Claire dijebak oleh sang sahabat yang ternyata memendam rasa iri kepadanya. Namun, kejadian tak terduga justru membuat Claire jatuh ke dalam hubungan satu malam dengan pria playboy bernama Levin, bahkan menghasilkan bayi yang menggemaskan. Hingga beberapa tahun kemudian, Claire dan Levin kembali bertemu dalam ketidaksengajaan, saat itu juga Levin sadar kalau dirinya sudah memiliki seorang putra. Lantas, bagaimana kisah keduanya?
ดูเพิ่มเติมKeterdiaman Claire membuat Levin gugup. Pria itu tidak menyadari kalau Claire sama gugupnya dengan Levin, hanya saja Claire dapat menutupi perasaannya dengan baik. Levin menatap Claire dalam-dalam, memutuskan untuk terus maju. Dirinya bukanlah pria pengecut, jadi meski rasa gugup menguasai hatinya, tapi Levin harus tetap mengatakan apa yang dirinya rasakan. Saat Levin memutuskan datang ke rumah Claire, dirinya sudah bertekad untuk mengakui isi hatinya dan ingin mengatakan apa yang hatinya inginkan, dan inilah saatnya. Inilah kesempatan bagi Levin untuk mengutarakannya. “Aku harus mengakui satu hal, yaitu tentang alasan kenapa aku terus mengejarmu meski kamu telah menolak kehadiranku berulang kali. Alasan kenapa aku mengabaikan permintaanmu agar kita bersikap tidak saling mengenal.”“Kenapa?” “Karena aku menyukaimu.”Claire mengerjap, lidahnya terasa kelu. Bibirnya seolah terkunci rapat. Pengakuan Levin memang singkat, tapi sanggup memporak porandakan hati
Claire melajukan mobilnya menuju rumah, satu-satunya tempat yang bisa membuatnya merasa aman dan nyaman karena di rumah besarnya hanya ada Susan dan Claire bisa mengunci diri di kamar selepas makan malam hingga tidak ada yang curiga meski terdapat perubahan pada dirinya. Ya, tidak bisa dipungkiri akhir-akhir ini Claire baru menyadari kalau rasa mual yang sempat dirasakannya adalah karena pengaruh kehamilan, bukan sekedar masuk angin. Morning sickness itulah istilahnya meski harus Claire akui kalau rasa mualnya tidak hanya datang di pagi hari karena di saat-saat tertentu, rasa mual itu bisa saja datang. Terserah keinginan bayi kecilnya saja. Ditambah lagi indera penciumannya semakin sensitive membuatnya langsung mual jika mencium aroma yang terlalu menyengat, entah seperti ikan, gorengan, parfum, makanan tertentu atau hal lainnya. Namun betapa kagetnya Claire saat setibanya di rumah, dirinya malah menemukan Levin sudah duduk di ruang tamu rumahnya. Menunggu kepula
Claire menatap hasil testpack di tangannya dengan nanar. Dari 4 testpack yang dirinya beli dan gunakan, semuanya menampilkan hasil akhir yang sama. Garis dua. Positif. Claire hamil! Damn! Bagaimana bisa seperti ini? Padahal Claire yakin kalau dirinya langsung meminum pil pencegah kehamilan setelah berhubungan seks dengan Levin! Claire yakin kalau dirinya bergegas membeli pil pencegah kehamilan kurang dari 24 jam setelah mereka melakukan hal itu. Bukankah katanya pil itu efektif asalkan dikonsumsi tidak lebih dari 24 jam setelah berhubungan seks? Tapi kenapa Claire masih bisa hamil? Apa dirinya hanya termakan iklan belaka?Apakah hasil testpacknya salah? Tapi apa mungkin testpacknya salah berjamaah? Jika hanya satu atau dua testpack yang salah, mungkin masih masuk akal, tapi masalahnya semua testpack merujuk pada hasil yang sama. Sial! Sial! Sial! Dan mereka hanya melakukannya sekali. Hanya sekali! Ya Tuhan, kenapa benih Levin begitu subur hingga sulit dicegah dan disingkirk
Levin menatap ponselnya saat tidak mendengar suara apapun, mengira sambungan telepon terputus. Tapi ternyata tidak, ponselnya masih tersambung dengan nomor Claire, lalu kenapa wanita itu tidak merespon? “Claire?” Panggilan Levin membuat Claire tergagap, sadar kalau pikirannya sedang berkelana.“Memang, tapi bukan berarti kita bisa menjadi teman. Dan sepertinya ada baiknya kalau kita tidak perlu bertemu lagi. Lagipula aku sudah selesai sidang jadi sepertinya tidak perlu datang ke kampus lagi. Sudahlah, aku ingin istirahat, jadi aku akan langsung menutup teleponnya. Setelah ini jangan telepon aku lagi, okay?” cerocos Claire dan langsung memutuskan panggilan membuat Levin memaki pelan. Heran, kenapa Claire begitu sulit ditaklukkan? Bukankah sebelumnya wanita itu sudah bersikap jinak? Tapi kenapa sekarang jadi galak lagi? Kemana sikap hangat yang wanita itu tunjukkan saat mereka berbincang di café waktu itu? Kenapa wanita yang disukainya bertingkah seperti bunglon yan
“Sekarang sudah akhir bulan, tapi kenapa aku belum datang bulan? Apakah karena stress pekerjaan? Padahal biasanya selalu teratur,” gumam Claire heran. Hingga satu pemikiran terlintas di benaknya. Claire menggeleng keras, berusaha mengenyahkan pikiran laknat itu dari pikirannya, tapi sulit. “Aku tidak mungkin hamil kan? Setelah berhubungan seks dengan Levin dulu, aku langsung minum pil pencegah kehamilan dan kami hanya melakukannya sekali,” lirih Claire dengan rasa cemas yang merasuk ke hatinya.Claire lupa kalau yang sebenarnya terjadi adalah Levin melakukan hal terkutuk itu berulang kali tanpa dirinya sadari karena berada di bawah pengaruh obat. Dan berulang kali pula Levin sibuk menabur benih ke dalam rahimnya.Rasa cemas di hati Claire kian meningkat saat dirinya menyadari hal lain yang tidak kalah penting. Rasa mual yang akhir-akhir ini dirinya rasakan. Rasa mual yang Claire pikir hanya sekedar masuk angin belaka tapi nyatanya sudah seminggu lebih enggan pergi
Claire menutup bibirnya dengan panik, berusaha menahan rasa mual yang menyerangnya secara tiba-tiba hanya karena mencium parfum dengan aroma yang menyengat. Aneh, kenapa reaksi tubuhnya separah ini hanya karena sebuah parfum? Harus dirinya akui kalau aroma parfum itu membuatnya muak, tapi biasanya respon tubuh Claire tidak pernah seburuk ini! Nick, yang menyadari sikap aneh Claire hanya bisa terdiam sambil mengernyitkan kening. Setitik kecurigaan mampir ke hatinya namun pria itu berusaha mengusirnya jauh-jauh, tidak ingin menuduh Claire tanpa bukti! Lagipula banyak faktor yang bisa mendasari rasa mual kan? Claire berjalan cepat hendak menuju toilet saat rasa mualnya tidak tertahankan lagi. Di dalam toilet, Claire sibuk meredakan rasa mualnya hingga matanya berair. Rasanya baru kali ini Claire merasa mual separah ini. “Kenapa tubuhku jadi aneh begini? Apa karena terlalu lama berada di luar menikmati angin malam?” lirih Claire. Claire menyeka bibirny
Claire melambaikan tangan, hendak memanggil waitress, hingga alis Levin terangkat heran, mengira wanita itu ingin memesan makanan lagi. “Pesan lagi? Apa kamu masih belum kenyang?” tanya Levin, sedikit takjub dengan porsi makan Claire yang jauh dari kata minim. Claire bahkan tidak ragu menyantap makanannya dengan lahap, tidak seperti wanita lain yang sering berpura-pura anggun dan hanya menyantap sedikit makanan jika di hadapan lawan jenis, tapi Claire malah menikmati makanannya tanpa ragu. Pengetahuan itu membuat Claire terlihat semakin menarik di mata Levin. Setidaknya wanita yang disukainya bisa menikmati hidup dengan baik! “Tidak. Jika ada, aku ingin memesan minuman.”Levin mengangguk paham. Kata minuman yang dimaksud Claire pasti bukan sekedar air putih ataupun juice, tapi yang mengandung alkohol. “Tidak takut mabuk?”“Kali ini aku hanya akan minum sedikit. Segelas saja.”Levin mengangguk, tidak berniat melarang dan melihat gelagat Claire, wa
Claire mengerang. Kenapa dirinya bisa bertemu dengan Levin lagi? Padahal ini adalah bar yang berbeda dari sebelumnya. “Ternyata benar kamu, aku pikir salah lihat,” ucap Levin sambil berjalan mendekati Claire. Tidak menduga kalau ada kebetulan seperti ini. Levin tidak tau kalau Claire juga suka datang ke bar ini. Mungkinkah ini yang dinamakan takdir? Makanya mereka sering bertemu meski di tempat yang berbeda! Claire hanya tersenyum tipis. Sejak pembicaraan terakhir mereka di café yang berujung tertangkap basah oleh Nick, sejak itu pula mereka belum pernah bertemu lagi karena Claire memang tidak datang ke kampus. “Mau pulang? Bukankah sekarang masih terlalu awal untuk pulang?” tanya Levin, tidak ada maksud mengejak, hanya heran karena waktu baru menunjukkan jam 9.40, bukankah bagi yang menyukai dunia malam itu masih terlalu dini untuk pulang? “Sepertinya aku lebih memilih tempat lain untuk bersantai seperti café,” balas Claire sambil mengangkat bahu, tanpa wan
Daddy Alex menghela nafas pelan saat mendengar jawaban putrinya yang terkesan dingin, namun daddy Alex tidak menyalahkan Claire karena hubungan mereka merenggang memang karena kesalahannya juga yang terlalu lama mengabaikan Claire dan sibuk berkubang dengan kesedihannya sendiri, padahal itu adalah masa sulit dimana Claire paling membutuhkan kehadirannya. “Setelah lulus apa rencana kamu?” “Belum tau, Dad. Aku masih belum memutuskan langkah selanjutnya,” aku Claire jujur. “Bagaimana kalau kamu membantu daddy di perusahaan? Rasanya kamu sudah cukup dewasa untuk belajar mengatur perusahaan. Kamu bisa belajar mengelola perusahaan dari nol agar lebih memahami tentang seluk beluk kantor ini. Daddy tidak akan mengistimewakan kamu meski kamu adalah putri kandung daddy, bagaimana?” Tawaran daddy Alex membuat Claire tergoda. Jujur, Claire pikir daddy Alex akan memintanya bekerja di kantor ini dengan status anak dari pemilik perusahaan, tapi ternyata tidak. Jika sama-sama be
Malam telah larut, namun ada satu tempat yang justru semakin riuh saat malam semakin pekat. Tempat itu bernama bar. Hingar bingar musik terdengar memekakkan telinga, musik berdentum kencang di salah satu bar yang berada di hotel bintang lima – Bali, tempat dimana para anak muda semangat bergoyang untuk melepas penat. Musik beat yang menghentak membuat sekumpulan anak muda itu semakin bersemangat untuk mengikuti alunan musik yang dibawakan oleh DJ professional. Namun meski begitu, tidak semua anak muda turun ke area dance floor. Levin, salah satunya, pria tampan yang masih berusia belia itu hanya asyik menikmati musik sambil menikmati alkohol yang tersedia di hadapannya. Sesekali kepalanya bergoyang mengikuti alunan musik yang ada. Tubuhnya bersandar nyaman pada sofa empuk yang ditempatinya sejak tadi, tentu saja dengan ditemani wanita yang bergelayut manja di lengannya. Bagi Levin, wanita, alkohol dan bar adalah hal yang tidak bisa dipisahkan. Hal yang membuatnya senang dan bisa m...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
ความคิดเห็น