ANAK TUKANG CUCI PIRING

ANAK TUKANG CUCI PIRING

last update์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2023-08-31
์—:ย  Azu Ra์—ฐ์žฌ ์ค‘
์–ธ์–ด:ย Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
10
25 ํ‰๊ฐ€. 25 ๋ฆฌ๋ทฐ
63์ฑ•ํ„ฐ
56.4K์กฐํšŒ์ˆ˜
์ฝ๊ธฐ
์„œ์žฌ์— ์ถ”๊ฐ€

๊ณต์œ :ย ย 

๋ณด๊ณ ์„œ
๊ฐœ์š”
๋ชฉ๋ก
์•ฑ์—์„œ ์ฝ์œผ๋ ค๋ฉด QR ์ฝ”๋“œ๋ฅผ ์Šค์บ”ํ•˜์„ธ์š”.

Imas Asmara Sinta, seorang perempuan yang terlahir dari keluarga paling tidak punya, harus berjuang untuk mengangkat derajat keluarganya, serta menemukan sosok pendamping yang tulus mencintainya.

๋” ๋ณด๊ธฐ

์ตœ์‹  ์ฑ•ํ„ฐ

๋ฌด๋ฃŒ ๋ฏธ๋ฆฌ๋ณด๊ธฐ

Salah Sasaran?

"Euis, piring di belakang sudah numpuk, tuh!" ucap nenekku pada ibu, yang tak lain tak bukan adalah mertuanya. "Iya, Bu. Euis cuci sebentar lagi." Seraya mengukir senyum ibuku menjawab. "Kok sebentar lagi? Nanti kalau ada tamu yang datang lagi mau makan pakai apa?" sahut nenek terdengar kesal, padahal beliau tahu sendiri ibuku sedang sibuk membungkus makanan, itu pun atas perintahnya. "Biar Imas saja yang cuci piring, Nek." Aku menimpali. "Ya sudah, cepetan! Tuh, udah ada tamu lagi di depan!" sungutnya, kemudian kembali pergi ke ruang depan. "Biar Ibu saja, Mas." Ibu menahan lenganku untuk tidak beranjak. "Nggak apa-apa, Bu. Ibu selesaikan saja dulu pekerjaan ini." "Tapi cucian piringnya banyak, Imas. Sudah, biar Ibu saja." Aku menggeleng, lantas melepas pegangan Ibu dengan lembut. "Sudah, Bu. Nggak apa-apa." Aku mengulas senyum, sementara Ibu hanya terlihat pasrah. Tanpa menunggu lama, aku pun berjalan ke arah belakang, tepatnya keluar dapur, menyambangi tempat khusus cuci ...

