Aluna Freya tak pernah menyangka akan bertemu kembali dengan Ethan Winston, pria yang dahulu pernah merundungnya semasa SMA dan juga ... ayah dari anaknya. Di dalam pusaran hasrat, Wakil Direktur Utama Wisnton Corp. itu bahkan menawarkan sebuah perjanjian pada Aluna yang kebetulan harus membiayai operasi sang anak. Lantas bagaimana kisah keduanya? Akankah Aluna bersedia menjadi mainan Ethan seperti dulu?
View MoreGio dan Agatha benar-benar membeli durian. Bahkan Agatha tidak sabar memakannya. Saat ini mereka berada di dalam mobil. Dengan seluruh jendela mobil yang dibuka. Agatha membuka buah durian yang siap makan. Langsung saja baunya memenuhi seluruh mobil. Gio menyipitkan mata—ia sendiri tidak sanggup dengan baunya, apalagi sampai memakannya. Gio semakin terheran melihat Agatha yang begitu lahap memakan durian itu. “Kamu suka?” tanya Gio. Agatha mengangguk. kemudian mengambil durian itu dan menyodorkannya pada Gio. “Ini.” Gio menolak dan menggeleng. “Tidak, kamu saja yang makan.” Agatha mengedikkan bahu dan memakannya dengan lahap. Sampai habis… Tidak tersisa…. Tersisa bijinya saja. Gio mengambil tisu dan diusapkannya di bibir Agatha. membukakan botol minum. “Minum perlahan…” Gio tersenyum. melihat Agatha yang bahagia, juga membuatnya bahagia meski ia tidak tahan dengan baunya durian. Agatha menatap Gio. “Aku kenyang.” “Yasudah tidur saja..” Gio menutup jende
Gio dan Agatha perjalanan pulang setelah bertemu dengan Julie dan Minjae. “Aku jadi kasihan ya.. pada Julie.” Menatap Gio yang berada di sampingnya. “Hm.” Gio hanya mengangguk. “Kamu bagaimana?” “Lumayan..” balas Gio. “Dia berkali-kali menunduk dan minta maaf. Aku jadi lumayan kasihan.” “Tapi kalau mengingat perbuatannya…” lirih Gio. Tangannya terulur mengambil tangan istrinya. “lumayan menyebalkan. Aku jadi tidak bisa menyentuhmu, tidak bisa tidur dengan tenang…” Agatha mengangguk. menyandarkan kepalanya di bahu Gio. “Tapi kalau dipikir itu bukan kesalahannya. Dia tidak tahu yang tidur dengan dia siapa…” “Dia harus menggugurkan kandungannya karena penyakit. Dia juga tidak bisa hamil lagi.” Agatha mengusap perutnya pelan. “Aku harap hidupnya bahagia bersama Minjae,” lirih Agatha. Gio mangut-mangut mendengar ocehan istrinya. “Sudah…” Gio mengusap pelan puncak kepala Agatha. “Jangan dipikirkan. Aku yakin Minjae akan membahagiakannya..” Agatha mendongak. mendadak b
Ketika pertama kali datang, Agatha langsung menarik Julie untuk berbicara berdua. Julie memandang Agatha yang sudah berada di hadapannya. “Aku minta maaf. Aku sungguh menyesali perbuatanku pada kalian…” Julie menunduk dalam meminta maaf dari Agatha. “Aku sudah tahu semuanya…” lirih Agatha. “Ada hal yang ingin aku tanyakan padamu.” Julie mengangkat wajahnya. “Kau masih mencintai Gio?” tanya Agatha. Ya, Ia hanya ingin tahu apakah wanita ini masih mencintai suaminya atau tidak. Julie menggeleng. “Cinta ya…” Julie tersenyum. “Sekarang tidak lagi. memang dulu aku sangat mencintainya… itupun dulu. tapi saat aku bertemu kembali dengannya. rasanya biasa saja..….” lirih Julie. Agatha mengernyit. Apakah bisa dipercaya ucapan wanita ini. Tapi Agatha sepertinya tidak melihat Julie sedang berakting. “Seperti yang kau tahu. Aku dan Gio berkencan saat masih sekolah menengah. Kita berkencan dengan sehat. Tidak ada kontak fisik.. karena Gio yang menjaga diri sekali..” “Tapi sa
“Kau gila?” tanya Gio pada Minjae yang berada di hadapannya. “Malam begini menggunakan kacamata hitam,” omel Gio. Tapi Gio menyadari dirinya banyak bicara dengan Minjae. Padahal dulu ia tidak pernah banyak menanggapi bicara pria itu. Minjae membenarkan letak kacamatanya. Ia bersandar dengan santai dan mengangkat cangkir kopinya. “Aku sedang tidak baik-baik saja. aku tidak ingin penggemarku melihat wajahku yang sedang tidak baik-baik saja ini,” jawab Minjae. Minjae dan Gio melirik Agatha dan Julie yang berada jauh. Dua perempuan itu berbicara sendirian. Karena itu permintaan Agatha yang ingin berbicara langsung dengan Julie. Agatha ingin berbicara empat mata dengan Julie tanpa campur tangan orang lain. Sedangkan Minjae dan Gio ditinggal berdua di sini.. Seperti seorang… Jangan membayangkan yang tidak-tidak. Gio menggeleng pelan. jangan sampai mereka dikira sedang berkencan. Apalagi restoran ini banyak digunakan untuk berkencan romantis. “Bilang saja kau digigi
Julie memandang dirinya di hadapan cermin. Memastikan kalau penampilannya tidak ada yang salah. Julie menghela napas berkali-kali. Malam ini ia akan bertemu dengan Agatha dan Gio. Menyampingkan rasa malunya dan memilih untuk menghadapinya. “Kamu sangat cantik.” Minjae mengecup pelan leher Julie. “Ada satu fakta yang aku ketahui dari kamu….” Minjae memutar tubuh Julie. “Aku semakin ingin melindungi kamu. kamu bukan dengan sengaja menggugurkan kandungan kamu. Tapi karena sebuah penyakit..” Julie terdiam dengan tatapan yang kosong. “Kamu sudah tahu semuanya…” Minjae mengangguk. “Apa lagi yang kamu tahu?” tanya Julie. “Kamu terpaksa melakukan aborsi karena ada penyakit yang berada di perut kamu. Aku tidak tahu lebih detail penyakit apa… mangkanya aku ingin tanya, agar aku bisa membantu kamu.” Minjae mengambil tangan Julie. “Dokter di Kore juga banyak yang bagus. Kita bisa periksa di sana.” Julie tersenyum tipis. Sebelum ia berkata—ia menatap Minjae lebih dahulu.
“Bagaimana keadaanmu..” Mina datang membawa banyak buah untuk Agatha. Agatha mengedikkan bahu. “Seperti yang kau lihat..” Mina menaruh buah-buahan itu di atas nakas. “Mau aku kupaskan jeruk?” tanyanya. Agatha mengangguk. “Apa Gio menyuruhmu ke sini?” tanya Agatha. Mina mengangguk. “Hm. Tapi aku memang ada niat untuk ke sini menemanimu.” Mina mengupaskan jeruk untuk Agatha. memberikan jeruk itu sehingga Agatha bisa langsung makan. “Aku harap bayimu selalu sehat.” Mina menatap Agatha. “Ada saja yang menimpamu..” Agatha menghela napas. “Aku sendiri juga tidak tahu..” “Aku sebenarnya ada yang ingin aku bicarakan..” lirih Mina. “Kenapa?” tanya Agatha. “Kau terlihat serius sekali…” Mina tersenyum. “Sebenarnya aku dan kekasihku akan menikah. dia sudah melamarku…” “Waah kapan kau akan menikah?” tanya Agatha. “Kau terlihat bahagia..” Mina mengangguk. “Aku sangat bahagia..” “Mau di mana kau menikah?” tanya Agatha. “Aku akan memberimu sponsor.” Mina berdecak. “Tidak
“Jangan pikirkan apapun, aku akan mengatasi semuanya.” Minjae menggenggam tangan Julie. Saat ini mereka berada di dalam mobil. “Bagaimana aku bisa menghadapi Agatha dan Gio saat bertemu dengan mereka…” lirih Julie. “Aku sangat malu.” Julie menutup wajahnya dengan kedua tangannya. “Tidak usah bertemu dengan mereka. aku yang akan minta maaf. Setelah itu ayo ikut denganku ke korea.” Minjae mengecup punggung tangan Julie. “Kita harus bertemu dengan orang tuaku. kita harus meminta restu orang tuaku sebelum kita menikah..” Julie mengernyit. “Kenapa tiba-tiba menikah?” tanya Julie. Minjae menangkup wajah Julie. “Aku tidak peduli kau membalas perasaanku atau tidak. Yang penting aku ingin menikah denganmu.” “Memangnya kau melamarku? Memangnya aku sudah bilang iya?” tanya Julie. Minjae menggeleng. “Tidak…” lirihnya. Julie melepaskan tangannya. “Jangan menikahiku hanya karena kau merasa bersalah. Aku tidak mau menikah denganmu karena kau merasa bertanggung jawab. Aku tidak me
