam jendela, jadi apa pun yang terjadi di dalam mobil terlihat tidak jelas dari luar.Susi berusaha untuk melawan! Dia sangat terkejut, malu dan marah.Jehian membuka giginya dan menciumnya bak hujan badai yang kuat.Susi dipaksa mendongak menerima ciuman paksa dari Jehian. Perlawanan apa pun yang dilakukan Susi tetap saja tidak bisa terlepas dari Jehian.Ciuman yang panjang dan menyedihkan itu terasa lama seperti satu abad. Saat Susi sudah mulai kesusahan bernapas hingga hampir kehabisan oksigen, Jehian baru melepaskannya.Begitu Susi terbebas, dia langsung bernapas dengan terengah-engah, kemudian mendorong Jehian dan turun dari mobil dengan ketakutan.Tatapan Jehian berubah menjadi lebih gelap melihat Susi yang kabur dengan tergesa-gesa."Nyonya sudah kembali, ya."Barusan Susi masuk ke dalam vila, Bibi Me
Siapa sangka, Billy malah menuduhnya kalau Susi juga selingkuh dengan Jehian! Susi berusaha menjelaskannya, tapi tidak ada gunanya.Mimpinya berubah lagi. Dia mimpi ditahan oleh seorang pria di atas kasur. Respons Susi bahkan sangat liar dari dugaannya. Saat dia mabuk dalam lautan cinta, wajah pria yang tampan setan perlahan-lahan menjadi jelas!Susi langsung terbangun dan berteriak."Aahhh!"Susi membuka matanya dengan seluruh tubuh yang dipenuhi dengan keringat. Dia memeriksa sekelilingnya, melihat dirinya berada di kasur yang empuk tanpa kedatangan pria yang tidak diundang.Susi menarik napas panjang, dia baru menyadari kalau tadi hanyalah sebuah mimpi buruk.Susi melihat ke arah langit yang sudah mulai terang, dia melihat ke arah jam dan memutuskan untuk mandi.Saat Susi barusan berdiri, dia langsung merasakan kesakitan luar biasa di kepalanya, bahkan tenggorokan yang sangat sakit.Mungkin ini karena gejala flu belum hilang total.Susi kemarin juga tidak istirahat dengan tenang kar
Susi juga merasakan ada yang aneh. Meskipun Heru mesum, pelit dan sulit dihadapi, dia tidak pernah menjilat ludahnya sendiri. Selama ini, dia tidak pernah menyesali kata-katanya seperti membatalkan kontrak yang sudah dijanjikan."Bu Susi, menurut penyelidikanku belakangan ini Heru sering pergi ke sebuah klub malam untuk bertemu dengan Milano," ujar Rina di samping telinganya Susi.Susi menyipitkan mata berkata, "Maksudmu kemungkinan Heru disogok oleh adikku yang berengsek itu?""Heru adalah klien penting di perusahaan kita. Pesanan besar darinya berhubungan dengan pendapatan perhiasan perusahaan tahun ini. Sekarang nggak sedikit dewan direksi sudah disuap oleh ibu tirimu, bahkan mendorong ayahmu untuk melepaskan bisnis perhiasan dan diubah menjadi bisnis real estat yang dipegang oleh adikmu. Kalau kita nggak bisa memenangkan kontrak Heru kali ini, takutnya akan memengaruhi pendapatan perhiasan tahun ini dan ayahmu mungkin akan melepaskan bisnis perhiasan dan memberikan kepada adikmu un
Tengah malam di vila mewah, Susi Sunardi sedang tidur dengan lelap di kasur mewah yang besar.Dia merasakan sekujur tubuh yang memanas seakan-akan ditimpa oleh sesuatu yang berat hingga membuatnya sesak napas.Susi membuka mata dengan terkejut! Dalam kegelapan, dia melihat seorang pria yang sedang menimpanya.Pria yang menimpanya sangat tinggi dan kekar hingga membuatnya tidak bisa bergerak."Eh? Siapa kamu?" Susi berteriak dengan terkejut, tapi kedua tangannya malah ditahan oleh pria itu di bagian atas kepala.Namun, pria yang menimpa di atasnya malah tidak bergerak sama sekali, melainkan langsung menahan pinggangnya yang ramping.Awalnya Susi mau berteriak untuk melawan, tapi suara yang muncul dari mulutnya malah menjadi desahan yang panas.Susi ingin menjauhkan pria tersebut, dia juga berharap bisa mendapat lebih banyak dari pria itu.Pria itu sama sekali tidak memberinya kesempatan untuk berpikir. Susi seperti sebuah perahu kesepian yang ditarik secara paksa menuju hujan badai yang