๋™์‹œ๊ฐ„ ์žฌ๋ฏธ ๋ฐŒ๋Š” ์ฑ…

๋…์ž๋“ค์—๊ฒŒ

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

๋Œ“๊ธ€

10
100%(25)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
25 ํ‰๊ฐ€ ยท 25 ๋ฆฌ๋ทฐ
์•ฑ์—์„œ ์ฝ์œผ๋ ค๋ฉด QR ์ฝ”๋“œ๋ฅผ ์Šค์บ”ํ•˜์„ธ์š”.
user avatar
Sarah Alina
Masih lebih 10 belum unlocked tpi udah senyum dulu soalnya salting sih, eh malah jadi penasaran liat judul lainnya...
2024-03-29 21:43:31
1
user avatar
tehmanis
masyaAllah penuh penghayatan kisah imas ini . ๐Ÿฅน salam buat penulis dari pembaca di malaysia ...
2024-03-29 11:29:52
1
user avatar
Jumrah Haruna
Cerita Kak Author ini emang nggak diragukan. Keren banget, dari Cerita tentang Aidah udah aku baca hingga tamat. Ceritanya bener-bener nguras emosi dan air mata. Dan ini lagi. Masyaallah. Keren. Semangat terus, Kak ...๏ธ
2024-03-21 03:22:13
1
user avatar
Non Irmaz
ceritanya bagus
2024-01-06 23:42:33
1
user avatar
Azkia Shakila
bagus, semangat kak
2024-01-01 19:27:09
1
default avatar
Putri
MasyaAllah ini ceritanya bikin emosi, bahagia, sedih sampe nangis sesak, klimaks di akhir akhir cerita bikin aku yg baca ga bisa move oN.. thank u Ka Azu Ra..
2023-11-14 07:20:26
1
user avatar
Ririn Ummu Sarah
apakah hanya sampe bab 63 ?
2023-10-30 09:10:13
1
user avatar
Ririn Ummu Sarah
masih bersambung ya part nya ? 63 bab masoh ada lagi kah? blm di update
2023-10-28 01:45:54
1
user avatar
Wanti Warsih
bagus...bikin penasaran
2023-08-18 23:36:15
3
user avatar
Sary Thea
suka banget sama cerita di novel ini...ayoo ka semangat lanjutkan lagi bab nya yg banyaaakkk..aku slalu tunggu karyamu......
2023-08-18 10:04:35
2
user avatar
LiYa Dinata
novel nya sangat bagus enak di baca
2023-08-14 22:22:33
1
user avatar
Karmelia
perjalanan cinta imas begiti berliku.
2023-08-13 07:13:27
1
user avatar
Sary Thea
suka dengan novelnya...
2023-08-12 06:52:59
0
user avatar
Nunah Azha
semakin penasaran kelanjutan imasss
2023-08-07 10:37:48
1
user avatar
Michelle Putry
baru nyampai bab 12 gigi ud asem bngt smga gigi sy gk smpai ompong, gegara jengkel sm kluarga dr helena .........
2023-08-02 12:25:30
1
  • 1
  • 2
63 ์ฑ•ํ„ฐ
Salah Sasaran?
"Euis, piring di belakang sudah numpuk, tuh!" ucap nenekku pada ibu, yang tak lain tak bukan adalah mertuanya. "Iya, Bu. Euis cuci sebentar lagi." Seraya mengukir senyum ibuku menjawab. "Kok sebentar lagi? Nanti kalau ada tamu yang datang lagi mau makan pakai apa?" sahut nenek terdengar kesal, padahal beliau tahu sendiri ibuku sedang sibuk membungkus makanan, itu pun atas perintahnya. "Biar Imas saja yang cuci piring, Nek." Aku menimpali. "Ya sudah, cepetan! Tuh, udah ada tamu lagi di depan!" sungutnya, kemudian kembali pergi ke ruang depan. "Biar Ibu saja, Mas." Ibu menahan lenganku untuk tidak beranjak. "Nggak apa-apa, Bu. Ibu selesaikan saja dulu pekerjaan ini." "Tapi cucian piringnya banyak, Imas. Sudah, biar Ibu saja." Aku menggeleng, lantas melepas pegangan Ibu dengan lembut. "Sudah, Bu. Nggak apa-apa." Aku mengulas senyum, sementara Ibu hanya terlihat pasrah. Tanpa menunggu lama, aku pun berjalan ke arah belakang, tepatnya keluar dapur, menyambangi tempat khusus cuci
last update์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2023-06-11
๋” ๋ณด๊ธฐ
Hinaan Neneng
