Share

Bab 72

“Zia depresi,” malah Hanum yang menjawab, sedangkan Ahmad matanya menatap ke arah langit-langit rumah. Untuk menahan air matanya tidak keluar.

Deg….. jantung Zahra langsung berdetak kencang, karena tidak mengira adiknya akan mengalami depresi.

“Lho, Memangnya kenapa dengan Zia?” Tanya Zahra makin penasaran.

Karena selama ini mengira, kalau Zia bahagia dengan pernikahannya. Tapi kenyataannya lain, saat mendengar pembicaraan orang tuanya.

“Anu Zahra….”

“Anu kenapa?” tanya Zahra, terus memaksa orang tuanya agar memberikan jawaban.

“Usaha orang tuanya bangkrut, mereka terlibat hutang, belum lagi hutang bekas acara pernikahan Zia dan Dilan,” jawab Ahmad, terus menundukkan kepalanya.

Mata Zahra melebar, lalu menutup mulut dengan kedua tangannya.

“Kami sengaja datang kemari, ingin mengabarkan hal itu. Ayah dan ibu benar-benar tidak tega melihat adikmu,” ucap Ahmad lagi.

Sedangkan di balik tembok, Nazar mengintip sambil menguping pembicaraan antara Zahra dan kedua orang tuanya.

“Terus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status