Meskipun pria ini sangat kuat, biasanya pria yang terlalu kuat di momen ini hanya akan membawa penyiksaan untuk wanita.Di saat Susi sudah hampir pingsan karena tidak tahan lagi, pria itu berbisik dengan suara dingin dan kasar, "Bagaimana? Aku atau suamimu yang lebih hebat?"Susi langsung tersadarkan! Dia langsung menggunakan kuku panjangnya untuk mencakar pria berengsek itu!Sayangnya kegelapan di kamar membuatnya tidak bisa melihat jelas wajah pria itu.Susi yang sudah kelelahan pun memejamkan matanya dan ketiduran dengan lelap.Dia langsung ketiduran di bawah penyiksaan pria itu.Saat Susi bangun, langit sudah sangat terang.Dia mengedipkan matanya yang memiliki bulu mata panjang dari rasa kantuk.Hal yang dirasakan pertama adalah sakit!Seluruh tubuhnya terasa seperti ditimpa oleh truk besar, terutama bagian bawah tubuhnya seperti terkoyak-koyak yang membuatnya sangat kesakitan setiap bergerak sedikit pun.Kejadian kemarin malam terputar kembali dalam benaknya! Dia langsung duduk t
Pria itu bukanlah suaminya, melainkan kakak dari suaminya.Dia adalah CEO Grup Hefaltia dan pria kaya termuda di Kota Samator.Pria tampan dengan aura dingin itu menoleh, tatapan matanya yang dalam seperti batu obsidian sangat memikat hingga membuat orang sulit bernapas.Lekuk wajahnya yang tegas dan berkarakter seperti diukir dengan sempurna dan sangat memukau.Aura yang dipancarkan dari tubuhnya adalah aura pimpinan yang kuat.Susi langsung gemetar di tempat ketika bertatapan dengan tatapan matanya yang dingin.Pria ini selalu menunjukkan ekspresi tegas yang membuat orang segan dan takut.Selama Susi bergabung dengan Keluarga Martin, orang yang paling ditakutinya adalah Nefan Martin. Susi selalu berhati-hati di depannya, bahkan tidak berani berbicara dengan suara yang kuat."Kakak!" Susi dengan canggung menganggukkan kepalanya sambil menyapa dengan sopan.Nefan menyipitkan matanya menatap Susi yang canggung. Wajah Nefan yang tampan dengan penuh misteri terlintas oleh sebuah cahaya ya
Pria itu adalah paman bungsu di Keluarga Martin, dia adalah Jehian Martin, adiknya Johan.Meskipun Jehian adalah adiknya Johan, dikarenakan mereka tidak dilahirkan dari ibu yang sama dan usia Jehian yang berbeda jauh dari Johan, bahkan hanya lebih besar beberapa tahun dari Nefan, jadi dia sampai sekarang masih lajang."Jehian, kamu kemarin malam ke mana sampai pulang begitu larut malam?" tanya Wenny dengan mengernyitkan alisnya.Jehian bukan anak muda lagi, tapi dia sangat nakal, sering bermain wanita di luar, bahkan jarang pulang ke rumah. Mereka sekeluarga bahkan sering tidak melihat bayangannya ketika makan bersama."Kak Wenny, kamu memfitnahku, loh. Kemarin malam aku nggak ke luar, aku hanya di rumah. Benar 'kan, Susi?" Ketika Jehian berbicara, dia terus tersenyum licik terhadap Susi dan menanya dengan nada aneh.Susi langsung terkejut, dia pun menebak sesuatu.Apa maksud dari Jehian?Apakah pria kemarin malam adalah Jehian?Pikiran ini langsung membuat wajah Susi menjadi pucat! Da