Arunika menerima tawaran dari sang bibi untuk menikah dengan pria tua demi menyelamatkan nyawa sang mama yang mengalami koma. Saat malam pertama, Arunika berpikir ini akan jadi akhir dari hidupnya, tetapi siapa sangka kalau pria tua yang dirumorkan tak tertarik pada wanita oleh semua orang, ternyata adalah ….
View MoreRaynar mengikuti rapat pemegang saham bersama petinggi lainnya di perusahaan itu. Dia duduk diam dengan tatapan dingin seperti biasa, hingga tatapannya tertuju pada Stella yang begitu santai mendengarkan penjelasan.Tadi, sebelum rapat dimulai, Raynar mendapat informasi dari Erik jika lanyard yang dipakai Adrian ternyata lanyard khusus staff direktur pemasaran. Itu artinya Adrian berada di bawah naungan Stella.Jadi, bagaimana bisa Adrian masuk ke perusahaan itu begitu cepat?Setelah rapat selesai, Raynar berdiri dari duduknya dan berjalan keluar dari ruangan itu. Saat menuju lift, Stella tiba-tiba mensejajari langkahnya.“Bagaimana harimu, Ray?” tanya Stella lalu melirik pada Raynar.Stella tak melihat Raynar menoleh padanya ataupun membalas ucapannya. Dia mengepalkan telapak tangan erat, sejak kejadian di rumah itu, Raynar bersikap semakin dingin.Mereka sudah sampai di depan lift. Stella ingin membahas pengusiran dirinya waktu itu, tetapi tak disangka Raynar sudah lebih dulu membuk
Keesokan harinya. Arunika berangkat bekerja seperti biasa, tetapi dia tak berangkat bersama Raynar karena suaminya ada urusan di luar pagi itu.Saat Arunika berjalan di lobby menuju lift, dia melihat beberapa staff wanita yang melihatnya tampak menatap jijik padanya.Tanpa Arunika duga, gosip di perusahaan tentangnya semakin menjadi-jadi. Bahkan beberapa menyebut kalau Arunika dibela atasan padahal terbukti salah karena sudah menggoda atasan mereka.“Lihat saja, memang tak punya muka.”Arunika mendengar suara bisikan saat sedang menunggu pintu lift terbuka. Dia memilih diam dan mengabaikan, dia tak perlu menanggapi sesuatu yang sifatnya fitnah.Arunika masih menunggu lift, telinganya mulai panas karena di belakang
Arunika langsung menaikkan kerah blazernya untuk menutupi luka cakaran itu. Meskipun tidak berguna karena tetap masih terlihat.“Aru.” Raynar menatap dalam agar istrinya itu bicara.Arunika mengulum bibir sejenak, lalu menjawab, “Tidak apa-apa, hanya tergores dikit karena pertengkaran tadi.”Raynar menatap datar. “Terima kasih karena Pak Ray masih menghargaiku dengan tidak membongkar status pernikahan kita karena masalah tadi. Setidaknya dengan begini mereka tidak menganggapku menggunakan kekuasaanmu untuk membalas mereka,” ucap Arunika lalu tersenyum manis agar Raynar tidak bermuka datar seperti itu.“Untuk apa kamu bertengkar dengan mereka?” tanya Raynar tetap dengan tatapan datarnya.Arunika memanyunkan bibir sejenak, lalu menjawab, “Masa aku dibilang bakal merayu Pak Nichole juga hanya karena aku ada denganmu. Lalu tadi aku ketemu Nathan yang bikin mereka ….”Arunika langsung menjeda ucapannya. Dia keceplosan menyebut nama Nathan.Arunika melipat bibir seraya memerhatikan ekspres