"Imas? Imas siapa, Azzam?" kata Pak Suryana membuat beberapa orang menolehku, termasuk Ibu. "Ya Imas putrinya Pak Muslihin, Pak. Bukan Neneng." Kang Azzam menjawab dengan ekspresi wajah yang tak bisa kujelaskan. "Jangan ngawur kamu, Zam. Pak Muslihin itu cuma punya satu putri, yaitu Nyai Neneng. Anak bungsunya Hasbi, masih kelas satu MTs. Benar begitu bukan, Pak?" tandasnya seraya menatap Wa Muslihin, membuat semua orang saling berbisik hingga keadaan terasa riuh kembali. "Betul, Pak." "Tuh, dengar!" ucap Pak Suryana cepat. "Tapi ...," ucap Uwa lagi membuat semua menoleh padanya. "Memang, ada nama Imas di sini. Dia anak adik saya." Seraya melirikku Wa Muslihin berujar, otomatis semua mata tertuju padaku yang masih duduk di paling ujung ini. "Maaf, bukannya Imas itu anak Bapak, ya? Dulu sewaktu sekolah, saya sering lihat Imas diantar sama Bapak." Kang Azzam bersuara lagi. Sejenak aku berpikir, sejak kapan dia melihatku sering diantar Wa Emus? Sejak kapan dia tahu namaku? Sunggu
last update์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2023-06-11
๋” ๋ณด๊ธฐ
Neneng Menikah?
โ€œSeharusnya kemarin kamu tidak menampar Neneng, Mas.โ€ Sembari menuangkan teh hangat pada gelas di hadapanku Ibu berujar.โ€œTapi dia sudah keterlaluan, Bu. Nggak rela Imas kalau dia ngehina orang tua Imas,โ€ kataku seraya menarik gelas, sisa-sisa amarah itu masih terasa di dalam hati ini.โ€œIya, Neneng memang sudah keterlaluan.โ€ Bapak menyahut seraya mengunyah singkong rebus yang masih hangat.โ€œTapi bagaimana kalau nanti Kang Muslihin nggak ngajak kamu kerja lagi, Kang? Akang tahu sendiri โ€˜kan, bagaimana sikap Teh Muniroh? Dia pasti akan tambah benci karena kejadian ini.โ€ โ€œYa mau bagaimana lagi, Is? Tidak apa-apa jika Kang Emus berhenti ngajak Akang kerja, masih banyak pekerjaan lain di luar sana,โ€ jawab Bapak terdengar begitu enteng.Bapak memang salah satu pekerja di tempat grosir milik Wa Emus, kakak lelaki Bapak itu sebenarnya memiliki sikap yang baik, hanya saja dia memiliki istri dengan perangai buruk menurutku. Tak jarang Wa Muniroh menghasut suaminya itu agar mengeluarkan Bapak d
last update์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2023-06-11
๋” ๋ณด๊ธฐ
Pernikahan Azzam
โ€œTidak mungkin, Wa. Tiga hari lalu Imas baru saja menerima lamaran Kang Azzam,โ€ ucapku mencoba mengeluarkan suara.โ€œJangan ngarang kamu, Imas. Orang semalam Azzam dan orang tuanya datang ke sini nentuin tanggal pernikahan dengan Neneng,โ€ jawab Wa Muniroh membuatku semakin tak mengerti.Semalam, katanya? Tapi semalam Kang Azzam masih mengirimiku pesan, bahkan dia berkata akan membelikanku ponsel baru. Tapi, sedari Subuh tadi memang dia tak memberiku kabar. Ada apa sebenarnya? Kenapa semuanya jadi seperti ini.โ€œImas nggak ngarang, Teh. Tiga hari lalu Azzam memang ke rumah dan meminta jawaban Imas perihal lamaran waktu itu.โ€ Ibu menimpali dengan suara gemetar, sepertinya Ibu juga sama terkejutnya denganku.โ€œLagi pada ngomongin apa ini?โ€ tanya Nenek yang tiba-tiba datang.โ€œIni, Bu. Euis sama Imas nggak percaya kalau Neneng sama Azzam bakal menikah, malah bilang tiga hari lalu katanya Azzam ke rumah mereka buat minta jawaban Imas.โ€ Mendengar perkataan Wa Muniroh, Nenek terkekeh cukup lama.
last update์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2023-06-11
๋” ๋ณด๊ธฐ
Tetangga Baru
