Share

Bab 78

"Ayah, harus bisa mengambil keputusan. karena jujur saja, ini menyangkut Zia. bukannya Ayah ingin mencampuri urusan ke rumah tangga anak. Tapi setelah melihat kondisi Zia, Ayah harus mengambil keputusan," ucap Ahmad.

Hanum, Zahra sama Nazar terlihat diam. mungkin sedang mencerna kata-kata Ahmad.

"Ibu, serahkan semuanya sama ayah. Yang terpenting saat ini, Ibu ingin Zia sembuh dan kembali seperti semula. walaupun kita tahu sifat Zia itu seperti apa."

"Bolehkah Zahra melihat Zia?" tanya Zahra tiba-tiba.

"Silakan Nak, mungkin saat ini Zahra sedang tidur," jawab Hanum.

Zahra bangkit dari tempat duduknya, diikutin ajar dari belakang. Zahra langsung membuka pintu kamar Zia. rupanya Zia sudah terbangun, dengan posisi bersandar setengah tidur.

Zia langsung menoleh ke arah pintu, matanya terlihat berbinar. "Kak Zahra!" pekik Zia sambil berhambur ke arah Zahra.

Zia langsung memeluk erat kakaknya. " Maafkan aku Kak, selama ini aku bersalah sama kakak," ucap Zia dengan suara serak.

Zahr
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status