Winnie menarik kasar tangan staff yang menjambak rambut Arunika, sehingga sahabatnya itu juga mau melepas. Semua staff menunduk melihat tatapan Nichole yang berdiri di ambang pintu.“Apa yang sedang kalian lakukan di sini? Pamer otot?” Nichole menatap tak senang pada semua orang karena kejadian ini.Para staff itu semakin menunduk panik karena ketahuan berkelahi.Nichole meminta semua staff yang terlibat ikut ke ruangannya, termasuk Winnie karena ada di sana menolong Arunika..Arunika berdiri bersama Winnie. Dia kesal dengan penampilan sangat berantakan. Lirikan matanya begitu tajam tertuju pada empat staff yang sudah memfitnahnya.“Siapa yang memulai?” tanya Nichole dengan suara tegas, “jika kalian tidak jujur, akan kuserahkan masalah perkelahian ini ke pihak HRD!” ancam Nichole sambil menatap satu persatu bawahannya itu.“Kami hanya membela diri, Pak. Kami hanya bicara fakta, tapi Arunika tidak terima.” Satu staff bersuara untuk membela diri lalu menunjuk Arunika di akhir kata.Arun
Setelah makan siang. Arunika dan Raynar kembali ke perusahaan bersama. Saat pintu lift terbuka di lantai departemen hukum, Arunika keluar dan berjalan di koridor menuju ruangan Nichole.Dia menulikan pendengaran dan mengabaikan beberapa staff yang menatap jijik dan berbisik-bisik ke arahnya. Sebelum Arunika sampai di ruangan atasannya itu, ponsel Arunika berdering dan ada nama Nathan terpampang di layar.“Kak Nathan,” gumam Arunika.Arunika ragu apakah harus menjawab panggilan itu, tetapi akhirnya tetap dia jawab.“Halo, Kak.”“Aru, kamu di perusahaan, ‘kan?” tanya Nathan dari seberang panggilan.“Iya,” jawab Aru sambil menganggukkan kepala.“Aku ada di lobby, apa kamu bisa turun sebentar?” Arunika membulatkan bola mata lebar. Tiba-tiba sekali seniornya itu datang ke perusahaan?Arunika mengatakan akan segera turun. Dia memutar tumit dan kembali ke lift untuk segera turun ke lobby.Arunika bertanya-tanya, kenapa Nathan tiba-tiba muncul di perusahaan? Pintu lift terbuka di lobby, Aru
Saat jam makan siang. Arunika pergi ke basement untuk menyusul Raynar yang sudah menunggunya di mobil. Dia langsung masuk dan mendapati suaminya duduk dengan ekspresi wajah datar seperti biasa.Baik Arunika maupun Raynar sama-sama diam sepanjang perjalanan menuju restoran. Meski sebelumnya sempat berselisih, tetapi Arunika tetap memenuhi janjinya untuk makan siang bersama.Raynar mengajak Arunika makan di restoran bintang lima dan memesan private room untuk keduanya.Mereka sudah duduk bersama saling berhadapan, ruangan itu begitu hening, hanya ada suara pelan piring-piring berisi makanan yang sedang disajikan.Arunika melirik Raynar yang bersiap menyantap makanan. Rasanya begitu canggung saat dia hanya diam, sedangkan Raynar sudah biasa bersikap seperti ini.“Cepat makan.”Arunika mendengar suara suaminya memerintah, tetapi Raynar tak menatap padanya. Dia segera ikut menyantap makan siangnya agar bisa segera kembali ke perusahaan.Saat keduanya sedang fokus makan. Ponsel Raynar yang
Arunika pergi ke kantor Raynar untuk menanyakan alasan pemecatan Adrian. Arunika kembali menjadi pusat perhatian karena mendatangi ruangan Raynar. Para staff di sana semakin menduga-duga dengan hubungan antara Raynar dan Arunika. “Pak Ray ada?” tanya Arunika saat bertemu dengan Erik di depan pintu ruang kerja Raynar. “Ada,” jawab Erik sambil menunjuk pintu ruang kerja Raynar dengan jempol. Arunika mengangguk dan meminta izin masuk. Erik mendadak khawatir, kenapa Arunika datang ke ruang kerja Raynar di jam kerja? Dia tidak ikut masuk ke ruangan, tetapi berdiri di depan pintu yang tidak tertutup sempurna untuk mengetahui apa yang hendak Arunika lakukan. Arunika berjalan menghampiri meja Raynar. Dia melihat suaminya itu fokus dengan berkas-berkas di meja, bahkan tak mengangkat pandangan saat Arunika datang. “Pak Ray,” panggil Arunika ketika sudah berdiri di depan meja Raynar. Raynar akhirnya memandang pada Arunika. Ekspresi wajahnya datar, meski terkejut karena Arunika ad
