Share

Bab 77

"Aku lihat dari tadi kamu melamun saja, jangan terlalu banyak pikiran Dilan. bisa-bisa merusak konsentrasi kerjamu," rupanya Adi yang menepuk bahu Dilan.

"eh iya," Dilan gugup.

"Sebentar lagi, kita bubaran kerja. semoga kamu bisa mendapatkan solusi terbaik," Adi sedikit memberikan saya nasehat.

Dilan hanya menganggukkan kepalanya, dan kembali fokus bekerja.

"Dilan, Ayah mengira. pernikahan Zia dengan kamu, akan baik-baik saja. Tapi ternyata Zia malah mengalami depresi," ucap Ahmad sambil menatap ke arah Dilan.

"Sekarang, kami mau bertanya sama kamu. Apakah hutang itu, semuanya bekas biaya pernikahan kamu dan Zia?" tanya Hanum.

Dilan menatap mertuanya. " bukan Bu, sebenarnya itu, hutang orang tuaku. tapi memang untuk biaya pesta pernikahan. Aku pinjam sama re****r. Setiap bulan bayar bunga sebanyak 5 juta rupiah, dengan pokok masih tetap," jawab Dilan.

Hanum menutup mulutnya, wajah Ahmad terlihat kaget. Dilan menundukkan kepalanya, sekarang hanya rasa malu yang bersaran
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status