โ€œImas, tolong simpan kado-kado ini di kamar Neneng, ya?โ€ Sejenak aku tertegun mendengar perintah Wa Muniroh.โ€œMalah bengong! Ayo simpan ke sana, Imas!โ€ โ€œTapi kenapa harus sama Imas, Wa? Kenapa nggak sama Uwa saja?โ€ tanyaku langsung, merasa aneh saja dengan perintahnya.โ€œIh, teu sopan kamu teh, Imas! Disuruh sama orang tua malah nyuruh balik!โ€ ucapnya nyaring.โ€œJustru Imas merasa tidak sopan kalau masuk ke kamar pengantin, Wa.โ€โ€œYa bilang permisi saja, atuh. Lagi pula ini masih sore, Neneng sama Azzam belum tidur, pintu kamarnya saja masih sedikit kebuka,โ€ jawabnya membuatku menoleh pada daun pintu yang atasnya terdapat hiasan bunga khas kamar pengantin baru.โ€œAyo, Imas! Uwa masih banyak tamu di depan, takut keburu pulang!โ€ katanya membuatku memalingkan pandangan dari pintu kamar.Belum sempat aku menjawab, Wa Muniroh menyodorkan beberapa bungkus kado padaku, refleks aku menengadahkan kedua tangan untuk menahan.Wa Muniroh pun kembali pergi ke luar rumah, dari balik kaca jendela yang
last update์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2023-06-11
๋” ๋ณด๊ธฐ
Permintaan Azzam
Belum sempat aku menjawab, Nenek sudah mengambil gulungan kertas yang berada di genggamanku.โ€œIni dia uang yang aku cari-cari,โ€ ucapnya setelah bend aitu berpindah tangan.โ€œKamu nemuin di mana?โ€ tanya Nenek.โ€œDari bantal ini, Nek.โ€ Seraya menunjuk benda empuk itu aku menjawab.โ€œTadi kamu mau buka, ya? Ngapain?โ€ tanyanya lagi seolah mengintimidasi.โ€œEnggak, Nek. Imas hanya penasaran, soalnya bentuknya aneh.โ€ Aku menjawab lagi dengan jujur.โ€œAneh bagaimana? Jangan bilang kamu mau ambil uang ini, ya?โ€โ€œYa Allah, Nenek bicara apa, atuh? Imas kira itu bukan uang, makanya Imas mau buka. Takutnya ada yang jahil atau apa sama Nenek, habis bentukannya mirip benda milik orang-orang pintar,โ€โ€œOrang pintar bagaimana maksud kamu, Imas?โ€ โ€œIya, mirip orang-orang pintar di televisi yang suka main dukun atau punya ajian. Pasti mereka suka punya benda semacam ini.โ€โ€œSepertinya kamu terlalu banyak nonton sinetron, Imas. Sudah, lebih baik kamu selesaikan pekerjaanmu!โ€ titahnya dengan tegas, kemudian ber
last update์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2023-07-18
๋” ๋ณด๊ธฐ
Tawaran Bu Ayu
Suara ketukan pintu tak membuatku ingin beranjak dari kasur berbahan kapas randu ini. Perkataan Kang Azzam dan Teh Neneng masih terus terngiang di telingaku, tajamnya kalimat yang keluar dari mulut mereka terasa merobek hatiku satu-satunya.โ€œImas?โ€ Suara Bapak terdengar begitu dekat, seharusnya aku mengunci pintu kamar setelah mengambil air wudu untuk salat Magrib tadi.โ€œJam segini tidur. Sudah salat Isya, kamu?โ€ Sekarang aku bisa menebak kalau Bapak tengah berdiri di samping dipan.โ€œKata Ibu kamu belum makan.โ€ Mendengar kalimat terakhirnya, sesak di dadaku kembali timbul.Perasaanku benar-benar kacau, mengingat sesuatu yang selalu kami andalkan setiap bulannya hilang begitu saja. Walau hanya sekarung beras, tapi itu sungguh berarti bagi kami semua. Bapak mau pun Ibu tak memiliki sawah seperti kakak dan adiknya, sehingga selama ini kami merasa begitu terbantu dengan adanya bantuan sosial dari pemerintah berupa sembako, terutama makanan pokok.Namun sekarang? Kami benar-benar kehilang
last update์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2023-07-18
๋” ๋ณด๊ธฐ
Masa Lalu Nenek
โ€œMau ke mana, Bu?โ€ tanyaku saat melihat Ibu berjalan menuju pintu.โ€œIni, mau mengembalikan rantang milik Mih Enur. Sekalian ngasih singkong.โ€โ€œOh. Rantang bekas makanan itu, ya? Biar Imas saja kalau begitu,โ€ ucapku sembari bangkit dari duduk.โ€œJangan, Mas. Kamu baru pulang, lebih baik kamu makan sana, Ibu sudah buat telur dadar.โ€โ€œTidak apa, Bu. Imas belum lapar,โ€ kataku seraya meraih rantang dan singkong mentah dari tangan Ibu.โ€œBenar tidak apa-apa?โ€ tanya Ibu lagi.โ€œIya, Bu. Lebih baik Ibu di rumah saja, sebentar lagi โ€˜kan Ilham pulang sekolah diniyah. Nanti suka nyariin kalau Ibu nggak ada.โ€โ€œYa sudah, atuh. Terima kasih ya, Sayang.โ€ Ibu mengusap kepalaku yang masih terbalut kerudung berwarna biru tua.Walau sebenarnya aku masih merasa capek, tapi aku lebih tidak tega jika melihat Ibu lelah. Lagi pula, rumah Mih Enur tidak terlalu jauh, aku masih bisa berjalan kaki untuk sampai ke tempat tinggalnya.โ€œEh, Imas. Masuk, Neng.โ€ Dengan senyuman rumah, wanita yang tengah menyapu halaman
last update์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2023-07-18
๋” ๋ณด๊ธฐ
Ibu Untuk Syifa
Selepas Magrib, aku diajak Bapak pergi ke rumah Bu Ayu. Katanya ada pekerjaan lain namun akan lebih baik dilakukan oleh perempuan.โ€œLoh, kirain yang ke sini Bu Euis, Pak.โ€ Bu Ayu berujar saat aku sudah berada di dalam dapur mewah miliknya. Dengan cepat aku menyalami wanita yang sangat anggun itu.โ€œIstri saya sedang buat adonan gorengan untuk jualan besok pagi, Bu. Akhirnya saya ajak anak saya saja. Tidak apa-apa โ€˜kan, Bu?โ€โ€œTidak apa-apa, Pak Mis. Tidak apa-apa. Tapi, saya takutnya Imas kecapekan, dia โ€˜kan baru pulang kerja tadi sore,โ€ katanya seraya menatapku dan Bapak bergantian, senyumannya yang ramah tak pernah berhenti tersungging.โ€œTidak, Bu. Imas tidak capek, kok. Alhamdulillah,โ€ jawabku sesopan mungkin.โ€œJadi merepotkan begini ya, saya. Kalau bukan karena Abidzar, saya tidak akan meminta bantuan Imas atau Bu Euis. Tadi sewaktu pulang kerja, Abidzar tiba-tiba bawa udang, katanya mau dimasakin udang asam manis, tapi saya nggak bisa buatnya.โ€ Bu Ayu terkekeh di ujung kalimat, aku
last update์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2023-07-18
๋” ๋ณด๊ธฐ
Calon Istri Abidzar
Entah sudah berapa lama aku tidak memainkan ponsel karena tidak memiliki kuota internet, dan hari ini Bu Ayu dengan baiknya memberikan sebuah voucher, katanya imbalan untukku karena sudah mau mengantar Syifa sekolah.Padahal aku melakukannya dengan tulus, yang terpenting aku tidak kehilangan pekerjaan saja. Namun aku sendiri tak bisa menampik rasa bahagia saat menerima hadiah berupa voucher kuota internet yang nominalnya begitu besar, selama hidup aku tak pernah membeli kuota sebesar ini.Beberapa notifikasi masuk, paling banyak adalah dari platform kepenulisan, karena aku memang suka membaca juga iseng menulis cerita berbentuk online jika memiliki kuota. โ€œSiapa, sih?โ€ gumamku seorang diri saat beberapa kali notifikasi masuk dari aplikasi hijau yang digandrungi banyak manusia.Aku tidak memiliki banyak teman, makanya aku jarang membuka aplikasi tersebut. Paling-paling hanya mengecek grup alumni dan selalu setia menjadi silent reader. Tapi notifikasi yang terus menerus membanjiri pon
last update์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2023-07-18
๋” ๋ณด๊ธฐ
์ข‹์€ ์†Œ์„ค์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฐพ์•„ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”
GoodNovel ์•ฑ์—์„œ ์ˆ˜๋งŽ์€ ์ธ๊ธฐ ์†Œ์„ค์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฆ๊ธฐ์„ธ์š”! ๋งˆ์Œ์— ๋“œ๋Š” ์ฑ…์„ ๋‹ค์šด๋กœ๋“œํ•˜๊ณ , ์–ธ์ œ ์–ด๋””์„œ๋‚˜ ํŽธํ•˜๊ฒŒ ์ฝ์„ ์ˆ˜ ์žˆ์Šต๋‹ˆ๋‹ค
์•ฑ์—์„œ ์ฑ…์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”
์•ฑ์—์„œ ์ฝ์œผ๋ ค๋ฉด QR ์ฝ”๋“œ๋ฅผ ์Šค์บ”ํ•˜์„ธ์š”.
DMCA.com Protection Status