Share

Bab 73

“Kenapa kamu Zia? Tolong ceritakan sama kami,” pinta Ahmad.

“Iya Nak, kalau kamu memang tidak mau cerita. Kami juga tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi sama kamu,” tukas Hanum.

Zia bukannya menjawab. Tangisannya semakin keras, pelukannya semakin erat sama Hanum.

“Zia, tolong jawab ayah Nak. Ada apa sebenarnya?” Tanya Ahmad, sambil mengelus punggung putrinya.

Zia tetap tidak menjawab sedikitpun. Hingga Ahmad menghela nafasnya dalam-dalam.

Baru saja mereka merasakan kebahagiaan, dengan menikahnya Zia dan Dilan. Tapi sekarang harus menghadapi kenyataan, kalau Zia pulang dengan kondisi yang memprihatinkan.

“”Tidak!!!!” Tiba-tiba Zia langsung menjerit, lalu melepaskan pelukan Hanum.

Zia menjerit-jerit sambil memukul kasur. Tubuh Zia terus meronta-ronta. Ahmad dan Hanum kembali panik.

“Tolong panggilkan dokter Bu!” Teriak Ahmad sambil menahan tubuh Zia.

“Tidak!! Aku tidak bersalah sedikitpun!” Teriak Zia sambil memegang kepalanya. Ahmad terus berusaha menenangkan anak bungsunya.

Da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status