Arunika bekerja seperti biasa dengan hati yang tenang dan lega karena Winnie memercayainya. Dia mengecek berkas setelah membacakan jadwal Nichole.Saat Arunika sedang fokus, perhatiannya teralihkan saat ponselnya berkedip beberapa kali. Arunika mendapat pesan dari Raynar.[Siang ini makan siang denganku di luar.]Arunika segera membalas pesan Raynar jika akan turun ke basement saat jam makan siang nanti.Baru saja Arunika akan meletakkan kembali ponsel di meja, Arunika kembali mendapat rentetan pesan begitu banyak. Namun, pesan itu bukan dari Raynar, melainkan dari Winnie.[Aru, kenapa bisa ada berita seperti ini?][Tuh, kan. Kamu beneran dibilang selingkuhan Pak Raynar.]Arunika terkejut. Dia mengamati beberapa foto yang dikirimkan Winnie juga beberapa tangkapan layar dari sebuah grup chat staff perusahaan yang memang Arunika tidak dimasukkan ke dalamnya.Arunika bingung, siapa yang mengambil foto dirinya bersama Raynar saat di luar rumah? Bahkan ada foto saat Arunika keluar dari mob
Keesokan harinya. Mobil Raynar berhenti di basement karena Arunika tak mau turun di depan lobby.Arunika dan Raynar turun dari mobil lalu berjalan menuju lift.“Jika aku jujur ke Winnie, apa itu akan jadi masalah?” tanya Arunika gugup, tidak siap jujur tetapi sudah ketahuan.“Jadi masalah atau tidak, semua bergantung pada dirimu sendiri. Kamu yang lebih tahu, mana yang terbaik untukmu,” jawab Raynar seraya menoleh Arunika.Arunika memanyunkan bibir, Raynar tidak memberinya solusi, tetapi pria itu tetap bisa membuatnya tenang.Arunika dan Raynar naik lift menuju atas. Arunika bergeser ke kanan saat pintu lift terbuka di lobby, ternyata hanya ada Erik yang menunggu lift di sana, sehingga Arunika agak tenang karena staff lain tidak melihat dia naik bersama Raynar.Lift kembali naik lalu pintu lift kembali terbuka saat sampai di departemen hukum.Arunika mengulum bibir sejenak lalu menoleh Raynar sebelum kakinya melangkah keluar lift.Tatapan mereka bertemu, setelahnya Arunika segera men
“Apa kamu akan melakukannya sekarang?” Arunika memberanikan diri menatap pada pria yang berdiri di hadapannya saat ini. Arunika menelan ludah susah payah seraya meremat gaun yang melekat di tubuhnya. Pria yang sedang menatapnya sekarang ini adalah suaminya dari pernikahan yang diatur bibinya. Arunika Renjana harus menikah dengan Raynar Mahendra, seorang presiden direktur perusahaan multinasional yang tersebar di berbagai negara, demi biaya pengobatan ibunya. Sebelum menikah, Arunika tidak pernah tahu tentang Raynar. Arunika hanya diberitahu soal rumor yang beredar bahwa pria yang akan menikahinya adalah pria tua yang tak kenal belas kasih, dan tidak pernah tertarik pada wanita. Meski begitu, Arunika akui kalau pria itu ternyata tidak tua dan memiliki wajah yang tampan, tetapi tatapan pria itu tetap bisa membuat seluruh otot di tubuhnya menegang. “Pak Ray,” panggil Arunika takut-takut. Dia tetap memandang suaminya meski pria itu tidak berbicara sejak tadi. Kediaman Raynar membua...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments