Pesona CEO Muda

Pesona CEO Muda

last updateLast Updated : 2024-12-26
By:   Penarisca  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
8Chapters
23views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Synopsis

Pesona CEO Muda Nadine Zumera Yedda, seorang wanita tangguh berusia 28 tahun, tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah setelah pertemuannya dengan Sagara Devandra. Sebagai sekretaris CEO baru di perusahaan teknologi ternama, Nadine harus menghadapi tantangan baru—bukan hanya dari pekerjaan, tetapi juga dari hati. Saga, pria muda berusia 25 tahun yang cerdas, karismatik, dan tegas, mengambil alih posisi ayahnya sebagai CEO. Meski terlihat sempurna, Saga menyimpan luka dan tekanan dari keluarganya yang selalu menuntut kesempurnaan. Ketika Saga dan Nadine mulai bekerja bersama, hubungan profesional mereka perlahan berubah menjadi sesuatu yang lebih personal. Namun, masa lalu Nadine kembali menghantui ketika Antonio, mantan kekasihnya yang pernah meninggalkan luka mendalam, muncul kembali dalam hidupnya. Di sisi lain, Saga harus berhadapan dengan perjodohan yang diatur keluarganya, membuatnya terjebak di antara tanggung jawab dan keinginannya untuk memilih cinta sejati. Akankah Nadine berani membuka hatinya lagi? Mampukah Saga melawan ekspektasi keluarganya demi kebahagiaan mereka berdua? "Pesona CEO Muda" adalah kisah tentang cinta, pengorbanan, dan keberanian untuk melawan takdir demi menemukan kebahagiaan sejati.

View More

Latest chapter

Free Preview

1 : Pertemuan Yang Tak Terduga

Nadine Zumera Yedda menatap cermin besar yang tergantung di dinding ruang kerjanya. Di balik kaca itu, dirinya tampak sedikit lebih muda dari usia sebenarnya. Usianya yang sudah 28 tahun kadang membuatnya merasa terperangkap di antara rasa tanggung jawab dan kerinduan terhadap mimpi-mimpi yang belum tercapai. Sebagai sekretaris di sebuah perusahaan teknologi besar, Nadine telah melewati banyak hal. Namun, ada sesuatu yang berbeda dalam dirinya sejak beberapa bulan lalu—sejak Sagara Devandra, atau yang lebih dikenal dengan nama Saga, menggantikan posisi ayahnya sebagai CEO perusahaan ini. Saga, dengan usianya yang masih 25 tahun, telah merebut perhatian banyak orang dengan karismanya yang kuat dan otoritas yang tak terbantahkan. Tak sedikit yang memuji kecerdasannya, kemampuan beradaptasinya yang luar biasa, dan cara dia memimpin perusahaan ini. Namun bagi Nadine, pria itu lebih dari sekadar CEO muda yang menjabat di perusahaan tempat ia bekerja. Ada sesuatu yang lebih dalam yang memb...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
8 Chapters
1 : Pertemuan Yang Tak Terduga
Nadine Zumera Yedda menatap cermin besar yang tergantung di dinding ruang kerjanya. Di balik kaca itu, dirinya tampak sedikit lebih muda dari usia sebenarnya. Usianya yang sudah 28 tahun kadang membuatnya merasa terperangkap di antara rasa tanggung jawab dan kerinduan terhadap mimpi-mimpi yang belum tercapai. Sebagai sekretaris di sebuah perusahaan teknologi besar, Nadine telah melewati banyak hal. Namun, ada sesuatu yang berbeda dalam dirinya sejak beberapa bulan lalu—sejak Sagara Devandra, atau yang lebih dikenal dengan nama Saga, menggantikan posisi ayahnya sebagai CEO perusahaan ini. Saga, dengan usianya yang masih 25 tahun, telah merebut perhatian banyak orang dengan karismanya yang kuat dan otoritas yang tak terbantahkan. Tak sedikit yang memuji kecerdasannya, kemampuan beradaptasinya yang luar biasa, dan cara dia memimpin perusahaan ini. Namun bagi Nadine, pria itu lebih dari sekadar CEO muda yang menjabat di perusahaan tempat ia bekerja. Ada sesuatu yang lebih dalam yang memb
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more
2 : Pertemuan Yang Tak Terduga
Pagi hari di kantor penuh dengan kesibukan. Nadine berjalan dengan langkah cepat menuju ruang rapat, memegang beberapa berkas yang sudah dipersiapkan dengan cermat. Pikirannya masih teringat pada percakapan singkatnya dengan Saga pagi tadi. Meskipun pria itu tampak tenang dan profesional, Nadine bisa merasakan ada ketegangan yang belum terselesaikan, sesuatu yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.Saat memasuki ruang rapat, Saga sudah duduk di meja besar, memeriksa laptop dengan serius. Beberapa manajer dan anggota tim lainnya sudah hadir, mempersiapkan presentasi mereka. Saga mengangkat wajahnya sesaat melihat Nadine masuk dan tersenyum kecil."Nadine, terima kasih telah datang tepat waktu," kata Saga, suaranya tegas namun tetap bersahabat. "Kita mulai rapatnya."Nadine hanya mengangguk, meletakkan berkas di meja, dan berdiri di samping Saga, menunggu rapat dimulai. Sesekali, ia mencuri pandang ke arah Saga, mencoba mengerti lebih banyak tentang pemimpin muda ini. Dalam hati, ia
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more
3 : Kembalinya Masa Lalu
Nadine duduk di kursinya, mencoba menenangkan pikirannya. Antonio yang berdiri di depan meja kerjanya, menyimbolkan semua kenangan pahit yang pernah ia simpan begitu lama. Ketika Antonio melangkah lebih dekat, Nadine merasa tubuhnya kaku. Ia tak tahu harus bersikap seperti apa. Sudah tujuh tahun sejak mereka berpisah, dan perasaan itu seakan tak pernah hilang. Namun, saat itu, ia sudah berada di titik di mana dirinya merasa lebih kuat, lebih mandiri. "Apa yang sebenarnya kamu inginkan, Antonio?" Nadine akhirnya bertanya, mencoba berbicara dengan tenang meskipun hatinya berdegup kencang. "Kenapa sekarang kamu muncul kembali?" Antonio menarik napas dalam-dalam, seakan mencari kata-kata yang tepat. "Aku tahu ini mungkin terlambat, tapi aku tidak bisa lagi menunda untuk berbicara denganmu. Aku sudah banyak berpikir tentang keputusan yang aku buat dulu, dan aku menyadari betapa salahnya aku." Nadine menatapnya tajam, mencoba membaca maksud dari perkataannya. "Kamu meninggalkanku, Anto
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more
4 : Antara Dua Pilihan
Setelah pertemuan dengan Antonio, Nadine merasa kelelahan. Pikirannya terus berputar, dibayangi oleh kenangan lama yang kembali muncul begitu saja. Namun, di sisi lain, ada perasaan yang mulai tumbuh untuk Saga, yang semakin memperhatikan dan memberikan dukungan yang tak terduga. Hari itu, Nadine memutuskan untuk pulang lebih awal. Mungkin ia butuh waktu untuk merenung dan merapikan pikirannya. Ia duduk di balkon apartemennya, memandangi keramaian kota yang tak pernah tidur. Udara malam terasa sejuk, memberikan ketenangan sementara untuk jiwanya yang resah.“Apakah aku harus membuka hati lagi?” tanya Nadine pada dirinya sendiri, suara hatinya terdengar lembut namun penuh keraguan. “Apa yang terjadi kalau aku jatuh cinta lagi? Apa yang akan terjadi pada pekerjaanku? Pada diriku?”Di saat itu, ponselnya bergetar, mengalihkan perhatian Nadine dari pikirannya. Sebuah pesan masuk dari Saga.Saga: "Nadine, apakah kamu baik-baik saja? Kamu terlihat agak cemas tadi pagi. Kalau ada yang perl
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more
5 : Dunia Yang Berbeda
Keesokan harinya, perasaan Nadine masih belum bisa terurai sepenuhnya. Meskipun dia merasa nyaman bersama Saga, pikirannya terus saja kembali ke masa lalu, terutama kepada Antonio. Wajah pria itu, suara, dan kenangan mereka yang manis—semuanya seakan tak bisa dihilangkan begitu saja.Pagi itu, Nadine tiba lebih awal di kantor. Seperti biasa, dia duduk di meja kerjanya, memeriksa email dan laporan yang masuk. Namun, hatinya terasa kosong. Pekerjaan yang biasanya membuatnya sibuk dan lupa waktu kali ini terasa begitu hampa. Dia menoleh ke arah meja Saga, yang sudah tampak kosong. Pria itu mungkin sudah datang lebih awal untuk mempersiapkan rapat penting yang akan mereka hadapi hari ini. Sejak menjadi CEO, Saga memang dikenal sangat disiplin dan penuh perhatian terhadap detail.Nadine menarik napas panjang dan memfokuskan pikirannya kembali pada pekerjaan. Tiba-tiba, ponselnya bergetar. Sebuah pesan singkat masuk dari Antonio.Antonio: "Nadine, kita perlu bicara."Pesan itu seperti petir
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more
6 : Menghadapi Pilihan
Hari-hari setelah pertemuan dengan Antonio terasa semakin berat bagi Nadine. Setiap kali dia melihat Saga di kantor, perasaan yang sulit dijelaskan muncul. Ada ketertarikan yang berkembang, tetapi juga perasaan bersalah karena pertemuan dengan Antonio yang masih menghantui pikirannya. Nadine merasa terjepit di antara dua dunia yang sangat berbeda, dan ini semakin membingungkannya.Hari itu, seperti biasanya, Nadine datang lebih awal ke kantor. Dia duduk di mejanya, membaca beberapa laporan, tetapi pikirannya tidak bisa fokus. Apa yang seharusnya dia lakukan? Apa yang sebenarnya ia inginkan? Semua pertanyaan itu terulang dalam benaknya, dan jawabannya tidak kunjung datang.Tiba-tiba, pintu ruangan terbuka, dan Saga masuk dengan langkah cepat. Matanya langsung mencari Nadine, dan begitu mereka saling bertatap mata, ada sesuatu yang tidak terucapkan di antara mereka berdua. Nadine merasa sedikit cemas, namun dia berusaha tetap tenang."Nadine, bisa bicara sebentar?" tanya Saga, suara pri
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more
7 : Pertemuan Yang Menegangkan
Hari yang telah lama ditunggu akhirnya tiba. Nadine merasa seluruh tubuhnya kaku ketika dia memasuki kafe tempat pertemuan yang disepakati dengan Antonio. Suasana kafe yang biasa, dengan cahaya hangat dari lampu-lampu gantung, kini terasa berbeda. Setiap langkah yang dia ambil, hati Nadine semakin berdebar. Inilah saat yang menegangkan, yang akan menentukan arah hidupnya.Dia memilih meja di sudut ruangan, tempat yang sedikit lebih pribadi. Tidak lama setelah itu, Antonio datang. Meskipun wajahnya tidak banyak berubah, ada sesuatu yang berbeda. Antonio kini terlihat lebih matang, lebih serius, dan kesan kekanak-kanakan yang dulu ada pada dirinya sudah menghilang. Matanya bertemu dengan mata Nadine, dan dalam sekejap, seakan waktu berhenti sejenak."Nadine," kata Antonio pelan, suaranya lebih rendah dari biasanya. "Terima kasih sudah datang. Aku tahu ini mungkin sulit bagimu."Nadine menatapnya, mencoba untuk tidak terlalu terpengaruh oleh perasaan yang bergolak di dalam hatinya. "Anto
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more
8: Keputusan yang Tak Terduga
Setelah pertemuan dengan Antonio, hari-hari Nadine terasa semakin berat. Dia tidak bisa mengabaikan perasaan yang menggelora dalam dirinya, yang membingungkan antara cinta lama dan kemungkinan untuk sesuatu yang baru. Antonio sudah kembali, menawarkan harapan akan perubahan dan kesempatan kedua. Di sisi lain, Saga, meskipun tidak mengungkapkan perasaannya secara langsung, selalu hadir dengan sikap yang penuh perhatian. Bagaimana bisa dia memilih di antara keduanya?Pagi itu, saat Nadine tiba di kantor, dia langsung disambut oleh Saga. Sesuatu dalam cara Saga menatapnya membuat Nadine merasa sedikit cemas. Ada semacam ketegangan yang mengendap, namun Saga tetap tampil profesional."Nadine, ada beberapa dokumen yang perlu kamu urus," kata Saga dengan nada serius. "Aku ingin kamu mengerjakannya segera."Nadine mengangguk, berusaha menenangkan diri. "Tentu, Saga. Saya akan segera menangani semuanya."Saga tersenyum tipis, tetapi senyum itu terasa berbeda. Nadine merasa ada sesuatu yang se
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more
DMCA.com Protection Status