Julie duduk di atas kursi sembari menunduk. Menggunakan masker hitam, lengkap dengan kacamata dan topi yang juga berwarna hitam. Julie menatap pasportnya. “Aku sepengecut ini ternyata…” lirihnya. Mana bisa ia masih berada di sini sedangkan ia sudah mengusik orang yang tidak bersalah. Julie mengusap wajahnya kasar. Kemudian bersandar. Memejamkan mata, sebenarnya di sini sangat menyenangkan. Ia bertemu dengan teman-teman lamanya. Mereka menghabiskan waktu bersama sembari bercerita. Tapi ia masih punya malu untuk tetap di sini. mau ditaruh mana wajahnya jika bertemu dengan Agatha dan Gio. Julie berdecak kasar. “Kenapa tidak kunjung dipanggil. Aku ingin segera pergi…” lirihnya. Julie berdiri. ia berjalan santai sambil menenteng pasportnya. “Jangan pergi!” tarikan di pergelangan tangannya membuatnya menoleh. Belum sempat memprotes, tubuhnya lebih dulu dipeluk oleh seorang pria. Julie merasakan hangat napas seseorang yang mendekapnya. Parfum pria itu yang selama ini tidak per
Seorang pria baru saja terbangun dari tidurnya. Di ruangan hotel yang mewah ini ia terdiam sejenak. Mengamati sekitarnya. Sebelum dering ponselnya semakin terdengar dengan kencang. Minjae melihat banyak sekali pesan dan panggilan dari manajernya. Mengirim berbagai artikel yang menyangkut dirinya. Semua itu tidak penting. Lagipula ia tidak berniat untuk selama berada di dunia entertaiment. Bandnya sudah berdiri dengan lama. Anggotanya sibuk menjalankan wamil. Ada yang sibuk mempersiapkan album solo juga. Hanya dirinya yang terjun di dunia acting. Minjae bangun. Kemudian berjalan dengan kepala yang begitu pening.Ia sempat duduk sebentar—sebelum membuka pintu kamarnya. Ada layanan sarapan. Tidak ada ruginya menginap di sini, selain gratis tempatnya sangat mewah dan nyaman. Minjae mendorong troli sampai di depan meja. ia menoleh kesal saat ponselnya kembali berdering. Kembari berdering dengan kencang. Akhirnya ia mengambil ponselnya banyak panggilan tidak terjawab dari Gio.
Brak!Sebuah map melayang dan mengenai wajah Aluna Freya yang sedang merapikan berkas. Wanita satu anak itu sontak mengerjap kala menemukan istri sang bos menatapnya nyalang. “Bu, ada ap–?” Namun belum sempat berbicara, Aluna justru sudah diteriaki. “Perempuan jalang! Belagak jadi sekretaris, padahal sebenarnya kau selingkuhan suamiku, kan?!” Deg! Aluna sontak membeku kala mendengar tuduhan itu. Dulu, bosnya itu sempat mengejar Aluna, bahkan menawarkan sebuah hubungan gelap. Tapi, Aluna selalu menolak. Dia pikir tak akan ada masalah ke depannya asal bekerja dengan baik. Tapi, mengapa jadi seperti ini? “Ma, sudah! Aluna dan aku tidak akan hubungan apa-apa.” Dari belakang, bos Aluna tampak tergopoh-gopoh ke mejanya–menghampiri sang istri. “Papa bisa jelaskan–” “JELASKAN APA? KALAU KALIAN BERSELINGKUH KEMARIN MALAM? KALIAN PERGI KE HOTEL, KAN!” teriak wanita itu lagi. Kali ini bahkan lebih kencang, hingga seluruh orang di lantai itu bisa mendengar apa yang diucapkan olehny...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments