Share

Bab 67

“Aku ke belakang dulu,” ucap Nazar. Lalu bangkit dari tempat duduknya, sebelum Zahra menjawab.

“Hmm, seorang pemulung saja, kok bisa kenal sama tuan Lim ya? Atau cuma cari perhatian saja dari kita?” celetuk salah seorang tamu undangan.

“Entahlah aku juga tidak tahu, tapi aku melihat, tuan Lim tadi yang mendekati menantu Pak Ahmad,” tukas temannya.

“Yah mungkin untuk sekedar menghargai Pak Ahmad lah. Mana mungkin dong seorang pemulung punya teman pebisnis seperti Tuan Lim,” tukas yang lainnya.

Nazar mendengar pembicaraan mereka, tapi terlihat tenang dan santai. Malah Nazar terus berjalan ke belakang gedung.

Salah seorang tamu ada yang melihat, Nazar berjalan ke belakang. Kedua tamu itu menatap sinis ke arah Nazar.

“Tuh dia ke belakang gedung, mungkin sedang memungut sampah-sampah, kan biasanya sampah acara pesta pernikahan itu banyak. Lumayan kan buat uang jajan.”

“Betul, daripada sama orang lain. Lebih baik sama menantu sendiri, Pak Ahmad benar-benar tidak malu, mempunyai menantu seor
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status