Siapa sangka, Billy malah menuduhnya kalau Susi juga selingkuh dengan Jehian! Susi berusaha menjelaskannya, tapi tidak ada gunanya.Mimpinya berubah lagi. Dia mimpi ditahan oleh seorang pria di atas kasur. Respons Susi bahkan sangat liar dari dugaannya. Saat dia mabuk dalam lautan cinta, wajah pria yang tampan setan perlahan-lahan menjadi jelas!Susi langsung terbangun dan berteriak."Aahhh!"Susi membuka matanya dengan seluruh tubuh yang dipenuhi dengan keringat. Dia memeriksa sekelilingnya, melihat dirinya berada di kasur yang empuk tanpa kedatangan pria yang tidak diundang.Susi menarik napas panjang, dia baru menyadari kalau tadi hanyalah sebuah mimpi buruk.Susi melihat ke arah langit yang sudah mulai terang, dia melihat ke arah jam dan memutuskan untuk mandi.Saat Susi barusan berdiri, dia langsung merasakan kesakitan luar biasa di kepalanya, bahkan tenggorokan yang sangat sakit.Mungkin ini karena gejala flu belum hilang total.Susi kemarin juga tidak istirahat dengan tenang kar
Susi juga merasakan ada yang aneh. Meskipun Heru mesum, pelit dan sulit dihadapi, dia tidak pernah menjilat ludahnya sendiri. Selama ini, dia tidak pernah menyesali kata-katanya seperti membatalkan kontrak yang sudah dijanjikan."Bu Susi, menurut penyelidikanku belakangan ini Heru sering pergi ke sebuah klub malam untuk bertemu dengan Milano," ujar Rina di samping telinganya Susi.Susi menyipitkan mata berkata, "Maksudmu kemungkinan Heru disogok oleh adikku yang berengsek itu?""Heru adalah klien penting di perusahaan kita. Pesanan besar darinya berhubungan dengan pendapatan perhiasan perusahaan tahun ini. Sekarang nggak sedikit dewan direksi sudah disuap oleh ibu tirimu, bahkan mendorong ayahmu untuk melepaskan bisnis perhiasan dan diubah menjadi bisnis real estat yang dipegang oleh adikmu. Kalau kita nggak bisa memenangkan kontrak Heru kali ini, takutnya akan memengaruhi pendapatan perhiasan tahun ini dan ayahmu mungkin akan melepaskan bisnis perhiasan dan memberikan kepada adikmu un
Tengah malam di vila mewah, Susi Sunardi sedang tidur dengan lelap di kasur mewah yang besar.Dia merasakan sekujur tubuh yang memanas seakan-akan ditimpa oleh sesuatu yang berat hingga membuatnya sesak napas.Susi membuka mata dengan terkejut! Dalam kegelapan, dia melihat seorang pria yang sedang menimpanya.Pria yang menimpanya sangat tinggi dan kekar hingga membuatnya tidak bisa bergerak."Eh? Siapa kamu?" Susi berteriak dengan terkejut, tapi kedua tangannya malah ditahan oleh pria itu di bagian atas kepala.Namun, pria yang menimpa di atasnya malah tidak bergerak sama sekali, melainkan langsung menahan pinggangnya yang ramping.Awalnya Susi mau berteriak untuk melawan, tapi suara yang muncul dari mulutnya malah menjadi desahan yang panas.Susi ingin menjauhkan pria tersebut, dia juga berharap bisa mendapat lebih banyak dari pria itu.Pria itu sama sekali tidak memberinya kesempatan untuk berpikir. Susi seperti sebuah perahu kesepian yang ditarik secara paksa menuju hujan badai yang
Meskipun pria ini sangat kuat, biasanya pria yang terlalu kuat di momen ini hanya akan membawa penyiksaan untuk wanita.Di saat Susi sudah hampir pingsan karena tidak tahan lagi, pria itu berbisik dengan suara dingin dan kasar, "Bagaimana? Aku atau suamimu yang lebih hebat?"Susi langsung tersadarkan! Dia langsung menggunakan kuku panjangnya untuk mencakar pria berengsek itu!Sayangnya kegelapan di kamar membuatnya tidak bisa melihat jelas wajah pria itu.Susi yang sudah kelelahan pun memejamkan matanya dan ketiduran dengan lelap.Dia langsung ketiduran di bawah penyiksaan pria itu.Saat Susi bangun, langit sudah sangat terang.Dia mengedipkan matanya yang memiliki bulu mata panjang dari rasa kantuk.Hal yang dirasakan pertama adalah sakit!Seluruh tubuhnya terasa seperti ditimpa oleh truk besar, terutama bagian bawah tubuhnya seperti terkoyak-koyak yang membuatnya sangat kesakitan setiap bergerak sedikit pun.Kejadian kemarin malam terputar kembali dalam benaknya! Dia langsung duduk t
Pria itu bukanlah suaminya, melainkan kakak dari suaminya.Dia adalah CEO Grup Hefaltia dan pria kaya termuda di Kota Samator.Pria tampan dengan aura dingin itu menoleh, tatapan matanya yang dalam seperti batu obsidian sangat memikat hingga membuat orang sulit bernapas.Lekuk wajahnya yang tegas dan berkarakter seperti diukir dengan sempurna dan sangat memukau.Aura yang dipancarkan dari tubuhnya adalah aura pimpinan yang kuat.Susi langsung gemetar di tempat ketika bertatapan dengan tatapan matanya yang dingin.Pria ini selalu menunjukkan ekspresi tegas yang membuat orang segan dan takut.Selama Susi bergabung dengan Keluarga Martin, orang yang paling ditakutinya adalah Nefan Martin. Susi selalu berhati-hati di depannya, bahkan tidak berani berbicara dengan suara yang kuat."Kakak!" Susi dengan canggung menganggukkan kepalanya sambil menyapa dengan sopan.Nefan menyipitkan matanya menatap Susi yang canggung. Wajah Nefan yang tampan dengan penuh misteri terlintas oleh sebuah cahaya ya
Pria itu adalah paman bungsu di Keluarga Martin, dia adalah Jehian Martin, adiknya Johan.Meskipun Jehian adalah adiknya Johan, dikarenakan mereka tidak dilahirkan dari ibu yang sama dan usia Jehian yang berbeda jauh dari Johan, bahkan hanya lebih besar beberapa tahun dari Nefan, jadi dia sampai sekarang masih lajang."Jehian, kamu kemarin malam ke mana sampai pulang begitu larut malam?" tanya Wenny dengan mengernyitkan alisnya.Jehian bukan anak muda lagi, tapi dia sangat nakal, sering bermain wanita di luar, bahkan jarang pulang ke rumah. Mereka sekeluarga bahkan sering tidak melihat bayangannya ketika makan bersama."Kak Wenny, kamu memfitnahku, loh. Kemarin malam aku nggak ke luar, aku hanya di rumah. Benar 'kan, Susi?" Ketika Jehian berbicara, dia terus tersenyum licik terhadap Susi dan menanya dengan nada aneh.Susi langsung terkejut, dia pun menebak sesuatu.Apa maksud dari Jehian?Apakah pria kemarin malam adalah Jehian?Pikiran ini langsung membuat wajah Susi menjadi pucat! Da
Susi yang terkejut hampir saja berdiri.Siapa yang berani menggoda Susi dengan terang-terangan di ruang makan yang ramai?"Susi, ada apa denganmu?" tanya Wenny dengan ragu melihat ekspresi Susi yang berubah."Nggak, aku baik-baik saja." Susi dengan panik menggelengkan kepalanya, rasa bersalah yang kuat membuat wajahnya menjadi pucat.Terutama sepasang kaki di bawah meja yang tidak berhenti menyentuh punggung kakinya, bahkan mulai bergerak ke bagian paha yang memakai kaus kaki hitam membuat Susi sangat tercengang dan menjadi tegang.Rubi melihat perubahan ekspresi Susi pun menyindir, "Ibu nggak tahu apa yang terjadi padanya? Dia pasti sudah melihat berita skandal Billy di surat kabar pagi ini.""Skandal suamiku?" Perhatian Susi langsung teralihkan, bahkan melihat Rubi dengan terkejut."Kenapa? Sepertinya kamu belum tahu, ya?" Rubi langsung memberikan surat kabar, bahkan membuka bagian berita hiburan.Susi mengambil surat kabar itu dengan bingung. Hampir semua berita hiburan dipenuhi den
Susi mulai melawan dengan rasa malu, tapi dia tidak berani melakukan gerakan yang terlalu besar karena takut mengejutkan kedua mertuanya yang sedang makan.Siapa sangka, semakin dirinya melawan, sepasang kaki itu menjadi semakin keterlaluan.Kaki itu bahkan sengaja mengelus bagian dalam pahanya hingga membuat wajahnya terus-menerus tersipu kemerahan"Ayah, Ibu, aku sudah kenyang. Aku pergi kerja dulu." Susi segera menyelesaikan sarapannya dan berdiri untuk berpamitan dengan kedua mertuanya.Johan menganggukkan kepalanya mengizinkannya untuk pergi.Susi barusan saja membalikkan badannya langsung mendengar Wenny yang mengomel."Dia memang nggak sopan sekali. Kita yang tua belum selesai makan, dia malah menyelesaikan makanannya dan pergi duluan.""Betul, Ibu. Ibu, jangan pedulikan dia, ya," ujar Rubi dari sampingnya.Susi hanya tersenyum dengan cuek. Sejak menikah dan bergabung dengan Keluarga Martin, Susi sudah terbiasa dengan kebencian Wenny dan Rubi kepadanya.Mereka punya alasan untuk