Share

Bab 85

"Kamu! sebagai seorang laki-laki! harus mempunyai harga diri! jangan sampai kamu dikalahkan oleh seorang perempuan!" ucap Ayah Dilan keras.

"tapi Dilan tidak mau menuruti kata-kata ayah. rasanya konyol, dengan berkata demikian," Dilan dengan terang-terangan menolak keinginan ayahnya.

"kamu masih bodoh Dilan! kita itu hanya berpura-pura, dan hanya untuk menakut-nakuti keluarga si Zia itu?" tegas Ibu Dilan.

"ah, sudahlah ayah, ibu. Dilan pusing memikirkannya, sekarang Dilan mau istirahat," Dilan langsung masuk ke dalam kamar tidur.

"dasar anak bodoh, disuruh berbuat gitu saja tidak mau," omel ibu Dilan.

"akhhhhh!" jerit Dilan saat duduk di atas tempat tidur. kedua tangannya menyegarkan rambut ke belakang.

pikirannya benar-benar kacau saat ini. " Zia Tidak adakah kata maaf darimu? aku masih benar-benar mencintai kamu Zia," ucap Dilan dalam hati pilu.

Dilan teringat saat pertama kali bertemu dengan Zia.

"Dilan," ucap Dilan sambil mengulurkan tangannya.

"Zia," ternyata Zia menyambut ul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status